Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan metode penugasan MPKP


Pelaksanaan metode penugasan yang dilakukan PP dan PA belum sesuai
standar MPKP meliputi belum maksimal post conference keperawatan,
belum adanya ronde keperawatan, peer review dan case conference di
Melati 1.
1. Implementasi
Pre dan post conference disosialisasikan pada tanggal 10 Oktober
2017 yang dihadiri oleh perawat yang bertugas dengan jumlah 4 pp,
dan 7 PA di melati 1. Kemudian dilanjutkan dengan post conference di
ruang Melati 1. Langkah-langkah :
a. Persiapan
Dalam hal ini anggota kelompok yang berperan sebagai PP pada
hari itu menentukan program rencana tindakan hari ini untuk kasus
yang sudah disepakati bersama kemudian PP menyampaikan
rencana program yang akan di implementasikan bersama pada hari
tersbut. PP dan PA pada hari tersebut sudah melakukan pengkajian,
menentukan intervensi di jauh hari sebelumnya hingga hari
sosialisasi dilakukan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan sosialisasi pre dan post conference sesuai dengan
MPKP dilaksanakan dalam isian dalam meeting morning. Dimulai
dari menjelaskan materi pre dan post conference yang sesuai
dengan MPKP, kemudian mendemonstrasikan pre dan post yang
sesuai dengan metode MPKP, dimana PP yang bertugas
menyampaikan nama pasien, diagnosa medis, keluhan pasien
hingga menegakkan diagnosa keperawatan dan merencanakan
tindakan keperawatan . Pengumpulan data yang dilakukan

93
dikumpulkan pada saat hand over dimana PP bertindak untuk
menentukan rencana tindakan yang akan diimplementasikan.
2. Evaluasi
a. Faktor pendukung
Dalam kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pembimbing
Klinis selaku Kepala Ruang Melati 1 Bu Eny Purwaliyaningsih,
S.Kep., Ns. yang selalu memberikan arahan dan bimbingan pada
saat jalannya post conference di ruang Melati 1. Kelompok juga
bekerja sama dengan perawat ruangan dalam pelaksanaan post
conference serta bekerja sama dalam pemberian asuhan
keperawatan. Dukungan dan kerja sama dari perawat ruangan dan
mahasiswa praktik khususnya diruang Melati 1 sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan conference
sebelum dan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
b. Faktor kendala
Kendala dalam kegiatan ini yaitu masih belum optimalnya
keikutsertaan perawat dalam post conference dikarenakan
kesibukan masing-masing perawat memberikan asuhan
keperawatan, serta pada waktu pelaksanaan post conference
melebihi jam shift jaga pagi di karenakan kesibukan masing-
masing perawat.
c. Solusi dan saran
Dalam pelaksanaan conference baik pre maupun post
diharapkan dari kepala ruang lebih menekankan kembali tujuan
dan manfaat serta pentingnya kegiatan post conference karena
kegiatan ini merupakan wadah bagi perawat untuk berdiskusi dan
berkoordinasi dalam merencanakan pemberian asuhan
keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan, kebingungan dan
ketidaktepatan dalam melakukan tindakan keperawatan maupun
tindakan medis bagi pemberi asuhan. Serta perlunya kehadiran
dari seluruh anggota tim keperawatan pada saat pelaksanaan post

93
conference ini, dikarenakan seluruh anggota tim keperawatan
harus mengetahui program dan perencanaan asuhan keperawatan
pasien yang dilaksanakan saat itu.

B. Penyusunan Pendokumentasian Keperawatan Yang Belum


Makasimal Sesuai SAK
1. Implementasi
Sosialisasi Buku Saku Panduan SAK dilaksanakan pada tanggal 12
Oktober 2017 yang dihadiri oleh perawat yang bertugas dan
pembimbing lahan di Melati 1. Mahasiswa menyampaikan kepada
seluruh perawat di Melati 1 mengenai penerapan dan tujuan
digunakannya Buku Saku Panduan SAK untuk memudahkan perawat
dalam melakukan dokumentasi keperawatan yang sesuai standar.
2. Evaluasi
a. Faktor pendukung
Dalam kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pembimbing Klinis
selaku Kepala Ruang Melati 1 Bu Eny Purwaliyaningsih, S.Kep.,
Ns. yang selalu memberikan arahan dan bimbingan pada saat
jalannya sosialisasi. Dukungan dan kerja sama dari perawat
ruangan dan mahasiswa praktik khususnya di ruang Melati 1
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan sosialisasi
yang dilakukan.
b. Faktor Kelemahan
Kelemahan dalam kegiatan ini yaitu sosialisasi hanya
menggunakan 1 buku saku yang disampaikan dan belum diberikan
kepada seluruh perawat.
c. Solusi dan saran
Dalam pelaksanaan sosialisasi diharapkan seluruh perawat bisa
menggunakan dan menerapkan buku saku panduan SAK sesuai
dengan fungsinya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
sehingga pelayanan asuhan yang diberikan bisa optimal.
C. Resiko penyebaran infeksi nosokomial di ruangan dilihat dari kurang
kesadaran pasien dan keluarga untuk mencuci tangan
1. Implementasi

93
Sosialisasi hand hygiene dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2017
dengan peserta semua pengunjung di Melati 1.
Langkah-langkah :
a. Persiapan
Dalam hal ini anggota kelompok diberikan pengarahan dan
dukungan dari pembimbing Klinis Kepala Ruang Melati 1 Bu Eny
Purwaliyaningsih, S.Kep., Ns. Dan Bapak Warih Tri Mulyanto,
S.Kep., Ns tentang jalan nya acara sosialisasi hand hygiene.
Kemudian mempersiapkan tempat pelaksanaan di depan kamar 5 ,
persiapan tempat meliputi persiapan LCD, proyektor, sound sistem
dan penataan tempat . Setelah itu mengumpulkan semua
pengunjung melati 1 untuk mengikuti sosialisasi yang akan
dilaksanakan dengan kriteria inklusi yaitu keluarga pasien dimana
pasien dapat ditinggal dengan aman untuk sementara waktu.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan sosialisasi hand hygiene yaitu penyampaian materi
tentang penting nya mencuci tangan untuk mencegah resiko
penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit. Kemudian
mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan menurut WHO dengan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan diiringi musik, Selanjutnya
semua peserta mengikuti gerakan 6 langkah mencuci tangan.
Setelah itu peserta diberikan evaluasi kembali tentang sosialisasi
hand hygiene yang sudah disampaikan.
2. Evaluasi
a. Faktor pendukung
Dalam kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pembimbing Klinis
selaku Kepala Ruang Melati 1 Bu Eny Purwaliyaningsih, S.Kep.,
Ns. Dan Bapak Warih Tri Mulyanto, S.Kep., Ns yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan pada saat jalannya acara.
Kelompok juga bekerja sama dengan perawat ruangan dalam
pelaksanaan sosialisasi hand hygiene.
Selain itu faktor antusiasme semua peserta juga mendukung
terlaksananya kegiatan sosialisasi hand hygiene. Semua peserta
antusias mengikuti jalan nya acara.

93
b. Faktor kendala
Kendala dalam kegiatan ini yaitu terbatasnya tempat dalam
pelaksanaan sosialisasi hand hygiene.
c. Solusi dan saran
Dalam pelaksanaan sosialisasi handhygiene diharapkan dapat terus
berjalan secara berkala setiap minggu nya, dan diharapkan
sosialisasi hand hygiene disediakan tempat tersendiri agar lebih
luas sehingga dalam pelaksanaan nya dapat lebih leluasa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari beberapa rencana tindakan yang sudah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan, diantaranya:
1. Pelaksanaan pre conference sudah terlaksana setiap pagi setelah
dilaksanakanya meeting morning. Semua perawat mulai dari Kepala
Ruang, Perawat Primer dan Perawat Pelaksana mengikuti kegiatan
tersebut. Selain itu post conference terlaksana cukup optimal walaupun
masih ada beberapa kendala seperti ketidakikutsertaan perawat serta
waktu berlangsungnya post conference.

93
2. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate sudah terlaksana cukup
optimal walaupun ada kendala dalam keterbatasan jumlah tenaga
perawat di ruang Melati I yang menyebabkan kurang optimalnya
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.
3. Penyusunan pendokumentasian keperawatan pada awalnya kurang
sesuai dengan buku pedoman SAK yang ada di RSUD Dr. Moewardi,
harapannya setelah disosialisasikan buku SAK kepada perawat
dimelati 1 perawat dapat melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan yang disesuaikan dengan buku SAK.

4. Dalam penanggulangan resiko infeksi nosokomial ini perlu


penanggulangan secara berkelanjutan setiap waktu dan setiap harinya,
seperti petugas kesehatan selalu mengingatkan dan mengajarkan
keluarga pasien, pasien maupun pengunjung untuk selalu mencuci
tangan pada waktu-waktu tertentu. Adanya edukasi pada pasien baru
tentang cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomial.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat kami berikan saran sebagai
berikut:
1. Dalam pelaksanaan post conference diharapkan dari kepala ruang lebih
menekankan kembali tujuan dan manfaat serta pentingnya kegiatan
post conference karena kegiatan ini merupakan wadah bagi perawat
untuk berdiskusi dan berkoordinasi dalam merencanakan pemberian
asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan,
kebingungan dan ketidaktepatan dalam melakukan tindakan
keperawatan maupun tindakan medis bagi pemberi asuhan. Serta
perlunya kehadiran dari seluruh anggota tim keperawatan pada saat
pelaksanaan post conference ini, dikarenakan seluruh anggota tim
keperawatan harus mengetahui program dan perencanaan asuhan
keperawatan pasien yang dlaksanakan saat itu.

93
2. Untuk memaksimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan,
diharapkan perawat di melati 1 dapat mengaplikasikan buku SAK
dengan menyesuaikan diagnosa medis serta diagnosa keperawatan ,
rencana tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan yang
ditegakan.
3. Untuk meningkatkan metode tim di ruang Melati I, Kepala Ruang
diharapkan dapat selalu menekankan dalam proses pemberian asuhan
keperawatan untuk meningkatakan mutu pelayan dan hasil yang
maksimal untuk kesembuhan pasien.

93

Anda mungkin juga menyukai