Anda di halaman 1dari 40

STUDI KASUS

HIPERTENSI PADA DEWASA DENGAN FAKTOR RESIKO INTERNAL


KURANG TIDUR DIMALAM HARI MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS SAWAH BESAR

Disusun oleh :
ULYANDINI
1102013292
Kelompok 5

Pembimbing :
dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI 2018

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “HIPERTENSI PADA DEWASA DENGAN
FAKTOR RESIKO INTERNAL KURANG TIDUR DIMALAM HARI MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS SAWAH BESAR” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta, September 2018

Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan Diagnosis dan
Intervensi Komunitas yang berjudul “HIPERTENSI PADA DEWASA DENGAN FAKTOR
RESIKO INTERNAL KURANG TIDUR DIMALAM HARI MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS SAWAH BESAR” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Selain itu, tujuan
lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai
Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Erlina, Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masayarakat
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
2. dr. Yusnita, M.Kes, selaku koordinator dan staf pengajar serta dosen pembimbing
Kepaniteraan kedokteran keluarga Ilmu Kedokteran Masyarakat Kedokteran Universitas
YARSI
3. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar serta pembimbing
Kepaniteraan kedokteran keluarga Ilmu Kedokteran Masyarakat Kedokteran Universitas
YARSI
4. Prof. Qomariyah, MS.PKK. AIFM selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
5. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku sekretaris dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
6. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Dini Widianti, M.KK Kes, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

3
8. dr. Yudha, selaku koordinator Co-ass di Puskesmas Kecamatan Sawah besar dan seluruh
tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Sawah besar yang telah memberikan bimbinan dan
data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini
9. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun dari
bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan
terbuka mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, September 2018

Penulis

4
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS

A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 59 tahun
Anak ke : 1 (pertama)
Agama : Islam
Alamat : Jln. Mangga Besar 13 RT 006/ RW 002
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pedagang Ayam
Pendidikan : SD
No Rekam Medis : 971189

Tanggal Berobat : 12-09-18


Tanggal Kunjungan : 17 September 2018

II. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa kepada pasien pada tanggal 12
September 2018 pukul 11.00 WIB
1. Keluhan Utama
Ingin kontrol tekanan darah tinggi.

2. Keluhan Tambahan
Kepala terasa pusing sejak + sejak 1 minggu yang lalu.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik Umum Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar, pasien pergi sendiri dengan keluhan ingin kontrol tekanan darah
tinggi yang sudah dimilikinya sejak + 5 tahun belakangan. Selain itu
juga pasien mengaku sejak + 1 minggu belakangan pasien merasa
kepala terasa pusing terutama dibagian tengah kepala,pusing dirasakan
hilang timbul oleh pasien terutama ketika pasien selesai berjualan.

5
Keluhan tidak disertai dengan pandangan buram, lemah pada anggota
gerak, dada berdebar-debar, nyeri dada, bengkak pada kaki, demam
maupun mual muntah. Pasien diketahui rutin minum obat tekanan darah
serta rutin kontrol. Pasien merasa khawatir jika kepala nya semakin
pusing. Pasien berharap dengan berobat ke dokter sakitnya ini akan
segera membaik dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Pasien
memiliki persepsi bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan sehingga
pasien harus terus-menerus minum obat secara teratur untuk
menghindari kondisi serupa dikemudian hari. Pasien juga mengaku
bahwa untuk beribadah shalat 5 waktu tidak terganggu dengan adanya
sakit ini, pasien juga memiliki persepsi bahwa penyakit ini merupakan
ujian dari Allah SWT dan hanya Allah-lah yang Maha Menyembuhkan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sering mengalami kepala pusing seperti ini dan pasien mempunyai riwayat
hipertensi.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Istri pasien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.

6. Riwayat Pengobatan
Pasien membeli obat bodrex diwarung untuk menghilangkan rasa
pusing dan pasien rutin minum obat tekanan darah tinggi yang
diresepkan oleh dokter sejak 5 tahun belakangan.

6
7. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, bahan
atau jenis makanan apapun.

8. Riwayat Sosial Ekonomi


Tn. S berasal dari sosial ekonomi mengengah kebawah. Tn. S sehari-hari
bekerja sebagai penjual ayam dipasar dekat rumah nya. Sedangkan istri
Tn. S hanya sebagai IRT. Sekarang Tn. S tinggal dirumah kontrakan
bersama istrinya. Jumlah penghasilan dalam keluarga menurut pasien dan
istrinya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

9. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan sehari-hari, pasien setiap pukul 02.00 dini hari pergi bersiap-
siap berjualan ayam dipasar. Pasien berjualan hingga pukul 08.00 pagi.
Setiba dirumah pasien sarapan dengan menu yang dimasak oleh istrinya.
Kemudian pada siang hari pasien ikut membantu istrinya membersihkan
rumah dan kemudian bersantai-santai. Pasien memiliki pola makan yang
sama dengan anggota keluarga lain yakni 3x sehari. Pasien kurang
mengkonsumsi daging, sayur dan buah-buahan. Keluarga pasien jarang
mencuci tangan sebelum makan. Pasie n juga jarang berolahraga.

7
III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Pemeriksaan Umum :

1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Vital :
Tekanan darah :140/100
Frekuensi nadi : 90x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Suhu : 36,7°C
4. Status Gizi
a. Klinis : Tampak normal
b. Berat badan (BB) : 55 kg
c. Tinggi/Panjang Badan (TB/PB) : 158 cm
d. Indeks Massa Tubuh (IMT) : BB / TB2 (m)

: 55 / (1,58)2
: 22,03 kg/m2
d. Berat Badan Ideal (BBI) : TB - 100
: 158 - 100
: 58 kg
e. Status Gizi : Gizi cukup

B. Status Generalis
1. Kepala
 Bentuk : Normocephal

 Posisi : Simetris

 Penonjolan : Tidak ada

2. Mata
 Palpebra : Normal, edema (-)

8
 Konjungtiva : Anemis

 Sklera : Tidak ikterik

 Refleks cahaya langsung : +/+

3. Telinga
 Membran timpani : Tidak diperiksa

 Darah : Tidak ada

 Cairan : Tidak ada

4. Hidung
 Napas cuping hidung : Tidak ada

 Nyeri tekan : Tidak ada

 Sekret : Tidak ada


5. Mulut
 Lidah : Merah, tidak kotor

 Faring : Hiperemis

 Tonsil : T1-T1

 Uvula : Tidak deviasi


6. Leher
 Trakea : Tidak deviasi

 Kelenjar tiroid : Tidak membesar

 Kelenjar limfe : Tidak membesar

7 Dada

A Jantung

 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat

 Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi

9
 Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea
sternalis
dextra. Batas pingang jantung di ICS 2
linea

parasternalis sinistra. Batas jantung kiri di ICS


5 linea midclavicularis sinistra.
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-), gallop (-)
b. Paru
 Inspeksi : Dada simetris kanan-kiri, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
 Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
 Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

 Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)

8. Abdomen
 Inspeksi : Abdomen datar dan simetris

 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

 Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

 Auskultasi : Bising usus (+) normal

9. Ekstremitas
Akral hangat (+/+), edema (-), capillary refilll time < 2 detik.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

10
B. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga

➢ Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Usia: 59 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny.M
Usia: 57 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah Nuclear Family yang terdiri dari keluarga
inti yaitu Tn. S (59) menikah dengan Ny. M (57) dan memiliki 1 orang
anak, yaitu Tn. R (30 tahun).

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

Kedudukan
dalam
No Nama Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga

1. Tn. S Kepala L 59 th SD Pedagang Ayam


Keluarga

2. Ny. M Istri P 57 th SD Ibu rumah


tangga

➢ Genogram
a. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas 3 generasi. Bentuk keluarga ini adalah extended
family dengan keluarga terdiri atas Tn. S (59) sebagai kepala keluarga,
Ny. M (57) sebagai istri, yang sudah menikah sejak 33 tahun yang
lalu. Tn. S adalah anak pertama dari 2 bersaudara sedangkan Ny. M

11
anak satu-satunya dikeluarganya. Pasangan ini memiliki 1 orang anak
yaitu seorang laki-laki (Tn. R) berusia 30 tahun yang telah menikah
dengan Ny.S berusia 27 tahun yang sudah menikah sejak 2 tahun yang
lalu.

b. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga Tn. P berada pada tahapan
siklus keluarga yang ke VI, yaitu keluarga dengan usia dewasa muda
( anak yang meninggalkan rumah).

c. Family Map

Tn. S Ny. M

Tn. R Ny. S

Gambar 1.1 Genogram

12
Keterangan:

13
➢ Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Penilaian Rumah Sehat

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1


c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1

b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2

batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.


c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
diplester) 3 93

papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1

yang retak dan berdebu.


c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 62

14
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 0

b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 31

c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 0

b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai


dapur 1

b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai


dapur 2

(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan

atau ada peralatan lain yang sejenis.

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk


8 Pencahayaan membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1 31

dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk 2
membaca dengan normal.

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0

15
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). kesh. 1

c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2


e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3 75

d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4

2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0

ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1

sungai / kolam

c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke


sungai 2

atau kolam

d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3


e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 100

a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di


3 Sarana Pembuangan halaman 0

Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1

sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).


c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 50

d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air


(jarak 3

dengan sumber air > 10m).

e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4

diolah lebih lanjut.

16
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0

Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1

c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2


d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 75

III PERILAKU PENGHUNI 44

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 44

c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0

Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1


c. Setiap hari dibuka 2 88

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0

dan halaman b. Kadang-kadang 1


c. Setiap hari 2 88

0
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0

dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1

c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

17
5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0

pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1


c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 88

TOTAL HASIL PENILAIAN 918

Dari table penilaian rumah sehat didapatkan hasil dari penilaian


berjumlah 918 dimana jumlah tersebut kurang dari kriteria rumah sehat
yaitu antara 1068-1200 sehingga rumah Tn. P tidak termasuk dalam
kriteria rumah sehat.

b. Kepemilikan barang-barang berharga


- Satu unit televisi
- Satu unit dispenser
- Satu unit kompor gas
- Satu unit rice cooker

Gambar 2. Denah Rumah Tn. P

18
➢ Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. S lebih sering
membeli obat di warung terlebih dahulu. Jika tidak sembuh, Keluarga
Tn. S biasanya berobat ke tempat pelayanan kesehatan terdekat yang
dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor.

b. Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan


Keluarga Tn. S memiliki jaminan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).

c. Perilaku terhadap Makanan


Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan
makanan yang dimasak sendiri oleh istri Tn. S yaitu Ny. M . Makanan
yang di konsumsi dalam sehari beranekaragam, terdiri dari sayur, dan
daging tetapi tidak selalu disertai dengan buah-buahan. Keluarga Tn.
S tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi seimbang. Keluarga
Tn. S tidak pernah mengetahui kandungan gizi dari makanan yang
setiap hari di konsumsi. Keluarga Tn. S jarang minum air putih lebih
dari 8 gelas perhari. Keluarga Tn. S jarang mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan.

d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan


Keluarga Tn. S membersihkan rumah setiap hari sekali. Keluarga Tn.
S tinggal di rumah kontrakan yang berada di lingkungan padat
penduduk. Rumah tersebut hanya memiliki 1 jendela dan 2 ventilasi
sebagai tempat cahaya yang masuk ke dalam rumah. Pencahayaan di
dalam rumah sudah cukup untuk penerangan.

19
➢ Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai Keluarga menggunakan Letak Puskesmas Kecamatan Sawah Besar tidak
pusat kendaraan umum atau jauh dari tempat tinggal pasien, sehingga untuk
pelayanan berkendara dengan motor. mencapai puskesmas keluarga pasien dapat
kesehatan menggunakan kendaraan umum/ berkendara
sendiri dengan motor. Untuk biaya pengobatan,
Tarif Menurut keluarga, biaya
keluarga pasien mengatakan bahwa setiap kali
pelayanan pelayanan kesehatan dinilai
datang berobat tidak dipungut biaya karena
kesehatan cukup terjangkau.
memiliki BPJS dan pelayanan yang diberikan oleh
Kualitas Menurut keluarga, kualitas pihak puskesmas pun dirasa sudah memuaskan.
pelayanan pelayanan kesehatan yang
kesehatan diberikan oleh pihak
puskesmas dinilai
memuaskan.

➢ Pola konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasan makan
Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan
makanan yang dimasak sendiri oleh istri Tn. S yaitu Ny. M. Makanan
yang dikonsumsi dalam sehari beranekaragam, yang terdiri dari sayur,
daging namun jarang disertai dengan buah-buahan. Keluarga Tn. S
tidak mengerti yang dimaksud dengan pola gizi seimbang.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Keluarga Tn. S belum memahami bagaimana menerapkan pola gizi
seimbang. Pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang yang
minim membuat keluarga ini mengkonsumsi makanan seadanya tanpa
memperhatikan gizi yang terkandung di dalam makanan. Gizi
seimbang adalah makan yang cukup mengandung karbohidrat dan

20
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

21
Tabel 4. Food Record Pola Makan Tn. S Selama Tiga Hari Terakhir
15 Juli 2018

PAGI MENU KALORI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

Nasi Putih 103 kkal 22,51 gr 1,96 gr 0,18 gr

Tempe
goreng 56 kkal 2,65 gr 5,16 gr 3,23 gr

Sayur Sop
(Sayur- 98 kkal 12 gr 4,12 gr 4,45 gr
sayuran)

1 Gelas Air
Putih

Jumlah 257kkal 37,16 gr 11,24 gr 7,86 gr

SIANG MENU KALORI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

Nasi putih 103 kkal 22,51 gr 1,96 gr 0,18 gr

Ayam
Goreng
627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada

Tempe
Goreng 56 kkal 2,65 gr 5,16 gr 3,23 gr

Jumlah 884 kkal 59,91 gr 69,97 gr 39,44 gr

MALAM Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi 103 kkal 22,51 gr 1,96 gr 0,18 gr

Telur Dadar 98 kkal 1,15 gr 6,81 gr 7,14 gr

1 Gelas Air
Putih

Jumlah 201 kkal 23,66 gr 8,77 gr 7,32 gr

22
16 Juli 2018

PAGI Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi Goreng 333 kkal 41,7 gr 12,47 gr 12,34 gr

Telur Ceplok 89 kkal 0,43 gr 6,24 gr 6,76 gr

1 Gelas air
putih

Jumlah 422 kkal 42,13 gr 18,71 gr 19,1 gr

SIANG MENU KALORI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

Nasi 103 kkal 22,51 gr 1,96 gr 0,18 gr

Soto Ayam 212 kkal 11,55 gr 18,01 gr 10,01 gr

Buah Jeruk 62 kkal 15,39 gr 1,23 gr 0,16 gr

1 Gelas Air
Putih

Jumlah 377 kkal 49,45 gr 21,2 gr 10,35 gr

MALAM Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi 103 kkal 22,51 gr 1,96 gr 0,18 gr

Ayam
Goreng 627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada
Tumis 65 kkal 8,15 gr 1,97 gr 3 gr
Buncis

23
16 Juli 2018

Buah 62 kkal 15,39 gr 1,23 gr 0,16 gr


Jeruk

1 Gelas
Air Putih

Jumlah 857 kkal 68,8 gr 63,89 gr 35,19 gr

17 Juli 2018

PAGI Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi Putih 133 kkal 25,3 gr 3,82 gr 1,64 gr

Telur 98 kkal 1,15 gr 6,81 gr 7,14 gr


Dadar
1 Gelas
Air Putih

Jumlah 231 kkal 26,45 gr 10,63 gr 8,78 gr

SIANG Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi Putih 133 kkal 25,3 gr 3,82 gr 1,64 gr

Sayur Sop
98 kkal 12 gr 4,12 gr 4,45 gr

Pisang 105 kkal 26,95 gr 1,29 gr 0,39 gr

1 Gelas
Air Putih

Jumlah 336 kkal 64,25 gr 9,23 gr 6,48 gr

MALAM Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

24
17 Juli 2018

Nasi Putih 133 kkal 25,3 gr 3,82 gr 1,64 gr

Ayam
Goreng 627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada
Tumis 67 kkal 9,67 gr 1,58 gr 2,59 gr
Capcay
1 Gelas
Air Putih

Jumlah 827 kkal 57,72 gr 64,13 gr 36,08 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien Tn. S :


Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa Tn. S mendapat total kalori perhari:
 Tanggal 15 Juli 2018 : 1607 kkal
 Tanggal 16 Juli 2018 : 1984 kkal
 Tanggal 17 Juli 2018 : 1677 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1756 kkal
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1464 kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 143,01 gr, protein 92,59 gr, dan lemak 59,79 gr.

Kebutuhan energi dan zat gizi total perhari menurut Widya Karya Pangan dan Gizi
(WKPG) :
 Berat Badan Ideal
= TB – 100
= 158 – 100
= 58 kg
 Kebutuhan kalori basal
= BBI x 30
= 58 x 30
= 1740 kal/hari

25
Faktor Risiko

 Usia 40-59 tahun


= 5% kalori basal
= 5% x 1740 kal
= 87kal
 Aktivitas Fisik
= Aktivitas ringan (+10%) x Kebutuhan Basal
= 10% x 1740 kal
= 174 kal

Perhitungan Kalori
 Kebutuhan kalori basal = 1740 kal
 Koreksi : Usia = 87 kal
Aktivitas fisik =. 174kal
Total Kebutuhan Kalori = 2001 kal

Kebutuhan zat gizi:


 Protein 15% dari total kalori = (15% x 2001 kalori) : 4 = 75,03 gram
 Lemak 20% dari total kalori = (20% x 2001 kalori) : 9 = 44,46 gram
 Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak
= (65% x 2001 kalori) : 4 = 325,1 gram

Interpretasi terhadap food record pasien Tn. S:


Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari setelah datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makan pasien belum sesuai dengan jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan karbohidrat masih belum mencukupi, namun
kebutuhan lemak dan protein sudah berlebihan.

➢ Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga: pasien
memiliki kartu BPJS sehingga pasien dapat berobat ke Puskesmas
Sawah Besar. Lokasi rumah yang dekat dengan fasyankes
memudahkan keluarga untuk mendapatkan akses layanan kesehatan,
26
baik dengan berkendara motor maupun dengan kendaraan umum.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam keluarga ini hubungan antara suami istri cukup baik. Ny. M
sangat memperhatikan kebutuhan suaminya. Namun, keluarga Tn. S
kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap penyakit di dalam keluarga
sehingga penatalaksanaan pada pasien terhambat.

➢ Dinamika Keluarga
Tn. S dan Ny. M memiliki hubungan keluarga yang sangat baik. Mereka
hidup berdua dirumah dan saling membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah, Ny.M juga selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
Tn. S.

➢ Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya dengan seorang anak, yaitu Tn. R berusia 30 tahun yang
telah menikah. Selain itu keluarga ini menerapkan program keluarga
berencana maka fungsi keluarga ini sedikit terkontrol. Keluarga
tidak ada yang memiliki kecacatan ataupun penyakit menular. Ny.
M dan suaminya Tn. S memelihara dan membesarkan anaknya
dengan baik, serta merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarganya. Keluarga Tn. S merasa cukup memenuhi kebutuhan
makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang
yaitu kurang makan buah-buahan, dan kurang melakukan aktivitas
fisik yang cukup.

b. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. S telah mempersiapkan tabungan untuk
menyekolahkan anaknya, hingga Tn. R dapat menyelesaikan
pendidikan SMA karena Keluarga Tn. S menyadari akan pentingnya
mengejar pendidikan setinggi mungkin.

27
c. Fungsi Psikologis
Pasien adalah seorang suami sekaligus bapak. pasien yang masih
memperhatikan kondisi penyakit pasien tetapi kurang menjaga pola
makan serta kegiatan sehari - hari pasien. Selain itu keluarga ini
masih memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya kesehatan.
Komunikasi di antara keluarga juga baik, dan antar keluarga juga
saling memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita keluarga.
Ny. M telah memberikan rasa aman, nyaman, perhatian,
memberikan identitas terhadap anggota keluarga.

d. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga Tn. S dan Ny. M, aktif
dalam bermasyarakat di lingkungan setempat. Turut serta dalam
kegiatan yang ada di RT maupun RW seperti acara penyuluhan yang
diadakan. Keluarga ini menerapkan nilai – nilai dan norma sosial
budaya yang ada di lingkungan tempat tinggal pasien dengan cukup
baik.

e. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Tn. S.
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat berlindung
(rumah). Keluarga ini sudah memiliki kebiasaan untuk menabung.
Untuk biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS sehingga pasien
dapat berobat tanpa memikirkan banyaknya biaya yang keluar dan
terjamin kesehatannya. Pengaturan penggunaan penghasilan
keluarga ini dilakukan oleh Ny. M untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sehari- harinya.

➢ Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini,
yaitu:

28
1. Keluarga Tn. S belum memiliki rasa ingin tahu akan penyakit pada
pasien dan kurangnya motivasi keluarga untuk memberikan
pengobatan kepada pasien sehingga pasien mendapatkan
penanganan yang lamban
2. Keluarga merasa cukup dengan penyajian makanan di dalam
keluarga tetapi keluarga belum memahami asupan gizi seimbang
yang seharusnya dikonsumsi sehari-hari, ini terlihat dari
pemenuhan kebutuhan kandungan gizi makanan yang kurang pada
pasien.
3. Rumah keluarga Tn. S tidak memenuhi kriteria rumah sehat yang
terlihat dari hasil penilaian kriteria rumah sehat dimana jumlah
nilai yang didapat di bawah kategori rumah sehat.

29
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan, persepsi
individu mengenai penyakitnya)
 Alasan datang :
Kepala terasa pusing dan ingin kontrol tekanan darah.

 Kekhawatiran :
Pasien khawatir kondisi yang dialami oleh pasien ini tidak kunjung membaik
sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan beribadah.
 Harapan :
Pasien berharap kondisi pasien segera membaik sehingga dapat melangsungakan
aktivitas sehari-hari dengan baik.
 Persepsi penyakit :
Pasien percaya apabila pasien mengikuti anjuran dokter dan meminum obat yang
diberikan, maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. Pandangan
pasien pada sisi agama yaitu pasien percaya apabila memohon kesembuhan
kepada Allah SWT maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. `

30
2. Aspek Klinis : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

➢ Diagnosis kerja : Hipertensi grade 1

➢ Dasar diagnosis : Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

➢ Diagnosis banding : Peningkatan tekanan intraserebelar

3. Aspek Risiko Internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien)
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :

➢ Pasien kurang tidur malam hari dikarenakan harus berdagang dini hari

➢ Pasien tidak mengurangi konsumsi garam

4. Aspek Eksternal : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien)

➢ Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien

➢ Keluarga kurang memotivasi pasien untuk mencari pengobatan yang


baik dan tepat

➢ Keluarga lamban membawa pasien untuk berobat ke fasilitas pelayanan


kesehatan.

5. Aspek Fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-


hari)
Menurut International Classification Primary Care (ICPC), pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan sehari-
hari seperti sebelum sakit. Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien
menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, dikarenakan tidak ada keterbatasan
pekerjaan apapun atau aktifitas harian tanpa bantuan orang lai

31
2. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 7. Tabel Rencana Penatalaksanaan
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow Up

Aspek  Pasien datang  Menjelaskan Pasien Pada saat di  Pasien dapat  Pasien
Personal dengan keluhan kepada pasien Puskesmas memahami dengan sudah lebih
pusing dan dan baik dan memahami
ingin kontrol menyamakan menyamakan tentang
tekanan darah. persepsi persepsi tentang penyakit
mengenai penyakit hipertensi hipertensi
penyakit serta faktor-faktor dan faktor-
hipertensi risikonya faktor
yang risikonya
dideritanya
serta faktor-
faktor
risikonya
 Pasien khawatir  Menjelaskan  Pasien tidak lagi  Pasien
dengan kepada pasien khawatir dan mulai tidak lagi
penyakitnya untuk tidak menghindari faktor khawatir
jika tidak perlu khawatir risikonya serta terhadap
diobati akan apabila berobat secara penyakitny
berdampak menghindari teratur a sehingga
lebih buruk faktor dapat
bagi risikonya dan fokus
kesehatannya berobat secara beraktivita
teratur s dengan
penyakitnya baik dan
tidak akan menghinda
bertambah ri faktor
buruk risikonya
serta
berobat
secara
teratur
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di harapkan Follow Up

Aspek Pasien didiagnosis Memberikan obat – Pasien Pada saat di Mengurangi keluhan pasien Pasien sudah
Klinis mengalami hipertensi obatan: Puskesmas sehingga pasien dapat meminum obat
grade 1 melakukan aktivitas tanpa teratur sesuai
 Amlodipin 10 mg
gangguan dan mencegah dengan ketentuan
1x1 tab timbulnya komplikasi. dan merasa
keluhan nya sudah
mulai berkurang
sehingga dapat
melakukan
aktivitas tanpa
gangguan

Aspek  Pasien kurang  Memberikan Pasien Pada saat di  Pasien mengikuti saran  Pasien sudah
Risiko tidur malam pemahaman puskesmas dokter untuk memiliki menjalankan
Internal dikarenekan kepada pasien dan home tidur yang berkualitas anjuran dokter
harus berdagang agar visit setiap harinya. untuk tidur
dini hari mempunyai berkualitas
waktu tidur sesudah atau
yang berkualitas sebelum
seperti sebelum berdagang.
berdagang dan
sesudah pasien  Pasien sudah
berdagang.  Pasien dapat mengurangi
 Pasien tidak  Menjelaskan mengurangi konsumsi konsumsi
mengurang kepada pasien garam dalam makanan garam disetiap
konsumsi garam Pada saat di
resiko yang setiap hari. makanannya.
puskesmas
terjadi apabila Pasien dan home
mengkonsumsi
visit
garam yang
berlebih akan
meningkatkan
tekanan darah
dan
menganjurkan
agar
mengkonsumsi
makanan yang
rendah garam.
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di harapkan Follow Up

Aspek  Kurangnya  Menjelaskan Keluarga Pada saat  Keluarga dapat  Keluarga


ekaternal pengetahuan pasien home visit memahami tentang sudah
kepada keluarga
keluarga tentang penyakit pasien memahami
penyakit yang tentang
 Keluarga dapat tentang
diderita pasien
penyakit pasien mendukung pasien penyakit
 Keluarga
kurang  Menjelaskan dalam menjalani pasien
memotivasi pengobatan penyakit  Keluarga
kepada keluarga
pasien untuk hipertensi yang pasien
mencari untuk dialaminya sekaran
pengobatan  Keluarga diharapkan selalu
mengingatkan
yang baik dan
dapat mengingatkan mengingatk
tepat pasien untuk
 Keluarga pasien untuk kontrol ke an pasien
minum obat puskesmas jika obat untuk
lamban
membawa setiap hari. habis atau ada keluhan. minum
pasien untuk obat setiap
 Menjelaskan
berobat ke hari.
fasilitas pentingnya  Pasien
pelayanan
mencari sudah
kesehatan
pengobatan mengetahui
jadwal
yang tepat
pasien
untuk Tn.S untuk
secara tepat dan kontrol ke
berobat ke puskesmas.

fasyankes
terdekat.

Aspek Keluarga pasien kurang Menjelaskan tentang Pasien Pada saat Keluarga pasien lebih mengerti Keluarga pasien
Psikososi memahami tentang penyakit pasien dan dan home visit tentang penyakit pasien, sudah lebih mengerti
al penyakit pasien dan menyarankan kepada keluarga memperhatikan dan tentang penyakit
segera membawa
Keluarga keluarga agar lebih memberikan dukungan kepada pasien, lebih
pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan memperhatikan pasien. memperhatikan
kesehatan keluarganya kesehatan pasien
dan memberikan dan sudah lebih
dukungan kepada memberi dukungan
pasien kepada pasien
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Follow up
harapkan

Aspek Secara fungsional pasien Pasien diharapkan Pasien Pada saat Pasien dapat beristirahat Pasien sudah
Fungsional dapat digolongkan pada dapat menjalani home visit sementara waktu hingga menyempatkan
tingkat ke 1 berdasarkan pengobatan sesuai keluhannya berkurang untuk beristirahat
ICPC yaitu pasien masih dengan yang disarankan sejenak, pasien
dapat melakukan aktivitas oleh dokter. mengaku keluhan
sehari harinya tanpa nya sudah
bantuan orang lain. berkurang dan
dapat melakukan
aktivitas dengan
baik
3. Prognosis
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Ad Bonam
Quo ad Functionam : Ad Bonam

39
III. Lampiran

40

Anda mungkin juga menyukai