Oleh:
Imaduddin Baskoro Hadinegoro
110 2011 123
Pembimbing:
dr. Yanto Widiantoro, Sp.KK
Nama : Nn. I
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Penjaga counter pulsa
Alamat : Kp. Rawa Gidi, RT/RW 04/02 Desa Rawa Melak ,
Kab.Garut
Suku : Sunda
Ruangan : Poli Kulit
1.2. Anamnesis
Autoanamnesis di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet
Garut
A. Keluhan Utama :
Keluar nanah dari saluran kencing disertai nyeri saat buang air kecil.
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki berumur 21 tahun datang ke poliklinik kulit (RSUD) dr
Slamet Garut dengan keluhan keluar nanah di saluran kencing disertai nyeri
saat buang air kecil sejak 3 hari SMRS. Awalnya keluar cairan jernih
kemudian setelah beberapa hari cairan yang keluar tersebut menjadi berwarna
kuning kental. Keluhan keluar nya nanah di sertai dengan nyeri ketika buang
air kecil, ketika ereksi dan ujung kemaluan berwarna kemerahan yang terasa
panas. Pasien mengaku sering tidak menyadari saat nanah keluar dan celana
dalam pasien kerap basah tanpa di sadari.
Pasien belum menikah namun memiliki pacar. Pasien mengaku
pertama kali berhubungan sex 2 tahun yang lalu dengan pacar nya. Sejak 2
tahun yang lalu hingga saat ini pasien sudah 4 kali berganti pacar dan pasien
sudah melakukan hubungan sex sebanyak lebih dari 20 kali dengan ke - 4
pacar nya tersebut. Pasien mengaku melakukan hubungan sex melalui
kelamin dengan kelamin dan oral dengan kelamin, pasien menyangkal
berhubungan sex melalui anal dengan kelamin. Pasien tidak pernah
melakukan hubungan sex dengan menggunakan kondom. Pasien juga
menyangkal berhubungan sex dengan sesama jenis. Pasien terakhir kali
berhubungan sex dengan pacar nya 1 minggu yang lalu. Pasien menyangkal
adanya hubungan sex saat sudah timbul gejala.
Pasein tidak pernah berhubungan sex dengan pasangan bayaran. Pasien
merupakan perokok dan peminum alkohol namun menyangkal pernah
berhubungan sex saat mabuk. Pasien mengaku tidak pernah menggunakan
narkoba jenis apapun, tidak pernah memasang tindik dan mentato badan.
Pubis :
Inspeksi : Rambut pubis tumbuh teratur, sikatrik (-), kutu (-)
lesi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-)
Skrotum :
Inspeksi : Bengkak (-), hematom (-), lesi (-), kemerahan (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak simetris, caput epididimis (+)
Penis :
Inspeksi : Bengkak (+), hematom (-), lesi (-), kemerahan (+), preputium
(sudah disirkumsisi)
Palpasi : nyeri tekan (+), massa (-)
OUE :
Inspeksi : Sekret purulent (+) berbau amis, eritema (+), sikatrik (-),
ulkus (-)
Palpasi : Nyeri tekan (+), massa (-)
Perianus :
Inspeksi : Lesi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-)
Anuskopi :
Inspeksi : Sekret (-), luka (-), nodul (-), pustul (-)
Rectal toucher : Spinkter ani baik, nyeri tekan (-), pembesaran prostat (-),
sekret (-), darah (-)
1.4. Diagnosa Banding
Uretritis gonore akut
1.6. Resume
Seorang pasien laki-laki berumur 21 tahun datang dengan keluhan
keluar nanah dari saluran kencing disertai nyeri ketika buang air kecil sejak 3
hari SMRS, nanah yang keluar tersebut keluar bewarna kuning kental, nanah
keluar menetes tanpa disadari pasien. Pasien juga mengeluh nyeri saat ereksi
dan ujung kemaluan terasa perih.
Pasien memiliki riwayat kontak seksual dengan lawan jenis diluar
nikah sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengaku telah berganti pacar sebanyak
4 kali dan sudah melakukan sex lebih dari 20 kali dengan ke 4 pacar nya
tersebut, pasien terakhir melakukan hubungan sex sejak 1 minggu SMRS
dengan pacar nya.
Dari hasil pemeriksaan fisik di dapatkan pada status generalis tidak ada
kelinan, pada status venerology tampak orificium uretra eksternum hiperemis,
disertai dengan keluarnya cairan tubuh yang mukopurulen berjumlah + 0.5 cc.
Pada pemeriksaan gram ditemukan bakteri diplokokus gram negatif di dalam
dan diluar sel leukosit polimorfonuklear. PMN > 5 / LP.
1.7. Diagnosis Kerja
Uretritis Gonore Akut
1.8. Pemeriksaan penunjang lainnya
Kultur
Tes definitif
1.9. Penatalaksanaaan
Umum:
• Menjelaskan tentang penyakit yang diderita serta upaya pengobatannya
• Pasangan pasien juga harus diperiksa dan diobati
• Menjelaskan tentang pentingnya minum obat
• Jangan berhubungan seks dengan bukan istri
• Mengingatkan pasien bahwa yang telah dilakukan nya adalah hal yang
dilarang oleh agama dan beresiko terkena penyakit sexual lain nya
• Menyarankan pasien untuk segera menikah
Khusus:
Pengobatan Uretritis Gonokokkus
Cefixime, 400 mg PO dosis tunggal
Pengobatan Uretritis Non Gonokokkus
Doksisiklin 2x100mg per hari PO selama 7 hari
Prognosis
Quo Ad vitam : Ad bonam
Quo Ad Functionam : Ad bonam
Quo Ad Sanationam : Ad bonam