Anda di halaman 1dari 7

KAMUS SAKTI PENDADARAN

1.ENERGI GIBBS

Energi bebas Gibbs dilambangkan dengan ΔG digunakan untuk memprediksi apakah suatu
reaksi dapat berjalan atau tidak (spontan atau tidak). Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari
dan akan dijelaskan pada penjelasan di bawah ini :

Energi Bebas Gibbs Standar (ΔG°)


Menghitung ΔG°
Untuk menghitung energi bebas Gibbs standar, dapat kita gunakan rumus di bawah ini :
ΔG° = ΔH° - TΔS°

Mudah kan. Dengan ΔH° adalah perubahan entalpi, T dalah suhu (kelvin) dan ΔS° adalah
perubahan entropi. Jika semua data rumus diatas diketahui, maka tentu kita dapat dengan
mudah mencarinya harga ΔG° bukan!

Namun harus kalian ingat adalah perubahan entropi biasanya dihitung dalam satuan energi
joule sedangkan energi bebeas Gibbs dan perubahan entalpi dihitung dalam Kj. Agar tidak
terjadi kesalahan jangan lupa mengubah satuan entropi dari joule menjadi kJ ya!

Reaksi berjalan spontan atau tidak, dapat kita lihat dari tanda perubahan energi bebas Gibss,
ΔG – nya. Jika ΔG bernilai positif maka reaksi tidak spontan atau tidak dapat terjadi. Tetapi jika
tanda ΔG reaksi adalah negatif, maka reaksi dapat berlangsung dengan spontan.

Kadang – kadang kespontanan reaksi juga dilihat dari harga perubahan entropi, ΔS - nya. Yang
perlu diingat adalah tanda kespontanan reaksi jika dilihat dari harga ΔS adalah kebalikan dari
ΔG. Jika ΔS bertanda + dan ΔG bertanda negatif, maka reaksi tersebut berlangsung dengan
spontan.

2.ENTALPHI

Entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di lambangkan dengan H,
sedangkan perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi akhir dan entalpi awal di simbolkan
dengan dengan DH

3.ENTROPI

Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan kriteria yang menentukan apakah suatu keadaan
dapat dicapai dengan spontan dari keadaan lain. (Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42)
Entropi merupakan besaran termodinamika yang menyatakan derajat ketidakteraturan partikel.
Jika sistem kemasukan kalor, maka entropi bertambah., dan sebaliknya jika kalor keluar maka
entropi berkurang. Menentukan entropi (S) suatu sistem tidak mudah karena menyangkut energi
yang di kandungnya. Akan tetapi besarnya peribahan entropi (ΔS) dalam suatu peristiwa dapat di
hitung dari besarnya kalor yang masuk atau yang keluar. Kalor dapat menambah ketidakteraturan
(entropi) partikel sistem, tetapi perubahan itu tidak linier, dan bergantung pada suhu sistem.
Seperti energi dalam (U) dan entalpi (H), Entropi adalah besaran termodinamika yang nilainya
tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir dan tidak di pengaruhi oleh jalan yang di
tempuh. Oleh sebab itu, ΔS proses reversibel sama dengan irreversibel walaupun kalor yang di
serap tidak sama.

BAB 2

1.BERAT MOLEKUL

Berat molekul (BM) atau biasa disebut molekul relatif (Mr) merupakan berat suatu
molekul dalam satuan massa atom (sma). Berat molekul (Mr) dapat dihitung
dengan menjumlahkan berat seluruh atom yang menyusunnya.
2.TITIK BEKU
SUHU dimana suatu zat cair mulai berubah fase menjadi zat padat
3.titik lebur
Suhu dimana suatu zat padat mulai berubah fase menjadi cair
4.panas laten
Panas yang terjadi karna perubahan fase tapi gak terjadi perubahan suhu
5.panas sensible
Panas yang terjadi karna perubahan suhu tapi tidak terjadi perubahan fase
6.titik nyala
Suhu dimana suatu senyawa mulai terbakar/menyala
7.spesific gravity
Perbandingan suatu densitas suatu fluida terhadap densitas suatu referensi
Alatnya : hydrometer.suhu pembandingnya 60 F
8.volatil
Sifat cairan yang mudah menguap
9.viskositas
Kekentalan suatu fluida
10.water solubility
Kelarutan suatu fluida terhadap pelarut/air
11. tekanan kritis,suhu kritis,
sebuah bahan adalah sebuah titik suhu di mana fase cairan dan uap tidak bisa dibedakan.

12. kapasitas panas


Kapasitas kalor atau kapasitas panas (biasanya dilambangkan dengan kapital C, sering
dengan subskripsi) adalah besaran terukur yang menggambarkan banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat (benda) sebesar jumlah tertentu (misalnya 10C).

13.vapour pressure
Penentuan harga tekanan uap ( vapour pressure ) adalah digunakan untuk menentukan harga
tekanan uap atau gas dari minyak cair yang digunakan atau diproduksi pada temperatur 100˚ F.
Tekanan uap didefinisikan sebagai partikel tekanan uap yang berada dalam keseimbangan fasa
cairannya
14.konduktivitas termal
konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif bahan yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu
fenomena transport di mana perbedaan temperatur menyebabkan transfer energi termal dari satu
daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas yang di
transfer dari satu titik ke titik lain melalui salah satu dari tiga metode yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi.

15.massa jenis
: besaran fisika yang menunjukan kerapatan suatu fluida/senyawa/lainya.
16.bilangan Reynold
Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda,
misalnya laminar dan turbulen.

Rumus = (rho v d) / viskositas

V= kecepatan
D= diameter
V= kecepatan
17. viskositas
Viskositas = kekentalan suatu senyawa kimia atau fluida
18 bilangan nusselt
Nusselt, yang menunjukkan proses perpindahan panas pada dinding pipa atau pada
lapisan batas (boundary layer).
:

Nu = (α . d)/λ
Dimana :
α = Koefisien perpindahan panas konveksi (kcal/m jam °C)
d = Diameter pipa (m)
λ = Koefisien perpindahan panas konduksi (kcal/m jam °C)
Nu = Bilangan Nusselt (tanpa dimensi)

19bilangan prandtl
Bilangan yang tidak berdemensi ketiga adalah Prandtl, dalam bentuk persamaan ditulis :

Pr = Pe/Re = v/a = η.Cp/λ


Dimana :
Pr = Bilangan Prandtl (tanpa dimensi)
Pe = Bilangan Peclet (tanpa dimensi)
Re = Bilangan Reynolds (tanpa dimensi)
ν = Viskositas kinematis (m2/jam)
a = Penyerapan panas / thermal diffusivity (m2/jam)
η = viskositas dinamis (kg/m jam)
Cp = Panas spesifik (kcal/kg°C)
λ = koef perpindahan panas konduksi (kcal/m jam °C)

20. bilangan fourier


Bilangan yang tidak berdemensi keempat adalah fourier, bilangan ini menunjukkan
perpindahan panas yang tidak stabil atau tidak dalam keadaan steady-state, dalam bentuk
persamaan ditulis :

Fo = (a.T)/D2
dimana :
Fo = Bilangan Fourier (tanpa dimensi)
a = Penyerapan panas (m2/jam)
T = waktu (jam)
d = diameter (m)

21.

Bab III
1.torispherical flanged and dished head.
Jenis head ini untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di
dalam tangki sehingga mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya
temperatur lingkungan menjadi lebih dari 1 atm. Untuk torispherical flanged dan
dished head, mempunyai rentang allowable pressuse antara 15 psig (1,0207 atm)
sampai dengan 200 psig (13,6092 atm) (Brownell and Young, 1959).

2.NPS adalah Net Positive Suction Head (NPSH)


Untuk menghindari kavitasi pada pompa sentrifugal, tekanan fluida pada semua titik dalam pompa harus
dijaga diatas tekanan saturasi. Jumlah yang digunakan untuk menentukan tekanan cairan yang dipompa untuk
menghindari kavitasi disebut net positive suction head (NPSH).
Net positive suction head (NPSH) adalah perbedaan antara tekanan pada pipa hisap pompa dan tekanan
saturasi pada cairan yang sedang dipompa.
Net positive suction head (NPSH) adalah nilai minimum dari net positive suction head (NPSH) yang cukup
untuk menghindari kaviotasi.
Kondisi yang harus ada untuk menghindari kavitasi adalah bahwa net positive suction head (NPSH) yang
tersedia harus lebih besar daripada atau sama dengan net positive suction head (NPSH) yang dibutuhkan.
Kebutuhan ini dapat dinyatakan secara matematis ebagai berikut:

NPSHA ≥ NPSHR
Formula untuk NPSHA dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut:
NPSHA = P suction – P saturation
Ketika pompa centrifugal menghisap dari tangki atau reservoir lainnya, maka tekanan dari pipa hisap
pompa adalah penjumlahan tekanan absolute pada permukaan cairan pada tangki dan tekanan karena
perbedaan ketinggian antara permukaan cairan pada tangki dan pipa hisap pompa dikurang head loss
karena gesekan pada garis hisap dari tangki ke pompa.

Salah satu metode untuk meningkatkan NPSHA adalah meningkatkan tekanan pada pipa hisap pompa.

NPSH yang dibutuhkan untuk mencegah kavitasi ditentukan melalui pengujian oleh produsen pompa dan
bergantung pada factor-faktor diantaranya tipe inlet (saluran masuk ) impeller, desain impeller, laju aliran
pompa, kecepatan rotasi impeller, dan tipe cairan yang dipompa.

Shutoff head adalah head maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa centrifugal yang beroperasi
pada kecepatan tertentu. Pump runout adalah aliran maksimum yang dapat dikembangkan oleh pompa
centrifugal tanpa merusak pompa. Pompa centrifugal harus didesain dan dioperasikan serta dilindungi
dari kondisi pump runout atau operasi pada shutoff head.

3. schedule sendiri adalah mengukur hubungan antara ketebalan dinding pipa terhadap
diameter dalam (ID).Schedule atau sch number adalah pendekatan dari nilai rasio tekanan
kerja di dalam pipa dibagi dengan tegangan ijin (allowable stress) di pipa dikali 1000.

4. annulus pipe = pipa bagian luar luar pada HE jenis double pipe
Inner pipe =pipa bagian dalam pada HE jenis double pipe
5. Nominal pipe size adalah metode untuk memberi nama suatu pipa berdasarkan
ukuran diameternya, lebih tepatnya diameter nominal pipanya dan bukan diameter
sebenarnya. Ukuran pipa di nilai dari ODnya yang terkadang nilainya tidak sama
dengan OD actual pada pipa. OD pipa bisa mencapai ukuran 78 inc, yaitu kira kira
setinggi 1.8 meter jadi orang dewasa bisa masuk dengan mudah ke dalam pipa
tersebut.

6.luas permukaan dan volume bangun ruang

Tabung

Rumus:

· Luas permukaan: 2 π r (r+t)

· Luas selimut: 2 π r t

· Volume : π r2 t

π= 22/7 atu 3,14

r= jari-jari alas

t= tinggi tabung
Bola

Rumus :

· Luas permukaan: 4 π r2

· Volume: 4/3 π r3

r= jari-jari bola

Bab 4
Evaluasi ekonomi

Anda mungkin juga menyukai