1851 1 6162 1 10 20140408 PDF
1851 1 6162 1 10 20140408 PDF
Chemistry in Education
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined
LD Oviyanti
Abstract
Chemistry is often considered difficult to understand so that students are not motivated to
learn. Students are expected to be more motivated and active through cooperative learning
SETS visionary snowball throwing. The purpose of this study to investigate the
effectiveness of cooperative learning snowball throwing type that feature SETS vision on
learning outcomes colloidal system of students in class XI IPA SMA N 2 Pemalang and
whether there is a significant increase in learning outcomes. Students expected more
motivated and active with cooperative learning snowball throwing type that feature SETS
vision. The sampling used purposive sampling that determined class XI IPA 2 as an
experimental class and XI IPA 3 as control class. Data collection mode used
documentation, test, observation, and questionnaire. The result of completeness classical
learning test experimentall class obtainable as much as 37 students from 40 students achieve
completeness learning, so successed class reached because number of students which
complete learning ≥34. The average post test result experimental class is 89 with very
effective criteria. The average affective value experimental class wa 86 with very good
criteria. Conclusion of the reasearch was cooperative learning snowball throwing type that
feature SETS vision was effective to increased learning outcomes colloidal system XI SMA
Negeri 2 Pemalang.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Email: lovediery@gmail.com ISSN NO 2252-6609
LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)
Pendahuluan pembelajaran yang menyenangkan diharapkan
Pendidikan yang bermutu ditentukan siswa lebih aktif dan termotivasi. Salah satu tipe
oleh banyak faktor. Faktor yang sangat pembelajaran kooperatif yaitu snowball throwing
menentukan yaitu guru. Guru yang kreatif yang menurut asal katanya berarti “bola salju
senantiasa menggunakan metode pembelajaran bergulir” yang dapat diartikan sebagai
yang bervariasi sehingga meningkatkan minat pembelajaran dengan menggunakan bola
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. pertanyaan dari kertas yang digulung bulat
Dalam pembelajaran, guru harus berusaha berbentuk seperti bola kemudian dilemparkan
memahami makna motivasi belajar itu sendiri secara bergiliran di antara sesama siswa (Isjoni,
dan mengembangkan serta menggerakkan 2010). Pembelajaran snowball throwing
motivasi pembelajaran siswa ke tahap yang meru¬pakan metode pembelajaran yang dalam
maksimal (Agustina, 2013). pelak-sanaannya dengan pantauan guru siswa
Kegiatan pembelajaran dirancang agar belajar dalam kelompok dan saling bekerja
dapat memberikan pengalaman belajar yang sama untuk menguasai materi pelajaran.
melibatkan proses mental dan fisik melalui Kimia merupakan bidang ilmu yang
interaksi siswa dengan siswa, guru, lingkungan, menyelidiki sifat dan perilaku dari semua zat di
dan sumber belajar lain dalam rangka alam semesta dan menggunakan informasi ini
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman untuk memenuhi kebutuhan manusia serta
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui membangun lingkungan yang damai dan
penggunaan model pembelajaran yang kesejahteraan (Nuray et al., 2010). Proses
bervariasi dan berpusat pada siswa (Nugroho, pembelajaran sains perlu menghubungkan
2012). dengan unsur lain yaitu teknologi,
Menurut Isjoni (2010), metode lingkungan maupun masyarakat yang
pembelajaran kooperatif adalah suatu metode tergabung dalam SETS. Atas dasar itulah
untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar pembelajaran sains bervisi SETS memberi
yang berpusat pada siswa (student oriented). Guru penekanan penting pada kesalingterkaitan
berperan sebagai fasilitator dalam melakukan antar elemen-elemen SETS (Nuryanto &
demonstrasi dan mengecek pemaham siswa Binadja, 2010). Adapun elemen-elemen SETS
dengan memberikan penguatan terhadap respon adalah Science (ilmu alam), Environtment
yang benar dan mengoreksi respon siswa yang (lingkungan sekitar), Technology (teknologi), dan
salah (Alfieri et al., 2011). Ada perbedaan antara Society (masyarakat). SETS dapat membimbing
peserta didik belajar dalam kelompok dan siswa berfikir aktif dan bertindak memecahkan
metode pembelajaran kooperatif. Dalam kerja masalah lingkungan atau segala sesuatu yang
kelompok, peserta didik dapat duduk bersama berhubungan dengan masyarakat (Binadja,
saat belajar, tetapi mereka tidak berkomunikasi 1999).
satu sama lain saat belajar bersama sehingga Pada kompetensi koloid banyak teori-
mereka tidak bisa saling mempengaruhi secara teori yang hanya dihafalkan oleh siswa dan
positif (Bolukbas et al., 2011). Menurut dianggap kurang aplikatif. Selama ini
Akinbobola (2006) model pembelajaran kompetensi sistem koloid hanya diajarkan
kooperatif adalah pembelajaran dimana siswa melalui cermah. Oleh karena itu perlu upaya
dengan tingkat kemampuan yang berbeda untuk mendesain strategi pembelajaran yang
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil memberi kemudahan kepada siswa mempelajari
untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kompetensi sistem koloid dan membimbing
kooperatif bertujuan melatih siswa siswa untuk mengkaitkan sains dalam
memanajemen waktu dan saling ketergantungan kehidupan nyata secara kreatif pada kompetensi
positif antarkelompok (Lori et al., 2012). koloid. pembelajaran yang lebih
Di SMA Negeri 2 Pemalang menyenangkan, mengkaitkan dengan dunia
pembelajaran yang terjadi di kelas cenderung nyata, diharapkan akan dapat meningkatkan
pasif dan guru belum menggunakan variasi motivasi siswa yang akan mempengaruhi hasil
pembelajaran. Menurut Hung et al., (2003) belajar.
siswa mengalami kebosanan dan kesulitan Rumusan masalah dari penelitian ini
belajar dengan pembelajaran tradisional seperti yaitu efektifkah pembelajaran kooperatif tipe
ceramah yang berpusat pada guru. Melalui snowball throwing bervisi SETS terhadap hasil
96
LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)
belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2 siswa dianalisis secara deskriptif. Kelas
Pemalang?. Tujuan penelitian ini untuk eksperimen diterapkan pembelajaran kooperatif
mengetahui kefektifan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS dan kelas
tipe snowball throwing bervisi SETS terhadap kontrol diterapkan pembelajaran ceramah dan
hasil belajar koloid siswa kelas XI SMA N 2 diskusi bervisi SETS.
Pemalang.
97
LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)
mempersiapkan diri karena pada gilirannya sesuatu secara terintegratif dengan mengkaitkan
mereka harus menjawab pertanyaan dari siswa keempat unsur SETS sehingga dapat diperoleh
lain yang terdapat dalam bola kertas (Isjoni, pemahaman yang lebih mendalam. Dengan
2010). Pembelajaran yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tersebut,
kesempatan pada siswa untuk terlibat secara hasil belajar siswa juga akan meningkat.
langsung dalam proses pembelajaran akan Pembelajaran SETS merupakan pembelajaran
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan konstekstual, yaitu penerapan situasi nyata
dengan pembelajaran yang tidak memberikan kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran.
kesempatan tersebut kepada siswa sehingga Kimia merupakan pelajaran dengan banyak
meningkatkan hasil belajar siswa (Rusmiyati & sekali materi yang abstrak, dengan
Yulianto, 2009). Hal ini karena siswa akan lebih pembelajaran konstekstual, materi yang masih
mudah menemukan dan memahami konsep sulit dimengerti tersebut dijadikan konkret.
melalui pemikiran aktif dan pemecahan Dengan pembelajaran konstekstual siswa akan
masalah yakni tidak sekedar mengingat tertarik mempelajari materi dan outputnya
melainkan membangun pengetahuan sehingga siswa lebih memahami materi yang diberikan
pembelajaran menjadi bermakna dan (Nugraheni et al., 2013).
meningkatkan hasil belajar (Indiarti, 2011). Hal Pada analisis deskriptif nilai
ini menunjukkan pembelajaran snowball throwing psikomotorik diperoleh skor rata-rata aspek
mampu mengantarkan siswa untuk mencapai psikomotorik kelas dan rata-rata skor untuk tiap
ketuntasan mi¬nimal (Purbowo et al., 2012). aspek. Kelas eksperimen memperoleh skor 17,8
Pada pembelajaran SETS siswa diajak untuk dengan nilai 88 yang termasuk kategori sangat
mengkaitkan materi koloid dengan kehidupan baik. Sedangkan pada kelas kontrol
nyata. Hal ini membuat siswa lebih mudah memperoleh skor 16,1 dengan nilai 80 yang
untuk memahami kompetensi koloid karena termasuk kategori baik. Perbedaan mencolok
berhubungan langsung dengan kehidupan terlihat pada aspek ke dua dan lima. Pada aspek
sehari-hari. Pembelajaran bervisi SETS kedua, kelas ekperimen setiap siswa dituntut
menekankan keterkaitan antara sains, teknologi, untuk mempresentasikan hasil soal yang
lingkungan, dan masyarakat (salingtemas), didapat dan jawaban yang telah dibuat. Pada
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber aspek ke lima, yaitu kemampuan bertukar
belajar. Pembelajaran bervisi SETS efektif informasi, kelas eksperimen lebih sering
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik bertukar informasi yang didapat dari literatur.
(Setyati, 2012). Pembelajaran SETS adalah Hasil rata-rata nilai psikomotorik tiap aspek
pembelajaran yang berusaha membawa peserta kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat
didik agar memiliki kemampuan memandang pada Gambar 1.
98
LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)
100
LD Oviyanti/Chemistry in Education 3 (1) (2014)
Teaching & Learning. 2(95): 13–23.
SIMPULAN Husna, R. 2010. Pengaruh model cooperative learning
Hasil analisis data menunjukkan, nilai tipe snowball throwing terhadap hasil belajar
rata-rata kelas eksperimen berbeda dengan kelas matematika siswa. Skripsi. Jakarta: Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
kontrol dan memiliki rata-rata yang lebih baik.
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Ketuntasan belajar klasikal pada kelas Hidayatullah.
eksperimen sebanyak 37 dari 40 siswa dan kelas Indiarti. 2011. Penerapan model pembelajran
kontrol sebanyak 33 dari 40 siswa. Hasil analisis berdasarkan masalah pada pelajaran IPA
data menunjukkan bahwa pembelajaran materi zat aditif makanan dan kaitannya
kooperatif tipe snowball throwing bervisi SETS dengan kesehatan di kelas VII SMP Negeri 2
efektif terhadap hasil belajar koloid siswa kelas Malang. PENSA EJurnal. 1(2): 2-5.
XI SMA N 2 Pemalang. Isjoni. 2010. Pembelajaran kooperatif : Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lori, K., Marie A.M, Jaya G, & Vanessa M. 2012.
DAFTAR PUSTAKA Cooperative learning in distance learning a
Agustina, E. 2013. Implementasi model pembelajaran mixed methods study. International Journal of
snowball throwing untuk meningkatkan hasil Instruction. 5(2): 81-90.
belajar siswa dalam membuat produk kria kayu Nugraheni, D., Mulyani, S., Ariani, S.R.D. 2013.
dengan peralatan manual. INVOTEC. XI(1): Pengaruh pembelajaran bervisi dan
17-28. berpendekatan SETS terhadap prestasi
Akinbobola, A.O. 2006. Effects of cooperative and belajar ditinjau dari kemampuan berpikir
competitive learning strategies on academic kritis siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo
performance of students in Physics. Journal pada materi minyak bumi tahun pelajaran
Result in Eduation. 3(1): 1-5. 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia. 2(3):
34-41.
Alfieri, L., Brooks, P.J., & Aldrich, N.J. 2011. Does
discovery-based instruction enhance Nuray, Y., Inci, M., & Nilgun, S. 2010. The effects of
learning?. Journal of Educational Psycology. science, technology, society, environment (STSE)
103 (1): 1-18. interactions on teaching chemistry. Natural
Science. 2(12) : 1417-1424.
Binadja, A. 1999. Hakekat dan Tujuan Pendidikan
SETS (Science, Environment, Technology and Nuryanto & Binadja, A. 2010. Efektivitas
Sociey) Dalam Konteks dan Pendidikan yang pembelajaran kimia dengan pendekatan
Ada. Semarang: Laboratorium SETS SALINGTEMAS ditinjau dari minat dan
UNNES. hasil belajar siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia. 4(1): 552-556.
Binadja, A. 2005. Pedoman Praktis Pembelajaran Sains
Berdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Purbowo, G.A., Mashuri & Hendikawati, P. 2012.
Berpendekatan SETS (Science, Environment, Kefektifan pembelajaran snowball throwing
Technology, and Society), Bahan Pelatihan berbantuan lembar kegiatan siswa. Unnes
Pembelajaran Inovatif untuk Guru SMA/MA. Journal of Mathematics Education. I (1): 1-24.
Semarang: Laboratorium SETS UNNES. Rusmiyati, A. & Yulianto, A. 2009. Peningkatan
Bolukbas, F., Funda, K., & Polat, M. 2011. The keterampilan proses sains dengan
effectiveness of cooperative learning on the menerapkan model problem based-
reading comprehension skills in Turkish as a instruction. Jurnal Pendidikan Fisika
foreign language. The Turkish Online Journal Indonesia. 1(5): 75-78.
of Educational Technology. 10(1): 330-335. Setyati, R. 2012. Pengembangan perangkat
Hakim, A.H.R. & Pramukantoro, J.A. 2013. pembelajaran IPA berpendekatan SETS
Pengaruh perpaduan metode pembelajaran berkarakter. Journal of Primary Education.
snowball throwing dengan talking stick 1(2): 103-111.
terhadap hasil belajar siswa pada standar Sukertiasih, N. K. 2010. Implementasi pembelajaran
kompetensi menerapkan dasar-dasar kooperatif dengan metode snowball throwing
elektronika. Jurnal Penelitian Pendidikan pada pokok bahasan limit fungsi untuk
Teknik Elektro. 1(1): 11-20. meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa
Hung,W., Bailey, J. H. & Jonassen, D. H. 2003. kelas XI IPA SMA Saraswati Mataram tahun
Exploring the tensions of problembased learning: ajaran 2007/2008. GaneC Swara. 4 (1): 69-
insights from research. New Directions for 78.
101