PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
telah bergeser kearah yang lebih bermutu yaitu pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan serta penyelenggaraannya
sesuai dengan standart pelayanan profesi dan kode etik yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan itu Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik pada tingkat pelayanan kesehatan dasar
seperti Puskesmas, Pustu, Polindes dan Ponkesdes. Upaya yang dilakukan meliputi
standarisasi pelayanan medik / kesehatan. Pelayanan Tim Jaminan Unit Kerja agar
dapat memberikan pelayanan prima pada masyarakat. Perbaikan dan penyempurnaan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan harus dilakukan secara periodic bagi seluruh
petugas kesehatan.
Diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah Daerah dan UU
No. 25 Tahun 2002 juga merupakan perubahan dan tantangan strategis internal
lainnya yang perlu pula diperhatikan. Untuk bidang kesehatan pembaharuan telah
berhasil dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan mengenai Stándar
Pelayanan Minimal (SPM). Upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
diarahkan pada pembudayaan pola hidup sahat bagi masyarakat melalui upaya
promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk mendukung keberhasilan kebijakan Pembangunan Kesehatan maka
Ponkeskel Tamanan sebagian dari pelayanan kesehatan di Kabupaten Trenggalek
perlu menyusun rencana Tahunan ( POA ) Tahun 2016 sehingga dapat melayani
masyarakat seoptimal mungkin.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Tersusunnya Rencana Tahunan Ponkeskel yang mampu memberikan kontribusi
kepada terwujutnya derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Tamanan Kecamatan
Trenggalek.
2. Tujuan Khusus :
a. Teridentifikasinya masalah – masalah Ponkeskel.
b. Dirumuskannya masalah – masalah kesehatan di Ponkeskel.
c. Ditetapkannya prioritas masalah Ponkeskel.
d. Teridentifikasinya sebab masalah dan dirumuskannya alternative
pemecahan masalah.
e. Tersusunnya Rencana Tahunan Ponkeskel Tamanan Tahun 2016.
1
BAB II
ANALISA SITUASI
1.DATA UMUM
(pekarangan, tegal, persawahan ) dan 4,8 % dataran tinggi/ pegunungan, dengan luas
kelurahan 209.97 ha, yang terdiri dari 3 Lingkungan, 14 Rukun Tetangga (RT) dan 5
Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Kelurahan Tamanan menurut golongan umur dan
jenis kelamin pada awal tahun 2015
Kelurahan Tamanan Puskesmas Trenggalek pada tahun 2014, sebagian besar adalah
2
pada kelompok usia 18 – 56 tahun (36,1%), hal ini menunjukkan sebagian besar
Tamanan, sebagian besar adalah tamat SLTP yaitu (26,5%), hal ini bisa
3
WUS 1.356 33,6
Usila 1.165 28,8
Jumlah 4.041 100
(Sumber data: Laporan Puskesmas Trenggalek 2015)
Kesehatan Ibu dan Anak yang paling banyak ada pada sasaran Wanita Usia Subur
yaitu sebesar 33,6 %, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk sasaran
pelayanan kesehatan, tetapi dari 4 sarana kesehatan tersebut sebagian besar berupa
Posyandu Balita yaitu 72,7%. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
4
a. Data Sumber daya kesehatan
Data Tenaga Kesehatan
Tabel 1.7 Data tenaga kesehatan yang ada di wilayah Kelurahan Tamanan sampai
tahun 2015
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter 2
2 Bidan Desa 1
3 Perawat Ponkesdes 1
4 Bidan praktek swasta 1
(Sumber Data : Profil Kelurahan Tamanan tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 1.7 di atas, dapat diketahui bahwa tenaga Bidan di
KELENGKAPAN KONDISI
NO JENIS ALKES JUMLAH ASAL ALAT
TIAP ALAT ALAT
1. IUD KIT _ BELUM PUNYA _ _
2. PARTUS KIT 1 LENGKAP BAIK DINKES
3. BED GYNECK 1 LENGKAP BAIK PUKESMAS
4. SUNGKUP 1 LENGKAP BAIK PRIBADI
5. HB SAHLI 1 LENGKAP BAIK PRIBADI
6. ALMARI 2 LENGKAP 1 BAIK & 1 DINKES &
RUSAK PUSKESMAS
7. MEJA 3 LENGKAP BAIK DINKES
&PUSKESMAS
8. KURSI 6 LENGKAP BAIK DINKES
&PUSKESMAS
9. TEMPAT TIDUR 2 LENGKAP BAIK DINKES
10. BIDAN KIT 1 LENGKAP BAIK DINKES
11. AMBUBAG 1 LENGKAP BAIK PRIBADI
12. TIANG INFUS 1 LENGKAP BAIK DINKES
13. PHN KIT 1 LENGKAP BAIK DINKES
5
2. PPGD 2009 DINKES
3. SDDITK 2012 DINKES
4. KELAS IBU HAMIL 2014 DINKES
A. DATA KHUSUS
SASARAN 2015
NO KEGIATAN TARGET SASARAN
RIEL C %
A. KIA
1. K1 Akses 75 97 % 73 75 100
2. K1 Murni 75 97 % 73 75 100
3. K4 75 87 % 73 62 82,6
4. DRT Nakes 75 20 % 15 21 210
5. DRT Masyarakat 75 10 % 7 21 210
6. Komplikasi kebidanan ditangani 15 80 % 12 18 120
7. Linakes 71 94 % 67 61 85,9
8. Linakes di fasilitas kesehatan 71 94 % 67 61 85,9
9 Lindukun 71 6% 4 0 0
10 Pelayanan Bufas 71 94 % 67 70 98,6
11 KN Murni 59 97 % 57 61 103,2
12. KN Lengkap 59 95 % 57 61 103,2
13. Neonatal komplikasi ditangani 9 80 % 7 9 100
14. Kunjungan Bayi Paripurna 54 95 % 51 54 100
15. Kunjungan Anak Balita 287 82 % 235 253 88,8
16. Kunjungan Anak Prasekolah 131 80 % 104 130 99,7
B. GIZI
1. Jumlah seluruh Bayi 54
2. Jumlah Anak Balita 253
3. Balita dengan KMS 219 100 % 219 291 88,8
4. Balita di timbang 219 85 % 186 259 105,4
5. Balita N 219 80 % 175 148 52,6
6. Balita BGT / BGM 219 ≤1 1 0 0
6
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
7
B. GIZI
1. Jumlah seluruh Bayi
2. Jumlah Anak Balita
3. Balita dengan KMS 100 % 88,9 Ada
4. Balita di timbang 85 % 88,8 Tidak Ada
5. Balita N 80 % 57,6 Ada
6. Balita BGT / BGM ≤1 0 Tidak Ada
7. Balita dengan Vitamin A2 85 % 86,2 Tidak Ada
8. Bayi dengan Vitamin A 90 % 96,2 Tidak Ada
9. Bayi dengan ASI eksklusif 60% 13,56 Ada
C. IMUNISASI
1. BCG 91 % 89,9 Ada
2. P4 91 % 108,5 Tidak Ada
3. DPT/HB 3 91 % 113,6 Tidak Ada
4. CAMPAK 91 % 96,6 Tidak Ada
D. KB
1. Akseptor Baru SM 70 % 5,6 Ada
2. Akseptor Aktif 70 % 103,4 Tidak Ada
3. Akseptor Aktif di Bina 70 % 72,8 Tidak Ada
4. Akseptor KB Pasca Persalinan 70 % 0 Ada
5. Jumlah Efek Samping 12,5 % 5,6 Tidak Ada
6. Jumlah Komplikasi 3,5 % 0 Tidak Ada
7. Jumlah Kegagalan 1,9 % 0 Tidak Ada
8. Jumlah DO 20,7 % 0,7 Tidak Ada
8
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
9
BAB V
PRIORITAS MASALAH
10
BAB VI
PERUMUSAN TUJUAN
11
12
BAB VII
ANALISIS PENYEBAB MASALAH, PERUMUSAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
13
dengan bayi 0-6 bln maupun ibunya
b. Persalinan dilakukan di Rumah
sakit sehingga diberikan susu
formula saat di rumah sakit
c. Kurangnya motivasi dari
petugas kesehatan untuk tetap
melanjutkan ASI sampai usia 6
bulan
d. Banyak ibu yang bekerja
sehingga waktu menyusui
berkurang
BAB VIII
RENCANA KEGIATAN PONKESKEL TAMANAN PUSKESMAS TRENGGALEK TAHUN 2016
14
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET
1. Mengadakan koordinasi dengan lintas - Kepala Desa - Frekwensi 2 x 2 x / Tahun
sektor - Perangkat Desa
- Ketua RT
- Toma
BAB IX
DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN PONKESKEL TAMANAN PUSKESMAS TRENGGALEK TH 2016
15
( Rp ) ( Rp )
2. Mengadakan kunjungan rumah. - Transport Petugas 16 x 320.000 5.120.000 Jan s/d Des
2 OR x 8 Pyd x
20.000
3. Mengadakan Kelas Bumil - Konsumsi 12 4x 300.000 1.200.000 April & Mei
OR x 4 x 4 HR x
25.000
4. Mengadakan validasi data. - 12 x - - Jan s/d Des
TOTAL 7.920.000
BAB X
RENCANA KEGIATAN BULANAN PONKESKEL TAMANAN TAHUN 2016
NO JENIS KEGIATAN BULAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Posyandu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Buka Polindes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pertemuan Kader √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16
4. Pertemuan PKK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pertemuan Ponkesdes √ √
6. Survey PHBS √ √
7. Kunjungan Rumah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Evaluasi Kegiatan √ √
17
BAB XI
PENUTUP
Setelah melakukan tahapan pembahasan bab demi bab secara terstruktur dan
sistematika maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam upaya menjalankan tugas dan fungsi Ponkeskel secara optimal terdapat
permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu :
a. Masih rendahnya Cakupan K4
b. Masih rendahnya Cakupan Linakes
c. Masih rendahnya Cakupan Linakes di Fasilitas Kesehatan
d. Masih rendahnya Cakupan Kunjungan Nifas
e. Masih rendahnya Cakupan ASI Eksklusif
f. Masih rendahnya Cakupan Balita yang Naik Timbangannya
g. Masih rendahnya Cakupan Akseptor Baru KB SM
h. Masih rendahnya Cakupan Akseptor Baru Pasca Persalinan
2. Dalam upaya memecahkan permasalahan yang ada, digunakan teori pemecahan
masalah yaitu dengan cara menganalisa tingkat kebutuhan dan daya ungkit yang ada
di Ponkeskel Tamanan Puskesmas Trenggalek.
3. Alternatif pemecahan masalah yang ditemukan, dijabarkan dalam mutu kegiatan
yang kemudian digunakan untuk meningkatkan kinerja pelayanan di Ponkeskel.
4. Pada akhirnya pelayanan di Ponkeskel dapat berjalan secara optimal sehingga
tugas dan fungsi Ponkeskel dapat berjalan dengan optimal.
18