Anda di halaman 1dari 1

TATA CARA

PERANCANGAN SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA BANGUNAN GEDUNG


SNI 03-6575-2001
RUANG LINGKUP :
Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang
dan pelaksanaan pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan
bagi para pemilik/pengelola gedung di dalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan.
RINGKASAN :
Beberapa hal yang diatur dalam Tata Cara Perancangan
Daya listrik yang dibutuhkan untuk mendapatkan
Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung
tingkata pencahayaan rata-rata tertentu pada
adalah sebagai berikut:
bidang kerja dapat dihitung mulai dengan
Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh
persamaan 4.1.1.c.(1) yang digunakan untuk
faktor distribusi intensitas cahaya dari armatur,
menghitung armatur.
perbandingan antara keluaran cahaya dari armatur
Dalam pemilihan lampu ada dua hal yang perlu
dengan keluaran cahaya dari lampu di dalam
diperhatikan, yaitu tampak warna yang dinyatakan
armatur, reflektansi cahaya dari langit-langit, dinding,
dalam temperatur warna dan efek warna yang
dan lantai, serta pemasangan armatur apakah
dinyatakan dalam indeks renderasi warna.
menempel atau digantung pada langit-langit dimensi
Efisiensi lampu atau yang disebut juga efikasi
ruangan.
luminus, menunjukkan efisiensi lampu dari
Besarnya koefisisen depresiasi dipengaruhi oleh
pengalihan energi listrik ke cahaya dan dinyatakan
kebersihan dari lampu dan armatur, kebersihan dari
dalam lumen per watt.
permukaan-permukaan ruangan, penurunan keluaran
Pengujian yang dilakukan untuk memeriksa,
cahaya lampu selama waktu penggunaan, dan
mengamati dan mengukur adalah pengujian tingkat
penurunan keluaran cahaya
lampu karena
pencahayaan dan pengujian tingkat kesilauan.
penurunan tegangan listrik.

Anda mungkin juga menyukai