Anda di halaman 1dari 11

3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

0   Lainnya    Blog Berikut» ramadevara02@gmail.com   Dasbor   Keluar

Ariani Denia
menerima dan berbagi itu menyenangkan, lewat blog ku ini kalian bisa memberi komentar dan
sharing tentang berbagai macam informasi yang ada :)

0 Selasa, 08 Oktober 2013 massage

Sterilisasi
profil lengkapku Arsip Blog
Langganan
►  2014 (5)
 Pos
▼  2013 (25)
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
►  Desember (4)  Komentar
►  November (4) “STERILISASI”
Denia Huzan 
Ikuti
▼  Oktober (16)
9
ETIKA
Lihat profil PEMBERIAN
lengkapku OBAT
TOPIKAL
PADA KULIT
DI SUSUN OLEH
Membangun
Manusia
yang Berbudi
Luhur di
Lingkungan...
Vitamin Larut DENIA HUZANNUR ARIANI
Lemak
TINGKAT 1.A
Karya Tulis 032001D12010
Ilmiah
Pengaruh
Tanaman
Herbal bagi
Ke...
Tetralogi of
Fallot
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
Demokrasi PEMERINTAH PROVINSI NUSA
Liberal
TENGGARA BARAT
Sterilisasi TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Konsep Sehat
Sakit BAB I
Asidosis PENDAHULUAN
Metabolik A.     Latar Belakang
dan Asidosis
Respiratorik
Tahapan  penting  yang  mutlak  harus
dilakukan  selama  bekerja  di  ruang  praktikum
Tranfusi
mikrobiologi  adalah  prinsip  sterilisasi.  Bahan
Keperawatan
Profesional atau  peralatan  yang  digunakan  harus  dalam
Agama Islam
keadaan  steril.  Steril  artinya  tidak  didapatkan
mikroba  yang  tidak  diharapkan  kehadirannya,
Abortus
baik  yang  menganggu  kehidupan  dan  proses
Pengambilan
Sampel yang  sedang  dikerjakan.  Setiap  proses  baik
Urine fisika,  kimia  dan  mekanik  yang  membunuh
Farmakologi semua  bentuk  kehidupan  terutama
Saluran
Pencernaan mikrooranisme  disebut  dengan  sterilisasi.
Adanya  pertumbuhan  mikroorganisme
RHEUMATIK
HEART menunjukkan  bahwa  pertumbuhan  bakteri
DISEASE
masih  berlangsung  dan  tidak  sempurnanya
►  Juli (1) proses  sterilisasi.  Jika  sterilisasi  berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan
bentuk paling resisten  dari  kehidupan  mikroba,
akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 1/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

Pembiakan  mikroba  dalam  laboratorium


memerlukan  medium  yang  berisi  zat  hara  serta
lingkungan  pertumbuhan  yang  sesuai  dengan
mikroorganisme.  Zat  hara  digunakan  oleh
mikroorganisme  untuk  pertumbuhan,  sintesis
sel,  keperluan  energi  dalam  metabolisme,  dan
pergerakan.  Lazimnya,  medium  biakan  berisi
air,  sumber  energi,  zat  hara  sebagai  sumber
karbon,  nitrogen,  sulfur,  fosfat,  oksigen,
hidrogen,  serta  unsur­unsur  lainnya.  Dalam
bahan  dasar  medium  dapat  pula  ditambahkan
faktor  pertumbuhan  berupa  asam  amino,
vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998)
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi  adalah  proses
penghilangan  semua  jenis  organisme
hidup,d a l a m   hal  ini  adalah
mikroorganisme  (protozoa,  fungi,
b a k t e r i ,   m y c o p l a s m a , virus)  yang
terdapat  dalam  suatu  benda.  Proses  ini
melibatkan  aplikasi  biocidal  agent    a t a u
proses  fisik  dengan  tujuan  untuk
membunuh  atau
m e n g h i l a n g k a n mikroorganisme.  Sterilisasi
didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi
tergantung  dari  metode  dan
tipemikroorganisme  yaitu  tergantung  dari
asam  nukleat,  protein  atau
membranmikroorganisme  tersebut.  Agen
kimia  untuk  sterilisasi  disebut  sterilant 
(Pratiwi,2006).
B.     Macam­Macam Sterilisasi
Pada  prinsipnya  sterilisasi  dapat
dilakukan  dengan  3  cara  yaitu  secara  mekanik,
fisik dan kimiawi:
1.            Sterilisai  secara  mekanik  (filtrasi)
menggunakan  suatu  saringan  yang  berpori
sangat  kecil  (0.22  mikron  atau  0.45  mikron)
sehingga  mikroba  tertahan  pada  saringan
tersebut.  Proses  ini  ditujukan  untuk  sterilisasi
bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim
dan antibiotik.
2.       Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan
pemanasan & penyinaran
   Pemanasan
Pemijaran  (dengan  api  langsung):
membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100
% efektif namun terbatas penggunaanya.
Panas kering: sterilisasi dengan oven kira­
kira  60­1800C.  Sterilisasi  panas  kering  cocok
untuk  alat  yang  terbuat  dari  kaca  misalnya
erlenmeyer,  tabung  reaksi  dll.  Waktu  relatif
lama  sekitar  1­2  jam.  Kesterilaln  tergnatung
dengan  waktu  dan  suhu  yang  digunakan,
apabila  waktu  dan  suhu  tidak  sesuai  dengan
ketentuan  maka  sterilisasipun  tidak  akan  bisa
dicapai secara sempurna.
Uap  air  panas:  konsep  ini  mirip  dengan
mengukus.  Bahan  yang  mengandung  air  lebih

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 2/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
tepat  menggungakan  metode  ini  supaya  tidak
terjadi  dehidrasi  Teknik  disinfeksi  termurah
Waktu  15 menit setelah air mendidih Beberapa
bakteri  tidak  terbunuh  dengan  teknik  ini:
Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
Uap air panas bertekanan : menggunalkan
autoklaf menggunakan suhu 121 C dan tekanan
15  lbs,  apabila  sedang  bekerja  maka  akan
terjadi  koagulasi.  Untuk  mengetahui  autoklaf
berfungsi  dengan  baik  digunakan  Bacillus
stearothermophilus  Bila  media  yang  telah
distrerilkan.  diinkubasi  selama  7  hari  berturut­
turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka
otoklaf  rusak  Media  jernih  maka  otoklaf  baik,
kesterilalnnya,  Keterkaitan  antara  suhu  dan
tekanan dalam autoklaf
    asteurisasi:  Pertama  dilakukan  oleh  Pasteur,
Digunakan  pada  sterilisasi  susu  Membunuh
kuman:  tbc,  brucella,  Streptokokus,
Staphilokokus,  Salmonella,  Shigella  dan  difteri
(kuman yang berasal dari sapi/pemerah) dengan
Suhu 65 C/ 30 menit
    Penyinaran  dengan  sinar  UV.Sinar  Ultra  Violet
juga  dapat  digunakan  untuk  proses  sterilisasi,
misalnya  untuk  membunuh  mikroba  yang
menempel  pada  permukaan  interior  Safety
Cabinet  dengan  disinari  lampu  UV  Sterilisaisi
secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa
desinfektan  antara  lain  alkohol.  Beberapa
kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
­   Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
­   Daya kerja absorbsi as. Nukleat
­      Panjang  gelombang:  220­290  nm  paling
efektif 253,7 nm

­   Kelemahan penetrasi lemah
    Sinar  Gamma  Daya  kerjanya  ion  bersifat
hiperaktif  Sering  digunakan  pada  sterilisasi
bahan  makanan,  terutama  bila  panas
menyebabkan  perubahan  rasa,  rupa  atau
penampilan    Bahan  disposable:  alat  suntikan
cawan  petri  dpt  distrelkan  dengan  teknik  ini.
Sterilisasi  dengan  sinar  gamma  disebut  juga
“sterilisasi dingin”
3.      Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan
pada disinfeksi kimia
• Rongga (space)
• Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
• Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
• Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
•  Solusi  yang  biasa  dipakai  untuk  membunuh
spora  kuman  biasanya  bersifat  sangat  mudah
menguap
• Sebaiknya menyediakan hand lation merawat
tangan setelah berkontak dengan disinfekstan.

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 3/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

Faktor­faktor  yang  mempengaruhi


sterilisasi dengan cara kimia:
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
Beberapa  Zat  Kimia  yang  sering
digunakan untuk sterilisasi
Alkohol
­ Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi
­  Mendenaturasi protein  dengan  jalan  dehidrasi
 membran sel rusak & enzim tdk aktif

Halogen
­ Mengok sidasi protein kuman
Yodium

­ Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
­ Efektif terhadap berbagai protozoa
Klorin

­ Memiliki warna khas dan bau tajam
­ Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non
bedah
Fenol (as. Karbol)

­  Mempresipitasikan  protein  secara  aktif,


merusak  membran  sel  menurunkan  tegangan
permukaan
­  Standar  pembanding  untuk  menentukan
aktivitas suatu desinfektan
Peroksida (H2O2)
­ Efektif dan nontoksid
­ Molekulnya tidak stabil
­ Menginaktif enzim mikroba
Gas Etilen Oksida
­ Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik.
C. Metode atau Teknik Sterilisasi
1. Secara fisika
Yaitu  dimana  proses  sterilisasi  mengunakan
hukum fisika yaitu dengan:
1)      Pemanasan kering
Prinsipnya  adalah  protein  mikroba
pertama­tama akan mengalami dehidrasi sampai
kering.  Selanjutnya  teroksidasi  oleh  oksigen
dari  udara  sehingga  menyebabkan  mikrobanya
mati.
Pemanasan  kering  ini  kurang  efektif
apabila  temperatur  kurang  tinggi.  Untuk
mencapai  efektivitas  diperlukanp  pemanasan
mencapai  160  oC  s/d  180  oC.  Pada  temperatur
ini  akan  menyebabkan  kerusakan  pada  sel­sel
hidup  dan  jaringan,  hal  ini  disebabkan
terjadinya  auto  oksidasi  sehingga  bakteri

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 4/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

phatogen  dapat  terbakar.  Pada  sistem


pemanasan  kering  terdapat  udara,  hal  mana
telah diketahui bahwa udara memerlukan waktu
lama, rata­rata waktu yang diperlukan 45 menit.
Pada temperatur

a.      Udara panas oven
Digunakan  untuk  sterilisasi  alat  gelas
yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak,
parafin,  petrolatum,  serbuk  stabil  seperti  talk,
kaolin,  ZnO.  Suhu  sterilisasi  yang  digunakan
adalah  170 o  C  selama  1  jam,  160 o  C  selama  2
jam, 150 o  C selam 3 jam.

b.     Pemijaran langsung
Digunakan  untuk  sterilisasi  alat  logam,
bahan  yang  terbuat  dari  porselen,  tidak  cocok
untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya
tidak  rata.  Suhu  yang  digunakan  500­600oC
dalam  waktu  beberapa  detik,  untuk  alat  logam
sampai berpijar.

c.     Minyak dan penangas lain
Digunakan  untuk  sterilisasi  alat  bedah
seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga
ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul.
Bahan  atau  alat  dicelupkan  dalam  penangas
dicelupkan dalam penangas yang berisi minyak
mineral  pada  suhu  160  oC.  Larutan  natrium
atau  amonium  klorida  jenuh  dapat  digunakan
pula sebagai pengganti minyak mineral.
2)      Pemanasan basah
Prinsipnya  adalah  dengan  cara
mengkoagulasi  atau  denaturasi  protein
penyusun  tubuh  mikroba  sehingga  dapat
membunuh mikroba.

a.      Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan  untuk  sterilisasi  alat  gelas,
larutan  yang  dimaksudkan  untuk  diinjeksikan
ke  dalam  tubuh,  alat  berskala,  bahan  karet.
Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan
suhu  121oC  adalah  12  menit.  Uap  jenuh  pada
suhu  121oC  mampu  membunuh  secara  cepat
semua  bentuk  vegetatif  mikroorganisme  dalam
1  atau  2  menit.  Uap  jenuh  ini  dapat
menghancurkan  spora  bakteri  yang  tahan
pemanasan.
Benda  yang  akan  disuci  hamakan
diletakan  diatas  lempengan  saringan  dan  tidak
langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan
dilakukan  hingga  air  mendidih  (diperkirakan
pada  suhu  100 o  C),  pada  tekanan  15Ib
temperatur  yang  mencapai  121oC.  Organisme
yang  tidak  berspora  hanya  dapat  mati  dengan
pemanasan          100 o  C  selama  30  menit  tetapi
ada beberapa dapat bertahanselama 10 jam pada
temperatur  100 o  C  dapat  dimatikan  hanya

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 5/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
dalam  waktu  30  menit  apabila  air  yang
mendidih ini ditambah dengan natrium carbonat

b.     Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan  untuk  sterilisasi  larutan  berair
atau  suspensi  obat  yang  tidak  stabil  dalam
autoklaf.  Tidak  digunakan  untuk  larutan  obat
injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml,
injeksi  intratekal,  atau  intrasisternal.  Larutan
yang  ditambahkan  bakterisida  dipanaskan
dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama
10  menit  di  dalam  pensteril  uap  atau  penangas
air.  Bakterisida  yang  digunakan  0,5%  fenol;
0,5%  klorobutanol;  0,002  %  fenil  merkuri
nitrat; 0,2% klorokresol.

c.     Air mendidih
Digunakan  untuk  sterilisasi  alat  bedah
seperti  jarum  spoit.  Hanya  dilakukan  dalam
keadaan  darurat.  Dapat  membunuh  bentuk
vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
3)  Cara bukan panas
a. Sterilisasi dengan radiasi
Prinsipnya  adalah  radiasi  menembus
dinding  sel  dengan  langsung  mengenai  DNA
dari  inti  sel  se  hingga  mikroba  mengalami
mutasi.  Digunakan  untuk  sterilisasi  bahan  atau
produk  yang  peka  terhadap  panas  (termolabil).
Ada  dua  macam  radiasi  yang  digunakan  yakni
gelombang  elektromagnetik  (sinar  x,  sinar  γ)
dan arus partikel kecil (sinar α dan β).
Dalam  mikrobiologi  radiasi  gelombang
elektromagnetik yang banyak digunakan adalah
radiasi  sinar  ultra  violet,  radiasi  sinar  gamma
atau  sinar  dan  sinar  matahari.  Sinarmataharib
anyak mengandung ultraviolet, sehingga secara
langsung dapat dipakai  untuk  proses  sterilisasi,
hal ini telah lama diketahui banyak orang. Sinar
ultraviolet  bisa  diperoleh  dengan
menggunakankatoda  panas(emisi  termis)  yaitu
ke dalam tabung katoda b ertekanan rendah diisi
dengan uap air raksa, panjang gelombang yang
dihasilkan  dalam  proses  ini  biasanya  dalam
orde  2.500  s/d  2600  angstrom.  Lampu  merkuri
yang  banyak  terpasang  dijalan­jalan
sesungguhnya  banyk  yang  mengandung  sina
ultraviolet  yang  dihasilkan  itu  diserap  banyak
oleh  tabung  gelas  yang  dilaluinya,  sehingga
dalam  proses  sterilisasi  hendaknya
memperhatikan dosis ultraviolet.
2. Secara kimia
a. Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia
seperti  alkohol  96%,  fenol  5%,  selain  itu  juga
Aceton tab formalin, sulfur dioxida dan chlorin.
Materi  yang  akan  disuci  hamakan  dibersihkan
terlebih  dahulu  kemudian  direndam  dalam
alkhohol  aceton  atau  tab  formalin  selama
kurang lebih 24 jam.
b. Sterilisasi gas
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 6/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

Dalam pensterilan digunakan bahan kimia
dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid,  propilen  oksida,  klorin  oksida,
beta  propiolakton,  metilbromida,  kloropikrin.
Digunakan  untuk  sterilisasi  bahan  yang
termolabil  seperti  bahan  biologi,  makanan,
plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah
gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, ­OH, ­
COOH,­NH2  dari  protein  dan  membentuk
ikatan  alkilasi  sehingga  protein  mengalami
kerusakan dan mikroba mati
3. Metode mekanik
a. Filtrasi
Digunakan  untuk  sterilisasi  larutan  yang
termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter
bakteri.  Metode  ini  tidak  dapat  membunuh
mikroba,  mikroba  hanya  akan  tertahan  oleh
pori­pori  filter  dan  terpisah  dari  filtratnya.
Dibutuhkan  penguasaan  teknik  aseptik  yang
baik  dalam  melakukan  metode  ini.  Filter
biasanya  terbuat  dari  asbes,  porselen.  Filtrat
bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.
Ada banyak macam filter yaitu:
1)      Berkefeld V
2)      Coars N, M dan W
3)      Chamberland
4)      Seitz
5)      Sintered glass
Metode  filtrasi  ini  hanya  dipakai  untuk
menyeterilkan  larutan  gula,  cairan  lain  seperti
serum  atau  sterilisasi  hasil  produksi
mikroorganime seperti enzym dan exotoxin dan
untuk  memisahkan  filtrable  virus  dari  bakteria
dan organisme.
D.       Pelaksanaan Sterilisasi Alat
Sterilisasi  dapat  terlaksana  sesuai  dengan
tujuan  yang  diinginkan  yaitu  mikroorganisme
dapat  dibunuh  dan  peralatan  tetap  baik,  untuk
sementara itu perlu mengetahui:
a.                  Macam peralatan manakah yang akan
disuci hamakan
Seperti  alat­alat  yang  digunakan  untuk
medis  atau  oprasi  sangat  diharusk,  alat­alat
yang  disterilkan  adalah  yang  berbahan  jenis:
logam, kaca, baku kain,plasti, dan karet.
b.                Metode sterilisasi manakah yang akan
dipakai  misalnya  dengan    mengunakan
metode fisika dan metode kimia.
1)            STERILISASI TERHADAP  BAHAN  BAKU
KARET ( Hand Schoen)
Hand  schoen  atau  Sarung  tangan  dapat
disterilkan  dengan  uap  formalin  atau  dengan
otoklaf.  Sebelum  sarung  tangan  disterilkan,
terlebih  dahulu  harus  dibersihkan  dengan  jalan
mencuci  dengan  air  dan  sabun.  Sarung  tangan
yang  terkena  nanah,  setelah  dicuci
bersih,dibersihkan  lagi  dengan  lison  0,5%  atau

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 7/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

larutan betadin ( 1 gelas air ditambah 1 sendok
teh betadin ). Setelah dibilas dengan air bersih,
keringkan  dan  periksa  apakah  ada  yang  bocor
atau  tidak.  Yang  bocor  dipisahkan.  Sarung
tangan yang telah bersih itu dikiringkan dengan
kain  bersih,  baik  luar  maupun  dalamnya.
Setelah  kering,  bagian  luar  dan  dalam  diberi
talk, dilipat, dan dimasukkan sepasang (kiri dan
kanan) kedalam kantong sarung tangan, den gan
terlebih  dahlu  diberi  ukuran  dan  dimasukkan
pula  tambahan  talk  yang  dibungkus  dengan
kasa kecil.
Bila  hendak  memakai  uap  formalin,
sarung  tangan  yang  telah  siap,  dimasukkan
kedalam  tromol  atau  stoples,  lalu  dimasukkan
beebrapa  tablet  formalin.  Sarung  tangan  baru
suci  hama  (steril)  setelah  terkena  uap  formalin
paling  sedikit  24  jam.  Sebaiknya  disediakan
beberapa  buah  stoples  atau  tromol  agar  selalu
ada  sarung  tengan  yang  steril.  Sarung  tangan
dapat  pula  dimasukkan  ke  dalam  otoklaf  untuk
disterilkan
2)            STERILISASI  TERHADAP  BAHAN  BAKU
LOGAM
Alat  yang  terbuat  dari  logam  sebelum
disteril  dicuci  terlebih  dahulu.  Perbiasakan
segera  mencuci  alat­alat  begitu  selesai
memakainya,  agar  kotoran  yang  melengket
mudah dibersihkan.
Alat­alat  logam  peperti  jarum  suntik,
pinset,  gunting,  jarum  oprasi,  scapel  blede
maupun  tabung  reaksi  mula­mula  dibersihkan
terlebih  dahulu  kemudian  dibungkus  dengan
kain  gaas.  Setelah  itu  menggunakan  metode
pemanasan  secara  kering,  agar  suhu  mencapai
160oC,  jarak  waktu  mencapai  1­2  jam,
kemudian didiamkan agar suhu turun perlahan­
lahan.
3)            STERILISASI  TERHADAP  BAHAN  BAKU
KACA
Sterilisasi  bahan  baku  kaca  sama  dengan
sterilisasi  logam  yaitu  dengan  menggunakan
pemanasan  ke  ring,  selain  itu  bahan  baku  kaca
juga  sering  disterilisasi  dengan  menggunakan
metode radiasi karena bahan baku kaca banyak
menyerap  bahan  kaca  sehingga  sterilisasi
dengan  radiasi  sangat  efektive,  pelaksanaanya
yaitu alat bahan baku kaca dibersihkan terlebih
dahulu  dari  kotoran  yang  melekat  kemudian
keringkan  dengan  udara  setelah  kering  alat
bahan  baku  kaca  dimasukan  ketempat
elektronik  yaitu  dengan  katoda  panas  (emisi
termis)  yang  mengeluarkan  sinar  ultraviolet
kemudian  sinari  kaca  tersebut  dengan  sinar
ultraviolet  dengan  kekuatan  kurang  lebih  2500
s/d  2600  angstrom  sehingga  spora  dan  bakteri
yang melekat pada alat tersebut dapat terbakar.

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 8/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

4)            STERILISASI  TERHADAP  BAHAN


BAKU  KAIN  ATAU  MEDIA
KULTUR    ( kain doek)
Media  kultur  yang  akan  disteril,  terlebih
dahulu dibersihkan dari kotoran, kemudian kain
resebut  dibungkus  dengan  kertas  agar  setelah
steril dan dikeluarkan dari alat sterilisator tidak
terkontaminasi  dengan  kuman  maupun  bakteri
lagi.  Demikian  pula  kain  doek  tersebut
dibersihkan terlebih dahulu, setelah dibersihkan
bungkus dengan plastik terlebih dahulu sebelum
sterilisasi,  metode  sterilisasi  yang  akan
dilakukan  menggunakan  metode  pemanasan
dengan  uap  air  dan  juga  dipengaruhi  dengan
tekanan  (autoclave).  Metode  sterilisasi  denga
menggunakan  autoclave  ini  yaitu  dengan
adanya  pertukaran  anatara  oksigen  dan  carbon
dioxida.
5)            STERILISASI  TERHADAP  BAHAN  BAKU
PLASTIK
Bahan  baku  plastik  misalnya  mayo
apabila  disterilkan  sebaiknya  jangan
menggunakan  metode  pemanasan,  oleh  karna
itu  maka  akan  merubah  bentuk  dari  plastik
tersebut.  Untuk  mensucikan  alat  dari  bahan
baku  plastik  sebaiknya  mula­mula  bersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan detergen,
kemudian  keringkan,  setelah  itu  rendam  dalam
larutan  alkohol  setelah  itu  cuci  denga  aquades
lalu rendam dalam larutan antiseptik.
E.       Perawatan Aat­Alat
Perawatan  alat  sangatlah  penting
dilakukan  setelah  dilakukannya  strerilisasi  agar
alat­alat  yang  steril  tidak  terkontaminasi  lagi
olek  mikroorganisme  lain  atau  oleh  spora
sehingga  bila  alat  itu  digunakan  akan  menjadi
aman
1.                  PERAWATAN  ALAT  DARI  BAHAN
BAKU  LOGAM  YANG  SUDAH
DISTERILKAN
Alat­alat  yang  terbuat  dari  logam
misalnya  besi,  tembaga  maupun  alumunium
sering  terjadi  karatan.  Untuk  menghindari
terjadinya  hal  demikian  maka  alat­alat  tersebut
harus  disimpan  pada  tempat  yang  mempunyai
temperatur tinggi (sekitar 37oC) dan lingkungan
yang kering kalau perlu memakai bahan silikon
sebagai penyerap uap air, sebelum alat tersebut
disimpan  maka  alat  tersebut  harus  bebas  dari
kotoran  debu  maupun  air  yang  melekat,
kemudian olesi dengan olie atau parafin.
2.                  PERAWATAN  ALAT  DARI  BAHAN
BAKU KACA SETELAH DISTERIL
Bahan  baku  kaca  banyak  dipakai  dalam
laboratorium  medis.  Ada  beberapa  keuntungan
dan kelemahan dari bahan baku kaca tersebut.
    Keuntungan:  Bahan  baku  kaca  tahan  terhadap
reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex, tahan

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 9/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

terhadap perubahan temperatur yang mendadak,
koefisien  muai  yang  kecil  dan  tembus  cahaya
yang besar.
    Kelemahan:  Mudah  pecah  terhadap  tekanan
mekanik,  dan  mudah  tumbuh  jamur  sehingga
menggagu  daya  tembus  sinar,  kadang­kadang
dengan  menggunakan  kain  katun  untuk
membersihkan saja timbul goresan.
Dengan  memeperhatikan  keuntungan  dan
kelemahan  dari  bahan  gelas,  maka  dalam  segi
perawatan  maupun  memperlakukan  alat­alat
gelas harus memperhatikan:
a.        Penyimpanan pada ruangan yang suhunya
berkisar  27oC­37 o  C  dan  beri  tambahan
lampu 25 watt.
b.     Ruangan tempat penyimpana diberi bahan
silikon sebagai zat higroskopis.
c.    Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus
dan  pompa  angin  untuk  membersihakan
debu dari permukaan kaca. Usahakan pada
waktu  membersihkan  lensa  jangan  sampai
merusak lapisan lensa.
d.        Pada  waktu  memanaskan  tabung  reaksi
hendaknaya ditempatkan diatas kawat kasa,
atau  boleh  melakukan  pemanasan  asal
bahan baku dari pyrex.
e.        Gelas  yang  direbus  hendaknya  jangan
dimasukkan  langsung  kedalam  air  yang
sedang  mendidih  melainkan  gelas
dimasukkan  ke  dalam  air  dingin  kemudian
dipanaskan  secara  perlahan­lahan.
Sebaiknya  untuk  pendinginan  mendadak
tidak diperkenankan.
f.      Membersihkan kotoran dari kaca sebaiknya
segera setelah dipakai dapat menggunakan:
  Air bersih

    Detergen:  menghilangkan  efek  lemak  dan  tidak


membawa efek lemak
  Larutan:           kalium dichromat        10 gram

  Asam belerang            25 ml.

  Aquades                      75 ml.

Kadang­kadang  memerlukan  perendaman


sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan
air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu
disimpan ditempat yng kering.
3.            PERAWATAN  ALAT  DARI  BAHAN
BAKU KARET
Sarung tangan dari karet mudah meleleh atau
lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk
menghindari kerusakan dari bahan baku karet,
sebelum melakukan penyimpanan mula­mula
bersihkan kotoran darah atau cairan obat
dengan cara mencuci dengan sabun kemudian
dikeringkan dengan menjemur dibawa sinar
matahariatau hembusan udara hangat. Setelah
itu taburi tal pada seluruh permukaan karet.

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 10/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi

Diposkan oleh Denia Huzan di 07.14 

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Langganan

 Pos

 Komentar

Google+ Followers

Denia Huzan
+ ke lingkaran

9 memiliki saya di lingkaran Lihat semua

Translate Google+ Badge

Pilih Bahasa Denia Huzan


Diberdayakan oleh  Terjemahan
Ikuti

Tema Sederhana. Gambar tema oleh minimil. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Telusuri

http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 11/11

Anda mungkin juga menyukai