(UntukKalanganSendiri)
KASUS:
Fraktur Radius
Fraktur Ulna
Fraktur Montegia
FrakturGaleazzi
Fraktur Radius Ulna
DiSusun Oleh:
Budi AndriWijayaS.Kep
ErniMuslikahS.Kep
FajarFaradhillaS.Kep
LintangPuspitaPrabariniS.Kep
Rosalina Kusuma WardhaniS.Kep
A. Pengertian
Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintegritas tulang,
penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan, tetapi factor lain seperti proses
degenerative juga berpengaruh dapat mempengaruhi terhadap fraktur.
Fraktur humerus adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,
tulang rawan epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada
tulang humerus. Fraktur tersebut umumnya disebabkan oleh trauma.
Selain dapat menimbulkan patah tulang (fraktur), trauma juga dapat mengenai
jaringan lunak sekitar tulang humerus tersebut, misalnya vulnus (luka),
perdarahan, memar (kontusio), regangan atau robek parsial (sprain), putus atau
robek (avulsi atau ruptur), gangguan pembuluh darah, dan gangguan
saraf (neuropraksia, aksonotmesis, neurolisis).
Setiap fraktur dan kerusakan jaringan lunak sekitar tulang tersebut harus
ditanggulangi sesuai dengan prinsip penanggulangan cedera muskuloskeletal.
Prinsip tersebut meliputi rekognisi (mengenali), reduksi (mengembalikan),
retaining (mempertahankan), dan rehabilitasi.
B. Penyebab
C. Tanda dan gejala
D. Fg
LAPORAN KASUS TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA AN. S DENGAN
OPEN FRAKTUR SUPRARENALIS HUMERUS (S) GRADE III DENGAN
TINDAKAN CITO DEBRIDEMEN DAN ORIF DI OK IGD
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. SOEHARSO
SURAKARTA
A. PENGKAJIAN
1. Nama : An. S
2. Tanggal lahir/umur : 16-3-2007/ 11 tahun
3. No. RM : 317870
4. Tanggal masuk RS : 3-3-2018
5. Tanggal operasi : 3-3-2018
6. Diagnosa medis :OF SCH (S) grade III
7. Tindakan : Debridement + Orif
8. Dokter bedah : Dr. Hendra SpOT
9. Asisten bedah : Dr. Aris
10. Dokter anastesi : Dr. Bamban
11. Perawat instrument : Pk Slamet dan Erni
12. Perawat sirkulator : Devi
13. Perawat anastesi : Ibu Dila
B. PELAKSANAAN PEMBEDAHAN
1. Pre-operatif
Sign in pukul 16.45 WIB
a. Melakukan serah terima pasien dengan perawat IGD
b. Identifikasi pasien dengan mengecek gelang identitas pasien
c. Mengecek kelengkapan status pasien seperti surat pengantar,
persetujuan pembedahan, foto rontgen, hasil laboratorium (Hb:
12,4g/dL), lokasi pembedahan site marking di daerah supra renalis
sinistra, serta obat profilaksis (Cefazolin 2 gr).
d. Mengkonfirmasi makan terakhir pasien (jam 09.30 WIB)
e. Mengecek infuse terpasang RL 20 tpm di tangan kanan
f. Memastikan pasien tidak memakai gigi palsu, perhiasan, dan kaca mata
g. Melakukan verifikasi adanya riwayat alergi
h. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi
i. Mengkonfirmasi telah dilakukan skin test antibiotic Cefazolin via
intracutan pukul 14.00 WIB yang dilakukan di ruang penerimaan OK
IGD
j. Memberikan obat profilaksis Cefazolin 2 gr dalam NS 100 ml via
intravena pukul 14.15 WIB
2. Intra Operatif
Memasukkan pasien ke ruang operasi pukul 14.17 WIB
a. Memindahkan pasien ke meja operasi
b. Menyiapkan instrument
No Instrument Jumlah
1 Set linen operasi 2 set
2 Set jas operasi 1 set
3 Set dasar ortopedi 1 set
4 Set minor 1 set
5 Set bon tang kecil 1 set
6 Set kisner 1 set
7 Set screw 3,5 mm 1 set
8 Set cuci kulit 1 set
9 Kassa streil 40 lembar
10 Hanscone ukuran 7, 7 ½, dan 8 3 pasang
11 Bor listrik steril 1 unit
12 Handpiece cauter 1 unit
13 Handle lamp steril 1 buah
14 Mes no. 20 dan 15 1 buah
15 Kisner wire 1,8 Mm 1 buah
16 Small narrow dynamic compression plate (DCP) 7 holes 1 buah
17 One third tubular plate (OTP) 7 holes 1 buah