Anda di halaman 1dari 28

RESUME TELAAH KURIKULUM

SMA TINGKAT ATAS KELAS X

OLEH:

KELOMPOK 6

OKTI DEA RIZKY 06061181520002


YOGA FIRDAUS 06061281520050

DOSEN PENGAMPU: Drs. GIARTAMA, M.Pd

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan Alhamdulillah dan terima kasih yang dapat kami sampaikan kehadirat
Allah SWT. Atas berkat rahmat izin serta karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Telaah Kurikulum .
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna
dalam menunjang proses pembelajaran bagi para mahasiswa, maupun umum. Akhir kata
“TIADA GADING YANG TAK RETAK” kami menyadari bahwa makalah kami ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini.

Indralaya , 26 November 2017

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. berbangsa,


dan bernegara di dalam negeri dan isu-isu mutakhir dari luar negeri yang dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia merupakan hal-hal yang harus
segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap
jenjang pendidikan.
Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma
negative dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap
diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang
dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana
dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai,
kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang
akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu
masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga
saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami
penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula
bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum
biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan
struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen
tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja.
Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen
kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan
2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran
2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji
public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. Kemudian pada akhirnya
di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara bertahap.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu telaah?
2. Tujuan kurikulum?
3. Apa saja komponen kurikulum?
4. Pengertian silabus?
5. Apa saja komponen silabus?
6. Apa pengertian KTSP dan K13?
7. Perbedaan KTSP dan K13?
8. Kelebihan dan Kekurangan KTSP dan K13?
9. Bahan ajar/sumber belajar?

C. Tujuan peulisan
1. untuk mengetahui apa itu telaah.
2. Untuk mengetahui tujuan kurikulum.
3. Untuk mengetahui komponen kurikulum itu apa saja.
4. Untuk mengetahui apa itu silabus.
5. Untuk mengetahui apa saja komponen silabus.
6. Untuk mengetahui apa itu KTSP dan K13.
7. Untuk mengetahui perbedaan KTSP dan K13.
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan KTSP dan K13.
9. Untuk mengetahui bahan ajar/sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN POIN I

2.1 Pengertian Telaah dan Kurikulum

1. Definisi telaah

a. Menurut Djaka p. (2006) mengemukakan bahwa pengertian telaah penyelidikan;


kajian; pemeriksaan; penelitian: mereka mengadakan untuk permukiman;
me·ne·la·ah v
Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa telaah adalah penyelidikan,
mempelajari, menelaah sesuatu sehingga dapat mengkaji dan menyelidik.

2. Pengertian Kurikulum

a. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan
oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan
pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut
yaitu pendidik dan peserta didik.
b. Kerr, J.F (1968) – Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang
dan dilakukakan secara individu maupun kelompok, baik didalam sekolah maupun
diluar sekolah..
Dari berbagai definisi yang kami kemukakan tentang kurikulum oleh para ahli, jadi
kurikulum merupakan serangkaian pelaksanaan dan proses mengajar peserta didik yang
didalamnya terlibat secara individu maupun kelompok.

2.2 Tujuan kurikulum


(Klein, 1989:15) dalam pengertian kurikulum yang dikemukakan di atas harus diakui
ada kesan bahwa kurikulum seolah-olah hanya dimiliki oleh lembaga pendidikan modern dan
yang telah memiliki rencana tertulis. Sedangkan lembaga pendidikan yang tidak memiliki
rencana tertulis dianggap tidak memiliki kurikulum. Pengertian di atas memang pengertian
yang diberlakukan untuk semua unit pendidikan dan secara administratif kurikulum harus
terekam secara tertulis.
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Strategi pembangunan
pendidikan nasional dalam pasal 35 kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional
yang telah disepakati.

2.3 Komponen-komponen kurikulum

Oemar Hamalik (2001: 23-30) menyatakan bahwa komponen kurikulum meliputi:

A. Tujuan
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan
pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
B. Komponen Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-Undang
Pendidikan, tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa ”Isi kurikulum
menerapkan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional (Bab IX, Ps.
39).
C. Komponen Metode
Metode adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan materi kepada anak
didik. Metode sangat menentukan bagi keberhasilan suatu proses pembelajaran, istilah
metode yang lebih menekankan pada kegiatan guru selanjutnya diganti dengan istilah strategi
pembelajaran.
D. Organisasi Kurikulum.
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-
cirinya sendiri, misalnya: mata pelajaran terpisah pisah, berkorelasi, bidang studi, program
yang berpusat pada anak.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat kami simpulkan, sebagai berikut:
1. Tujuan kurikulum, yaitu kurikulum mengacu kepada sesuatu yang hendak dicapai.
2. Materi kurikulum, atau isi kurikulum, memuat: bahan pelajaran, materi yang mengacu
dalam pencapaian tujuan, dan materi yang mengacu pada pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
3. Metode, cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Organisasi kurikulum, yaitu bentuk pengelompokan mata pelajaran untuk
memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
5. Evaluasi, yaitu menilai atau melakukan pengoreksian tentang keberhasilan
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.

2.4 Pengertian Silabus

a. Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi


pembelajaran (salim, 1987:98)
b. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123)
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan (Mulyasa,2010:190)
Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah
seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

2.5 Komponen-Komponen Silabus


Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa komponen,
sebagai berikut.

1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran


Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki
dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu
mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa,
kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi.

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus
dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru
mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu
menyelesaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam
Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian
pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.Hasil belajar dalam silabus berfungsi
sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan
dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi
standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,maupun
sikap.

4. Indikator Hasil Belajar


Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain kompetensi dasar.Indikator dalam
silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku
pda diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa,
target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.

5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen
penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.Secara umum materi
pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu fakta,konsep,prisip,dan prosedur.

6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka
(pengalaman belajar).

7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.

8. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur keberhasilan belajar siswa.

9. Sarana dan Sumber Belajar


Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam
proses belajar mengajar.

2.6 Pengertian KTSP dan Kurikulum K13


a. Definisi KTSP
Menurut Mulyasa (2006: 20-21), "KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan
kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni
sekolah dan satuan pendidikan”.
Sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(2006), bahwa yang dimaksud dengan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan , bahwa ktsp suatu kumpulan
pengembangan kurikulum yang sangat dibutuhkan dalam kesatuan pendidikan.

b. Definisi Kurikulum K13


a. Kurikulum K13 merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan
dalam proses kegiatan belajar-mengajar (NanaSyaodih, 2009: 5).
b. Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang
menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2.7 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum KTSP
Berikut ini adalah perbedaan antara kurikulum 2013 dengan KTSP menurut
Kemendikbud.

No Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu


ditentukan terlebih dahulu, melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu 2006. Setelah itu ditentukan SKL
baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan Permendiknas No 23 Tahun 2006
dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013

2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan Lebih menekankan pada aspek


soft skills dan hard skills yang meliputi aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan

3 Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk


I-VI kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih jumlah mata pelajaran lebih banyak
sedikit dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013

5 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang Standar proses dalam pembelajaran


SD dan semua mata pelajaran di jenjang terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan Konfirmasi
pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri
dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

6 TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) TIK sebagai mata pelajaran


bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi pengetahuan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan masalah


potensi siswa siswa

 Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah Kejuruan

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan pada satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
s.d XII mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar yaitu
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas X s.d XII. Kompetensi inti
dijadikan sebagai payung untuk menjabarkan kompetensi dasar mata
pelajaran. Adapun kompetensi inti tersebut adalah sebagai berikut ini.

Kompetensi Inti
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agamayang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, disiplin, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab,
peduli (gotong peduli (gotong peduli (gotong
royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai),
santun, responsif dan santun, responsif dan santun, responsif dan
pro-aktif dan pro-aktif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap menunjukkan sikap menunjukkan sikap
KELAS X KELAS XI KELAS XII
sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari
solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai
permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial
dan alam serta dalam dan alam serta dalam dan alam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia pergaulan dunia. pergaulan dunia
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan, menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, konseptual, pengetahuan faktual,
prosedural prosedural, dan konseptual,
berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan
ingintahunya tentang berdasarkan rasa metakognitif
ilmu pengetahuan, ingin tahunya berdasarkan rasa
teknologi, seni, tentang ilmu ingin tahunya
budaya, dan pengetahuan, tentang ilmu
humaniora dengan teknologi, seni, pengetahuan,
wawasan budaya, dan teknologi, seni,
kemanusiaan, humaniora dengan budaya, dan
kebangsaan, wawasan humaniora dengan
kenegaraan, dan kemanusiaan, wawasan
peradaban terkait kebangsaan, kemanusiaan,
penyebab fenomena kenegaraan, dan kebangsaan,
dan kejadian, serta peradaban terkait kenegaraan, dan
menerapkan penyebab fenomena peradaban terkait
pengetahuan dan kejadian, serta penyebab fenomena
prosedural pada menerapkan dan kejadian, serta
bidang kajian yang pengetahuan menerapkan
KELAS X KELAS XI KELAS XII
spesifik sesuai prosedural pada pengetahuan
dengan bakat dan bidang kajian yang prosedural pada
minatnya untuk spesifik sesuai bidang kajian yang
memecahkan dengan bakat dan spesifik sesuai
masalah minatnya untuk dengan bakat dan
memecahkan minatnya untuk
masalah memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkret dan
dengan dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari pengembangan dari dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secara
menggunakan secara efektif dan mandiri serta
metoda sesuai kaidah kreatif, serta mampu bertindak secara
keilmuan menggunakan efektif dan kreatif,
metoda sesuai kaidah dan mampu
keilmuan menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan

2.8 Kelebihan dan Kekurangan KTSP dan Kurikulum 2013

 KTSP

a) Kelebihan KTSP
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan
dan dapat tercapainya pendidikan karakter.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran
tertentu bagi kebutuhan siswa.
4. Untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan ,namun secara umum,KTSP
biasadiandalkan menjadi patokan mengadapi tantangan masa depan dengan
pembekalan keterampilan peserta didik.
5. Peserta didik juga diajak bicara,diskusi,wawancara dan membahas masalah – masalah
yang kontekstual ,yang dalam kenyataanya memang diperlukan sehingga peserta didik
menjadi lebih mengerti dan menjiwai permasalahannya karena sesuai dengan keadaan
peserta didik dalam kehidupan sehari- hari.
6. Peserta didik tidak hanya dituntun menghafal namun yang lebih penting sudah adalah
belajar proses sehingga mendorong peserta didik untuk meneliti dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.
7. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang
lebih 20 persen.
8. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya.

b). Kekurangan KTSP


1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP .
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
konsepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru.
5. Pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.
6. Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dan representatif juga
merupakan kendala yang banyak dijumpai di lapangan, banyak satuan pendidikan
yang minim alat peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang yang menjadi syarat
utama pemberlakuan KTSP.
7. Diperlukannya waktu yang cukup oleh pedidik dalam membina perkembangan
peserta didiknya,terutama peserta didik yang berkemampuan dibawah rata –
rata.Kenyataan membuktikan ,kondisi social,dan ekonomi yang menghimpit
kesejahteraan hidup para guru.
8. Kendala lain yang dialami guru adalah ketidakpahaman mengenai apa dan bagaimana
melakukan evaluasi dengan prtofolio.karena ketidakpemahaman ini mereka kembali
kepada pola assessment lama dengan tes –tes dan ulangan – ulangan yang cognitive
based semata.

 Kurikulum K13

a). Kelebihan Kurikulum 2013 :


 Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
 Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
 Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
b). Kekurangan Kurikulum 2013 :
 Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
 Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.
 Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

2.9 Bahan ajar atau sumber belajar

a. Menurut Chomsin S. Widododan Jasmadi(2008: 40) bahan ajar didefinisikan


sebagai berikut:Bahan ajar sebagai seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
b. Bahan Ajar menurut National Center for Vocational Education Research Ltd.,
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas(Andi, 2013: 297)
BAB III
PEMBAHASAN POIN II
MENELAAH KURIKULUM DI SMA NEGERI 7 LUBUK

A. SILABUS MATA PELAJARAN PENJASKES SMA NEGERI 7 LUBUK


LINGGAU

A. Kelas X
B. RPP SMA NEGERI 7 LUBUK LINGGAU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah : SMA NEGERI 7 LUBUK LINGGAU
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester :X/1
Pertemuan : 4 kali pertemuan
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Standar Kompetensi
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan
nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar
1.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola
besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri**).

Indikator
1.Melakukan latihan teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan
smash(berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan koordinasi yang
baik.
2.Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan
smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan koordinasi yang
baik.
3.Bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk
menumbuhkan dan membina nilai-nilaikerjasama, toleransi, memecahkan masalah,
menghargai teman, dan keberanian.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan latihan teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan
smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan koordinasi yang
baik.
2. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah, passing atas,
servis dan smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan
koordinasi yang baik.
3. Siswa dapat bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk
menumbuhkan dan membina nilai-nilaikerjasama, toleransi, memecahkan masalah,
menghargai teman, dan keberanian.

B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolavoli
1. Teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan smash (berpasangan
danberkelompok) dengan menggunakan dengan koordinasi yang baik.
2. Variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan smash
(berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan koordinasi yang baik.
3. Bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

C. Metode Pembelajaran
1. Demontrasi
2. Inclusive (cakupan)
3. Bagian dan keseluruhan (Part and whole)
4. Permainan (game)
5. Saling menilai sesama teman (Resiprocal)

D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1 sampai 3
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan
pembelajaran.
 Pemanasan secara umum
 Berlari mengelilingi lapangan bolavoli
 Pemanasan khusus bolavoli dalam bentuk permainan

2. Kegiatan Inti (60 menit)


 Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar passing bawah, passing atas,
servis dan smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan
dengan koordinasi yang baik.
 Melakukan latihan latihan teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan
smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan dengan
koordinasi yang baik.
 Penjelasan cara melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar passing
bawah, passing atas, servis dan smash (berpasangan dan berkelompok) dengan
menggunakan dengan koordinasi yang baik.
 Melakukan latihan variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah, passing
atas, servis dan smash (berpasangan dan berkelompok) dengan menggunakan
dengan koordinasi yang baik.
 Bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi secara
berkelompok (jumlah pemain, lapangan permainan, dan peraturan permainan
dimodifikasi).

3. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Pendinginan (colling down)
 Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang
telah dipelajari
 Berbaris dan berdoa

Pertemuan 4
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan uji
kompetensi.
 Pemanasan secara umum
 Berlari mengelilingi lapangan bolavoli

2. Kegiatan Inti (70 menit)


Uji kompetensi permainan bolavoli yang terdiri dari :
 Uji kompetensi passing permainan bolavoli
 Uji kompetensi servis permainan bolavoli
 Uji kompetensi smash tanpa awalan permainan bolavoli
 Uji kompetensi variasi dan kombinasi teknik dasar permainan
bolavoli

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


 Pendinginan (colling down)
 Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang
telah dipelajari
 Berbaris dan berdoa

E. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat Pembelajaran :
 Bola voli atau sejenisnya
 Lapangan permainan bolavoli atau lapangan sejenisnya
 Net/jaring bolavoli
 Peluit
2. Sumber Pembelajaran :
 Media cetak
o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas X, Muhajir, Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga.
o Lembar Kerja Siswa (LKS), Muhajir, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
o Buku permainan bolavoli
 Media elektronik
o Audio/video visual teknik dasar permainan bolavoli
o Rekaman/cuplikan pertandingan bolavoli (liga bolavoli)

F. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Tes Keterampilan (Psikomotor)
Lakukan teknik dasar passing, servis dan smash, unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk/prestasi).
 Contoh penilaian proses teknik dasar permainan bolavoli (Penilaian keterampilan
kecabangan)

Passing Servis Smash Nilai Nilai Nilai


Jm
No Nama Siswa 1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ Pros Prod Akhi
l
es uk r
1.
2.
3.
4.
5.
ds
b

JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI PROSES) : 12

Jumlahskor yang diperoleh


Penilaian Proses = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

 Contoh penilaian produk/prestasi teknik dasar (passing bawah dan passing atas)bola
dilambungkan sendiri oleh tester/siswa) selama 30 detik.

Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 30 kali …… >25 kali 100% Sangat Baik
22 – 29 kali 18 – 24 kali 90% Baik
14 – 21 kali 13 – 17 kali 80% Cukup
7 – 13 kali 6 – 12 kali 70% Kurang
……. < 7 kali ……. <6 kali 60% Kurang Sekali
 Contoh penilaian produk/prestasi teknik dasar (servis bawah) melewati net/jaring
sebanyak 6 kali servis bawah (Skor maksimal 6 X 5 = 30).

Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 25 angka …… > 20 angka 100% Sangat Baik
18 – 24 angka 15 – 19 angka 90% Baik
13 – 17 angka 12 – 16 angka 80% Cukup
8 – 12 angka 7 – 11 angka 70% Kurang
……. < 8 angka ……. < 7 angka 60% Kurang Sekali

 Contoh penilaian produk/prestasi teknik dasar (Smash) melewati net/jaring sebanyak 6


kali smash (Skor maksimal 6 X 5 = 30).

Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 25 angka …… > 20 angka 100% Sangat Baik
20 – 24 angka 15 – 19 angka 90% Baik
15 – 19 angka 10 – 14 angka 80% Cukup
10 – 14 angka 7 – 9 angka 70% Kurang
……. < 10 angka ……. < 7 angka 60% Kurang Sekali

b. Tes Sikap (Afektif)


Contoh penilaian afektif (Affective Behaviors)
Tes sikap (Afektif) dapat dilakukan selama siswa melakukan pembelajaran Pendidikan
Jasmani di sekolah. Unsur-unsur yang dinilai : kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat,
percaya diri, dan sportivitas.
Aspek Sikap Yang Dinilai
No Nama Siswa Kerjas Kejuju Mengh Seman Percay Sporti Σ NA
ama ran argai gat a diri vitas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
dst

JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI SIKAP) : 18

Jumlahskor yang diperoleh


Penilaian Afektif = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

c. Tes Pengetahuan (Kognitif)


Contoh format penilaian pembelajaran teknik dasar permainan bolavoli dengan metode
resiprokal :

Butir-butir Pertanyaan
Soal Soal Soal Soal Soal
No. Nama Siswa Σ NA
No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
dst
JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI KOGNITIF) : 20

Jumlahskor yang diperoleh


Penilaian Kognitif = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

Contoh Butir Pertanyaan

No Butir Pertanyaan

1. Sebutkan macam-macam teknik permainanbolavoli!


2. Jelaskan tujuan permainan bolavoli!
3. Jelaskan cara melakukan passing bawahpermainan bolavoli!
4. Jelaskan cara melakukan passing atas permainan bolavoli!
5. Jelaskan cara melakukan servis atas permainan bolavoli!

2. Rekapitulasi Penilaian

Aspek Penilaian Nilai


No. Nama Siswa Jumlah Kriteria
Psikomotor Afektif Kognitif Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NIlai Rata-rata

Jumlahskor yang diperoleh


Nilai Akhir (NA) = -----------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian

Keterangan :
 Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 – 100%
 Mendapat nilai Baik, jika skor antara = 80 – 90%
 Mendapat nilai Cukup, jika skor antara = 70 – 79%
 Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 60 – 69%
 Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara = Kurang dari 60%

Mengetahui,
Kepala Sekolah …………………………………………
Guru Mata Pelajaran

………………………………….. …………………………….........
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan :

Dari berbagai definisi yang kami kemukakan tentang kurikulum oleh para ahli, maka
dapat disimpulkan bahwa kurikulum pada awalnya (tradisionalis) mendefinisikan kurikulum
merupakan sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh anak didik untuk
mendapatkan sertifikat. Namun pada perkembangannya (modernis) mendefinisikan bahwa
kurikulum bukan hanya sekumpulan mata pelajaran tetapi mencakup semua kegiatan yang
bersifat formal (terencana) dan tidak formal (pengawasan sekolah) di bawah pengawasan
sekolah untuk meningkatkan penguasan pengetahuan dan pengalamannya agar tercapainya
tujuan pendidikan.
Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah
seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan.perencanaan


mendahului pelaksanaan ,mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk
nmenentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan
dengan cara yang efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

http://edu-articles.com/pengembangan-silabus/. Diakses : Tanggal 08 September 2015


http://www.sdnleuwimunding3.sch.id/2010/10/pengertian-silabus-dan-
pengembangannya.html ; Diakses Tanggal 08 September 2015

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, 2008, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal.


38

Blomm,Benjamin S.(1979).Taxonomi Education Objectives : Cognitive Domain, New York :


David McKay

P, Djaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia.2006. Surakarta : Pustaka Mandiri

Hamalik, Oemar. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Bandung : Pustaka Martiana,


1981

Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hal. 190bid, hal. 212

Mansur muslih, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, 2007, Jakarta: Bumi Aksara,
hal. 25-26

Mulysa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hal. 218-219.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai