Semester 3
Rekapitulasi Daya Sistem
HP 149.2
Daya
kW 200
Nr (rpm) 2982
Ns (rpm) 3000
Pole 2
Frame No. 315L
Full load 95
Efficiency
¾ load 95.2
(%)
½ load 94.8
Full load 92
Cos ⱷ
¾ load 96.7
(%)
½ load 97.1
Current
Full load 330
(A)
Torque
Full load 640
(Nm)
Tegangan (Volt) 690/400
Hubungan Motor Y/∆
Toleransi tegangan (%) 10
Frekuensi (Hz) 50
Sistem Starting : Y- ∆
Sistem Kontrol : Semi Otomatis (menurut penggunaan alat)
Kendali Semi Otomatis adalah jenis pengendali yang menggunakan alat kendali semi
otomatis berupa kontaktor magnet dan tombol tekan (push button) yang dilengkapi
dengan pengaman TOR (Thermal Overload Relay) untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan motor listrik. Pada kendali semi otomatis
pekerjaan seorang operator sedikit lebih ringan karena cukup dengan menekan tombol
start dan menekan tombol stop.
Menghitung arus starting dan komponen yang digunakan, sebagai berikut :
Arus starting yang dimilki oleh stater Y-∆ adalah 1/3 kali besar dari arus starter DOL :
I starting = 6 x I nominal = 1/3 x (6 x 330) = 660 A
Menghitung kapasitas setiap komponen yang digunakan :
Panjang kabel dibutuhkan dari panel menuju motor 1 = 100 m
∆V = 3% x 380 V = 11.4 V
Tembaga memiliki tahanan jenis sebesar, ρ = 22,5 mm2/m dan
(Xcu) = 57,077 m/Ω.mm2
KHA penghantar pada motor kontinous
Menurut PUIL 2011, pasal 510.5.3.2 Konduktor sirkit akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih, tidak bolehmempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban
penuh semua motor itu ditambah 25 % dariarus beban penuh motor yang terbesar
dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motorterbesar ialah yang mempunyai
arus beban penuh tertingg. Dengan cara mencari luas penampang yang
diperlukan, sebagai berikut :
√3×l ×In 57157.67
A= = 650.6778
x × ∆V
Untuk instalasi daya maka dibutuhkan kabel dengan jenis NYY,Maka dipilih
kabel dengan merk Kabelindo “NYY 6 (1 x 95 mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground =375 A, in air = 335 A
Kontaktor motor
o Berdasarkan PUIL 2011, pasal nomer 510.5.3.1 Konduktor sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus
pengenal beban penuh.
Sehingga :
Kontaktor = 125% x 330 = 412.5 A
o Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
Star-delta starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan daya yang tercantum dalam name plate maka di
gunakan kontaktor dengan jenis LC1 F400.. sebanyak 3 buah (dengan rating
arus 500 A)
TOR
= In = 330 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
TeSys motor starters - open version Star-delta starters with circuit-breaker and
overload protection by separate thermal overload relay dengan data yang ada pada
table maka di gunakan TOR dengan jenis LR9 F7379 (dengan range arus sebesar
300A..500A)
MCCB / Pengaman Elektro Magnetik
Berdasarkan PUIL 2011, dalam pasal 510.5.8.3.3 Sarana pemutus harus
mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115% dari arus beban
penuh motor.
Sehingga :.
Pengaman = 115% x 330 = 379.5 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
Star-delta starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan
MCCB dengan jenis NS630.MA (dengan rating arus sebesar 6.3…12.5 In atau
1.5…500 A)
IB ≤ IN ≤ IZ =
Menghitung Drop Tegangan :
√3 × 𝑙 × 𝐼𝑛 57157.67
∆𝑉 = ∆𝑉 =
𝑥 ×𝐴 5422.315
√3 × 100 × 330 ∆ 𝑉 = 10.54𝑉
∆𝑉 =
57,077 × 95
10.54
%∆𝑉 = × 100% = 2.77 %
380
Karena %∆𝑉 kurang dari 4% maka sesuai dengan standart sesuai dengan PUIL 2011
yaitu,
2.2.3 Drop voltase
2.2.3.1 Umum
Drop voltase antara terminal pelanggan dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 4 % dari voltase pengenal pada terminal pelanggan bila semua konduktor dari
instalasi dialiri arus seperti ditentukan
B. MOTOR 2
HP 149.2
Daya
kW 200
Nr (rpm) 2982
Ns (rpm) 3000
Pole 2
Frame No. 315L
Full load 95
Efficiency
¾ load 95.2
(%)
½ load 94.8
Full load 92
Cos ⱷ
¾ load 96.7
(%)
½ load 97.1
Current
Full load 330
(A)
Torque
Full load 640
(Nm)
Tegangan (Volt) 690/400
Hubungan Motor Y/∆
Toleransi tegangan (%) 10
Frekuensi (Hz) 50
Sistem Starting : Y- ∆
Sistem Kontrol : Semi Otomatis (menurut penggunaan alat)
Kendali Semi Otomatis adalah jenis pengendali yang menggunakan alat kendali semi
otomatis berupa kontaktor magnet dan tombol tekan (push button) yang dilengkapi
dengan pengaman TOR (Thermal Overload Relay) untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan motor listrik. Pada kendali semi otomatis
pekerjaan seorang operator sedikit lebih ringan karena cukup dengan menekan tombol
start dan menekan tombol stop.
Menghitung arus starting dan komponen yang digunakan, sebagai berikut :
Arus starting yang dimilki oleh stater Y-∆ adalah 1/3 kali besar dari arus starter DOL :
I starting = 6 x I nominal = 1/3 x (6 x 330) = 660 A
Menghitung kapasitas setiap komponen yang digunakan :
Panjang kabel dibutuhkan dari panel menuju motor 2 = 200 m
∆V = 3% x 380 V = 11.4 V
Tembaga memiliki tahanan jenis sebesar, ρ = 22,5 mm2/m dan
(Xcu) = 57,077 m/Ω.mm2
KHA penghantar pada motor kontinous,
Menurut PUIL 2011, pasal 510.5.3.2 Konduktor sirkit akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih, tidak bolehmempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban
penuh semua motor itu ditambah 25 % dariarus beban penuh motor yang terbesar
dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motorterbesar ialah yang mempunyai
arus beban penuh tertinggi. Dengan cara mencari luas penampang yang
diperlukan, sebagai berikut :
√3×l ×In 114315.35
A= =
x × ∆V 650.6778
Untuk instalasi daya maka dibutuhkan kabel dengan jenis NYY,Maka dipilih
kabel dengan merk Kabelindo “NYY 6 (1 x 185 mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground =550 A, in air = 510 A
Kontaktor motor
o Berdasarkan PUIL 2011, pasal nomer 510.5.3.1 Konduktor sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus
pengenal beban penuh.
Sehingga :
Kontaktor = 125% x 330 = 412.5 A
o Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
Star-delta starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan daya yang tercantum dalam name plate maka di
gunakan kontaktor dengan jenis LC1 F400..sebanyak 3 buah (dengan rating
arus 500 A)
TOR
= In = 330 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
TeSys motor starters - open version Star-delta starters with circuit-breaker and
overload protection by separate thermal overload relay dengan data yang ada pada
table maka di gunakan TOR dengan jenis LR9 F7379 (dengan range arus sebesar
300A..500A)
MCCB / Pengaman Elektro Magnetik
Berdasarkan PUIL 2011, dalam pasal 510.5.8.3.3 Sarana pemutus harus
mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115% dari arus beban
penuh motor.
Sehingga :.
Pengaman = 115% x 330 = 379.5 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
Star-delta starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan
MCCB dengan jenis NS630.MA (dengan rating arus sebesar 6.3…12.5 In atau
1.5…500 A)
IB ≤ IN ≤ IZ =
Menghitung Drop Tegangan :
√3 × 𝑙 × 𝐼𝑛 114315.35
∆𝑉 = ∆𝑉 =
𝑥 ×𝐴 10559.245
√3 × 200 × 330 ∆ 𝑉 = 10.83𝑉
∆𝑉 =
57,077 × 185
10.83
%∆𝑉 = × 100% = 2.84 %
380
Karena %∆𝑉 kurang dari 4% maka sesuai dengan standart sesuai dengan PUIL 2011
yaitu,
2.2.3 Drop voltase
2.2.3.1 Umum
Drop voltase antara terminal pelanggan dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 4 % dari voltase pengenal pada terminal pelanggan bila semua konduktor dari
instalasi dialiri arus seperti ditentukan
C. MOTOR 3
Sifat lingkungan : kering dan bersih
Motor Continous
Menggunakan katalog motor TECO, dengan name plate sebagai berikut :
HP 7.5
Daya
kW 5.5
Nr (rpm) 1455
Ns (rpm) 1500
Pole 4
Frame No. 132S
Full load 87.7
Efficiency ¾ load 88.7
(%) ½ load 88.6
¼ load 84.5
Full load 85.5
Cos ⱷ ¾ load 80.5
(%) ½ load 70
¼ load 47
Current Full load 10.6
(A) Locked rotor 81
Full load 36.04
Torque Locked rotor 255
(Nm) Pull up 210
Breakdown 305
Rotor GD2 (kg/m2) 0.123
Approx Weight (kg) 72
Tegangan (Volt) 400
Toleransi tegangan (%) 10
Frekuensi (Hz) 50
Sistem Starting : DOL
Sistem Kontrol : Semi Otomatis (menurut penggunaan alat)
Kendali Semi Otomatis adalah jenis pengendali yang menggunakan alat kendali semi
otomatis berupa kontaktor magnet dan tombol tekan (push button) yang dilengkapi
dengan pengaman TOR (Thermal Overload Relay) untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan motor listrik. Pada kendali semi otomatis
pekerjaan seorang operator sedikit lebih ringan karena cukup dengan menekan tombol
start dan menekan tombol stop.
Menghitung arus starting dan komponen yang digunakan, sebagai berikut :
Arus starting yang dimilki oleh starter DOL adalah 6 kali dari arus nominal
I starting = 6 x I nominal = 6 x 10.6 = 63.6 A
Menghitung kapasitas setiap komponen yang digunakan :
Panjang kabel dibutuhkan dari panel menuju motor 1 = 100 m
∆V = 3% x 380 V = 11.4 V
Tembaga memiliki tahanan jenis sebesar, ρ = 22,5 mm2/m dan
(Xcu) = 57,077 m/Ω.mm2
KHA penghantar pada motor kontinous,
Menurut PUIL 2011, pasal 510.5.3.2 Konduktor sirkit akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih, tidak bolehmempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban
penuh semua motor itu ditambah 25 % dariarus beban penuh motor yang terbesar
dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motorterbesar ialah yang mempunyai
arus beban penuh tertinggi.Dengan cara mencari luas penampang yang
diperlukan, sebagai berikut :
√3×l ×In 1835.973856
A= =
x × ∆V 650.6778
Untuk instalasi daya maka dibutuhkan kabel dengan jenis NYY,Maka dipilih
kabel dengan merk Kabelindo “NYY 4 (1 x 4 mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground =58 A, in air = 46 A
Kontaktor motor
o Berdasarkan PUIL 2011, pasal nomer 510.5.3.1 Konduktor sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus
pengenal beban penuh.
Sehingga :
Kontaktor = 125% x 10.6 = 13.25 A
o Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan daya yang tercantum dalam name plate maka di
gunakan kontaktor dengan jenis LC1 K12(dengan rating arus 9A…14 A)
TOR
= In
= 10.6 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate thermal
overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan TOR dengan
jenis LR2 K0321 (dengan range arus sebesar 10 A…..14A)
MCCB / Pengaman Elektro Magnetik
Berdasarkan PUIL 2011, dalam pasal 510.5.8.3.3 Sarana pemutus harus
mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115% dari arus beban
penuh motor.
Sehingga :.
Pengaman = 115% x 10.6 = 12.19 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan
MCCB dengan jenis GV2 LE16 (dengan rating arus sebesar 14 A) yang
digunakan bersama dengan TOR jenis LR2 K0321 (dengan range arus sebesar
10 A…..14A)
IB ≤ IN ≤ IZ =
Menghitung Drop Tegangan :
√3 × 𝑙 × 𝐼𝑛 1835.97
∆𝑉 = ∆𝑉 =
𝑥 ×𝐴 228.308
√3 × 100 × 10.6 ∆ 𝑉 = 8.04𝑉
∆𝑉 =
57,077 × 4
8.04
%∆𝑉 = × 100% = 2.12 %
380
Karena %∆𝑉 kurang dari 4% maka sesuai dengan standart sesuai dengan PUIL 2011
yaitu,
2.2.3 Drop voltase
2.2.3.1 Umum
Drop voltase antara terminal pelanggan dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 4 % dari voltase pengenal pada terminal pelanggan bila semua konduktor dari
instalasi dialiri arus seperti ditentukan
D. MOTOR 4
Sifat lingkungan : kering dan bersih
Motor Continous
Menggunakan katalog motor TECO, dengan name plate sebagai berikut :
HP 7.5
Daya
kW 10
Nr (rpm) 1465
Ns (rpm) 1500
Pole 4
Frame No. 132M
Full load 88.7
Efficiency
¾ load 89
(%)
½ load 88.8
Full load 85.5
Cos ⱷ
¾ load 80.5
(%)
½ load 70
Current Full load 15
(A) Locked rotor 760
Full load 4.955
Torque Locked rotor 230
(Nm) Pull up 165
Breakdown 280
Rotor GD2 (kg/m2) 0.133
Approx Weight (kg) 78
Tegangan (Volt) 400
Toleransi tegangan (%) 10
Frekuensi (Hz) 50
Sistem Starting : DOL
Sistem Kontrol : Semi Otomatis (menurut penggunaan alat)
Kendali Semi Otomatis adalah jenis pengendali yang menggunakan alat kendali semi
otomatis berupa kontaktor magnet dan tombol tekan (push button) yang dilengkapi
dengan pengaman TOR (Thermal Overload Relay) untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik dengan motor listrik. Pada kendali semi otomatis
pekerjaan seorang operator sedikit lebih ringan karena cukup dengan menekan tombol
start dan menekan tombol stop.
Menghitung arus starting dan komponen yang digunakan, sebagai berikut :
Arus starting yang dimilki oleh starter DOL adalah 6 kali dari arus nominal
I starting = 6 x I nominal = 6 x 10.6 = 63.6 A
Menghitung kapasitas setiap komponen yang digunakan :
Panjang kabel dibutuhkan dari panel menuju motor 1 = 100 m
∆V = 3% x 380 V = 11.4 V
Tembaga memiliki tahanan jenis sebesar, ρ = 22,5 mm2/m dan
(Xcu) = 57,077 m/Ω.mm2
KHA penghantar pada motor kontinous,
Menurut PUIL 2011, pasal 510.5.3.2 Konduktor sirkit akhir yang mensuplai dua
motor atau lebih, tidak bolehmempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban
penuh semua motor itu ditambah 25 % dariarus beban penuh motor yang terbesar
dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motorterbesar ialah yang mempunyai
arus beban penuh tertinggi. Dengan cara mencari luas penampang yang
diperlukan, sebagai berikut :
√3×l ×In 2753.96
A= = 650.6778
x × ∆V
Untuk instalasi daya maka dibutuhkan kabel dengan jenis NYY,Maka dipilih
kabel dengan merk Kabelindo “NYY 4 (1 x 6 mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground =74 A, in air = 58 A
Kontaktor motor
o Berdasarkan PUIL 2011, pasal nomer 510.5.3.1 Konduktor sirkit akhir yang
menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus
pengenal beban penuh.
Sehingga :
Kontaktor = 125% x 10.6 = 13.25 A
o Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan daya yang tercantum dalam name plate maka di
gunakan kontaktor dengan jenis LC1 K12(dengan rating arus 9A…14 A)
TOR
= In
= 10.6 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate thermal
overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan TOR dengan
jenis LR2 K0321 (dengan range arus sebesar 10 A…..14A)
MCCB / Pengaman Elektro Magnetik
Berdasarkan PUIL 2011, dalam pasal 510.5.8.3.3 Sarana pemutus harus
mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115% dari arus beban
penuh motor.
Sehingga :.
Pengaman = 115% x 10.6 = 12.19 A
Berdasarkan Katalog Schneider Electric TeSys motor starters - open version
D.O.L. starters with circuit-breaker and overload protection by separate
thermal overload relay dengan data yang ada pada table maka di gunakan
MCCB dengan jenis GV2 LE16 (dengan rating arus sebesar 14 A) yang
digunakan bersama dengan TOR jenis LR2 K0321 (dengan range arus sebesar
10 A…..14A)
IB ≤ IN ≤ IZ =
Menghitung Drop Tegangan :
√3 × 𝑙 × 𝐼𝑛 2753.96
∆𝑉 = ∆𝑉 =
𝑥 ×𝐴 342.462
√3 × 150 × 10.6 ∆ 𝑉 = 8.04𝑉
∆𝑉 =
57,077 × 6
8.04
%∆𝑉 = × 100% = 2.12 %
380
Karena %∆𝑉 kurang dari 4% maka sesuai dengan standart sesuai dengan PUIL 2011
yaitu,
2.2.3 Drop voltase
2.2.3.1 Umum
Drop voltase antara terminal pelanggan dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 4 % dari voltase pengenal pada terminal pelanggan bila semua konduktor dari
instalasi dialiri arus seperti ditentukan
TABEL REKAPITULASI DAYA MOTOR
𝑈02 4002
𝑋1 = × 0,98 = × 0,98 = 0,234 𝑚Ω
𝑃𝑠𝑐 669,375
= 𝟓, 𝟓𝟓 𝒌𝑨
= 𝟓, 𝟑𝟒 𝒌𝑨
7. Kabel dari M2 menuju Busbar 2
L = 200 m, penghantar tembaga (Cu), ρ = 22,5 Ω.mm2/m
𝐾𝐻𝐴 = 125% × ∑𝐼𝑛(𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟1+𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟2+𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟3+𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟4 )
= 125% × 681,2
= 851.5 𝐴
Maka dipilih kabel berinti 3 yang memiliki KHA sebesar (851.5 : 3) = 283,83 A.
Maka dipilih kabel merk Kabelindo “NYY 1( 3x 120mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground = 285A, in air = 285A
𝐿 200
𝑅8 = 𝜌 = 22,5 × = 12,5 𝑚Ω
𝐴 3×120
= 𝟑, 𝟔𝟕𝟓 𝒌𝑨
11. Kabel dari M3 ke Busbar 3
L = 20 m, penghantar tembaga (Cu), ρ = 22,5 Ω.mm2/m
𝐾𝐻𝐴 = 125% × ∑𝐼𝑛(𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟1+𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟2+𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟3 )
= 125% × 670,6
= 838,25 𝐴
Maka dipilih kabel berinti 3 yang memiliki KHA sebesar (838,25 : 3) = 279,42 A.
Maka dipilih kabel merk Kabelindo “NYY 3( 3x 120mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground = 285A, in air = 285A
𝐿 20
𝑅12 = 𝜌 = 22,5 × = 0,417 𝑚Ω
𝐴 3×3×120
= 𝟑, 𝟓 𝒌𝑨
b. Pemutus daya pada Motor 2 (M3.2)
𝑅18 = 0 𝑚Ω
𝑋18 = 0,15 𝑚Ω
𝑹𝒕𝟑. 𝟐 = 𝑹𝒕𝟑 + 𝑹𝟏𝟐 + 𝑹𝟏𝟑 + 𝑹𝟏𝟓 + 𝑹𝟏𝟖
= 𝟐𝟎, 𝟏𝟒𝟏𝟏 + 𝟎, 𝟒𝟏𝟕 + 𝟎 + 𝟎, 𝟏𝟓 + 𝟎
= 𝟐𝟎, 𝟐 𝒎Ω
𝑿𝒕𝟑. 𝟏 = 𝑿𝒕𝟑 + 𝑿𝟏𝟐 + 𝑿𝟏𝟑 + 𝑿𝟏𝟒 + 𝑿𝟏𝟕
= 𝟔𝟐, 𝟖𝟑𝟒 + 𝟏, 𝟔 + 𝟏, 𝟓 + 𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟎, 𝟏𝟓
= 𝟔𝟔, 𝟏𝟔𝟒 𝒎Ω
𝑼𝟐𝟎 𝟒𝟐𝟎 𝟒𝟐𝟎
𝑰𝒔𝒄𝟑. 𝟏 = = =
√𝟑(√𝑹𝒕𝟏𝟐 +𝑿𝒕𝟏𝟐 ) √𝟑(√𝟐𝟎,𝟐𝟐 +𝟔𝟔,𝟏𝟔𝟒𝟐 ) 𝟏𝟏𝟗,𝟖
= 𝟑, 𝟓 𝒌𝑨
c. Pemutus daya pada Motor 3 (M3.3)
𝑅19 = 0 𝑚Ω
𝑋19 = 0,15 𝑚Ω
𝑹𝒕𝟑. 𝟑 = 𝑹𝒕𝟑 + 𝑹𝟏𝟐 + 𝑹𝟏𝟑 + 𝑹𝟏𝟓 + 𝑹𝟏𝟖
= 𝟐𝟎, 𝟏𝟒𝟏𝟏 + 𝟎, 𝟒𝟏𝟕 + 𝟎 + 𝟎, 𝟏𝟓 + 𝟎
= 𝟐𝟎, 𝟐 𝒎Ω
𝑿𝒕𝟑. 𝟑 = 𝑿𝒕𝟑 + 𝑿𝟏𝟐 + 𝑿𝟏𝟑 + 𝑿𝟏𝟒 + 𝑿𝟏𝟕
= 𝟔𝟐, 𝟖𝟑𝟒 + 𝟏, 𝟔 + 𝟏, 𝟓 + 𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟎, 𝟏𝟓
= 𝟔𝟔, 𝟏𝟔𝟒 𝒎Ω
𝑼𝟐𝟎 𝟒𝟐𝟎 𝟒𝟐𝟎
𝑰𝒔𝒄𝟑. 𝟑 = = =
√𝟑(√𝑹𝒕𝟏𝟐 +𝑿𝒕𝟏𝟐 ) √𝟑(√𝟐𝟎,𝟐𝟐 +𝟔𝟔,𝟏𝟔𝟒𝟐 ) 𝟏𝟏𝟗,𝟖
= 𝟑, 𝟓 𝒌𝑨
15. Kabel dari pemutus daya (M3.1, M3.2, dan M3.3) menuju Motor (1,2, dan 3)
a. Kabel menuju motor 1
L = 80 m, penghantar tembaga (Cu), ρ = 22,5 Ω.mm2/m
𝐾𝐻𝐴 = 125% × 𝐼𝑛𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 1
= 125% × 330
= 412,5 𝐴
Maka dipilih kabel berinti 3 yang memiliki KHA sebesar (412,5 : 3) = 137,5 A.
Maka dipilih kabel merk Kabelindo “NYY 4( 3x 50mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground = 160A, in air = 165A
𝐿 80
𝑅20 = 𝜌 = 22,5 × = 12𝑚Ω
𝐴 1×3×50
= 𝟐, 𝟗𝟔𝟕 𝒌𝑨
18. Kabel menuju motor 4
L = 150 m, penghantar tembaga (Cu), ρ = 22,5 Ω.mm2/m
𝐾𝐻𝐴 = 125% × 𝐼𝑛𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 4
= 125% × 10,6
= 13,25 𝐴
Maka dipilih kabel berinti 3 yang memiliki KHA sebesar 13,25 A.
Maka dipilih kabel merk Kabelindo “NYY 1( 3x 1.5mm2) (rm= circular stranded
conductor/ berinti serabut) dengan kapasitas KHA untuk setiap kabel =
in ground = 24A, in air = 18A
𝐿 150
𝑅25 = 𝜌 = 22,5 × = 750 𝑚Ω
𝐴 1×3×1.5
Target perbaikan daya reaktif, Cosⱷ2 = 0,98 ; maka ⱷ2 = 11,478˚; Tanⱷ2 = 0,203 ; Sinⱷ2 =1,199
Perhitungan daya reaktif
𝑄𝑐 = 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 × (𝑇𝑎𝑛 ⱷ1-Tanⱷ2) = 307,67 × (0,27 − 0,203) = 20,614 𝑘𝑉𝐴𝑅
𝑄2 = 𝑄1 − 𝑄𝑐 = 82,98 − 20,614 = 62,37 𝑘𝑉𝐴𝑅
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 307,67
𝑆2 = = = 313,95 𝑘𝑉𝐴
𝐶𝑜𝑠 ⱷ2 0,98
𝑆2 313,95 313,95
𝐼2 = = = = 0,453 𝑘𝐴
√3×𝑉 √3×400 692,82
𝐼2 0,453
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 (ɳ) = × 100% = × 100% = 98,35%
𝐼1 0,4606
𝑉2 4002
𝑋𝑐 = = 82,98×103 = 1,928 Ω
𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1
Karena 𝑋𝑐 = 2×𝜋×𝑓×𝐶 maka ,
1 1
𝐶= = = 1,651 × 10−3 𝐹
2×𝜋×𝑓×𝑋𝑐 2×𝜋×50×1,928
𝑄𝑐 20,614
× 100% = × 100% = 6,46 %
𝑆𝑛 319,16
𝑄𝑐
Maka , Karena 𝑆𝑛 < 15% ,maka sistem kompensasi yang digunakan adalah sistem kompensasi
Target perbaikan daya reaktif, Cosⱷ2 = 0,98 ; maka ⱷ2 = 11,478˚; Tanⱷ2 = 0,203 ; Sinⱷ2 =1,199
Perhitungan daya reaktif
𝑄𝑐 = 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 × (𝑇𝑎𝑛 ⱷ1-Tanⱷ2) = 8,25 × (0,743 − 0,203) = 4,455 𝑘𝑉𝐴𝑅
𝑄2 = 𝑄1 − 𝑄𝑐 = 6,123 − 4,455 = 1,668 𝑘𝑉𝐴𝑅
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 8,25
𝑆2 = = = 8,42 𝑘𝑉𝐴
𝐶𝑜𝑠 ⱷ2 0,98
𝑆2 8,42 8,42
𝐼2 = = = = 0,012 𝑘𝐴
√3×𝑉 √3×400 692,82
𝐼2 0,012
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 (ɳ) = × 100% = × 100% = 82,11%
𝐼1 0,0148
𝑉2 4002
𝑋𝑐 = = 6,123 ×103 = 26,13 Ω
𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1
Karena 𝑋𝑐 = 2×𝜋×𝑓×𝐶 maka ,
1 1
𝐶= = = 0,122 × 10−3 𝐹
2×𝜋×𝑓×𝑋𝑐 2×𝜋×50×26,13
𝑄𝑐 4,455
× 100% = × 100% = 43,36 %
𝑆𝑛 10,274
𝑄𝑐
Maka , Karena 𝑆𝑛 > 15% ,maka sistem kompensasi yang digunakan adalah sistem kompensasi
𝑄𝑐 4,455 4,455
𝐼𝑛 = = = = 6,43 𝐴
√3×𝑉 √3×400 692,82
Grounding sistem saat motor bekerja secara serempak sama saat motor bekerja tidak serempak
karena menggunakan pengaman yang di gunakan sama 1000 A
65 𝑉 65 65
𝑅 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑀𝐶𝐵 ×𝐼𝑛 = = 0,026 Ω
𝑇𝑟𝑖𝑝 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 250% ×1000
1 1
×𝑉 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 ×400
𝑅𝑔1 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑀𝐶𝐵 ×𝐼𝑛 =
2 2
= 0,08 Ω
250%×1000
𝑉𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 400
𝐼𝑔 = = 0,026+0,08 = 3773,585 𝐴
𝑅𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ+𝑅𝑔
100 4×2
0,08 = [ln ( ) − 1]
2×𝜋×2 𝐴𝑅
0,08 × 4 × 𝜋 8
+ 1 = ln ( )
100 𝐴𝑅
8 8
1,01 = → 𝐴𝑅 = = 7,92 𝑚𝑚2
𝐴𝑅 1,01
Diketahui :
L = 2 meter
r =1,127 mm
𝐿 2
= = 1,775
𝑟 1,127
1+2
𝑥= = 1,5
2
ln 1,5 0,405
𝑚= = 0,574 = 0,756
ln 1,775
(1+2)×2
𝑧= = 1,5
2×2
ln 1,5
𝑞 = 1,775 = 0,228
1+2𝑚+𝑞 1+(2×0,756)+0,228
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖 = = = 0,685
4 4
Untuk menghitung tahana pembumian total (Rpt) konfigurasi di atas, maka rumus
yang di gunakan :
𝜌×𝑘
𝑅𝑝𝑡 = 2×𝜋×𝐿
𝑙
𝑘 = ln 𝑟 × 0,655 = 0,685 0,655 = 0,4487
100×0,4487
𝑅𝑝𝑡 = = 3,57 Ω
12,566
𝑅𝑝𝑡
Karena Rt = 0,052, maka jumlah elektroda yang dibutuhkan sebanyak : 𝑛 = 𝑅𝐸
2
3,57
𝑛= = 68,67 ≈ 68
0,052