Anda di halaman 1dari 7

LOOG BOOK

(UntukKalanganSendiri)

PELATIHAN BEDAH DASAR ORTHOPEDI


SUB SPESIALIS HAND AND MICRO SURGERY

KASUS:
Fraktur Radius
Fraktur Ulna
Fraktur Montegia
FrakturGaleazzi
Fraktur Radius Ulna

DiSusun Oleh:
Budi AndriWijayaS.Kep
ErniMuslikahS.Kep
FajarFaradhillaS.Kep
LintangPuspitaPrabariniS.Kep
Rosalina Kusuma WardhaniS.Kep

PELATIHAN BEDAH DASAR ORTHOPEDI XIII


INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT ORTHOPEDI
Prof. Dr. R. SOEHARSO
2018
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR HUMERUS

A. Pengertian
Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintegritas tulang,
penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan, tetapi factor lain seperti proses
degenerative juga berpengaruh dapat mempengaruhi terhadap fraktur.
Fraktur humerus adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,
tulang rawan epifisial baik yang bersifat total maupun parsial pada
tulang humerus. Fraktur tersebut umumnya disebabkan oleh trauma.
Selain dapat menimbulkan patah tulang (fraktur), trauma juga dapat mengenai
jaringan lunak sekitar tulang humerus tersebut, misalnya vulnus (luka),
perdarahan, memar (kontusio), regangan atau robek parsial (sprain), putus atau
robek (avulsi atau ruptur), gangguan pembuluh darah, dan gangguan
saraf (neuropraksia, aksonotmesis, neurolisis).
Setiap fraktur dan kerusakan jaringan lunak sekitar tulang tersebut harus
ditanggulangi sesuai dengan prinsip penanggulangan cedera muskuloskeletal.
Prinsip tersebut meliputi rekognisi (mengenali), reduksi (mengembalikan),
retaining (mempertahankan), dan rehabilitasi.

B. Penyebab
C. Tanda dan gejala
D. Fg
LAPORAN KASUS TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA AN. S DENGAN
OPEN FRAKTUR SUPRARENALIS HUMERUS (S) GRADE III DENGAN
TINDAKAN CITO DEBRIDEMEN DAN ORIF DI OK IGD
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. SOEHARSO
SURAKARTA

A. PENGKAJIAN
1. Nama : An. S
2. Tanggal lahir/umur : 16-3-2007/ 11 tahun
3. No. RM : 317870
4. Tanggal masuk RS : 3-3-2018
5. Tanggal operasi : 3-3-2018
6. Diagnosa medis :OF SCH (S) grade III
7. Tindakan : Debridement + Orif
8. Dokter bedah : Dr. Hendra SpOT
9. Asisten bedah : Dr. Aris
10. Dokter anastesi : Dr. Bamban
11. Perawat instrument : Pk Slamet dan Erni
12. Perawat sirkulator : Devi
13. Perawat anastesi : Ibu Dila
B. PELAKSANAAN PEMBEDAHAN
1. Pre-operatif
Sign in pukul 16.45 WIB
a. Melakukan serah terima pasien dengan perawat IGD
b. Identifikasi pasien dengan mengecek gelang identitas pasien
c. Mengecek kelengkapan status pasien seperti surat pengantar,
persetujuan pembedahan, foto rontgen, hasil laboratorium (Hb:
12,4g/dL), lokasi pembedahan site marking di daerah supra renalis
sinistra, serta obat profilaksis (Cefazolin 2 gr).
d. Mengkonfirmasi makan terakhir pasien (jam 09.30 WIB)
e. Mengecek infuse terpasang RL 20 tpm di tangan kanan
f. Memastikan pasien tidak memakai gigi palsu, perhiasan, dan kaca mata
g. Melakukan verifikasi adanya riwayat alergi
h. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi
i. Mengkonfirmasi telah dilakukan skin test antibiotic Cefazolin via
intracutan pukul 14.00 WIB yang dilakukan di ruang penerimaan OK
IGD
j. Memberikan obat profilaksis Cefazolin 2 gr dalam NS 100 ml via
intravena pukul 14.15 WIB
2. Intra Operatif
Memasukkan pasien ke ruang operasi pukul 14.17 WIB
a. Memindahkan pasien ke meja operasi
b. Menyiapkan instrument
No Instrument Jumlah
1 Set linen operasi 2 set
2 Set jas operasi 1 set
3 Set dasar ortopedi 1 set
4 Set minor 1 set
5 Set bon tang kecil 1 set
6 Set kisner 1 set
7 Set screw 3,5 mm 1 set
8 Set cuci kulit 1 set
9 Kassa streil 40 lembar
10 Hanscone ukuran 7, 7 ½, dan 8 3 pasang
11 Bor listrik steril 1 unit
12 Handpiece cauter 1 unit
13 Handle lamp steril 1 buah
14 Mes no. 20 dan 15 1 buah
15 Kisner wire 1,8 Mm 1 buah
16 Small narrow dynamic compression plate (DCP) 7 holes 1 buah
17 One third tubular plate (OTP) 7 holes 1 buah

c. Menyiapakan BHP pasien


No Instrument Jumlah
1 Benang T.Vio Uk 0 2 buah
2 Benang T.Line Uk 2.0 2 buah
3 Supratule 2 lembar
4 Sterile water 3 liter
5 Elastic bandage 4 inch 1 buah
6 Handscoon Uk 7, 7 ½, dan 8 1 set
7 Povidone iodine 3 botol
8 Spuit 10 cc 1 buah

d. Menyiapakan alat non steril


1) Menyiapakan mesin anestesi dan obat anastesi
2) Menyiapakan mesin saction
3) Menyiapakan mesin electric cauter
4) Menyiapakan mesin tourniquet
5) Menyiapakan lampu operasi
e. Menyiapakan foto rontgen
f. Pasien dilakukan penatalaksanaan dengan general anaesthesia pukul
g. Mengatur posisi pasien dengan posisi right lateral position
h. Memasang ground dibawah kaki kanan
i. Memasang pengalas atau kain non steril di bawah tangan kiri dan
membersihakan daerah operasi dengan clorhexidine 4%
j. Memasang tourniquet di bagian proksimal lengan kiri
k. Melakukan cuci tangan bedah
l. Mekakai jas operasi dan hanscone steril
m. Menata instrument steril sesuai kebutuhan diatas meja mayo
1) Instrument set dasar
No Instrument Jumlah No Instrument Jumlah
1 Handle mess no 4 1 buah 1 Hohman kecil 3 buah
2 Handle mess no 3 1 buah 2 Elevator 1 buah
3 Mess no 20 1 buah 3 Raspatorium 1 buah
4 Mess no 15 1 buah 4 Curate 1 buah
5 Pinset cirurgis 3 buah 5 Knabel kecil 1 buah
6 Artery clamp 3 buah 6 Bengkok 2 buah
7 Kocker clamp 2 buah 7 Kom 1 buah
8 Gunting jaringan 1 buah 8 Canule suction 1 buah
9 Gunting benang 1 buah 9 Selang saction 1 buah
10 Needle holder 1 buah 10 Handpiecc cauter 1 buah
11 Duk clamp 4 buah 11 Handle lamp 1 buah
12 Clowhak gigi 3 2 buah
13 Langenhak pendek 2 buah
2) Instrument steril tambahan
No Instrument Jumlah
1 Verburger 1 buah
2 Bone tang kecil 2 buah
3 Drill bits no 2,5 mm 1 buah
4 Drill sleeve 1 buah
Spuit 10 cc 1 buah
Kassa steril 1 buah
Suptarule 2 lembar
Benang jahit T. Vio no 0 1 buah
Benag jahit T line no 2.0 1 buah
n. Melakukan desinfektan pada area operasi menggunakan povidone
iodine dengan set cuci kulit di daerah supra renalis humerus sinistra
o. Melakukan drapping menggunakan linen steril dan difiksasi
menggunakan duk clamp
p. Mengaktifkan tourniquet dengan tekanan 250 mmHg
q. Menyiapakn bor, handpick cauter, selang saction di atas duk steril dan
difiksasi dengan menggunakan kassa dan duk clamp
r. Meminta perawat sirkulator untuk menghubungkan selang saction
dengan mesin saction, handpicc dengan mesin electric cauter, dan bor
listrik.
s. Pastikan atau mencoba saction, cauter. Dan bor berfungsi dengan baik.

Time out pukul 17.20 WIB


1) Tanggal operasi : 3 Mei 2018
2) Identitas pasien : An. S, RM
3) Diagnosa medis : Open Fraktur suprarenalis humerus
4) Jenis tindakan operasi :
Cito debridement
Open reduction internal fixation
5) Konfirmasi tim operasi :
Dokter operator : Dr. Hendra SpOT
Asisten bedah : Dr. Aris
Dokter anastesi : Dr. Bambang
Perawat intrumen : Pk Slamet, Erni
Perawat sirkulator : Devi
Perawat anastesi : Ibu Dila
6) Antisipasi kejadian kritis
7) Konfirmasi antibiotic profilaksis cefazolin 2 gr dalam Ns 100 ml telah
masuk pukul
8) Foto rontgen telah dipasang
9) Berdoa (operator memimpin doa)
Melakukan insisi pukul 17.25 WIB
3. Post-operatif
Pasien pindah ke ruangan pemulihan pukul
a. Memasang manset spigmomanometer dan saturasi oksigen pada pasien
b. Mengobservasi tanda-tanda vital pasien tiap 15 menit
c. Memonitor kesadaran pasien (alderet score= 9, ...pukul )
d. Melakukan serah terima dengan pasien di ruangan
e. Melakukan dokumentasi post operatif (instruksi post operatif):
1) Apabila sadar penuh diperbolehkan minum dan makan sedikit demi
sedikit
2) Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
3) Rawat luka H+2 post operatif
4) Evaluasi neurovaskuler sisi operasi
5) Early active ROM
6) Terapi obat
Infuse RL 20 tpm (intra vena)
Cefazolin gr/8 jam (intra vena)
Ketorolac 30 mg/8 jam (intar vena)
Cefadroxil 500 mg/12 jam (oral)
Kalk 100 mg/12 jam (oral)
7) Control post operasi 1 minggu setelah keluar rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai