A. DATA UMUM
Nama inisial klien : Tn. S
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Sumber Informasi :Sumber informasi yang didapatkan dari pasien,
keluarga dan Rekam Medis
Alamat : Pattiroang
Tanggal masuk RS/RB : 04/12/17
Nomor Rekam Medis : 10.04.20
Diagnosa Medis : TB paru lanjutan
B. ALASAN MASUK RS/KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri pada dada saat bernafas
P = adanya sumbatan pada jalan nafas.
Q = pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk.
R = pasien mengeluh nyeri dada sebelah kanan
S = skala nyeri pasien 7 (skala nyeri berat).
T = pasien mengatakan nyeri bertambah jika menarik nafas, dan berkurang bila
menghembuskan nafas.
C. PENGKAJIAN FISIK
Hari Senin, tanggal 04/12/17, jam 15.23
Pola koping:
Pasien mengatakan mampu menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : pasien tidak mengetahui BB sebelum masuk rumah sakit.
Kelemahan : pasien nampak terbaring lemah, pasien nampak gelisah.
Perubahan mood : pasien nampak menundukkan kepala pada saat diajak
bercerita.
Vital sign : Tekanan darah: 130/80 mmHg, Suhu: 37˚C, Nadi: 75x/i,
Pernafasan: 14x/i.
Tingkat kesadaran : 15 (compos mentis) E = 4, V = 5, m = 6.
Ciri-ciri tubuh : pasien nampak kurus, dada pasien berbentuk pigeon chest.
2. Head to toe
o Kulit/integumen :
Tekstur : Tekstur kulit pasien teraba kasar.
Kelembaban : Kulit pasien teraba kering.
Lesi : Tidak nampak adanya lesi pada kulit pasien.
perubahan warna : Tidak nampak adanya perubahan warna pada kulit pasien.
krepitasi : Tidak nampak adanya krepitasi.
Sensasi : Tidak ada kelainan.
Mobilitas : Tidak ada kelainan.
Suhu : Pada pemeriksaan TTV, ditemukan suhu pasien 37˚C.
Turgor : Turgor kulit pasien nampak jelek.
Edema : Tidak nampak adanya edema pada kulit pasien.
keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya :
pasien mengatakan tidak ada kelainan yang direasakan pada kulit pasien.
o Kepala & rambut :
Bentuk : Bentuk kepala pasien nampak lonjong.
Ukuran : kepala pasien nampak normal.
Posisi : Tidak ada kalainan pada posisi kepala pasien.
warna dan bentuk rambut : Warna rambut pasien nampak
hitam dan bentuk rambut pasien gelombang.
Peradangan : Tidak nampak adanya peradangan pada kepala pasien.
Kebersihan : Kepala pasien nampak kotor
keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya:
Tidak ada keluhan yang dirasakan pada kepala pasien.
o Kuku :
warna bantalan kuku :warna bantalan kuku pasien nampak berwarna merah jambu.
Kebersihan : kuku pasien nampak kotor.
keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya :
Tidak ada kelainan yang dirasakan pada kuku pasien.
o Mata/penglihatan :
bentuk, refleks cahaya: Tidak ada kelainan pada bentuk mata pasien, reflex cahaya
mata pasien nampak normal.
Lapang pandang : lapang pandang pasien masih normal, mampu melihat ke
delapan arah.
Fungsi Sclera : Sclera pasien nampak berwarna putih.
Konjungtiva : Konjungtiva pasien nampak pucat.
Pupil : Pupil pasien nampak isokor.
Pemakaian alat bantu : Pasien tidak nampak memakai alat bantu pada mata.
Peradangan : Nampak tidak ada peradangan pada mata pasien.
Keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan pada mata pasien.
o Hidung/penghiduan :
Bentuk dan posisi : Tidak ada kelainan pada bentuk dan hidung pasien.
Peradangan : Tidak nampak adanya peradangan pada hidung pasien.
Perdarahan : Tidak nampak adanya perdarahan
Polip/Sumbatan : Pasien mengatakan tidak ada sumbatan pada hidung.
Pemakaian alat bantu: Pasien tidak nampak menggunakan alat bantu.
Fungsi penghiduan : Pasien mengatakan mampu memcium bau-bauan.
Keluhan Yang berhubungan dan cara mengatasinya :
Pasien mengatakan tidak ada kelainan yang dirasakan pada hidung pasien.
o Telinga/pendengaran :
Bentuk dan posisi : Tidak ada kelainan bentuk dan posisi telinga pasien.
Peradangan : Tidak nampak adanya peradangan pada telinga pasien.
Perdarahan : Tidak nampak adanya perdarahan pada telinga pasien.
Ketajaman pendengaran: Pasien mengatakan, ketajaman pendengaran masih
normal.
Pemakaian alat bantu : Pasien nampak tidak menggunakan alat bantu.
Keluhan yang berhubungan Dan cara mengatasinya :
Pasien mengatakan, tidak ada kelainan yang dirasakan pada telinga pasien.
o Mulut dan gigi :
Bibir : tidak nampak adanya kelainan pada bibir pasien.
Mukosa : Pasien mengatakan tidak ada kelainan pada mukosa pasien.
Gusi : Tidak nampak adanya kelainan pada gusi pasien.
Lidah dan fungsi pengecapan: Pasien mengatakan lidah dan fungsi pengecapan
pasien masih normal.
Peradangan : Tidak nampak adanya peradangan pada mulut pasien.
Perdarahan : Tidak nampak adanya perdarahan pada mulut pasien.
Kebersihan : Gigi pasien nampak kotor.
Gangguan menelan : Pasien mengatakan tidak ada gangguan menelan.
Kelainannya, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya
Pasien mengatakan tidak ada kelainan yang dirasakan pada mulut pasien.
o Leher :
Pembengkakan kelenjar : Tidak nampak adanya pembengkakan kelenjar.
Tiroid : Tidak ada kelainan pada tiroid pasien.
Tekanan vena Jugularis :Tidak nampak adanya kelainan pada vena jugularis
pasien.
Kekakuan : Pasien mengatakan ada kekakuan pada leher pasien.
keluhan yang berhubungan dan cara Mengatasinya :
Pasien mengatakan kaku pada belakang leher pasien, pasien mengatasinya dengan
cara hanya berbaring.
o Dada :
Pernafasan : Pasien mengatakan nyeri pada dada saat bernafas.
Bentuk : Bentuk dada pasien nampak Piggeon chest.
Pola : Pola nafas pasien lambat.
Bunyi : Pada saat auskultasi terdengar adanya suara nafas tambahan
yaitu ronchi.
Irama : Irama nafas pasien tidak teratur.
Jantung : Tidak ada kelainan pada jantung pasien.
Bunyi : Bunyi jantung pasien normal (LUB DUP).
Irama : Irama jantung pasien reguler.
Nyeri : Pasien mengatakan tidak ada nyeri yang dirasakan pada
jantung pasien, nyeri dirasakan pada dada pasien.
letak/posisi : Tidak ada kelainan pada letak dan posisi jantung pasien.
capillary refill : CRT kembali dalam <2 detik.
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan pada jantung pasien.
Keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya:
Pasien mengatakan nyeri pada dada saat bernafas, pasien mengatasinya dengan
cara bernafas secara pelan-pelan, pasien mengatakan batuk dan ada mucus pada
saat batuk, pasien mengatasinya dengan cara minum air hangat.
o Abdomen :
Bentuk : Tidak ada kelainan pada bentuk abdomen pasien.
Bising usus : Bising usus pasien normal, 15x/i.
Keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya:
Pasien mengatakan tidak ada kelainan pada abdomen pasien.
1. Pasien mengeluh nyeri pada dada saat 11. Pasien nampak meringis.
benafas. 12. Tekanan darah: 130/80 mmhg,
P = adanya sumbatan pada jalan nafas. Pernafasan: 14x/i.
Q = pasien mengatakan nyeri seperti 13. Pasien nampak gelisah.
tertusuk-tusuk. 14. Pasien nampak batuk.
R = pasien mengeluh nyeri dada 15. Pada saat auskultasi terdengar adanya
sebelah kanan suara nafas tambahan yaitu ronchi.
S = skala nyeri pasien 7 (skala nyeri 16. Pasien nampak terbaring lemah.
berat). 17. Pasien nampak kurus, dada pasien
T = pasien mengatakan nyeri bertambah berbentuk pigeon chest.
jika menarik nafas, dan berkurang 18. Pola nafas pasien lambat.
bila menghembuskan nafas.
2. Pasien mengatakan batuk dan terdapat
mucus.
3. Pasien mengatakan lemah dan tidak
bisa bergerak.
ANALISA DATA
pembentukan sputum
berlebihan
Alveolar nekrosis
Merangsang saraf
disekitarnya,merangsang
penegeluaran bradikinin dan
prostaglandin
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
Ds: Mycobacterium Tuberculosis Bersihan jalan nafas
tidak efektif
Pasien mengatakan batuk
Droplet Infection
dan terdapat mucus
Do:
Pasien nampak batuk. Masuk lewat jln nafas
Pada saat auskultasi
terdengar adanya suara Menempel pada paru
nafas tambahan yaitu
ronchi.
pembentukan tuberkel
pembentukan sputum
berlebihan
pembentukan sputum
berlebihan
Aktivitas ↓
Intoleransik aktivitas
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ruangan : IGD
No. RM : 10.04.20
Ruangan : IGD
No. RM : 10.04.20
Implementasi hari 1
1. Nyeri akut berhubungan Senin, Meminta pasien untuk menilai nyeri atau
dengan agens cedera
04/12/17 ketidaknyamanan pada skala 0-10 (0= tidak ada
biologis
16:23
nyeri, 10= nyeri hebat)
H: nyeri dirasakan pada dada dan seperti tertusuk-
tusuk, skala nyeri 8 dan nyeri semakin sakit saat
bernafas.
Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan, dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan keparahan nyeri.
H: nyeri dirasakan pada dada dan seperti tertusuk-
tusuk, skala nyeri 8 dan nyeri semakin sakit saat
bernafas.
Melakukan perubahan posisi, masasse punggung,
dan relaksasi.
H: pasien mampu melakukan perubahan posisi,
massase dan relaksasi.
Memberikan informasi tentang nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung.
H: pasien mampu mengetahui informasi tentang
nyeri yang dirasakan.
Mengkolaborasikan pemberian analgesic
H: Drips Paracetamol 500 mg, Ranitidin
2. Bersihan jalan nafas Senin Mengkaji frekuensi, kedalaman, dan upaya
tidak efektif
04/12/17 pernafasan.
berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas 16:32
H: frekuensi pernafasan 14x/I, nafas pendek.
Mengkaji faktor yang berhubungan, seperti nyeri,
batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan.
H: nyeri dirasakan pada dada saat bernafas.
Mencatat jumlah secret yang dikumpulkan.
Mengatur posisi pasien yang memungkinkan
untuk pengembangan maksimal rongga dada.
H: pasien mampu melakukan pengaturan posisi
semi fowler.
Menginstruksikan kepada pasien tentang batuk
dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
pengeluaran secret.
H: pasien mampu batuk efektif.
Memberikan udara/oksigen yang telah
dihumidifikasi (dilembabkan) sesuai dengan
kebijakan institusi.
H: pasien mampu bernafas dengan baik.
3. Intoleransi aktivitas Senin Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
berhubungan dengan
04/12/17 berpindah dari tempat tidur, berdiri,ambulasi.
ketidakseimbangan
antara suplai dan 16:58 H: pasien mampu bergerak.
kebutuhan oksigen Memantau respons oksigen pasien (misalnya,
denyut nadi, irama jantung, dan ferkuensi
pernafasan).
H: frekuensi pernafasan pasien saat bergerak
normal.
Membantu pasien untuk mengubah posisi secara
berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi.
H: pasien mampu melakukan.
Memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas,
apabila nyeri merupakan salah satu faktor
penyebab.
H: pasien dapat bergerak bebas.
EVALUASI KEPERAWATAN
Ruang/kamar : IGD
Evaluasi hari 1
No
P = lanjutkan intervensi
P = lanjutkan intevensi
P = lanjutkan intervensi
Ruangan : IGD
No. RM : 10.04.20
Implementasi hari 2
1. Nyeri akut berhubungan Selasa, Meminta pasien untuk menilai nyeri atau
dengan agens cedera
05/12/17 ketidaknyamanan pada skala 0-10 (0= tidak ada
biologis
15:21
nyeri, 10= nyeri hebat)
H: nyeri dirasakan pada dada dan seperti tertusuk-
tusuk, skala nyeri 8 dan nyeri semakin sakit saat
bernafas.
Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan, dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan keparahan nyeri.
H: nyeri dirasakan pada dada dan seperti tertusuk-
tusuk, skala nyeri 8 dan nyeri semakin sakit saat
bernafas.
Melakukan perubahan posisi, masasse punggung,
dan relaksasi.
H: pasien mampu melakukan perubahan posisi,
massase dan relaksasi.
Mengkolaborasikan pemberian analgesic
H: Drips Paracetamol 500 mg, Ranitidin
2. Bersihan jalan nafas Selasa Mengkaji frekuensi, kedalaman, dan upaya
tidak efektif
05/12/17 pernafasan.
berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas 15:32
H: frekuensi pernafasan 14x/I, nafas pendek.
Mengkaji faktor yang berhubungan, seperti nyeri,
batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan.
H: nyeri dirasakan pada dada saat bernafas.
Mencatat jumlah secret yang dikumpulkan.
Mengatur posisi pasien yang memungkinkan
untuk pengembangan maksimal rongga dada.
H: pasien mampu melakukan pengaturan posisi
semi fowler.
Menginstruksikan kepada pasien tentang batuk
dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
pengeluaran secret.
H: pasien mampu batuk efektif.
3. Intoleransi aktivitas Selasa Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
berhubungan dengan
05/12/17 berpindah dari tempat tidur, berdiri,ambulasi.
ketidakseimbangan
antara suplai dan 15:58 H: pasien mampu bergerak.
kebutuhan oksigen Memantau respons oksigen pasien (misalnya,
denyut nadi, irama jantung, dan ferkuensi
pernafasan).
H: frekuensi pernafasan pasien saat bergerak
normal.
Membantu pasien untuk mengubah posisi secara
berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi.
H: pasien mampu melakukan.
Memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas,
apabila nyeri merupakan salah satu faktor
penyebab.
H: pasien dapat bergerak bebas.
EVALUASI KEPERAWATAN
Ruang/kamar : IGD
Evaluasi hari 2
No
P = lanjutkan intervensi
P = lanjutkan intevensi
P = lanjutkan intervensi
Ruangan : IGD
No. RM : 10.04.20
Implementasi hari 3
1. Nyeri akut berhubungan Rabu, Meminta pasien untuk menilai nyeri atau
dengan agens cedera
06/12/17 ketidaknyamanan pada skala 0-10 (0= tidak ada
biologis
15:12
nyeri, 10= nyeri hebat)
H: nyeri dirasakan pada sudah berkurang, skala
nyeri 5 (nyeri sedang).
Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan, dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan keparahan nyeri.
H: nyeri dirasakan sudah berkurang.
Melakukan perubahan posisi, masasse punggung,
dan relaksasi.
H: pasien mampu melakukan perubahan posisi,
massase dan relaksasi.
Mengkolaborasikan pemberian analgesic
H: Drips Paracetamol 500 mg, Ranitidin
2. Bersihan jalan nafas Rabu Mengkaji frekuensi, kedalaman, dan upaya
tidak efektif
06/12/17 pernafasan.
berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas 15:22
H: frekuensi pernafasan 18x/i.
Mengkaji faktor yang berhubungan, seperti nyeri,
batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan.
H: nyeri dirasakan pada dada saat bernafas.
Mencatat jumlah secret yang dikumpulkan.
Mengatur posisi pasien yang memungkinkan
untuk pengembangan maksimal rongga dada.
H: pasien mampu melakukan pengaturan posisi
semi fowler.
Menginstruksikan kepada pasien tentang batuk
dan teknik nafas dalam untuk memudahkan
pengeluaran secret.
H: pasien mampu batuk efektif.
3. Intoleransi aktivitas Rabu Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
berhubungan dengan
05/12/17 berpindah dari tempat tidur, berdiri,ambulasi.
ketidakseimbangan
antara suplai dan 15:48 H: pasien mampu bergerak.
kebutuhan oksigen Memantau respons oksigen pasien (misalnya,
denyut nadi, irama jantung, dan ferkuensi
pernafasan).
H: frekuensi pernafasan pasien saat bergerak
normal.
Membantu pasien untuk mengubah posisi secara
berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi.
H: pasien mampu melakukan.
Memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas,
apabila nyeri merupakan salah satu faktor
penyebab.
H: pasien dapat bergerak bebas.
EVALUASI KEPERAWATAN
Ruang/kamar : IGD
Evaluasi hari 3
No
P = pertahankan intervensi
P = pertahankan intevensi
P = pertahankan intervensi