Ariani Denia
menerima dan berbagi itu menyenangkan, lewat blog ku ini kalian bisa memberi komentar dan
sharing tentang berbagai macam informasi yang ada :)
0 Selasa, 08 Oktober 2013 massage
Sterilisasi
profil lengkapku Arsip Blog
Langganan
► 2014 (5)
Pos
▼ 2013 (25)
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
► Desember (4) Komentar
► November (4) “STERILISASI”
Denia Huzan
Ikuti
▼ Oktober (16)
9
ETIKA
Lihat profil PEMBERIAN
lengkapku OBAT
TOPIKAL
PADA KULIT
DI SUSUN OLEH
Membangun
Manusia
yang Berbudi
Luhur di
Lingkungan...
Vitamin Larut DENIA HUZANNUR ARIANI
Lemak
TINGKAT 1.A
Karya Tulis 032001D12010
Ilmiah
Pengaruh
Tanaman
Herbal bagi
Ke...
Tetralogi of
Fallot
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
Demokrasi PEMERINTAH PROVINSI NUSA
Liberal
TENGGARA BARAT
Sterilisasi TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Konsep Sehat
Sakit BAB I
Asidosis PENDAHULUAN
Metabolik A. Latar Belakang
dan Asidosis
Respiratorik
Tahapan penting yang mutlak harus
dilakukan selama bekerja di ruang praktikum
Tranfusi
mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Bahan
Keperawatan
Profesional atau peralatan yang digunakan harus dalam
Agama Islam
keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan
mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya,
Abortus
baik yang menganggu kehidupan dan proses
Pengambilan
Sampel yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik
Urine fisika, kimia dan mekanik yang membunuh
Farmakologi semua bentuk kehidupan terutama
Saluran
Pencernaan mikrooranisme disebut dengan sterilisasi.
Adanya pertumbuhan mikroorganisme
RHEUMATIK
HEART menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
DISEASE
masih berlangsung dan tidak sempurnanya
► Juli (1) proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan
bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba,
akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 1/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 2/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
tepat menggungakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi termurah
Waktu 15 menit setelah air mendidih Beberapa
bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini:
Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
Uap air panas bertekanan : menggunalkan
autoklaf menggunakan suhu 121 C dan tekanan
15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan
terjadi koagulasi. Untuk mengetahui autoklaf
berfungsi dengan baik digunakan Bacillus
stearothermophilus Bila media yang telah
distrerilkan. diinkubasi selama 7 hari berturut
turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka
otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik,
kesterilalnnya, Keterkaitan antara suhu dan
tekanan dalam autoklaf
asteurisasi: Pertama dilakukan oleh Pasteur,
Digunakan pada sterilisasi susu Membunuh
kuman: tbc, brucella, Streptokokus,
Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri
(kuman yang berasal dari sapi/pemerah) dengan
Suhu 65 C/ 30 menit
Penyinaran dengan sinar UV.Sinar Ultra Violet
juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang
menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi
secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alkohol. Beberapa
kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
Daya kerja absorbsi as. Nukleat
Panjang gelombang: 220290 nm paling
efektif 253,7 nm
Kelemahan penetrasi lemah
Sinar Gamma Daya kerjanya ion bersifat
hiperaktif Sering digunakan pada sterilisasi
bahan makanan, terutama bila panas
menyebabkan perubahan rasa, rupa atau
penampilan Bahan disposable: alat suntikan
cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini.
Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga
“sterilisasi dingin”
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada disinfeksi kimia
• Rongga (space)
• Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
• Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
• Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
• Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh
spora kuman biasanya bersifat sangat mudah
menguap
• Sebaiknya menyediakan hand lation merawat
tangan setelah berkontak dengan disinfekstan.
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 3/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
Halogen
Mengok sidasi protein kuman
Yodium
Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
Efektif terhadap berbagai protozoa
Klorin
Memiliki warna khas dan bau tajam
Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non
bedah
Fenol (as. Karbol)
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 4/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
a. Udara panas oven
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas
yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak,
parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk,
kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan
adalah 170 o C selama 1 jam, 160 o C selama 2
jam, 150 o C selam 3 jam.
b. Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam,
bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok
untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya
tidak rata. Suhu yang digunakan 500600oC
dalam waktu beberapa detik, untuk alat logam
sampai berpijar.
c. Minyak dan penangas lain
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah
seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga
ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul.
Bahan atau alat dicelupkan dalam penangas
dicelupkan dalam penangas yang berisi minyak
mineral pada suhu 160 oC. Larutan natrium
atau amonium klorida jenuh dapat digunakan
pula sebagai pengganti minyak mineral.
2) Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara
mengkoagulasi atau denaturasi protein
penyusun tubuh mikroba sehingga dapat
membunuh mikroba.
a. Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas,
larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan
ke dalam tubuh, alat berskala, bahan karet.
Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan
suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada
suhu 121oC mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam
1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat
menghancurkan spora bakteri yang tahan
pemanasan.
Benda yang akan disuci hamakan
diletakan diatas lempengan saringan dan tidak
langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan
dilakukan hingga air mendidih (diperkirakan
pada suhu 100 o C), pada tekanan 15Ib
temperatur yang mencapai 121oC. Organisme
yang tidak berspora hanya dapat mati dengan
pemanasan 100 o C selama 30 menit tetapi
ada beberapa dapat bertahanselama 10 jam pada
temperatur 100 o C dapat dimatikan hanya
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 5/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
dalam waktu 30 menit apabila air yang
mendidih ini ditambah dengan natrium carbonat
b. Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair
atau suspensi obat yang tidak stabil dalam
autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat
injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml,
injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan
yang ditambahkan bakterisida dipanaskan
dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama
10 menit di dalam pensteril uap atau penangas
air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol;
0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil merkuri
nitrat; 0,2% klorokresol.
c. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah
seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam
keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk
vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
3) Cara bukan panas
a. Sterilisasi dengan radiasi
Prinsipnya adalah radiasi menembus
dinding sel dengan langsung mengenai DNA
dari inti sel se hingga mikroba mengalami
mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau
produk yang peka terhadap panas (termolabil).
Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni
gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ)
dan arus partikel kecil (sinar α dan β).
Dalam mikrobiologi radiasi gelombang
elektromagnetik yang banyak digunakan adalah
radiasi sinar ultra violet, radiasi sinar gamma
atau sinar dan sinar matahari. Sinarmataharib
anyak mengandung ultraviolet, sehingga secara
langsung dapat dipakai untuk proses sterilisasi,
hal ini telah lama diketahui banyak orang. Sinar
ultraviolet bisa diperoleh dengan
menggunakankatoda panas(emisi termis) yaitu
ke dalam tabung katoda b ertekanan rendah diisi
dengan uap air raksa, panjang gelombang yang
dihasilkan dalam proses ini biasanya dalam
orde 2.500 s/d 2600 angstrom. Lampu merkuri
yang banyak terpasang dijalanjalan
sesungguhnya banyk yang mengandung sina
ultraviolet yang dihasilkan itu diserap banyak
oleh tabung gelas yang dilaluinya, sehingga
dalam proses sterilisasi hendaknya
memperhatikan dosis ultraviolet.
2. Secara kimia
a. Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia
seperti alkohol 96%, fenol 5%, selain itu juga
Aceton tab formalin, sulfur dioxida dan chlorin.
Materi yang akan disuci hamakan dibersihkan
terlebih dahulu kemudian direndam dalam
alkhohol aceton atau tab formalin selama
kurang lebih 24 jam.
b. Sterilisasi gas
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 6/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia
dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid, propilen oksida, klorin oksida,
beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin.
Digunakan untuk sterilisasi bahan yang
termolabil seperti bahan biologi, makanan,
plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah
gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, OH,
COOH,NH2 dari protein dan membentuk
ikatan alkilasi sehingga protein mengalami
kerusakan dan mikroba mati
3. Metode mekanik
a. Filtrasi
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang
termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter
bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh
mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh
poripori filter dan terpisah dari filtratnya.
Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang
baik dalam melakukan metode ini. Filter
biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat
bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.
Ada banyak macam filter yaitu:
1) Berkefeld V
2) Coars N, M dan W
3) Chamberland
4) Seitz
5) Sintered glass
Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk
menyeterilkan larutan gula, cairan lain seperti
serum atau sterilisasi hasil produksi
mikroorganime seperti enzym dan exotoxin dan
untuk memisahkan filtrable virus dari bakteria
dan organisme.
D. Pelaksanaan Sterilisasi Alat
Sterilisasi dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan yang diinginkan yaitu mikroorganisme
dapat dibunuh dan peralatan tetap baik, untuk
sementara itu perlu mengetahui:
a. Macam peralatan manakah yang akan
disuci hamakan
Seperti alatalat yang digunakan untuk
medis atau oprasi sangat diharusk, alatalat
yang disterilkan adalah yang berbahan jenis:
logam, kaca, baku kain,plasti, dan karet.
b. Metode sterilisasi manakah yang akan
dipakai misalnya dengan mengunakan
metode fisika dan metode kimia.
1) STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU
KARET ( Hand Schoen)
Hand schoen atau Sarung tangan dapat
disterilkan dengan uap formalin atau dengan
otoklaf. Sebelum sarung tangan disterilkan,
terlebih dahulu harus dibersihkan dengan jalan
mencuci dengan air dan sabun. Sarung tangan
yang terkena nanah, setelah dicuci
bersih,dibersihkan lagi dengan lison 0,5% atau
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 7/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
larutan betadin ( 1 gelas air ditambah 1 sendok
teh betadin ). Setelah dibilas dengan air bersih,
keringkan dan periksa apakah ada yang bocor
atau tidak. Yang bocor dipisahkan. Sarung
tangan yang telah bersih itu dikiringkan dengan
kain bersih, baik luar maupun dalamnya.
Setelah kering, bagian luar dan dalam diberi
talk, dilipat, dan dimasukkan sepasang (kiri dan
kanan) kedalam kantong sarung tangan, den gan
terlebih dahlu diberi ukuran dan dimasukkan
pula tambahan talk yang dibungkus dengan
kasa kecil.
Bila hendak memakai uap formalin,
sarung tangan yang telah siap, dimasukkan
kedalam tromol atau stoples, lalu dimasukkan
beebrapa tablet formalin. Sarung tangan baru
suci hama (steril) setelah terkena uap formalin
paling sedikit 24 jam. Sebaiknya disediakan
beberapa buah stoples atau tromol agar selalu
ada sarung tengan yang steril. Sarung tangan
dapat pula dimasukkan ke dalam otoklaf untuk
disterilkan
2) STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU
LOGAM
Alat yang terbuat dari logam sebelum
disteril dicuci terlebih dahulu. Perbiasakan
segera mencuci alatalat begitu selesai
memakainya, agar kotoran yang melengket
mudah dibersihkan.
Alatalat logam peperti jarum suntik,
pinset, gunting, jarum oprasi, scapel blede
maupun tabung reaksi mulamula dibersihkan
terlebih dahulu kemudian dibungkus dengan
kain gaas. Setelah itu menggunakan metode
pemanasan secara kering, agar suhu mencapai
160oC, jarak waktu mencapai 12 jam,
kemudian didiamkan agar suhu turun perlahan
lahan.
3) STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU
KACA
Sterilisasi bahan baku kaca sama dengan
sterilisasi logam yaitu dengan menggunakan
pemanasan ke ring, selain itu bahan baku kaca
juga sering disterilisasi dengan menggunakan
metode radiasi karena bahan baku kaca banyak
menyerap bahan kaca sehingga sterilisasi
dengan radiasi sangat efektive, pelaksanaanya
yaitu alat bahan baku kaca dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran yang melekat kemudian
keringkan dengan udara setelah kering alat
bahan baku kaca dimasukan ketempat
elektronik yaitu dengan katoda panas (emisi
termis) yang mengeluarkan sinar ultraviolet
kemudian sinari kaca tersebut dengan sinar
ultraviolet dengan kekuatan kurang lebih 2500
s/d 2600 angstrom sehingga spora dan bakteri
yang melekat pada alat tersebut dapat terbakar.
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 8/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 9/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
terhadap perubahan temperatur yang mendadak,
koefisien muai yang kecil dan tembus cahaya
yang besar.
Kelemahan: Mudah pecah terhadap tekanan
mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehingga
menggagu daya tembus sinar, kadangkadang
dengan menggunakan kain katun untuk
membersihkan saja timbul goresan.
Dengan memeperhatikan keuntungan dan
kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi
perawatan maupun memperlakukan alatalat
gelas harus memperhatikan:
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya
berkisar 27oC37 o C dan beri tambahan
lampu 25 watt.
b. Ruangan tempat penyimpana diberi bahan
silikon sebagai zat higroskopis.
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus
dan pompa angin untuk membersihakan
debu dari permukaan kaca. Usahakan pada
waktu membersihkan lensa jangan sampai
merusak lapisan lensa.
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi
hendaknaya ditempatkan diatas kawat kasa,
atau boleh melakukan pemanasan asal
bahan baku dari pyrex.
e. Gelas yang direbus hendaknya jangan
dimasukkan langsung kedalam air yang
sedang mendidih melainkan gelas
dimasukkan ke dalam air dingin kemudian
dipanaskan secara perlahanlahan.
Sebaiknya untuk pendinginan mendadak
tidak diperkenankan.
f. Membersihkan kotoran dari kaca sebaiknya
segera setelah dipakai dapat menggunakan:
Air bersih
Asam belerang 25 ml.
Aquades 75 ml.
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 10/11
3/6/2017 Ariani Denia: Sterilisasi
Diposkan oleh Denia Huzan di 07.14
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Langganan
Pos
Komentar
Google+ Followers
Denia Huzan
+ ke lingkaran
9 memiliki saya di lingkaran Lihat semua
Translate Google+ Badge
Tema Sederhana. Gambar tema oleh minimil. Diberdayakan oleh Blogger.
Cari Blog Ini
Telusuri
http://deniaariani.blogspot.co.id/2013/10/sterilisasi.html 11/11