Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN KESEHATAN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan

disusun oleh:

KIKI SUMARNI
4002160089

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DHARMA HUSADA BANDUNG

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,


karena berkat limpahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tapat pada waktunya. Dalam
makalah ini penyusun membahas tentang “ hubungan sosial budaya
dengan kesehatan”

Terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam


menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa


keperawatan, dosen dan semua pihak yang membaca makalah ini.

Bandung, 27 Oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosial merupakan suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap
individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan
budaya diartikan sebagai pikiran akal budi atau adat istiadat. secara
garis besarnya sosial budaya adalah segala sesuatu yang
dihasilkan/diciptalan oleh manusia untuk kelangsungan kehidupan
bermasyarakat.
Akan tetapi di indonesia masih sangat kental hubungan
antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya,
sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana
dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan
tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan
dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala
masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting
bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan
kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses
terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan
atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
Ini sebabnya penyusun membuat makalah yang berjudul
”hubungan sosial budaya dengan kesehatan” .

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu sosial, budaya, sosial budaya, dan kesehatan?
2. Bagaimana aspek sosial budaya mempengaruhi kesehatan?
3. Bagaimana nilai dan norma yang ada di masyarakat?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sosial, budaya, sosial budaya, dan
kesehatan
2. Untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan
3. Untuk mengetahui nilai dan norma sosial budaya yang ada
dalam masyarakat

C. Manfaat
1. Bagi dosen :
Untuk bahan ajar kepada mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa :
Untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
1. Pengertian sosial menurut beberapa tokoh
a. Lewis
Sosial adalah sesuatu yang dicapai dihasilkan dan
ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga
negara dan pemerintahannya.
b. Ruth Aylett
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah
perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
c. Engin fahri I
sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu
berhubungan, walaupun masih juga diperdebatkan
tentang pola berhubungan para individu tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


sosial adalah suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap
imdividu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian budaya
Secara umum budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sanskerta, yaitu buddhaya, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Kata budaya dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan
sebagai pikiran, akal budi, atau adat istiadat. Secara tata
bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya
yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Sedangkan
budaya menurut beberapa tokoh ahli adalah, sebagai berikut:
a. Andreas Eppink
Kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai
yang berlaku dalam sebuah masyarakat, termasuk
didalamnya pernyataan intelektual dan nilai-nilai
artistik yang menjadi ciri khas masyarakat, dinamakan
kebudayaan dari masyarakat tersebut.
b. Mofstede
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas
pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu
kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa
dikatakan bahwa budaya adalah pemrograman kolektif
yang menggambarkan suatu proses yang mengikat
setiap orang segera setelah kita lahir didunia.
c. Mitchel
Budaya merupakan seperangkat nilai nilai inti,
kepercayaan, standar, pengetahuan, moral hukum
dan perilaku yang disampaikan oleh individu individu
dan masyarakat, yang menentukan bagaimana
seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang
dirinya serta orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa budaya adalah suatu hasil pola pikir manusia
yang digunakan untuk pedoman dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
3. Pengertian sosial budaya
Setelah mengetahui pengertian sosial dan budaya secara
garis besar pengertian sosial budaya adalah segala sesuatu
yang dihasilkan/diciptakan oleh manusia untuk kelangsungan
kehidupan bermasyarakat.
4. Pengertian Kesehatan
a. Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan” Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa
untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian
kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif
menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik.
b. Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang ini yang pengertian
kesehatan adalah:
1) Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
2) Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
4) Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
5) Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

B. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan


1. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi status Gizi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh
budaya antara lain sikap terhadap makanan, penyebab
penyakit, kelahiran anak dan produksi pangan. Dalam hal
sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan,
tahayul dan tabu yang ada didalam masyarakat yang
menyebabkan kualitas konsumsi makanan menjadi rendah.
Konsumsi makanan yang rendah juga disebabkan oleh
adanya penyakit, terutama penyakit infeksi saluran
pencernaan. Disamping itu, jarak kelahiran anak yang terlalu
dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan
mempengaruhi asupan gizi dalam keluarga. Konsumsi gizi
keluarga yang rendah, juga dipengaruhi oleh produksi
pangan. Rendahnya produksi pangan disebabkan karena
para petani masih menggunakan teknologi yang bersifat
tradisional, atau karena lahan pertanian yang semakin
berkurang karena digunakan sebagai lahan perumahan atau
perindustrian, atau karena petani tidak lagi mau untuk bertani
dan memilih pekerjaan yang ada di kota

2. Kebudayaan dan Pengobatan Tradisional


Masing-masing kebudayaan memiliki berbagai
pengobatan untuk penyembuhan anggota masyarakatnya
yang sakit. Berbeda dengan ilmu kedokteran yang
menganggap bahwa penyebab penyakit adalah kuman,
kemudian diberi obat antibiotika dan obat tersebut dapat
mematikan kuman penyebab penyakit. Pada masyarakat
tradisional, tidak semua penyakit itu disebabkan oleh
penyebab biologis. Kadangkala mereka menghubung-
hubungkan dengan sesuatu yang gaib, sihir, roh jahat atau
iblis yang mengganggu manusia dan menyebabkan sakit.
Banyak suku di Indonesia menganggap bahwa
penyakit itu timbul akibat guna-guna. Orang yang terkena
guna-guna akan mendatangi dukun untuk meminta
pertolongan. Masing-masing suku di Indonesia memiliki
dukun atau ketua adat sebagai penyembuh orang yang
terkena guna-guna tersebut. Cara yang digunakan juga
berbeda-beda masing-masing suku. Begitu pula suku-suku di
dunia, mereka menggunakan pengobatan tradisional masing-
masing untuk menyembuhkan anggota sukunya yang sakit.
Suku Azande di Afrika Tengah mempunyai
kepercayaan bahwa jika anggota sukunya jari kakinya
tertusuk sewaktu sedang berjalan melalui jalan biasa dan dia
terkena penyakit tuberkulosis maka dia dianggap terkena
serangan sihir. Penyakit itu disebabkan oleh serangan tukang
sihirdan korban tidak akan sembuh sampai serangan itu
berhenti.
Orang Kwakuit di bagian barat Kanada percaya bahwa
penyakit dapat disebabkan oleh dimasukkannya benda asing
ke dalam tubuh dan yang terkena dapat mencari pertolongan
ke dukun. Dukun itu biasa disebut Shaman. Dengan suatu
upacara penyembuhan makaShaman akan mengeluarkan
benda asing itu dari tubuh pasien

3. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi dalam program KB


Perilaku masyarakat untuk tidak menggunakan alat
kontrasepsi ternyata dipengaruhi oleh adat istiadat atau
kepercayaan dalam budaya tertentu. Misalkan :
a. Senang banyak anak sebagai asset
b. Mengawinkan anak pada usia muda untuk memperoleh
keturunan
c. Perkawinan anak untuk meningkatkan ekonomi
d. Kurangnya pendidikan
e. Ekonomi yang sulit( tidak punya uang)
f. Pilihan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)

A. Kebudayaan dan Sistem Pelayanan Kesehatan.


Bila suatu bentuk pelayanan kesehatan baru di perkenalkan
kedalam suatumasyarakat dimana faktor-faktor budaya masih kuat.
Biasanya dengan segera mereka akan menolak dan memilih cara
pengobatan tradisional sendiri. Apakah mereka akan memilih cara
baru atau lama, akan memberi petunjuk kepada kita akan
kepercayaan dan harapan pokokmereka lambat laun akann sadar
apakah pengobatan baru tersebut berfaedah , sama sekali tidak
berguna, atau lambat memberi pegaruh. Namun mereka lebih
menyukai pengobatan tradisional karena berhubungan erat dengan
dasar hidup mereka. Maka cara baru itu akan dipergunakan secara
sangat terbatas, atau untuk kasus-kasus tertentu saja.
Pelayanan kesehatan yang moderen oleh sebab itu harus
disesuaikan dengan kebudayaan setempat, akan sia-sia jika ingin
memaksakan sekaligus cara-cara moderen dan menyapu semua
cara-cara tradisional. Bila tenaga kesehatan berasal dari lain suku
atau bangsa, sering mereka merasa asing dengna penduduk
setempat . ini tidak aan terjadi jika tenaga kesehatan tersebut
berusaha mempelajari kebudayaan mereka dan menjembatani jarak
yang ada diantara mereka. Dengan sikap yang tidak simpatik serta
tangan besi, maka jarak tersebut akan semakin lebar. Setiap
masyarakat mempunyai cara pengobatan dan kebiasaan yang
berhubungan dengan ksehatan masing-masing. Sedikit usaha untuk
mempelajari kebudayaan mereka . akan mempermudah
memberikan gagasan yang baru yang sebelumnya tidak mereka
terima.
Pemuka-pemuka didalam masyarakat itu harus di yakinkan
sehingga mereka dapat memberikan dukungan dan yakin bahwa
cara-cara baru tersebut bukan untuk melunturkan kekuasaan
mereka tetapi sebaliknya akan memberika manfaat yang lebih
besar.pilihan pengobatan dapat menimbulkan kesulitan. Misalnya
bila pengobatan tradisional biasanya mengunakan cara-cara
menyakitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan
memanasi penderita,akan tidak puas hanya dengan memberikan pil
untuk diminum. Hal tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang
dalam memberikan pelayanan kesehatan, tapi dengan berjalannya
waktu mereka akan berfikir dan menerima.

B. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pelayanan Kesehatan


Hubungan antara faktor sosial budaya dan pelayanan
kesehatan sangatlah penting untuk di pelajari khususnya bagi
tenaga kesehatan. Bila suatu informasi kesehatan yang baru akan di
perkenalkan kepada masyarakat haruslah di barengi dengan
mengetahui terlebih dahulu tentang latar belakang sosial budaya
yang dianut di dalam masyarakat tersebut.
Kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu tidaklah
kaku dan bisa untuk di rubah, tantangannya adalah mampukah
tenaga kesehatan memberikan penjelasan dan informasi yang rinci
tentang pelayanan kesehatan yang akan di berikan kepada
masyarakat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan ,mulai dari
perkenalan program kerja, menghubungi tokoh-tokoh masyarakat
maupun melakukan pendekatan secara personal.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Hakikatnya budaya sosial terjadi akibat oleh adanya
perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang berbeda. Yang akhirnya berdampak dalam kehidupan.
B. Saran
1. Sebagai petugas kesehatan perlu mengetahui pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan. Dengan mengetahui pengetahuan
masyarakat, maka petugas kesehatan akan mengetahui mana
yang perlu ditingkatkan, diubah dan pengetahuan mana yang perlu
dilestarikan dalam memperbaiki status kesehatan.
2. Perlu mempelajari bahasa lokal agar lebih mudah berkomunikasi,
menambah rasa kedekatan, rasa kepemilikan bersama dan rasa
persaudaraan.

Anda mungkin juga menyukai