Identifikasi :
* membuktikan zat mempunyai identitas yang sesuai dengan yang tercantum pada etiket
* Belum cukup untuk membuktikan kebenaran identitas, tetapi bila TMS berarti salah
etiket
* Pengujian dan spesifikasi lain : membantu pembuktian identitas zat uji
Rotasi optik : dekstro=+, levo=-
Titrasi Asam-Basa
Titrasi Asam-Basa adalah penetapan kadar suatu zat berdasarkan atas reaksi asam-basa. Bila sebagai titrannya
digunakan larutan baku asam, maka penetapan kadar tersebut dinamakan asidimetri. Sebaliknya bila sebagai
titrannya digunakan larutan baku basa, maka penetapan kadar tersebut dinamakan alkalimetri.
Pada titrasi Asidimetri biasanya titran yang digunakan adalah larutan baku sekunder HCl atau larutan baku
sekunder H2SO4. Larutan baku sekunder ini harus terlebih dahulu dibakukan dengan suatu baku primer,
biasanya yang digunakan adalah Na2B4O7. 10 H2O atau Na2CO3. Sedangkan pada titrasi Alkalimetri titran yang
sering digunakan adalah larutan baku sekunder NaOH atau larutan baku sekunder KOH. Larutan baku sekunder
NaOH atau KOH harus dibakukan terlebih dahulu dengan baku primer, biasanya H 2C2O4. 2 H2O (kalium
hidrogen ftalat).
Reaksi oksim
Oksim, setiap kelas senyawa organik yang mengandung nitrogen biasanya dibuat dari hidroklorida dan aldehida,
keton, atau kuinon a. Oxime memiliki struktur X \ Y / C = N-OH, dimana X dan Y adalah atom hidrogen atau
gugus organik yang diperoleh penghapusan atom hidrogen dari senyawa organik. Karena kebanyakan Oksim
adalah padatan dengan titik leleh karakteristik, mereka berguna dalam mengidentifikasi aldehid cair dan keton.
Oksim juga dapat dibuat dengan reagen hidrogen-donor pada senyawa nitro tertentu atau dengan isomerisasi
senyawa nitroso. Oksim yang diperoleh dari aldehida (aldoksim) dapat mengalami dehidrasi untuk membentuk
nitril. Reaksi kimia yang berguna lainnya dari Oxime termasuk konversi ke amina (oleh pengobatan dengan
hidrogen atau bahan pereduksi lainnya) dan untuk amida (oleh aksi asam kuat atau fosfor pentaklorida). Sebuah
aplikasi skala besar konversi menjadi amida ini adalah untuk transformasi sikloheksanon oksim menjadi
kaprolaktam, yang merupakan bahan awal untuk nilon 6.
(translated from: http://www.britannica.com/science/oxime)
Reaksi aldehid dan keton dengan hidroksilamin menghasilkan Oksim. Nukleofilisitas dari nitrogen pada
hidroksilamin meningkat dengan kehadiran oksigen. Transfer proton beruntun memungkinkan terjadinya
eliminasi air. Oksim umumnya membentuk campuran isomer geometrik.