Anda di halaman 1dari 6

TATALAKSANA

DIARE AKUT TANPA TANDA DEHIDRASI


(A09)
No. Dokumen:
SPO SPO/PPK. 01-PKM KJ/2015
No. Revisi : 00 Ditetapkan oleh
Puskesmas Tanggal Terbit : 18 September 2015 drg. Junaidah
Kecamatan Halaman : 1 dari 1 NIP.
Kebon Jeruk Kepala Puskesmas : 196507171992032009

1. Pengertian Tatalaksana diare akut tanpa tanda dehidrasi adalah suatu langkah-
langkah penanganan buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur
darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam,
terjadi selama < 2 minggu, yang tidak disertai dengan tanda-tanda
dehidrasi
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah tatalaksana dan penyelenggaraan
pengendalian penyakit diare akut tanpa tanda dehidrasi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 1165.A tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi PMK No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama,
Langkah- tanggal lahir, nomor rekam medis, alamat pasien (minimal dua data) dan
langkah mencocokan dengan data rekam medis
2. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan dan riwayat
penyakit (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dan pengobatan
sebelumnya, riwayat alergi)
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
4. Dokter menegakan diagnosa
5. Dokter menyusun rencana layanan medis berupa rawat jalan
6. Dokter menuliskan resep sesuai indikasi kebutuhan medis pasien
diantaranya :
6.1. Anti diare
6.2. Antibiotik sebagai terapi definitif
6.3. Obat lain yang diperlukan untuk mengurangi gejala
7. Dokter memberikan edukasi kepada pasien/keluarga (mengenai
pemberian cairan dan makanan yang adekuat, menjaga kebersihan
diri/lingkungan, dan pencegahan penularan)
8. Secara berkesinambungan, dokter mencatat tanggal pemeriksaan,
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa/kode ICD 10, rencana layanan
medis, pengobatan dan edukasi yang diberikan
9. Dokter mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu dengan
memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah diberikan
10. Dokter memberi paraf dan nama jelas di rekam medis
11. Dokter memberikan resep dan mempersilakan pasien menuju apotek
untuk mengambil obat
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Medis
7. Dokumen SPO Kajian Awal Pasien
terkait SPO Identifikasi pasien
SPO Penulisan Resep
SPO Pelaksanaan Edukasi Pasien
TATALAKSANA
DIARE AKUT TANPA TANDA DEHIDRASI
(A09)
No. Dokumen:
DAFTAR DT/PPK. 01-PKM KJ/2015
TILIK No. Revisi : 00 Ditetapkan oleh
Puskesmas Tanggal Terbit : 18 September 2015 drg. Junaidah
Kecamatan Halaman : 1 dari 1 NIP.
Kebon Jeruk Kepala Puskesmas : 196507171992032009

Unit : .........................................................................................

Nama Petugas : .........................................................................................

Tanggal Pelaksanaan : .........................................................................................

Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


berlaku

1. Apakah dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan


nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, alamat pasien (minimal
dua data) dan mencocokan dengan data rekam medis?
2. Apakah dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan
dan riwayat penyakit (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dan pengobatan sebelumnya, riwayat alergi)?
3. Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik?
4. Apakah dokter menegakan diagnosa?
5. Apakah dokter menyusun rencana layanan medis berupa rawat
jalan?
6. Apakah dokter menuliskan resep sesuai indikasi kebutuhan medis
pasien diantaranya :
6.1. Anti diare
6.2. Antibiotik sebagai terapi definitif
6.3. Obat lain yang diperlukan untuk mengurangi gejala
12. Apakah dokter memberikan edukasi kepada pasien/keluarga
(mengenai pemberian cairan dan makanan yang adekuat, menjaga
kebersihan diri/lingkungan, dan pencegahan penularan)?
13. Secara berkesinambungan, apakah dokter mencatat tanggal
pemeriksaan, anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa/kode ICD
10, rencana layanan medis, pengobatan dan edukasi yang
diberikan?
14. Apakah dokter mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu
dengan memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah
diberikan?
15. Apakah dokter memberi paraf dan nama jelas di rekam medis
16. Apakah dokter memberikan resep dan mempersilakan pasien
menuju apotek untuk mengambil obat?
Jumlah

Tingkat Kepatuhan : ..........................% Jakarta,........................................


Petugas pemeriksa
DIARE
No. Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPT PUSKESMAS
CEMPAKA ARUM

1. Pengertian Tatalaksana diare akut tanpa tanda dehidrasi adalah suatu


langkah-langkah penanganan buang air besar lembek atau cair,
dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau
lebih dalam waktu 24 jam, terjadi selama < 2 minggu, yang tidak
disertai dengan tanda-tanda dehidrasi

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah tatalaksana dan penyelenggaraan


pengendalian penyakit diare akut tanpa tanda dehidrasi

3. Kebijakan

4. Referensi
PMK No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi

Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.


5. Alat dan bahan
1. Tensimeter digital
6. Langkah- 1. Petugas melakukan identifikasi pasien.
langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan
dan riwayat penyakit (riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dan pengobatan sebelumnya, riwayat alergi)
4. petugas melakukan pemeriksaan fisik
5.Petugas menegakan diagnosa
6. Petugas menyusun rencana layanan medis berupa rawat jalan
7. petugas menuliskan resep sesuai indikasi kebutuhan medis
pasien diantaranya :
6.4. Anti diare
6.5. Antibiotik sebagai terapi definitif
6.6. Obat lain yang diperlukan untuk mengurangi gejala
8.Petugas memberikan edukasi kepada pasien/keluarga
(mengenai pemberian cairan dan makanan yang adekuat,
menjaga kebersihan diri/lingkungan, dan pencegahan penularan)
9.Secara berkesinambungan, dokter mencatat tanggal
pemeriksaan, anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa/kode ICD
10, rencana layanan medis, pengobatan dan edukasi yang
diberikan
11.Petugas mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu
dengan memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah
diberikan
11. Petugas memberi paraf dan nama jelas di rekam medis
Dokter memberikan resep dan mempersilakan pasien menuju
apotek untuk mengambil obat
7. Bagan alir
memanggil melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan
pasien sesuai , dan riwayat penyakit fisik meliput TD, nadi,
nomor urut sebelumnya,

Petugas menulis resep Petugas menegakan Petugas menegakan


diagnosa diagnose berdasarkan
pemeriksaan fisik,
Petugas dan anamnesa
Petugas menulis hasil
memeprsilahkan pemeriksaan dan terapi menulis hasil
pasien mengambil di CM pemeriksaan
obat di apotik dalam buku
8. Hal-hal yang register.

perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
Unit Pelayanan Medis
10. Dokumen
1. Catatan Medik,
Terkait
2. Buku Register,

3. Blanko Resep
11. Rekaman Tgl mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan
HIPERTENSI

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

UPT PUSKESMAS
TILIK Tanggal Terbit :

CEMPAKA ARUM Halaman :

Tidak
No
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?

2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku


register?

3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien


apakah pasien mengeluhkan nyeri kepala,
mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat di
tengkuk, sulit tidur, mata berkunang-kunang
dan pusing?

4 Apakah Petugas menanyakan apakah pasien memiliki


riwayat penyakit darah tinggi sebelumnya,
apakah sedang megkonsumsi obat
antihipertensi, bila iya jenis obat anthipertensi
apa yang sedang digunakan

5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan


darah?

6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?

7 Apakah Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil


anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu:
Klasifikasi Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 140-159 90-99
1
Hipertensi tingkat 160-179 100-109
2
Hipertensi tingkat ≥ 180 ≥ 110
3
8 Apakah
Petugas menulis resep?
Obat anti hipertensi dimulai dengan dosis kecil
dan ditingkatkan secara bertahap sesuai
respons penurunan tekanan darah, dapat
diberikan sampai dosis hampir maksimal.
Pemberian obat anti hipertensi bersamaan
dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila
diperlukan dapat dilakukan pemberian obat
tunggal atau kombinasi.

Captopril 12,5 mg/ 25 mg

Reserpin 0,1 mg/ 0,25 mg

Amlodipin 10mg

tensigard

HCT 1 x 25 mg sesuai dengan indikasi dan


klasifikasi hipertensi.

9 Apakah Petugas mempesilahkan pasien mengambil obat


di apotik?

10 Apakah Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan,


diagnose dan terapi di rekam medic pasien?

11 Apakah Petugas menulis diagnose di rekam medic?

12 Apakah Petugas menulis hasil diagnose, terapi di buku


register?

TOTAL

Ketua Audit Internal

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai