Anda di halaman 1dari 5

atar Belakang

Hingga kini, chikungunya masih menjadi masalah kesehatan di indonesia dan sekarang ini
tersebar luas dengan derajat yang berat infeksi yang bervariasi. Hal ini yang mendorong kami
untuk memberikan penyuluhan kepada warga Ds kayu agung Kec. Kayu Agung, agar mereka
lebih paham tentang chikungunya sehingga dapat lebih waspada terhadap penyebaran dan
penularan penyakit ini.
Tujuan

Tujuan umum

Setalah dilakukan penyuluhan, keluarga bapak ”Siden Ali” lebih paham tentang chikungunya
sehingga dapat lebih waspada terhadap penyebaran dan penularan penyakit chikungunya

Tujuan khusus

Diharapkan agar keluarga bapak ”Siden Ali” mampu :

 Mengulang kembali definisi dari penyakit chikungunya


 Menyebutkan faktor penyebab dari penyakit chikungunya
 Mengidentifikasi gejala-gejala penyakit chikungunya
 Melakukuan pertolongan pertama pada pasien chikungunya
 Menjelaskan cara pencegahan penyakit chikungunya

Kepanitiaan

Ketua : .............................
Sekretaris : ...............................
Bandaharan : .......................

Setting Acara
Acara

 Pembukaan oleh pembawa acara


 Sambutan Ketua panitia selama 5 menit
 Penyuluhan Chikungunya oleh petugas mahasiswa selama 15 menit
 Tanya jawab 10 menit dipadu mahasiswa keperawatan

E. Metode

Diskusi dan tanya jawab

F. Media

Leaflet

Rencana Evaluasi Kegiatan

1. Evaluasi struktur :rencana kegiatan dipersiapkan 4 hari sebelum kegiatan


2. Evaluasi proses
3. Tempat :Dikeluarga bapak ”SIDEN ALI”
4. Evaluasi hadir

Keluarga bapak Siden Ali mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali definisi penyakit
chikungunya

 Mampu menyebutkan faktor penyebab dari penyakit chikungunya


 Mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit chikungunya

Lampiran Materi

Definisi
Chikungunya merupakan sejenis penyakit atau sejenis demam virus yang disebabkan oleh
alphavirus dari keluarga Togaviridae. Penyakit ini disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Nama penyakit yang disebut chikungunya berasal dari bahasa Makonde yang artinya
melengkung ke atas.

Gejala

Gejala penyakit ini sangat mirip dengan Demam berdarah. Hanya saja kalau chikungunya
akan membuat semua persendian terasa ngilu. Penyakit ini memang belum begitu dikenal tapi
yang menguntungkan adalah penyakit ini tidak mematikan.

Seperti diketahui sebelumnya penyakit ini disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
juga merupakan penyebar penyakit DBD. Bedaya adalah pada virus DBD akan ada produksi
racun yang menyerang pembuluh darah dan menyebabkan kematian. Sedangkan pada virus
penyebab chikungunya akan memproduksi virus yang menyerang tulang kaki.

Demam dari penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mencapai 39 derajat C,
menggigil, sakit kepala, sakit perut disertai nyeri sendi dan otot, disusul dengan bintik-bintik
merah (ruam)di sekujur tubuh, terutama badan dan lengan. Kadang-kadang penderita mual dan
muntah-muntah. Yang membedakan dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak
ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Terkadang disertai juga sakit kepala,
conjunctival injection dan sedikit fotofobia.

Gejala yang timbul pada anak-anak sangat berbeda seperti nyeri sendi tidak terlalu nyata
dan berlangsung singkat. Ruam juga lebih jarang terjadi. Tetapi pada bayi dan anak kecil:

 Kemerahan pada wajah dan munculnya ruam kemerahan dalam bentuk papel-papel
(maculopapular) atau erupsi seperti biduran (urtikaria)
 Rasa linu di persendian tangan dan kaki serta pergelangan lutut.
 Demam tinggi yang disertai muntah-muntah, menggigil, sakit kepala, sakit perut serta
bintik merah pada kulit seperti penderita demam berdarah.
 Mimisan bisa terjadi pada pasien anak-anak.
Pencegahan

Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit ini dapat dilakukan
dengan cara menghentikan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Cara sederhana yang sering
dilakukan masyarakat misalnya:

- Menguras bak mandi

- Menutup tempat penyimpanan air

- Mengubur sampah

- Menaburkan larvasida

- Memelihara ikan pemakan jentik

- Pengasapan

- Pemakaian anti nyamuk

- Pemasangan kawat kasa di rumah

Tidak terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya. Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan
setelah mengetepikan penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya.

Selain itu perlu kewaspadaan misalnya ada anggota keluarga yang merasa pegal dan linu
disertai demam dan sedikit pusing. Tarik sedikit untuk memastikan timbulnya bercak atau bintik
merah pada kulit. Jika benar-benar timbul bercak segera periksa darah yaitu kadar trombosit
untuk memastikan anggota keluarga teserang DBD atau chikungunya.

Cara Penularan

Penyebaran virus terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dengan masa inkubasi 1
– 12 hari.
Pengobatan

Tidak ada vaksin yang maupun sebagai obat khusus untuk chikungunya. Umumnya
pengobatan bersifat simtomatis. Penderita akan diberi obat penurun panas dan penghilang rasa
sakit. Dianjurkan banyak beristirahat dan banyak minum serta mengonsumsi menu makanan
bergizi. Tubuh perlu dijaga tetap prima sampai masa inkubasi virus berakhir. Vitamin bisa
digunakan untuk menambah daya tahan tubuh.Untuk membedakan dengan penyakit demam
berdarah, dapat dilakukan tes serologi.

Usahakan tetap berbaring di tempat tidur dan lakukan aktivitas yang sifatnya ringan, agar
rasa nyeri di persendian tidak makin parah. Bila ada anggota keluarga yang terserang, segera
ungsikan anak-anak agar terhindar dari penyebaran virus yang cepat. Selain itu siapkan mental
untuk menghadapi nyeri selama berbulan-bulan. Nyeri sulit dihilangkan, meski gejala yang
menyertai demam chikungunya telah hilang tuntas.

Penyakit ini memang tidak mematikan, namun mengingat gejalanya yang sangat mirip
dengan demam berdarah maka sebaiknya penderita dianjurkan tetap pergi ke dokter.

PENANGGULANGAN

Kegaiatan penggulangan yang dapat dilakukan antara lain:

 pengobatan penderita
 penyelidikan epidemiologi, pemeriksaan jentik
 pengambilan dan pengiriman sampel serum penderita
 pemberantasan sarang nyamuk (3M, larvasiding, ikanisasi)
 fogging (bila diperlukan)
 penyuluhan kesehatan serta kerjasama lintas program dan sektor.

Anda mungkin juga menyukai