Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kunjungan Rumah

Ilmu Kesehatan Masyarakat – Family Folder


Supranata Tedhak
102015014
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510
Pendahuluan

Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap diatas atau sama dengan
140/90 mmHg. Berbagai factor resiko yang sudah dikenal seperti gaya hidup tidak aktif, merokok,
dislipidemi, kelebihan berat badan terutama kelebihan lingkar perut dan stress mempunyai peran
sebesar 90-95% dalam terjadinya hipertensi.1

Dalam panduan penanganan hipertensi, perubahan gaya hidup direkomendasikan meliputi


diet sehat (makanan tinggi buah, sayuran, produk susu rendah lemak, rendah lemak jenuh,
kolesterol, dan rendah garam), aktivitas fisik teratur, konsumsi alcohol risiko rendah, ,memperoleh
dan mempertahankan berat badan ideal, lingkar pinggang ideal dan lingkungan bebas asap rokok.1

Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain
meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat
pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta
adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.2

Osteoarthritis

Osteoartritis merupakan kumpulan gejala nyeri sendi yang disertai dengan berbagai derajat
keterbatasan fungsi dan berkurangnya kualitas hidup. Penyakit ini bersifat kronik, berjalan
progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh adanya deteorisasi dan abrasi rawan sendi dan
adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian. Gambaran klinis osteoartritis
umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri
tumpul ini berkurang bila sendi tidak digerakkan atau bila tidak sedang memikul beban tubuh.
Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi
kekakuan ini akan menghilang setelah digerakkan. Kekakuan pada pagi hari, jika terjadi, biasanya
hanya bertahan selama beberapa menit, bila dibandingkan dengan kekakuan sendi di pagi hari yang
disebabkan oleh artritis reumatoid yang terjadi lebih lama.3

LAPORAN KASUS

Puskesmas : Jelambar 2
Tanggal kunjungan : 20 Juli 2018

Status Pasien dan Keluarga


Pasien Utama
1. Identitas Pasien
Nama : Sunastri
Umur : 70
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Latumeten II gang 2 no.1 RT 07/ RW 05
Telepon : 021-5631284
2. Riwayat Biologis Keluarga:
Keadaan kesehatan sekarang : Baik
Kebersihan perorangan : Baik
Penyakit yang sedang diderita : Hipertensi, Osteoarthritis (suami)
Penyakit keturunan : Tidak ada
Penyakit kronis/ menular : Tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
Pola makan : Baik
Pasien makan 3 kali sehari dengan lauk bervariasi
dan teratur
Pola istirahat : Kurang
Jumlah anggota keluarga : 7 orang, tetapi saat ini tinggal berdua dengan suami
3. Psikologis Keluarga:
Kebiasaan buruk : Suami sering menambahkan garam sendiri ke
dalam makanan yang sudah dimasak ibu Sunastri
Pengambilan keputusan : Suami
Ketergantungan obat : Obat hipertensi (amlodipin)
Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas
Pola rekreasi : Kurang, karena keluarga jarang berkumpul.
4. Keadaan rumah / lingkungan:
Jenis bangunan : Permanen
Lantai rumah : Keramik
Luas rumah : 6m x 6m = 36 m2
Penerangan : Baik
Kebersihan : Baik
Ventilasi : Baik
Dapur : Ada
Jamban keluarga : Ada
Sumber air minum : Air galon isi ulang
Sumber pencemaran air : Tidak ada
Pemanfaatan perkarangan : Tidak ada
Sistem pembuangan air limbah : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
Sanitasi lingkungan : Sedang
5. Spiritual Keluarga
Ketaatan beribadah : Baik
Pasien beragama Islam, selalu menjalankan sholat 5
waktu.
Keyakinan tentang kesehatan : Cukup
6. Keadaan sosial keluarga
Tingkat pendidikan : Sedang
Hubungan antar anggota keluarga : Baik
Hubungan dengan orang lain : Baik
Kegiatan organisasi sosial : Baik
Keadaan ekonomi : Sedang (pendapatan dari warung dan anak)
7. Kultural keluarga
Adat yang berpengaruh : Jawa
Lain – lain : Tidak ada
8. Daftar anggota keluarga
No Nama Hub Umur Pendidika Pekerjaan Agama Keadaan Imunisasi
dgn KK n kesehatan
1 Agung Ayah 73 th SMA Ketua RT Islam Baik Lupa
2 Sunastri Ibu 70 th SD Ibu rumah tangga Islam Baik Lupa

3 Nuraini Anak 51 th S1 Guru Islam Baik Lupa


4 Teguh Anak 49 th S1 Pegawai Negeri Islam Baik Lupa
Mujiono
5 Susi Maryati Anak 46 th S1 Guru Islam Baik Lupa

6 Retno Anak 42 th S1 Guru Islam Meninggal Lupa


Pujiastuti
7 Rahmat Anak 34 th SMK Karyawan Swasta Islam Baik Lupa
Budisantoso

9. Riwayat Kebiasaan Sosial


Olahraga : Sering
Merokok : Tidak
Alkohol : Tidak

10. Keluhan Utama


Pusing, pegal pada daerah tengkuk, nyeri pada kedua lutut
11. Keluhan Tambahan
Nyeri kedua lutut terutama terjadi setelah beraktivitas dan menghilang setelah istirahat.
Pasien juga mengeluh tidak bisa tidur karena teringat almarhum anaknya yang keempat
yang meninggal 1 tahun yang lalu.
12. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku sering datang ke puskesmas untuk memeriksa tekanan darah karena beliau
menderita hipertensi. Kunjungan terakhir pasien ke puskesmas dikarenakan pusing dan
nyeri pada kedua lututnya sejak 6 bulan yang lalu.
13. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya telah terdiagnosa menderita hipertensi
14. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 125/83 mmHg
Pernapasan :-
Nadi :-
Suhu :-
15. Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan
Hipertensi Pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi organ lainnya (ada tidak
kerusakan organ) atau untuk mencari penyebab hipertensi
EKG, GFR, Urinalisa, pemeriksaan fungsi ginjal, kolesterol, pemeriksaan retina
Osteoarthritis  Foto Rontgen regio genu dextra et sinistra
16. Diagnosis (Secara biopsikososial)
Biologi : Hipertensi dan Osteoarthritis
Psikologi : Depresi ringan
Sosial : Sehat
17. Penatalaksanaan Penyakit dan Edukasi
Health Promotion
Memberikan edukasi tentang hipertensi serta faktor risiko dan dampak dari
penyakit yang diderita, dengan harapan pasien dapat menghindari fakor risiko komplikasi
dan dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Spesific Protection
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun untuk mengurangi risiko yaitu
dengan cara pertahankan BB ideal, olahraga teratur, batasi pemakaian garam, hindari
konsumsi alkohol, tidak/ berhenti merokok, makan banyak buah dan sayuran, rekreasi,
hindari/ atasi stress, cek tensi teratur (bila umur >40 tahun), membatasi konsumsi daging
secara berlebih, hindari makan-makanan yang banyak mengandung garam. Bagi yang
sudah sakit makan dianjurkan untuk berobat teratur, mentaati aturan minum obat. Karena
pasien menderita osteoarthritis juga, maka pasien perlu memakai korset lutut sebagai alat
perlindungan serta membatasi aktivitas fisik.
Early Diagnosis and Prompt Treatment
Seseorang dengan faktor risiko hipertensi perlu secara rutin kontrol dengan
memeriksakan tekanan darah. Sedangkan untuk osteoarthritis dilakukan pemeriksaan
penunjang foto rontgen regio genu.
Terapi medikamentosa
Hipertensi
Diuretik: Furosemide 3 x 20 mg/hari
Spironolakton 2x 50 mg/hari
β bloker: Propanolol 2-3 x 10 mg /hari. Kontraindikasi: Asma, DM,
gagal jantung
Angiotensin reseptor bloker: Losartan 1 x 50mg/hari
ACE inhibitor: Captopril 2 x 12,5 mg/hari
Ca antagonis: Amlodipine 2 x 5mg /hari
Nifedipine 1 x 30mg/hari
Osteoarthritis
NSAID: Piroxicam 1 x 10 mg/hari
Disability Limitation
 Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Harus memperhatikan kebiasaan
makan.
 Menghindari stress dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan bagi
pasien penderita hipertensi
 Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
 Menghindari aktivitas fisik berlebihan
Rehabilitatif
tetap rajin kontrol ke puskesmas, dan memotivasi pasien agar minum obat yang diberi
secara rutin serta mengontrol pola makan pasien, membantu pasien dalam beraktivitas.
18. Prognosis
Penyakit : Dubia ad bonam
Keluarga : Dubia ad bonam
19. Resume
Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 20 Juli 2018, didapatkan bahwa
pasien adalah penderita Hipertensi dan osteoarthritis. Pasien memiliki pengetahuan yang baik
tentang penyakitnya tetapi pasien kurang istirahat karena tidak bisa tidur pada malam harinya.
Rumah pasien tergolong rumah yang sehat dengan ventilasi rumah yang bagus dan udara dalam
ruangan tidak panas. Pada pasien hipertensi, perlu dilakukan pencegahan sekunder untuk
mencegah komplikasi yang dapat timbul dengan minum obat secara teratur, kontrol tekanan
darahnya secara rutin minimal 1 bulan sekali dan olahraga secara teratur, tetap mempertahankan
pola makan sehat dan melakukan hal-hal yang terdapat dalam perilaku hidup sehat. Pasien
dianjurkan untuk menggunakan korset lutut supaya penyakit osteoarthritisnya tidak semakin
parah.
Lampiran

Ruang tamu jendela ruang tamu

Warung dapur

Toilet Warung tampak depan


Pekarangan tampak depan lantai atas tampak depan

Ibu Sunastri (tengah) dan bapak Agung (kanan)

Anda mungkin juga menyukai