Anda di halaman 1dari 4

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PP No. 74 tahun
2008 tentang guru BAB I Pasal 1).
Dalam PP No. 74 tahun 2008 tentang guru tersebut, juga berisi tentang kompetensi guru,
jenis guru dan tugas pokok guru dan berikut uraiannya :
A. Kompetensi Guru
1. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik sekurang-
kurangnya meliputi :
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. pemahaman terhadap peserta didik
c. pengembangan kurikulum atau silabus
d. perancangan pembelajaran
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. evaluasi hasil belajar
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi ini menyangkut tentang kepribadian seorang guru. Sekurang-kurangnya
mencakup kepribadian yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, arif dan
bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi pekerjaan
sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri.
3. Kompetensi sosial
merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
kurangnya meliputi kompetensi untuk berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat
secara santun; menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenanga kependidikan,
pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik; bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang
berlaku dan menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
4. Kompetensi profesional
merupakan kemapuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi
penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang
akan diampu; dan penguasaan konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau
seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diampu.
B. Jenis Guru
1. Guru Mata Pelajaran/Kelas
Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu
pada satuan pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SDLB,
SMP/MTs,SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB/SMK/MAK).
Sedangkan guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di
kelas tertentu di TK/RA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan formal yang
sederajat, kecuali guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta guru
agama.
2. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang
pendidikan dasar (SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah
(SMA/MA/SMALB/SMK/MAK)
C. Tugas Pokok Guru
1. Merencanakan pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau
awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan pembelajaran
merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan
tersebut merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksudkan dalam PP No. 74
Tahun 2008 tentang guru. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dan kegiatan
penyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan
materi pelajaran, dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran
dalam kegiatan tatap muka.
3. Menilai hasil pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tetang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran, diperoleh informasi yang
bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran berikutnya serta pengambilan
keputusan lainnya.
4. Membimbing dan melatih peserta didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi menjadi tiga kategori,
yaitu:
a. Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
b. Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakulikuler
c. Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakulikuler
5. Melaksanakan tugas tambahan
PP No. 74 Tahun 2008 tentang guru Pasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat
diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil satuan pendidikan,
ketua program keahlian satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboraturium,
bengkel atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 Ayat (1) huruf e,
guru dapat diberi tambahan tugas yang melekat pada tugas pokok misalnya Pembina
pramuka, Pembina kegiatan karya ilmiah remaja dan guru piket.

http://documents.tips/documents/materi-1-kompetensi-guru-jenis-guru-dan-tugas-pokok-guru.html

http://documents.tips/documents/materi-1-kompetensi-guru-jenis-guru-dan-tugas-pokok-guru.html

Pengertian Kompetensi Guru - Kampus-info akan memberikan sedikit materi tentang Pengertian
Kompetensi Guru. Bagi Guru-guru yang ingin membacanya silahkan baca artikel berikut. Menurut
Mulyasa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Muhaimin, kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen
harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab
harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan,
teknologi maupun etika. Menurut Muhibbin Syah kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guru
adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya menurut Muhibbin Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru
adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung
jawab dan layak. Kompetensi guru juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan profesinya . Menurut Mulyasa kompetensi guru
merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah
membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman
terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam
menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam
melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai
penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru. Guru sebagai agen
pembelajaran diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yakni
kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2012/05/pengertian-kompetensi-guru.html

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 tahun 2010 tentang jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya, Guru digolongkan dalam 3 (tiga) Jenis berdasarkan
sifat, tugas dan kegiatannya. Ketiga jenis guru tersebut antara lain:

1. Guru Kelas
Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/TKLB
dan SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan formal yang sederajat, kecuali guru mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan serta guru agama.

2. Guru Mata Pelajaran


Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada
satuan pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SDLB, SMP/MTs,SMPLB)
dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB/SMK/MAK)

3. Guru Bimbingan dan konseling/konselor


Guru Bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap
sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar
(SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB/SMK/MAK)

Demikian jenis guru menurut Permendiknas Nomor 35 tahun 2010. Sedangkan tugas utama
guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Anda mungkin juga menyukai