Disusun oleh :
ULYANDINI
1102013292
Kelompok 5
Pembimbing :
dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “HIPERTENSI PADA DEWASA DENGAN
FAKTOR RESIKO INTERNAL KURANG TIDUR DIMALAM HARI MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS SAWAH BESAR” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
3
8. dr. Yudha, selaku koordinator Co-ass di Puskesmas Kecamatan Sawah besar dan seluruh
tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Sawah besar yang telah memberikan bimbinan dan
data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini
9. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun dari
bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan
terbuka mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penulis
4
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS
A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 59 tahun
Anak ke : 1 (pertama)
Agama : Islam
Alamat : Jln. Mangga Besar 13 RT 006/ RW 002
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pedagang Ayam
Pendidikan : SD
No Rekam Medis : 971189
II. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa kepada pasien pada tanggal 12
September 2018 pukul 11.00 WIB
1. Keluhan Utama
Ingin kontrol tekanan darah tinggi.
2. Keluhan Tambahan
Kepala terasa pusing sejak + sejak 1 minggu yang lalu.
5
Keluhan tidak disertai dengan pandangan buram, lemah pada anggota
gerak, dada berdebar-debar, nyeri dada, bengkak pada kaki, demam
maupun mual muntah. Pasien diketahui rutin minum obat tekanan darah
serta rutin kontrol. Pasien merasa khawatir jika kepala nya semakin
pusing. Pasien berharap dengan berobat ke dokter sakitnya ini akan
segera membaik dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Pasien
memiliki persepsi bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan sehingga
pasien harus terus-menerus minum obat secara teratur untuk
menghindari kondisi serupa dikemudian hari. Pasien juga mengaku
bahwa untuk beribadah shalat 5 waktu tidak terganggu dengan adanya
sakit ini, pasien juga memiliki persepsi bahwa penyakit ini merupakan
ujian dari Allah SWT dan hanya Allah-lah yang Maha Menyembuhkan.
6. Riwayat Pengobatan
Pasien membeli obat bodrex diwarung untuk menghilangkan rasa
pusing dan pasien rutin minum obat tekanan darah tinggi yang
diresepkan oleh dokter sejak 5 tahun belakangan.
6
7. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, bahan
atau jenis makanan apapun.
9. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan sehari-hari, pasien setiap pukul 02.00 dini hari pergi bersiap-
siap berjualan ayam dipasar. Pasien berjualan hingga pukul 08.00 pagi.
Setiba dirumah pasien sarapan dengan menu yang dimasak oleh istrinya.
Kemudian pada siang hari pasien ikut membantu istrinya membersihkan
rumah dan kemudian bersantai-santai. Pasien memiliki pola makan yang
sama dengan anggota keluarga lain yakni 3x sehari. Pasien kurang
mengkonsumsi daging, sayur dan buah-buahan. Keluarga pasien jarang
mencuci tangan sebelum makan. Pasie n juga jarang berolahraga.
7
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Umum :
: 55 / (1,58)2
: 22,03 kg/m2
d. Berat Badan Ideal (BBI) : TB - 100
: 158 - 100
: 58 kg
e. Status Gizi : Gizi cukup
B. Status Generalis
1. Kepala
Bentuk : Normocephal
Posisi : Simetris
2. Mata
Palpebra : Normal, edema (-)
8
Konjungtiva : Anemis
3. Telinga
Membran timpani : Tidak diperiksa
4. Hidung
Napas cuping hidung : Tidak ada
Faring : Hiperemis
Tonsil : T1-T1
7 Dada
A Jantung
9
Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea
sternalis
dextra. Batas pingang jantung di ICS 2
linea
8. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar dan simetris
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
9. Ekstremitas
Akral hangat (+/+), edema (-), capillary refilll time < 2 detik.
10
B. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga
➢ Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Usia: 59 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny.M
Usia: 57 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah Nuclear Family yang terdiri dari keluarga
inti yaitu Tn. S (59) menikah dengan Ny. M (57) dan memiliki 1 orang
anak, yaitu Tn. R (30 tahun).
Kedudukan
dalam
No Nama Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
➢ Genogram
a. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas 3 generasi. Bentuk keluarga ini adalah extended
family dengan keluarga terdiri atas Tn. S (59) sebagai kepala keluarga,
Ny. M (57) sebagai istri, yang sudah menikah sejak 33 tahun yang
lalu. Tn. S adalah anak pertama dari 2 bersaudara sedangkan Ny. M
11
anak satu-satunya dikeluarganya. Pasangan ini memiliki 1 orang anak
yaitu seorang laki-laki (Tn. R) berusia 30 tahun yang telah menikah
dengan Ny.S berusia 27 tahun yang sudah menikah sejak 2 tahun yang
lalu.
c. Family Map
Tn. S Ny. M
Tn. R Ny. S
12
Keterangan:
13
➢ Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31
3 Lantai a. Tanah 0
14
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 0
b. Ada 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
untuk 2
membaca dengan normal.
II SARANA SANITASI 25
15
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). kesh. 1
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
atau kolam
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
16
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
0
4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0
17
5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0
18
➢ Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. S lebih sering
membeli obat di warung terlebih dahulu. Jika tidak sembuh, Keluarga
Tn. S biasanya berobat ke tempat pelayanan kesehatan terdekat yang
dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor.
19
➢ Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai Keluarga menggunakan Letak Puskesmas Kecamatan Sawah Besar tidak
pusat kendaraan umum atau jauh dari tempat tinggal pasien, sehingga untuk
pelayanan berkendara dengan motor. mencapai puskesmas keluarga pasien dapat
kesehatan menggunakan kendaraan umum/ berkendara
sendiri dengan motor. Untuk biaya pengobatan,
Tarif Menurut keluarga, biaya
keluarga pasien mengatakan bahwa setiap kali
pelayanan pelayanan kesehatan dinilai
datang berobat tidak dipungut biaya karena
kesehatan cukup terjangkau.
memiliki BPJS dan pelayanan yang diberikan oleh
Kualitas Menurut keluarga, kualitas pihak puskesmas pun dirasa sudah memuaskan.
pelayanan pelayanan kesehatan yang
kesehatan diberikan oleh pihak
puskesmas dinilai
memuaskan.
20
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
21
Tabel 4. Food Record Pola Makan Tn. S Selama Tiga Hari Terakhir
15 Juli 2018
Tempe
goreng 56 kkal 2,65 gr 5,16 gr 3,23 gr
Sayur Sop
(Sayur- 98 kkal 12 gr 4,12 gr 4,45 gr
sayuran)
1 Gelas Air
Putih
Ayam
Goreng
627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada
Tempe
Goreng 56 kkal 2,65 gr 5,16 gr 3,23 gr
1 Gelas Air
Putih
22
16 Juli 2018
1 Gelas air
putih
1 Gelas Air
Putih
Ayam
Goreng 627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada
Tumis 65 kkal 8,15 gr 1,97 gr 3 gr
Buncis
23
16 Juli 2018
1 Gelas
Air Putih
17 Juli 2018
Sayur Sop
98 kkal 12 gr 4,12 gr 4,45 gr
1 Gelas
Air Putih
24
17 Juli 2018
Ayam
Goreng 627 kkal 22,75 gr 58,73 gr 31,85 gr
Dada
Tumis 67 kkal 9,67 gr 1,58 gr 2,59 gr
Capcay
1 Gelas
Air Putih
Kebutuhan energi dan zat gizi total perhari menurut Widya Karya Pangan dan Gizi
(WKPG) :
Berat Badan Ideal
= TB – 100
= 158 – 100
= 58 kg
Kebutuhan kalori basal
= BBI x 30
= 58 x 30
= 1740 kal/hari
25
Faktor Risiko
Perhitungan Kalori
Kebutuhan kalori basal = 1740 kal
Koreksi : Usia = 87 kal
Aktivitas fisik =. 174kal
Total Kebutuhan Kalori = 2001 kal
➢ Dinamika Keluarga
Tn. S dan Ny. M memiliki hubungan keluarga yang sangat baik. Mereka
hidup berdua dirumah dan saling membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah, Ny.M juga selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
Tn. S.
➢ Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya dengan seorang anak, yaitu Tn. R berusia 30 tahun yang
telah menikah. Selain itu keluarga ini menerapkan program keluarga
berencana maka fungsi keluarga ini sedikit terkontrol. Keluarga
tidak ada yang memiliki kecacatan ataupun penyakit menular. Ny.
M dan suaminya Tn. S memelihara dan membesarkan anaknya
dengan baik, serta merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarganya. Keluarga Tn. S merasa cukup memenuhi kebutuhan
makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang
yaitu kurang makan buah-buahan, dan kurang melakukan aktivitas
fisik yang cukup.
b. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. S telah mempersiapkan tabungan untuk
menyekolahkan anaknya, hingga Tn. R dapat menyelesaikan
pendidikan SMA karena Keluarga Tn. S menyadari akan pentingnya
mengejar pendidikan setinggi mungkin.
27
c. Fungsi Psikologis
Pasien adalah seorang suami sekaligus bapak. pasien yang masih
memperhatikan kondisi penyakit pasien tetapi kurang menjaga pola
makan serta kegiatan sehari - hari pasien. Selain itu keluarga ini
masih memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya kesehatan.
Komunikasi di antara keluarga juga baik, dan antar keluarga juga
saling memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita keluarga.
Ny. M telah memberikan rasa aman, nyaman, perhatian,
memberikan identitas terhadap anggota keluarga.
d. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga Tn. S dan Ny. M, aktif
dalam bermasyarakat di lingkungan setempat. Turut serta dalam
kegiatan yang ada di RT maupun RW seperti acara penyuluhan yang
diadakan. Keluarga ini menerapkan nilai – nilai dan norma sosial
budaya yang ada di lingkungan tempat tinggal pasien dengan cukup
baik.
e. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Tn. S.
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat berlindung
(rumah). Keluarga ini sudah memiliki kebiasaan untuk menabung.
Untuk biaya kesehatan, pasien menggunakan BPJS sehingga pasien
dapat berobat tanpa memikirkan banyaknya biaya yang keluar dan
terjamin kesehatannya. Pengaturan penggunaan penghasilan
keluarga ini dilakukan oleh Ny. M untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sehari- harinya.
28
1. Keluarga Tn. S belum memiliki rasa ingin tahu akan penyakit pada
pasien dan kurangnya motivasi keluarga untuk memberikan
pengobatan kepada pasien sehingga pasien mendapatkan
penanganan yang lamban
2. Keluarga merasa cukup dengan penyajian makanan di dalam
keluarga tetapi keluarga belum memahami asupan gizi seimbang
yang seharusnya dikonsumsi sehari-hari, ini terlihat dari
pemenuhan kebutuhan kandungan gizi makanan yang kurang pada
pasien.
3. Rumah keluarga Tn. S tidak memenuhi kriteria rumah sehat yang
terlihat dari hasil penilaian kriteria rumah sehat dimana jumlah
nilai yang didapat di bawah kategori rumah sehat.
29
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan, persepsi
individu mengenai penyakitnya)
Alasan datang :
Kepala terasa pusing dan ingin kontrol tekanan darah.
Kekhawatiran :
Pasien khawatir kondisi yang dialami oleh pasien ini tidak kunjung membaik
sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan beribadah.
Harapan :
Pasien berharap kondisi pasien segera membaik sehingga dapat melangsungakan
aktivitas sehari-hari dengan baik.
Persepsi penyakit :
Pasien percaya apabila pasien mengikuti anjuran dokter dan meminum obat yang
diberikan, maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. Pandangan
pasien pada sisi agama yaitu pasien percaya apabila memohon kesembuhan
kepada Allah SWT maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. `
30
2. Aspek Klinis : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
➢ Pasien kurang tidur malam hari dikarenakan harus berdagang dini hari
31
2. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 7. Tabel Rencana Penatalaksanaan
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan Follow Up
Aspek Pasien datang Menjelaskan Pasien Pada saat di Pasien dapat Pasien
Personal dengan keluhan kepada pasien Puskesmas memahami dengan sudah lebih
pusing dan dan baik dan memahami
ingin kontrol menyamakan menyamakan tentang
tekanan darah. persepsi persepsi tentang penyakit
mengenai penyakit hipertensi hipertensi
penyakit serta faktor-faktor dan faktor-
hipertensi risikonya faktor
yang risikonya
dideritanya
serta faktor-
faktor
risikonya
Pasien khawatir Menjelaskan Pasien tidak lagi Pasien
dengan kepada pasien khawatir dan mulai tidak lagi
penyakitnya untuk tidak menghindari faktor khawatir
jika tidak perlu khawatir risikonya serta terhadap
diobati akan apabila berobat secara penyakitny
berdampak menghindari teratur a sehingga
lebih buruk faktor dapat
bagi risikonya dan fokus
kesehatannya berobat secara beraktivita
teratur s dengan
penyakitnya baik dan
tidak akan menghinda
bertambah ri faktor
buruk risikonya
serta
berobat
secara
teratur
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di harapkan Follow Up
Aspek Pasien didiagnosis Memberikan obat – Pasien Pada saat di Mengurangi keluhan pasien Pasien sudah
Klinis mengalami hipertensi obatan: Puskesmas sehingga pasien dapat meminum obat
grade 1 melakukan aktivitas tanpa teratur sesuai
Amlodipin 10 mg
gangguan dan mencegah dengan ketentuan
1x1 tab timbulnya komplikasi. dan merasa
keluhan nya sudah
mulai berkurang
sehingga dapat
melakukan
aktivitas tanpa
gangguan
Aspek Pasien kurang Memberikan Pasien Pada saat di Pasien mengikuti saran Pasien sudah
Risiko tidur malam pemahaman puskesmas dokter untuk memiliki menjalankan
Internal dikarenekan kepada pasien dan home tidur yang berkualitas anjuran dokter
harus berdagang agar visit setiap harinya. untuk tidur
dini hari mempunyai berkualitas
waktu tidur sesudah atau
yang berkualitas sebelum
seperti sebelum berdagang.
berdagang dan
sesudah pasien Pasien sudah
berdagang. Pasien dapat mengurangi
Pasien tidak Menjelaskan mengurangi konsumsi konsumsi
mengurang kepada pasien garam dalam makanan garam disetiap
konsumsi garam Pada saat di
resiko yang setiap hari. makanannya.
puskesmas
terjadi apabila Pasien dan home
mengkonsumsi
visit
garam yang
berlebih akan
meningkatkan
tekanan darah
dan
menganjurkan
agar
mengkonsumsi
makanan yang
rendah garam.
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di harapkan Follow Up
fasyankes
terdekat.
Aspek Keluarga pasien kurang Menjelaskan tentang Pasien Pada saat Keluarga pasien lebih mengerti Keluarga pasien
Psikososi memahami tentang penyakit pasien dan dan home visit tentang penyakit pasien, sudah lebih mengerti
al penyakit pasien dan menyarankan kepada keluarga memperhatikan dan tentang penyakit
segera membawa
Keluarga keluarga agar lebih memberikan dukungan kepada pasien, lebih
pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan memperhatikan pasien. memperhatikan
kesehatan keluarganya kesehatan pasien
dan memberikan dan sudah lebih
dukungan kepada memberi dukungan
pasien kepada pasien
Aspek Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang di Follow up
harapkan
Aspek Secara fungsional pasien Pasien diharapkan Pasien Pada saat Pasien dapat beristirahat Pasien sudah
Fungsional dapat digolongkan pada dapat menjalani home visit sementara waktu hingga menyempatkan
tingkat ke 1 berdasarkan pengobatan sesuai keluhannya berkurang untuk beristirahat
ICPC yaitu pasien masih dengan yang disarankan sejenak, pasien
dapat melakukan aktivitas oleh dokter. mengaku keluhan
sehari harinya tanpa nya sudah
bantuan orang lain. berkurang dan
dapat melakukan
aktivitas dengan
baik
3. Prognosis
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Ad Bonam
Quo ad Functionam : Ad Bonam
39
III. Lampiran
40