Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN


PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Sita Novi Hestini Putri (14133100109/A2)


Widianingrum (14133100112/A2)

Latar Belakang

Laporan tahunan merupakan sumber informasi bagi investor digunakan sebagai


salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dalam pasar
modal, juga sebagai sarana pertanggungjawaban atas sumber daya yang dipercayakan
manajemen (Halim dan Vicky: 2015). Informasi yang disajikan dalam laporan tahunan
agar dapat dipahami dan tidak disalah gunakan, maka harus disertai disclosure yang
cukup. Informasi yang digunakan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang
diharuskan oleh peraturan yang sudah berlaku, seperti peraturan yang ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang, sedangkan pengungkapan sukarela merupakan
pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahan


dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal
saham (Fahmi: 2011). Menurut (Taures: 2011) Profitabilitas merupakan indikator
keberhasilan perusahaan terutama kemampuannya dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki seperti asset dan ekuitas. Rasio yang
dapat digunakan dalam rasio profitabilitas yaitu rasio net profit margin, return on asset
(ROA) dan return on equity (ROE). Penelitian ini menggunakan rasio net profit margin
(NPM) yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan bersih dibandingkan
dengan jumlah penjualannya.
Porsi saham publik secara simultan berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan dalam laporan tahunan pada perusahan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia (Hermansyah: 2012). Perusahaan yang telah go public, sahamnya
bebas dimiliki masyarakat dengan total saham dimana rasio yang akan menunjukkan
seberapa besar saham perusahaan yang dimiliki oleh publik.

Penelitian terdahulu yang diteliti oleh (Hermansyah: 2012) menunjukkan


bahwa hasil tidak terdapat pengaruh terhadap karakteristik perusahaan dengan
kelengkapan pengungkapan secara simultan dalam laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdapat di BEI. Penelitian terdahulu menggunakan perusahan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2007-2010 dengan
menggunakan 52 perusahaan sebagai sampel. Populasi penelitian ini menggunakan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014
sejumlah 140 prusahaan dan sebanyak 55 perusahaan sebagai sampel. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh leverage,
likuiditas,profitabilitas, porsi saham publik,dan umur perusahaan terhadap
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI khususnya perusahaan manufaktur.
Penelitian Terdahulu

Penelitian (Sofiana: 2010) menguji tentang pengaruh karakteristik perusahaan


terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008. Hasil penelitian membuktikan bahwa
profitabilitas (net profit margin) berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Penelitian (Almila dan Ikka: 2007) menguji tentang pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2001-2004. Hasil penelitian
membuktikan bahwa secara simultan dan parsial variabel likuiditas, leverage,
profitabilitas (net profit margin), ukuran dan status perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan sukarela.
Penelitian (Hermansyah: 2012) menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2010. Hasil penelitian membuktikan
bahwa secara simultan karakteristik perusahaan yang meliputi rasio leverage, rasio
likuiditas, net profit margin, ukuran perusahaan, status perusahaan, umur perusahaan, porsi
saham publik tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan
keuangan.

Hubungan antara Variabel dan Penurunan Hipotesis


1. Hubungan antara Profitabilitas dengan Kelengkapan Pengungkapan Laporan
Keuangan
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, dan modal.
Rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin
menyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong
kompensasi terhadap manajemen. Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel
net profit margin mempunyai hubungan positif dengan kelengkapan
pengungkapan. Jadi semakin tinggi net profit margin suatu perusahaan maka
semakin tinggi indeks kelengkapan pengungkapannya.
Hipotesis yang muncul yaitu:
H1: Profitabilitas mempunyai hubungan positif dengan kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan.

2. Hubungan antara Porsi Saham Publik dengan Kelengkapan Pengungkapan


Laporan Keuangan
Naim dan Rahman (2000) mengemukakan adanya perbedaan dalam
proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini karena semakin banyak
pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula
detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka agar pengungkapan perusahaan
semakin luas. Informasi tingkat kepemilikan saham akan digunakan oleh
investor untuk menilai prospek suatu perusahaan, dengan kata lain semakin
banyak saham yang dimiliki oleh publik berarti semakin tinggi perusahaan
dalam memberikan deviden dan layak beroperasi terus menerus maka dari itu
perusahaan dituntut memberikan informasi yang komprehensif.
Hipotesis yang muncul yaitu :
H2: Terdapat pengaruh positif antara porsi kepemilikan saham oleh publik
dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Pengukuran Variabel

1. Profitabilitas
Variabel ini bertujuan untuk mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan
kemampun perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Untuk mengukur
profitabilitas perusahaan, peneliti menggunakan ROA (return on total asset )
dimana rumus atau formula perhitungan adalah :
ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Aktiva
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Bersih
2. Porsi saham kepemilikan
Variabel ini menunjukkan tingkat kepemilikan perusahaan oleh masyarakat
publik. Pengertian publik di sini adalah pihak individu yang berada di luar
lingkar manajemen dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan.
Jumlah kepemilikan saham diduga mempengaruhi kelengkapan pengungkapan
dalam laporan tahunan yang ditinjau dari aspek bahwa besarnya kepemilikan
saham oleh publik dan atau asing dibandingkan dengan kepemilikan oleh pihak
tertentu yang merupakan pihak insider.
Penelitian ini menunjukkan, besarnya jumlah persentase saham publik
ditentukan berdasarkan rasio persentase saham yang dimiliki oleh saham publik
terhadap total saham, dimana rumus atau formula adalah :

Jumah saham dimiliki masyarakat


KSP = X 100%
Total Saham
DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L.S., dan Ikka R. (2007). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan


terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan . Bandung: Alfabeta.

Fitriani. (2001). Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan


Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi
IV.

Halim, M., dan Vicky, S. (2015). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan
Laporan Keuangan. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia. Vol 1, No. 2. Hal
261-180.

Hermansyah, S. (2012). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap


Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mediasi. Vol. 4 No.1 Juni 2012.
Hal 68-77.

Naim, A., dan Rakhman. (2000). Analisis Hubungan antara Kelengkapan


Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan
Perusahaan. Ekonomi dan Bisnis.

Sofiana, N. (2010). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap


Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Muhammadiah Surakarta.

Taures, N. (2011). Analisis Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dengan


Pengungkapan Risiko. Skripsi. FE Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai