Anda di halaman 1dari 41

-1-

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Cot Seumeureung (2 Unit)


Lokasi : Kec. Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat
Tahun : 2018
Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender

1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan terdiri atas :
 Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi meliputi:
a) Mobilisasi personil kontraktor yang berpengalaman, baik untuk staff kantor maupun
pelaksana lapangan.

b) Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.

c) Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi
yaitu meliputi kegiatan: pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah
tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula. Pekerjaan
ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak dibutuhkan
dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan persetujuan Direksi.

 Pembuatan papan nama proyek

Setelah kantor lapangan selesai dibuat selanjutnya dipasang papan nama proyek
yang terbuat dari papan dan rangka dari kayu balok yang tertuliskan nama proyek,
nomor proyek, biaya proyek, Tahun Anggaran dan nama kontraktor pelaksana.

 Pekerjaan pembersihan perancah exsisting

Pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam spesifikasi teknis,
peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain adalah :

 Cangkul

 Bodem

 Gergaji

 Golok/alat potong

 Alat bantu lainya


-2-
 Tangga

Penyediaan air kerja dan listrik kerja

Untuk keperluan dalam lingkungan base camp penyediaan air dilaksanakan dengan
membuat sumur pompa pantek atau Suplai dari luar . Penyediaan listrik dilaksanakan
dengan melakukan penyambungan sementara dari PLN dengan daya cukup atau
pengadaan listrik swadaya dengan menggunakan Genset.

 Pekerjaan pengukuran dan pasang bowplank

Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark kawasan yang sudah ada
atau ditentukan oleh direksi.

Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :

a) Cat / penanda, kayu bulat Ø 8 cm dan panjang 60 cm

b) Theodolite, untuk menentukan titik koordinat, Autolevel, untuk menentukan


elevasi dan ketinggian, meteran dan alat bantu dilakukan oleh tenaga ahli
atau surveyor.

 Timbunan tanah biasa diluar area bangunan

Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan.

 Dokumentasi

Selama pelaksanaan proyek perlu dokumentasi fhoto yang mengambarkan pekerjaan


( 3 phase) pada posisi 0 % - 50 %, 50 % - 75 % dan kondisi 100 %, dengan jumlah
set sesuai dengan spesifikasi teknis dan Bill of Quantity yang terkumpul dalam album
untuk laporan bulanan dan akan diserahkan kepada pemilik proyek.

2. Pekerjaan Tanah dan Pasir

Pekerjaan ini meliputi :


- Pekerjaan galian tanah pondasi
-3-
- Urugan tanah kembali pondasi
- Urugan bawah pondasi batu gunung
- Urugan pasir bawah aanstamping sloof
- Urugan pasir bawah lantai, tebal 10 cm
- Tanah timbun bawah lantai bangunan

Galian Tanah untuk Pondasi

Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.

Pekerjaan meliputi : Pekerjaan Pemotongan Tanah untuk mencapai tanah kers, atau
minimal sama dengan elevasi rencana dan Pekerjaan Galian untuk pondasi sumuran,
pondasi tapak, pondasi batu kali dan galian sloof/beam sesuai gambar rencana.

Peralatan yang digunakan :

1. Cangkul, sekop
2. Keranjang/pengki
3. Dump truck untuk pembuangan Hasil Galian yang Menurut konsultan pengawas atau
direksi harus dibuang.
4. Alat bantu lainnya.

Pelaksanaan :

 Menentukan batas penggalian dan kedalaman galian rencana.


 Setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian pondasi
menggunakan tenaga orang dan alat bantu untuk pondasi sumuran dan
pada akhir galian dirapihkan dengan menggunakan tenaga manusia.
 Galian coison: galian dilaksanakan dari dalam coison sampai dengan
kedalaman yang diinginkan atau elevasi rencana.
 Hasil galian untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian dimana material
galian dapat digunakan untuk urugan kembali.
 Apabila diperlukan (kondisi dimana muka air tanah tinggi) dapat dipasang
pompa air.
Urugan Tanah Kembali Pondasi

Tanah hasil galian yang memenuhi spesifikasi digunakan untuk penimbunan kembali dan
yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
-4-

Urugan Pasir Bawah Pondasi Batu Gunung

Pekerjaan urugan meliputi, pengurugan pasir alas pasangan lantai dengan tebal 10 cm,
yang dikerjakan sebelum melakukan pekerjaan pondasi batu gunung.

Material Urugan :

Material urugan dipilih dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan urugan sbb;

1. Urugan pasir di bawah lantai.


- Urugan pasir akan digunakan sampai elevasi tertentu pada section yang ditentukan
sesuai gambar rencana.

- Syarat material pada urugan pasir memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dalam
dokumen lelang atau ditentukan lain oleh direksi pekerjaan

Pekerjaan pasir urug dibawah lantai.

Pekerjaan urugan meliputi, pengurugan pasir alas pasangan lantai dengan tebal 10 cm,
dan pengurugan kembali dari galian pondasi dengan bahan timbunan sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen lelang.

Material Urugan :

Material urugan dipilih dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan urugan sbb;

1. Urugan pasir di bawah lantai.


- Urugan pasir akan digunakan sampai elevasi tertentu pada section yang ditentukan
sesuai gambar rencana.

- Syarat material pada urugan pasir memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dalam
dokumen lelang atau ditentukan lain oleh direksi pekerjaan.
-5-

Tanah timbun bawah lantai bangunan

Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga
ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk
ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-
tiap lapis tersebut.

3. Pekerjaan Pondasi

Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as


pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang
kesempurnaan galian.
Pekerjaan ini meliputi :

- Pasangan pondasi batu gunung

- Pasangan aanstamping dibawah pondasi batu gunung

- Pasangan aanstamping dibawah sloof

Dibawah dasar pondasi dilapisi dengan pasir pasang setebal 10 cm dan dipadatkan,
sebagai lantai kerja. Diatas pasir dipasang aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton
bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir
pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram
air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal
lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.

4. Pekerjaan Beton.

Tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :

a. Pemasangan bekisting

Bekisting untuk sloof terbuat papan dan kaso, dengan tahapan pekerjaan
sebagaiberikut :

 Pekerjaan ini diawali dengan perhitungan serta gambar untuk menentukan jenis
dan jarak penguat bekisting yang akan digunakan.
-6-
 Kemudian penyediaan peralatan dan pemasangan bekisting mulai dikerjakan.

 Setelah pemasangan bekisting maka pekerjaan pengecoran siap dilaksanakan.

 Bekisting dibiarkan sampai waktu tertentu kemudian dibongkar.

b. Pekerjaan pembesian pondasi


Asumsi :
Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat bantu berupa bar
bender dan bar cutter

Lokasi pekerjaan : Struktur beton

Uraian :

- Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan


dengan mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia PBI-1971 atau
standar yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain
dalam Gambar Rencana, digunakan besi dari mutu :

Mutu Baja tulangan (Besi polos) adalah U-32 (fy = 3200 kg/cm²).

Atau ditentukan lain di dalam dokumen spesifikasi teknis pada dokumen lelang.

- Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek

- Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran


panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin.

- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar


pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat. Pembesian
untuk pondasi setempat ini nantinya akan dirangkai dengan besi tulangan dari
kolom (dibuat overlap arah vertikal untuk joint pembesian dengan kolom).

Setelah pekerjaan pembesian selesai dirangkai, dilanjutkan dengan pekerjaan


pemasangan bekisting.
-7-

c. Pengecoran

Asumsi :

Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)


Lokasi pekerjaan : Pada pekerjaan pondasi balok sloof, kolom, kolom praktis/balok
pinggang, balok lantai, lantai dan ring balok.

Uraian :

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.

Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam concrete
mixer.

Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke


lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/ Gudang/ Storage.

Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu
tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai
kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar 30 cm dan kantong semen ditumpuk tidak
melebihi 2 m. Tiap pengiriman baru dipisah dan ditandai dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut aturan pengirimannya.

Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang
diminta dan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) :

 PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2.

 Standar lain yang diminta/ditunjukan pada dokumen lelang.

Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang.

Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organic.

Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam PBI-1971.


-8-
Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan
dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi

Pencampuran dan Penakaran.

 Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan


metode sesuai yang disyaratkan dalam PBI-1971 dan persyaratan lain sesuai
dengan spesifikasi teknis.
 Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan
acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan
disaksikan oleh direksi pekerjaan.
 Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen
lelang dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan.
 Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang.
 Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu
sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen lelang. Karakteristik dari mutu
beton sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan. (K250)
 Pencampuran untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian–bagian
tertentu dapat menggunakan beton konvensional dengan persetujuan dari
konsultan pengawas :
o Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer)

o Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur
yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan
dalam setiap penakaran.

o Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang


telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.

o Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran
bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu
pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu pencampuran untuk
mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih
besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.

Pelaksanaan pengecoran.
-9-
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,
bendrat, paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu dengan kompressor
dan atau air.

 Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan
disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan
calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum
instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

 Untuk struktur bawah ( untuk pondasi sumuran, pondasi tapak dan sloof
pengecoran dapat langsung dituang dari concrete mixer melalui talang cor). Tinggi
jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter (sesuai dengan
spesifikasi teknis) agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).

 Pemadatan dibantu dengan concrete vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah
yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton
sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan
atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

 Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi
dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang
dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan
konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen lelang.

Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Pekerjaan pembesian, setting bekisting dan pengecoran sloof.

Pekerjaan Struktur Atas


Pekerjaan struktur atas terdiri dari : pekerjaan penulangan, begesting dan pengecoran
untuk kolom, balok dan pelat lantai, ring balok serta plat dak.

Pekerjaan Kolom, Balok Sloof, Balok Latai,Ring Balok dan Plat Dak
Tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- 10 -

a. Pekerjaan Pembesian

Asumsi :
Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat bantu berupa bar bender
dan bar cutter
Lokasi pekerjaan : Struktur atas beton

Uraian :
 Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan dengan
mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia PBI-1971 atau standar yang
telah ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain dalam Gambar
Rencana, digunakan besi dari mutu :
Mutu Baja tulangan U-32 (fy = 3200 kg/cm²)
Atau ditentukan lain di dalam dokumen spesifikasi teknis pada dokumen lelang

 Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek

 Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran


panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin.
 Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan
dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat
PENGIKATAN
DENGAN KAWAT
BENDRAT

PEMBENGKOKAN
DENGAN BAR
BENDER

PEMOTONGAN
DENGAN BAR
CUTTER

KAWAT BENDRAT

BAJA TULANGAN
- 11 -

b. Pemasangan Bekisting

Asumsi :
Pekerjaan dilakukan secara manual dan alat bantu
Lokasi pekerjaan : pada pekerjaan beton/struktur

Uraian :

 Material Material bekisting terdiri dari multipiek minimal 12 mm sebagai


bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multipiek,
didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
 Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran
berlangsung.
 Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada kolom, bekisting dibantu dengan
benang vertikal atau unting-unting.

 Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri
diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

KLAM KOLOM
TREKSTANG

PIPA SUPPORT

PASAK KAYU

BEKESTING KOLOM
- 12 -

BEKISTING BALOK LANTAI

SLABS

Horry beam
Plywood
Balok Kayu
Balok/Beam
Plywood
Siku
Klos

Balok (gelagar melintang)

Scaffolding/Perancah

Pekerjaan Pembesian & Bekisting Balok dan Plat lantai 2

DETAIL - A

(A)
- 13 -
5. Pekerjaan Dinding dan Plesteran

Asumsi
:
1 Pekerjaan menggunakan alat berat (cara
mekanik) dan tenaga manusia.

Seluruh pengendalian pekerjaan sesuai


dengan PBI-71 dan NI-2

2 Lokasi pekerjaan : Pada lokasi struktur


Uraian :
1. Material batu didatangkan ke lokasi
pekerjaan
2. Semen, pasir dan air dengan
perbandingan/komposisi 1pc : 4ps sesuai
dengan spesifikasi teknis, dicampur dan
diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan Concrete Mixer. Untuk
kepala pondasi digunakan kedap air
campuran 1Pc : 3Ps setinggi 20 cm atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
dan gambar kerja.

3. Material batu dibersihkan dan dibasahi


seluruh permukaan dengan air sebelum
dipasang

4. Pekerjaan pemasangan dengan tenaga


manusia dan alat Bantu
5. Material/bahan :
a. Batu berjenis keras, tidak porous dan
berkualitas baik, sesuai syarat-syarat
dalam PBI’71
Penampang Batu sesuai dengan
spesifikasi teknis atau ditentukan oleh
direksi pekerjaan
b. Sement Portland
Mutu sesuai spesifikasi teknis, jenis satu
- 14 -
merk
c. Pasir terdiri atas butir bersih, tajam dan
bebas dari bahan organis, Lumpur, tanah
lempung sesuai dengan spesifikasi
d. teknis.
Air yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi teknis
6. Penyelesaian dan perapihan setelah
pemasangan
Pekerjaan Arsitektur dan Finishing

Pekerjaan arsitektur dilakukan setelah pekerjaan struktur selesai dilaksanakan,


pekerjaan ini terdiri atas : pekerjaan pasangan dinding batu bata, pekerjaan pintu dan
jendela, pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan, dll.

 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran


Meliputi lantai yg terdiri dari pekerjaan :
Pekerjaan pasangan batu bata

Asumsi :
1 Pekerjaan menggunakan tenaga manusia
2 Lokasi pekerjaan : Dinding/tembok
Uraian :
1. Material batubata/batako didatangkan ke lokasi pekerjaan.
Material batu dari mutu baik produksi setempat dengan
pembakaran sempurna dan merata.

2. Batu bata/batako sesuai dengan yang dipersyaratkan


direndam dahulu dalam air bersih selama + 5 menit/sampai
keadaan jenuh

3. Untuk semua pekerjaan pasangan bata/batako kedap


air/daerah basah/trassram dibawah permukaan
tanah/lantai

1. Pasangan batubata/batako terhitung dari P + 0.20


keatas, kecuali yang dipersyaratkan kedap air seperti
- 15 -
tercantum dalam gambar kerja.
2. Lokasi lain yang ditunjukan dalam gambar kerja.

4. Pemasangan dengan bentuk nat tidak tegak lurus tetapi


saling bersilang (mengikat).

5. Setiap pekerjaan pasangan akan dilanjutkan setelah 1 m


atau 24 lapis setiap harinya terlebih dahulu mengeras

6. Setiap pekerjaan pemasangan batako pada bagian


dalamnya diisi dengan adonan semen, pasir dan pada tiap
jarak 60 cm arah harizontal dipasang besi beton Ǿ 10 mm
dan 80 cm arah vertical juga dipasang besi beton Ǿ 10 mm.

7. Pemasangan batubata dilakukan secara bertahap dan diikuti


dengan cor beton kolom praktis.

Pada tiap luas 12 m² diberi dengan bingkai beton/kolom


praktis uk. 13x13 cm dan pengakhiran dinding yang tidak
menerus, dengan tulangan Ø 10 mm dan sengkang Ø 6 mm
adukan 1 Pc:2Ps:3Krl atau ditentukan lain sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar kerja

Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan


atau pencembungan bidang tidak melebihi 5mm untuk setiap
jarak 200 cm vertikal dan horizontal atau ditentukan lain
sesuai dengan spesifikasi teknis.
- 16 -

BALOK / SLOOF

BATU BATA

Pekerjaan plesteran :
Asumsi :
1 Pekerjaan menggunakan tenaga manusia
2 Lokasi pekerjaan : Struktur Beton, Dinding
Uraian :
1. Pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan bidang beton dan
pasangan batu bata, dan juga pek. Instalasi pipa listrik dan
plumbing telah selesai dikerjakan serta mendapat
persetujuan dari direksi/konsultan pengawas.
2. Komposisi material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi
dan dilakukan pada lokasi yang ditentukan. Komposisi
material/adukan disesuaikan dengan spesifikasi dan
dilakukan pada lokasi yang ditentukan dengan komposisi
1Pc:4Ps untuk plesteran biasa, dilaksanakan dilokasi sesuai
dengan gambar rencana dan penggunaannya dari fungsi
komposisi tersebut sesuai dengan yang telah ditentukan
dalan spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan ).
3. Bidang yang akan menerima finishing di bersihkan, dibasahi
dan kretek/scarth dahulu agar terjadi ikatan kuat terhadap
finishingnya. Untuk permukaan yang akan dicat, pasangan
diplester dengan mortar instan/plesterhalus (acian diatas
permukaan plesterannya).
4. Pasangan kepala plesteran dibuat setiap jarak 1m, dipasang
tegak dan menggunakan keping plywood tebal 9mm untuk
patokan/acuan kerataan bidang.
5. Ketebalan plesteran mencapai permukaan dinding/kolom
yang diyatakan dalam gambar. Tebal minimum 1,5 mm dan
- 17 -
maximum 2,5 cm dan jika >2,5 cm diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat plesterannya. Untuk
pekerjaan yang dimaksud dalam pelelangan ini
menggunakan tebal plesteran 15 mm.

6. Lemparan adukan pada dinding melebar, tidak mengelompok


tebal tipis dan harus rata.

7. Dilakukan perawatan/pemeliharaan plesteran sesuai dengan


yang dipersyaratkan.
Pekerjaan acian dapat dilakukan setelah umur plesteran
sesuai dengan spesifikasi teknis dan mendapat persetujuan
direksi.

6. Pekerjaan Lantai dan Keramik

Pekerjaan ini meliputi :

- Beton cor bawah lantai 1 : 3 : 5

- Beton cor rump 1 : 3 : 5

- Lantai keramik

Tahapan pelaksanaan meliputi :

Pekerjaan urugan tanah pilihan dan pasir & Pengecoran Lantai.

Pekerjaan urugan meliputi, pengurugan tanah sesuai dengan spesifikasi teknis dan pasir
alas pasangan lantai dengan tebal 10 cm, dan pengecoran lantai dengan tebal 8 cm.

Material Urugan :

Material urugan dipilih dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan urugan sbb;

1. Urugan tanah dan pasir di bawah lantai.


- Urugan tanah dan pasir akan digunakan sampai elevasi tertentu pada section yang
ditentukan sesuai gambar rencana.
- 18 -

- melakukan pemadatan urugan dengan menggunakan Stamper Vibrator/Compack


Vibrator dengan syarat tanah di basahkan dahulu dengan air hingga merata agar
material urugan benar – benar padat.

- Syarat material pada urugan pasir memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dalam
dokumen lelang atau ditentukan lain oleh direksi pekerjaan.

2. Beton cor lantai / Slab (Concrete Floor)

- Pengecoran dilakukan diatas urugan pasir dengan ketebalan 8 cm.


- Cement Portland dan air memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam
spesifikasi teknis.
- Beton Cor diratakan dengan raskram sehingga merata dan diwater pas agar
merpermudah saat pemasangan keramik.

Pekerjaan Pasang Keramik


Lokasi Pekerjaan;
Sesuai dengan spesifikasi teknis dan ditentukan dalam gambar rencana / gambar kerja.
Bahan Keramik yang digunakan :
a. Spesifikasi Keramik Tile ;
- Ukuran : Sesuai gambar rencana dan lokasi
pada ruangan yang telah ditentu-
kan dalam gambar rencana.
- Bahan perekat : Adukan dengan komposisi sesuai
spesifikasi teknis dan gambar
rencana / kerja.
- Pengisi adukan : Semen dicampur dengan air sehingga
didapat campuran yang plastis, atau sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar rencana / kerja..
- Keramik : Sesuai ukuran yang tercantum dalam RAB dan
gambar

b. Cement Portland dan air memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam
spesifikasi teknis.
- 19 -
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini sesuai/memenuhi Persyaratan Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19) dan PUBI-1982, ASTM.
d. Bahan yang dipakai dipilih dari satu jenis produk kecuali dinyatakan lain oleh
Perencana/Konsultan Pengawas.

Tahapan pelaksanaan meliputi :

o Sebelum pekerjaan lantai keramik untuk lantai dasar terlebih dahulu dilakukan
pengkasaran lantai beton.
o Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu dibasahkan dan direndam.
o Keramik dipasangkan diatas adukan dengan tebal sesuai dengan gambar
rencana.

o Untuk memudahkan dalam pemasangan keramik, dibuat acuan berupa benang


yang diikatkan pada ujung – ujung daerah pemasangan.
o Selama pemasangan terus dicek kelurusan dan kerataan pasangan keramik
dengan menggunakan waterpas dan juga arah kemiringan pengaliran air dan
diperhatikan adanya lubang-lubang floor drain, tali air dan lain-lain.
o Pembuatan nat antar keramik tidak lebih dari 6 mm dengan kedalaman
maksimum 2 mm yang diisi dengan nat dengan warna yang disesuaikan dengan
ubin keramik yang ada/ditentukan kemudian atau ditentukan lain didalam
gambar rencana dan spesifikasi teknis.
o Pengendalian pekerjaan ini sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM,
Peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PUBB 1970 dan PUBI 1982

Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, lantai keramik dihindarkan dari injakan atau
pemberian beban yang dapat merusak kedudukan pasangan keramik lantai
- 20 -

Pekerjaan Pemasangan Keramik


 Tahap pertama membersihkan kotoran sisa – sisa pembongkaran.
 Melakukan pengukuran kemiringan lantai dengan waterpass untuk menentukan Peil
lantai keramik.
 Menyiram/membasahi plat lantai agar antara spesi dengan plat beton terikat baik
tidak menyebabkan terbentuknya rongga.
Keramik
40x40

Gambar Isometri Lantai Keramik

 Melakukan pengukuran kemiringan lantai dengan waterpass untuk menentukan Peil


lantai keramik.
 Untuk menimalisasi waktu pekerjaaan pemasangan keramik dilakuakan oleh 8 tukang
pasang keramik profesional, 6 Pekerja yang diperintahkan oleh 2 orang mandor
lapangan.
 Agar pemasangan keramik simetris dengan bangunan ketika melakukan pemasangan
diberi benang ukur.
 Peralatan yang akan digunakan :
1. Waterpass
2. Sendok Semen
- 21 -
3. Palu Tetok keramik
4. Kereta Sorong
5. dll.
 Untuk menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pelaksana beserta direksi melakukan
pengecekan kembali terhadap pemasangan.

7. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

Lingkup pekerjaan ini sebagai berikut :

- Kusen pintu, jendela & ventilasi kayu kelas II 6/13

- Kusen P1 + daun pintu

- Kusen P2 + daun pintu

- Daun pintu type P3 + ventilasi kaca

- Daun pintu type P4 + ventilasi kaca

- Daun pintu type P5

- Daun jendela besi kerawang type J1

- Daun jendela besi kerawang type J2

- Daun jendela kaca type J3

- Daun ventilasi type V

Asumsi :
1 Pekerjaan menggunakan tenaga manusia serta alat bantu
2 Lokasi pekerjaan : Pintu dan Jendela
Uraian :
1. Pekerjaan tersebut meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan,
alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu
selesai dilaksanakan.
2. Semua kayu untuk pintu/jendela diawetkan dengan residu
yang dilakukan dua kali sehingga menghasilkan warna yang
merata pada seluruh permukaan kayu.
3. Konstruksi dibuat sesuai dengan detail, untuk ukuran kayu
- 22 -
maupun penyambungan yang mengacu pada gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi.
4. Semua sambungan kayu dibuat dengan rapi dan penuh
keahlian dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan
dalam SK-SNI-5-10-1990.

Tahapan pelaksanaan meliputi :


 Mempelajari gambar dan melakukan kembali pengukuran lapangan (cek).
 Rangka kusen pintu dan jendela menggunakan kayu mutu kelas II 6/13
 Sebelum kusen dipasang perlu diperhatikan dan diteliti kembali Retak retak dan
ukuran lubang-lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipe jendela maupun pintu
yang dipasang.
 Pemasangan rangka kusen dilapangan dilakukan dengan hati-hati pada tempat
yang telah ditentukan.
 Detail kusen dan sambungan material disesuaikan dengan tipe pintu yang akan
dipasang, kusen harus lurus dan siku.
 Pemasangan assesories dengan benar sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar pelaksanaan.

Daun pintu dan jendela, dipasangkan pada rangka kusen yang sesuai, diikatkan/
dikaitkan pada engsel yang terpasang pada kusen dengan dengan sudut kelurusan 90°
siku

B. Daun Pintu dan Jendela Kaca


Material/bahan yang dipergunakan :
a. Daun Pintu.
Material, Lokasi penggunaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan Gambar
rencana/gambar kerja.
b. Kayu yang digunakan adalah kayu kering oven.
c. Kaca .
Jenis 1. Kaca Bening 5, 6, 8 mm, tebal sesuai dengan gambar rencana,
permukaan bagus, rata, licin dan tidak tergores, dengan mutu
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Lokasi penempatan pada daun pintu, daun jendela dan lokasi lain
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana/gambar
kerja.
- 23 -
2. Kaca lembaran berbentuk segi empat dan bersudut siku, tepi
potongan rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm /meter atau ditentukan lain sesuai
dengan spesifikasi teknis.
3. Memenuhi standar bahan yang berlaku di indonesia.

c. Semua kaca bebas dari cacat yang berupa :,


 Gelembung (bubles—gelembung gas)
 Bahan heterogen (heterogeneous material—komposisi kimia induk akibat
kelalaian index biasnya).
 Retak (crack—baik sebagian maupun seluruh tebal kaca)
 Gumpilan tepi (edge chipping—baik pada sisi lebar maupun sisi panjang).
 Benang (string—cacat garis timbul yang tembus pandang).
 Gelombang (wave—gelombang pada permukaan).
 Bintik (spots—titik-titik dengan warna lain).
 Awan (clouds—kelainan kebeningan).
 Lengkungan (blow—kaca melengkung)
 Goresan (scratch—tergores).

Tahapan pelaksanaan meliputi :
 Mempelajari gambar dan melakukan kembali pengukuran lapangan
 Pemasangan dilakukan setelah rangka pemegang pada daun pintu telah
dikerjakan dan dengan hasil yang maksimal/rapi sesuai gambar rencana dan
spesifikasi.
 Pemasangan dilakukan dengan tenaga ahli yang berpengalaman dan akan
menghasilkan hasil yang maksimal dan rapi.
Pembersihan akhir dari kaca mempergunakan kain katun yang lunak dengan cairan
khusus pembersih kaca yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

8. Pekerjaan Plafond

Lingkup Pekerjaan
 Seperti yang tertera dalam gambar bestek adapun lingkup pekerjaan ini meliputi:
- 24 -
- Pemasangan rangka plafond
- Pemasangan Plafond Gypsum
- Pemasangan list profil plafond

Persyaratan Umum
 Bahan-bahan dan peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas pekerjaan, sesuai
dengan standar yang berlaku peraturan pemasangan plafond. Peraturan tersebut
antara lain
- SII (Standar Industri Indonesia).
- Standar ISO, SNI, ASTM.

 Peralatan yang akan digunakan :


1. Palu
2. Obeng
3. Bor
4. Mesin Cater ( mesin potong)
5. Meteran
6. dll.

9. Pekerjaan Atap

Lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

- Rangka Atap Baja Ringan (Zincalume)

- Penutup Atap Genteng Metal t=0,30

- Bubung Genteng Metal t=0,30

- Kalsiplank tipe serat kayu

o Rangka atap menggunakan baja ringan Zincalume yang telah teruji dan memiliki
garansi minimal 10 tahun masa pemakaian.
o Penutup atap mengguanakan genteng metal 0.25 mm standard SNI.
o Seng dalam kondisi baik tiada cacat dan bukan bekas.
- 25 -
o Pemasangan dilakukan langsung oleh tenaga ahli pemasangan rangka atap dan atap
genteng metal.

 Pekerjaan Penutup Atap

Pekerjaan atap meliputi pemasangan atap Genteng Metal Insuliaon Seng Metal
Emerald, Bubungan Seng Metal 0,30 mm, Talang Patahan/Jurai Dalam sesuai
dengan gambar kerja.

Bahan ;

 Bahan Utama : Genteng Metal 0,30 mm

 Ukuran : Panjang efektif disesuaikan dengan kaki kuda-kuda sesuai


gambar kerja

 Tipe/Produk : Sesuai spesifikasi teknis

 Warna : Sesuai spesifikasi teknis

Tahapan pekerjaannya meliputi :

 Semua elemen-elemen atap (rangka atap, gording dll) difabrikasi sesuai


ukuran tanpa menimbulkan distorsi atau kerusakan lain. Pemotongan
elemen dilaksanakan dengan rapi Setelah difabrikasi maka dibedakan dan
diberi kode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang
dengan mudah.

 Sebelum pemasangan penutup atap terlebih dahulu dicek kemiringan atap


dan kekuatan sambungan antar komponen rangka atap.

 Pemasangan penutup atap dipasang dari bawah ke atas, kemudian


dilanjutkan pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah keatas
dan seterusnya.

 Pemasangan bubungan/capping, ditempatkan pada tempat yang disediakan,


dengan memperhatikan pemasangan penangkal petir.

Pada kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/capping, ditarik sesuai
dengan bentuk

10. Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela


- 26 -
Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan kunci pintu,engsel pintu dan jendela,
pacok/grendel jendela, handle jendela dan kait angin jendela. Pemasangan dilakukan
dengan tenaga ahli yang berpengalaman dan akan menghasilkan hasil yang
maksimal dan rapi.

11. Pekerjaan Elektrikal

Lingkup Pekerjaan
 Seperti yang tertera dalam gambar bestek, pemborong pekerjaan listrik/instalatur
harus melakukan pengadan instalasi listrik untuk siap dipergunakan. Adapun lingkup
pekerjaan ini meliputi :
- Instalasi penerangan
- Fixture
- Panel penerangan dan instalasinya
- Penangkal Petir

Persyaratan Umum
 Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh pemborong khusus pekerjaan listrik/instalatur
yang memiliki Surat Ijin dari Perusahan Listrik Negara yang masih berlaku
 Pelaksanaan pekerjaan listrik ini pada dasarnya harus memenuhi persyaratan yang
dikeluarkan oleh PLN dan instansi yang berwenang lainnya (PUTL, Peraturan Menteri
PUTL No 023.024 PRT, PUIPP DPMB dan Depnaker)
 Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik harus bekerja sama dengan pemborong
bidang lainnya.
 Sumber daya yang digunakan berasal dari PLN.

Bahan/Material yang dipergunakan


 Semua material bahan yang dipergunakan/dipasang adalah barang baru dan telah
terlebih dahulu mengajukan contoh untuk disetujui oleh Direksi
 Instalasi Penerangan termasuk lampu-lampu
- Lampu HE 1 X 20 watt sun Philips
- Lampu Glos HE 2 X 36 watt sun Philips
 Saklar-saklar yang dipergunakan harus jenis clipsol, semua saklar dipasang in-bouw
dan bentuknya harus bujur sangkar.
 Semua fitting-fitting penerangan harus diperoleh dari satu pabrik, bentuk, rupa, warna
harus sama
- 27 -
 Semua harus dilengkapi dengan bola lampu, tabung-tabung lampu, starter, ballast
sesuai dengan besar voltase
 Instalasi stop kontak dan sistem pengabelan
- Stop kontak harus berkekuatan 250 Volt, sesuai dengan peraturan instalasi listrik
Indonesia
- Kualitas yang dikehendaki adalah merek Broco atau sejenis
- Instalasi Panel Listrik beserta penyambungannya ke kabel Primer dan Skunder
beserta penyambungannya ke lampu-lampu
- Semua kabel yang akan dipasang lampu harus baru dan dikirimkan ke lokasi
pekerjaan dalam bungkusan aslinya dan harus jelas ukurannya, jenis isolasinya,
nomor dan jenis pintalan serta merek dagangnya.
- Untuk instalasi penerangan dan tenaga dipakai jenis kabel NYY 3 x 4 mm, NYY 3 x
25 mm dengan kualitas ex-kabel Metal atau yang setaraf dengannya.
- Isolasi-isolasi untuk kawat di atas celling gantung harus dipakai dari bahan keramik,
dipasang pada rangka celling gantung atau pada konstruksi atap.

Pelaksanaan Pekerjaan
 Diagram Instalasi ditunjukan dalam gambar bestek
Diagram-diagram ini hanya menunjukkan pekerjaan instalasi yang akan dipasang
aliran dan pengaturan saluran/jaringan, kawat-kawat, kedudukan saklar-sakalar, stop
kontak, Papan/box zakering (panel board) dan sebagainya. Dalam garis besar harus
mengkuti seperti gambar bestek, dapat dirubah jika dikehendaki untuk disesuaikan
dengan keadaan bangunan , tetapi tergantung pada persetujuan direksi..Meskipun
demikian persetujuan seperti itu tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawab
untuk memasang instalasi listrik dengan cara yang ahli, betul, tepat dan menurut
fungsi

Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke panel di masing – masing


lantai.
Connection panel per lantai dengan panel induk (LVMDP).
Test nyala lampu dan tegangan pada Stopkontak.

Pengetesan.
Untuk pekerjaan ini dilakukan test megger.
Pekerjaan Penangkal Petir
- 28 -
Yang dimaksud pekerjaan penangkal petir adalah pekerjaan pengadaan unit air
terminal type electrostatic beserta down konduktornya berikut supporiting dan
pembuatan system grounding sampai dengan pengetesan, berikut sertifikat dari
Depnaker.

Proses Pelaksanaan.
Handling.
Untuk material – material pekerjaan ini tidak terlalu berat maka bisa menggunakan
tenaga manusia.
Pemasangan / Pelaksanaan.
Pekerjaan tersebut perlu dikoordinasikan dengan pihak sipil khususnya untuk
kesiapan lahan dimana titik air terminal berada.

PEKERJAAN ELEKTRONIKA
Pekerjaan Fire Alarm ,Telpon, Sound System

Yang dimaksud pekerjaan Fire Alarm Telpon dan Sound System adalah pekerjaan
pemasangan instalasi sistem deteksi dini untuk kebakaran dalam gedung dan sistem
komunikasi dengan orang lain

Proses Pelaksanaan.
Handling.
Untuk material – material fire alarm, telpon dan Soun System (conduit, kabel, klem),
karena dimensinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat maka untuk pekerjaan
yang dekat dengan gudang, pengangkutannya dapat menggunakan tenaga manusia.
Tetapi untuk yang lokasinya jauh maka pengangkutannya dapat menggunakan
bantuan mobil pengangkut.

Pemasangan / Pelaksanaan.
Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan instalasi Fire Alarm, Telpon dan Sound
System dapat segera dimulai dengan pemasangan sparing conduit bersamaan
dengan pembesian plat lantai.
Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk Fire
Alarmn dan Telpon dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang disetujui.

Test tahanan kontinuitas.


- 29 -
Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Fire Alarm dan Telpon
dipasang pada dinding dimana titik Fire Alarm (bell, manual station, dll) dan titik outlet
Telpon nanti diletakkan.
Setelah dinding dilakukan finishing, ceiling sudah terpasang dan kondisi keamanan
sudah terjamin (ruangan terkunci) maka titik Fire Alarm dan Detector, Outlet Telpon
dapat segera dipasang.

Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke terminal box Fire Alarm dan TB
Telpon di masing – masing lantai.
Connection terminal box per lantai dengan MDF Fire Alarm, MDF Telpon, dan MDF
Sound System

Test fungsi.
Pengetesan.
Untuk pekerjaan ini dilakukan test kontinuitas.

TESTING DAN COMMISIONING.


Sesuai dengan standart yang ada dalam elemen – elemen ISO 9001, maka
pekerjaan Inspection and Test adalah suatu item yang harus menjadikan concern
bagi pelaksanaan pekerjaan ini. Didalam pelaksanaan nantinya kami merencanakan
Tahap Pekerjaan Inspection and Test sebagai berikut :

Incoming Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat penerimaan barang dari vendor / supplier,
hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim / yang kami terima
adalah barang yang benar – benar sesuai dengan spesifikasi, kebutuhan dan
pesanan.

Inprocess Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan . Dengan demikian
maka apabila terdapat kesalahan dalam proses pekerjaan dapat dideteksi sejak dini.

Final Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pekerjaan telah selesai. Hal ini untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan atau peralatan yang dipasang sesuai dengan
rencana.
- 30 -

General Testing dan Commisioning.


Pada tahap ini pelaksanaan Partial Test maupun General Testing dan Commisioning
dilakukan oleh Kontraktor dengan disaksikan oleh Konsultan / Owner.

12. PEKERJAAN MEKANIKAL


Pekerjaan Instalasi Sistem Perpipaan Air Bersih
PERATURAN ATAU ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan sebagai berikut :
Pedoman Plambing Indonesia.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/ MEN/1982.
Keputusan Menteri P.U. No. 02/KPTS.1985.
Standar SNI dan SII.

Pemborong instalasi ini hendaknya bekerjasama dengan Pemborong Instalasi lainnya,


agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Instalasi Air bersih :


- 31 -
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.

Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan


plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan
dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.

Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik,
simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor


Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta
jalur pembuangan.

Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.


Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm,
dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan
cara dipanaskan.

Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
- 32 -
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.

Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.

Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara
pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

Saluran Air Hujan.


Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan
lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.

Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada
pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.

Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya
harus benar-benar kuat.
Saluran Pipa Wc ke Septictank
Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya,
karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2 %.

Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.


Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai),
karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat
(ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

PENYAMBUNGAN PIPA
Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa
Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu
dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera
masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum
- 33 -
kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem
yang telah dioles menjadi tidak rekat.

Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai
kencang dan rapat.

Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk
penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan persyaratan-persaratan


atas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-butir berikut, maka persyaratan
teknisnya dianggap telah diuraikan pada pasal-pasal sebelumnya.

Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaan instalasi


sistem perpipaan air bersih.

Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindungi dari kotoran, air karat dan stress
sebelum, selama sesudah pemasangan.

Untuk pipa besi di bawah tanah diberi lapisan cat / pita anti karat dengan ketebalan 2-3
mm dan diberi plingkut, kain / karung goni, diplingkut dari cahaya dan diberi pasir.

Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, Poli Vinil Chloride (PVC), harus juga
terlindung dari cahaya matahari.

Pemasangan instalasi sistem perpipaan air bersih harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.

Persyaratan teknis yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan tentang


segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk
pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap
dan siap untuk bekerja dengan baik.
- 34 -
Semua pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih tersebut harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya, serta memenuhi semua persyaratan
yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang.

Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar sistem bekerja


dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak
dicantumkan/disebutkan secara jelas; misalnya fitting-fitting dan accessoriesnya.

Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau


disebutkan namun harus disediakan oleh pelaksana.

LINGKUP PEKERJAAN
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yang diperlukan
dalam sistim perpipaan air bersih dan bronscape.
Pengujiaan / pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolik per
bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan instalasi yang ada.

Pengujian (test run) sistem secara keseluruhan dan mengurus izin-izin yang diperlukan
dari dinas-dinas terkait (PDAM / Dinas Pekerjaan Umum dan lain-lain).

PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS


Perpipaan dan Aksesoris
Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di
bawah ini:
Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk yang
keluar dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus dan rata.

Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa
(sesuai dengan panjang pipa normalisasi), kecuali jika panjang yang dibutuhkan tidak
membutuhkan seluruh panjang.

Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-
tekanan.
- 35 -
Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak tersumbat apapun.
Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter khusus pipa untuk menghasilkan
pemasangan yang rapi.

Di tempat-tempat dimana pipa menembus tembok beton / perkerasan jalan harus


dilengkapi dengan pembungkus (sleeve) dari pipa besi yang mempunyai diameter
lebih besar daripada pipa yang dibungkus / dilindungi.

Pipa harus bertumpu pada penyangga (support) untuk mencegah timbulnya getaran;
dimana jarak penyangga yang satu dengan yang lainya disesuaikan agar
memudahkan pemasangan dan pembongkaran serta disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.

Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga


menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan pengontrolan
sistemnya.

Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk


mencegah kotoran memasuki pipa.

Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam ayat-ayat berikut harus


dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai :
Pengujian dalam hal ini berlaku untuk keseluruhan instalasi sistem perpipaan.

Pengujian jaringan instalasi :


Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hidroliknya 7
kg/cm2 atau sekurang-kurangnya 2 kali tekanan biasa untuk pipa air bersih tanpa
mengalami kebocoran. Air harus dipaksa memasuki saluran-saluran utama dengan
pompa dan dibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama (empat) jam
tanpa mengalami perubahan tekanan. Pada prinsipnya pengujian dilakukan bagian
demi bagian dari panjang maksimum 100 m. Biaya pengetesan serta alat-alat yang
diperlukan adalah tanggung jawab pemborong / kontraktor.

Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya sebelum disetujui oleh pengawas.
Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas dengan diketahui oleh
Pimpro atau yang mewakili.
- 36 -

Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh sistem atau peralatan yang dipakai
dalam sistem yang dimaksud.

Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian. Segala cacat yang ada
harus diperbaiki oleh pemborong atas biaya sendiri, sampai disetujui pemberi tugas /
pengawas. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh pelaksana.
Agar fitting-fitting tidak bergerak jika diberikan beban tekanan, maka pipa disekitar
fitting harus dipasang bertumpu pada penyangga dari beton, khususnya pada tempat-
tempat belokan pipa.

Penyambungan pipa
Penyambungan pipa PVC menggunakan system rubber ring joint. Bagian yang akan
disambung harus dibersihkan lebih dahulu dan dan dipasang / disambung secara
benar dan rapi.

Penyambungan pipa Galvanized bias dilakukan dengan sistem pengelasan atau flange
sesuai dengan gambar.

Desinfektan
Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan kepada pemberi tugas.

Desinfektan dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine sekurang-kurangnya 50


mg/ltr ke dalam sistem pipa, dengan cara / metode yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk kemudian dilakukan pembilasan
sistem pipa dengan air bersih.

Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfektan tersebut
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut di atas.

Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus memberi tanda-tanda


dengan pensil / tinta merah pada dua set gambar plumbing, atas segala perubahan,
- 37 -
penghapusan, atau penambahan pada rencana instalasi tersebut. Gambar tersebut
akan diserahkan kepada Pengelola Proyek/ Konsultan Pengawas.

Kontraktor menyerahkan kepada Pengelola Proyek / Konsultan Pengawas, gambar


instalasi sesungguhnya, sebagaimana yang terpasang pada bangunan (as-built
drawing) yang memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan. Gambar-
gambar tersebut dibuat dengan tinta diatas kertas kalkir.

Kontraktor memberikan garansi tertulis kepada pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi
distribusi air bersih akan bekerja dengan memuaskan, dan bahwa kontraktor akan
menanggung semua biaya atas kerusakan /penggantian yang diperlukan selama
jangka waktu masa pemeliharaan.

Jenis dan kualitas bahan


Pipa-Pipa PVC :
menggunakan pipa PVC – RRJ dan produksi atau merk yang sudah mendapat
klasifikasi SNI / SII.

fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrikan yang disetujui dan sama
dengan yang memproduksi pipa serta harus disambungkan dengan memakai rubber
ring joint sesuai instruksi pabrikan.

Valve-valve
Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut:
Water valve dengan diameter sampai dengan 2” adalah jenis screw bronze body.
Water valve dengan diameter antara 2” – 3” adalah jenis flange bronze body.
Water valve dengan diameter lebih besar dari 3” adalah jenis flange steel body

Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya.


Persyaratan Pemasangan
Umum
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan dan
kerapian.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm
diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta penghalang lainnya.
- 38 -
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi
sistem dan yang diperlihatkan dalam gambar.

Sambungan lengkung, reducer ,expander dan sambungan-sambungan cabang pada


pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.

Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.

Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagain penyempitan. Katup-katup dan fitting
pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.

Semua galian, harus juga termasuk pengurungan serta pemadatan kembali sehingga
kembali seperti kondisi semula.
Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

Cara Pemasangan Pipa dalam Tanah


Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup, minimum 75 cm di
bawah tanah, di bawah pipa air minum.
Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras.
Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan
adukan semen.
Urugan pasir minimum 10 cm di bawah dan 10 cm di atas pipa kemudian diurug
dengan tanah tanpa benda keras.
Pipa yang telah tersambung dilettakan di atas dasar (dudukan).
Dibuat blok beton setiap interval 2 meter atau disesuaikan dengan kondisi sambungan
pipa, fitting, dan kondisi lapangan.
Untuk pipa yang menyeberangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubug) baja atau
beton.

Sambungan cincin karet


Penyambungan antara pipa PVC dan fitting mempergunakan sambungan cincin karet
atau rubber ring joint berlaku untuk ukuran sesuai yang dipersyaratkan.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda atau peralatan
lainnya yang sesuai sehingga hasil potongan sesuai standar.
Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

Sambungan Las
- 39 -
Sambungan las ini berlaku antara pipa galvanized dan fittingnya seperti yang dalam
gambar atau yang dipersyaratkan. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai
dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum pekerjaan las di mulai Pemborong harus mengajukan kepada direksi contoh
hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai
surat ijin tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Direksi / Konsultan Pengawas.

Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara / metoda-
metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

Testing dan Commissioning


Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing pengukuran secara
partial dan secara system, untuk megetahui apakah instalasi yang sudah dilaksanakan
berfungsi dengan baik dan memenui persyaratan yang ditentukan .
Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung
jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik
hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai pesyaratan yang ditentukan.

Pembuatan Pengadaan Bak Air Bersih Dan Kelengkapannya


Ketentuan Umum
Pekerjaan pembuatan / pengadaan reservoir ini terkait dengan system pendistribusian
air bersih dipasang lengkap dengan peralatan-peralatan yang diperlukan sehingga
seluruh sistem dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Pemasangan dan
penempatan reservoir ini sehingga dapat pada gambar rencana

Pembuka bak air atas


Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan dan tenaga untuk pembuatan
reservoir ini sehingga dapat difungsikan berikut seluruh pekerjaan lainnya yang
berkaitan sesuai dengan gambar-gambar.
- 40 -
Bahan-bahan
Beton cor di tempat. Dinding, tutup, dan lantai reservoir dari konstruksi beton bertulang
cor setempat dilaksanakan dengan campuran beton.

13. Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan Pengecatan Meliputi :

 Meni kayu untuk bidang kusen yang melekat ketembok, sambungan-sambungan


konstruksi kayu kuda-kuda dll.
 Meni besi untuk baut-baut dan besi strip.
 Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kusen yang nampak, daun pintu panel dan
ventilasi kayu, lisplank serta plafond renglat.
 Cat tembok untuk dinding yang diplaster, bidang-bidang beton dan plafond
triplex.
 Teer untuk kayu kuda-kuda, gording dan rangka atap.

Tahapan Pelaksanaan Cat Kayu :


Cat dasar / menie dilakukan sebanyak dua kali, dilanjutkan dengan lapis pengisi
plamur kayu 1 kali, kemudian dihaluskan dengan amplas dan terakhir finishing cat
kayu sebanyak minimal 2 kali.

Tahapan Pelaksanaan Cat Dinding :


o Sebelum memulai pengecatan, permukaan dinding dibersihkan dari debu dan
kotoran. Debu-debu yang menempel pada permukaan yang akan di cat,
dibersihkan dengan lap basah kemudian dibiarkan hingga kering.
o Permukaan dinding yang akan di cat harus kering dan rata
o Semua pekerjaan plesteran atau acian yang cacat dipotong dan diperbaiki
dengan plesteran atau acian dari jenis yang sama hingga diperoleh permukaan
yang benar-benar rata.
o Lubang-lubang atau retak-retak kecil ditutup dengan dempul / plamir yang
khusus dibuat untuk itu dan dihasilkan oleh produksi yang sama dengan
produsen catnya.
- 41 -

PEKERJAAN LAIN-LAIN
Selain Persyaratan Teknis yang tercantum diatas, diadankan pula mengadakan
pengurusan-pengurusan antara lain:
Sebelum penyerahan Pertama Pekerjaan, Pemborong akan meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman harus ditata rapih dan
semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi bangunan.

Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar-gambar menjadi tanggung jawab pelaksana, untuk itu
pelaksana harus melaksanakan pekerjaan sebaik dan seoptimal mungkin.
Selama masa pemeliharaan, merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan dilaksanakan, pekerjaan telah benar-benar
sempurna.

Semua yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Kerja ini akan
ditentukan kemudian dalam Rapat penjelasan Pekerjaan.

Nagan Raya, 02 Juli 2018


CV. KULU JASA MANDIRI

RAJA ANGKASAH
Direktur

Anda mungkin juga menyukai