Anda di halaman 1dari 15

ALGORITMA PERHITUNGAN POMPA

Menghitung power pompa ( source : buku geanklopis )


Sumber geanklopis
1. Menghitung kapasitas masuk pompa
ρ camp = m / v
Q = m/ρ
2. Menentukan jenis pompa
3. Menghitung diameter optimum pompa
d = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (walas, p )
4. Menghitung kecepatan linier
campuran v = Q / A
5. Menghitung bilangan Reynold
Re =
ρ. ID.v
μ
6. Neraca tenaga mekanis
Tenaga pompa :
(Δz . gg )+(2Δv.α )+(ΔPρ )+ ΣF + Ws=0
c
2

v2/2.a.gc = beda tenaga kinetik fluida, ft.lbf/lbm


Δz.g/gc = beda tenaga potensial, ft.lbf/lbm
ΔP = beda tekanan, lbf/ft2
ΔF = Friction loss, ft.lbf/lbm ; terdiri dari :
1. Friction loss in straight pipe
digunakan persamaan :
Ff = (Geankoplis,2.10-6)
2
ΔL v
(
4 . f . D )( 2. gc )
2. Friksi di elbow, 90o
digunakan persamaan sebagai berikut :

2
hf elbow = v (Geankoplis,2.10-17)
Kf (.
2g c )
3. Friksi di valve
dihitung dengan persamaan :
hf valve = (Geankoplis,2.10-17)
Kf ( ) v2

2 . gc
4. Contraction loss
Digunakan persamaan :

hc = A2 v2 (Geankoplis, 2.10-16)
(
Kc 1− A 1 ) 2 . α . α
5. Expansion loss

2
hex = A2 v (Geankoplis,2.10-15)

( )
2.
1− A 3 2( α )
Sehingga akan diperoleh total friksi yang merupakan :
ΣF = Ff + hf elbow + hf valve + hc + h ex , dalam ft.lbf/lbm
Besarnya friksi loss juga dapat dihitung dengan persamaan :
,

∑F =
f .v2 Le
2.gc . D

5. Efisiensi pompa dengan fig. 7.2 WALAS


6. Menghitung daya pompa
BHP = (-Wf) x Q x r / (550.h)
7. Menghitung tenaga motor menggunakan fig. 4-10 Vilbrand diperoleh efisiensi motor
HP motor = BHP/η motor
8. Menghitung NPSH available
NPSH Available = Absolute Pressure - Vapor Pressure - line loss + Elevation difference P abs = P sis x 2.31 / SG
9. Menentukan NPSH required
Dari Coulson, p. 156 :
untuk kecepatan alir < 100 m3/jam NPSH yang dibutuhkan = 3 m untuk kecepatan alir > 100 m3/jam NPSH
yang dibutuhkan = 6
NPSH availabel > NPSH required jadi pompa tidak akan mengalami kavitasi

Algoritma Perhitungan HEAT EXCHANGER


(CONDENSOR,COOLER,DAN REBOILER) Double Pipe (Kern, 1950)
( source : buku kern)
1. Hitung Q dari neraca panas antara fluida panas dan fluida dingin (kapasitas
panas ditentukan dari suhu rata-rata aritmatik)
2. Hitung ( T) LMTD (asumsikan counterflow)
3. Tentukan suhu rata-rata untuk masing masing fluida (untuk mengevaluasi
sifat-sifat fisis)

annulus:
2 2 2 Inner pipe:
4. hitung flow area, aa (f ) = π(D2 -D1 )/4
2 2 2
5. hitung mass velocity, Ga (lb/(hr)(f ) = 4. hitung flow area, ap (f ) = πD /4
2
w/aa 5. hitung mass velocity, Gp (lb/(hr)(f )
6. cari nilai µ untuk fluida yang mengalir = w/ap
pada inner pipe pada suhu rata-rata 6. cari nilai µ untuk fluida yang
fluida, hitung Re, Re=De.Ga/µ , mengalir pada inner pipe pada suhu
2 2
dengan De= (D2 -D1 )/D1 rata-rata fluida, hitung Re,
7. dari Fig 24, tentukan jH Re=D.Gp/µ
1/3
8. hitung Pr 7. dari Fig 24, tentukan jH
9. hitung ho dari pers 6.15b 1/3
8. hitung Pr
9. hitung hi dari pers 6.15a
10.hitung hio , hio=hi(Ai/A)=hi(ID/OD)
Algoritma Perhitungan HE Double Pipe (Kern, 1950) lanjutan
11. Hitung Uc, 1/Uc=(1/hio)+(1/ho)
12. Hitung UD, 1/UD=(1/Uc)+Rd
13. Hitung A, tentukan panjang total dan jumlah hairpin
14. Hitung pressure drop untuk inner pipe dan annulus

Inner pipe:
annulus:
1. dari Re inner pipe (langkah ke-6
1. hitung De’= (D2 - D1), hitung
pada perhitungan sebelumnya)
Re dengan De’, Re’=De’.Ga/µ
hitung f dengan pers 3.47b
2. dari Re’ hitung f dengan pers 3.47b 2 2
2 2 2. hitung FP=4fGp L/2gρ D
3. hitung FP=4fGp L/2gρ D
3. hitung Pp= FPρ/144
4. hitung V=G/3600ρ
4. bandingkan dengan allowable P
5. hitung berdasar jumlah hairpin Fl=
2
(jumlah hairpin) (V /2g’)
6. hitung Pa=( Fl + FP) ρ /144
7. bandingkan dengan allowable P
Pers 6.15a
k  c  3
1

hi  jH.  
D k  1
 c   
3
0,14

hi D    
dengan jH  k 

 k   w

Pers 6.15b
k  c  3
1

ho  jH.  
De  k  1
 c   3
0,14

   
ho De


dengan jH  k
 k   w
pers 3.47b
  0,264
f 0,0035
DG/0,42

ALGORITMA REAKTOR FIXED BED ( source :….)


1.mengumpulkan data dari hasil perhitungan neraca massa dan panas
2.menentuka katalis yang digunakan
3.membuat neraca massa pada 1 tube
4.menghitung massa katalis berdasarkan neraca massa elemen volum katalis
dengan menggunakan persamaan :

V total katalis = phi x (id^22) x Z /4

5.menghitung volum total tumpukan katalis

6.menghitung tingi katalis keseluruhan menggunakan persamaan

Z = (4 W / ( rho bed x phi x id^2))

7.menentukan spesifikasi tube yang digunakan dan menghitung tinggi katalis per
tube
8.menghitung jumlah tube yang dibutuhkan menggunakan persamaan :

Nt= tinggi katalis keseluruhan / tinggi katalis per tube

9.menghitung keofisien transfer panas dalam tube dan shell


10.menghitung kecepatan superficial dan mean overall heat transfer coefficient ,
Batas kecepatan supervisial pada tube reactor fixed bed katalitik adalah 0,0005
m/s < u < 0,1 m/s
12.menghitung ketebalan shell
13.menentukan head ( tutup) reactor yang akan digunakan berdasarkan keadaan
tekanan operasinya
14.menghiutng ketebalan dan tingi head reactor
15.menghitung tinggi reactor
16.menghitung luas permukaan reactor bagian luar dan dalam

ALGORITMA TANGKI ( buku geanklopis)


1.Menentukan Tipe tangki
2.Menentukan bahan konstruksi
3.menentukan kondisi operasi penyimpanan
4.menentukan kapasitas ethylene dichloride yang disimpan
5.menentukan dimensi tangki

ALGORITMA FURNANCE ( source : buku wallas)


ALGORITMA KOMPRESSOR

ALGORITMA SEPARATOR

Algoritma Menara distilasi

Anda mungkin juga menyukai