Anda di halaman 1dari 6

Astrid Yudhit: Pengaruh bahan bonding self-etch terhadap kekuatan perlekatan antara pasak glass fiber

Pengaruh bahan bonding self-etch terhadap


kekuatan perlekatan antara pasak glass fiber
dengan resin komposit

Astrid Yudhit
Bagian Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
ISSN 2302-5271
Universitas Sumatra Utara

Rusfian Dayuni Ariski S


Bagian Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatra Utara

Abstrak

Sekarang ini untuk pencapaian estetika dalam perawatan


endodontik maka digunakan bahan fiber sebagai pasak dan
restorasi resin komposit sebagai inti (cores). Keberhasilan
perawatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kekuatan ikatan antara pasak dan inti. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan bonding self-
etch yang digunakan sebagai bahan perekat antara pasak
serat kaca dengan resin komposit sebagi inti, yang dilihat dari
kekuatan tarik perlekatan (tensile bond strength). Sebanyak
20 sampel dibagi dalam dua kelompok (n = 10 untuk setiap
kelompok) yaitu kelompok tanpa bahan bonding (kontrol) dan
kelompok dengan bahan bonding. Kekuatan tarik perlekatan
diuji dengan menggunakan Universal Testing Machine. Data
diuji secara statistik dengan menggunakan t-test (p ≤ 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik
perlekatan pada kelompok dengan bahan bonding lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai kekuatan tarik perlekatan pada
kelompok kontrol. Namun, analisis statistik menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua
Korespondensi: kelompok. Dapat disimpulkan bahwa bonding agent tidak
memiliki pengaruh terhadap kekuatan tarik perlekatan antara
Astrid Yudhit
pasak fiber dengan resin komposit sebagai inti.
Bagian Material Kedokteran
Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatra Utara. Kata kunci: resin komposit, pasak fiber, bahan bonding self-
Jl. Alumni No. 2, Kampus USU, etch, kekuatan tarik perlekatan
Medan- 20155
E-mail:Yudhitprasetya@gmail.
com.


Effect of self-etch bonding agent on bond
strength between glass fiber post and
composite resin

Abstract

Nowadays, glass fiber post and composite resin cores have


been used in endodontic treatment for esthetics achievement.
The success of this treatment was affected by some factors
such as bond strength between post and cores. The aim of
this study is to investigate the effect of self etch bonding agent
that use as adhesive materials between glass fiber post and
resin composite by its bond strength. Totally twenty samples
is used in this study, and divided in two groups (n=10 for
each group), bonding group agents and without bonding agent
group (control). The tensile-shear bond strength tested with
Universal Testing Machine. Then, the bond strength values
were analyzed statistically with t-test (p≤ 0,05). The result
shows that bonds strength values in bonding agent groups
were higher than without bonding agent groups. But, there
is no significantly different between groups. In conclusion,
bonding agent did not have effect on tensile-shear bond
strength between glass fiber post and resin composite.

Key words: resin composite, fiber post, self-etching


bonding,tensile-bond strength

Pendahuluan serat kaca diindikasikan untuk memperkuat


resin komposit yang digunakan sebagai
Berbagai macam sistem bonding inti, seperti resin komposit tipe hibrid.5
dengan karakter bahan bonding yang mudah Pasak serat kaca memiliki nilai estetis yang
digunakan telah dikembangkan, salah lebih dibanding pasak logam dan modulus
satunya adalah bahan bonding self etching elastisitasnya hampir sama dengan dentin.5
bonding yang dinyatakan lebih efektif dan Keberhasilan jangka panjang penggunaan
sederhana dibandingkan sistem bonding yang pasak dan inti dalam perawatan konservatif
sebelumnya.1-3 Tidak hanya perlekatan resin gigi tidak terlepas dari kekuatan perlekatan
komposit dengan struktur gigi yang harus antara kedua bahan tersebut.1 Beberapa
diperhatikan, tetapi perlekatannya dengan penelitian sebelumnya dilakukan untuk
material lain juga penting, seperti perlekatan melihat kekuatan perlekatan antara resin
antara inti (resin komposit) dengan pasak.4 komposit dengan pasak serat kaca siap jadi.
Pasak merupakan suatu bahan yang Penelitian-penelitian tersebut bertujuan untuk
digunakan dalam perawatan konservatif melihat pengaruh bahan terhadap kekuatan
yaitu sebagai bahan pengisi saluran akar perlekatan antara pasak dengan inti, baik
gigi, salah satunya adalah pasak yang dengan menambahkan bahan adhesif seperti
terbuat dari serat kaca. Penggunaan pasak silane dan bahan bonding, ataupun melakukan

 JMKG 2012;1(1):1-6.
Astrid Yudhit: Pengaruh bahan bonding self-etch terhadap kekuatan perlekatan antara pasak glass fiber

pra-perlakuan terhadap pasak dengan menggunakan bahan bonding (A) dan


semprotan plasma. Perlakuan-perlakuan kelompok tanpa bahan bonding (B). Persiapan
tersebut untuk meningkatkan kekuatan sampel dilakukan dengan menggunakan
perlekatan antara pasak dengan inti.6-8 master cast (Gbr. 1A) yang terbuat dari
Dari pemaparan di atas, maka tujuan logam sesuai dengan desain dan ukuran
penelitian ini adalah untuk mengetahui menurut Yavirach dkk.7
pengaruh penggunaan bahan bonding self Pada kelompok A, pertama-tama pasak
etching dalam memperkuat perlekatan serat kaca siap jadi diletakkan pada cetakan
antara inti resin komposit dengan pasak induk, dengan 2 mm bagian atas pasak
glass fiber. tersebut terpapar, kemudian aplikasikan
bahan bonding pada seluruh permukaan pasak
Metode Penelitian yang terpapar dengan cara mengoleskan
bahan primer lalu dibiarkan selama 60 detik,
Penelitian ini merupakan penelitian tahap selanjutnya aplikasikan bahan resin
eksperimental laboratorium dengan adhesif dan lakukan penyinaran selama 10
rancangan penelitian post test only group. detik, lalu resin komposit diambil secukupnya
Penelitian ini menggunakan pasak glass dengan menggunakan plastis instrument
fiber siap pakai (fabricated), resin komposit dan diletakkan pada cetakan induk, tepatnya
hibrid, dan bahan self-etch bonding (Tab. pada bagian atas yang berukuran diameter 8
1). Sebanyak 20 sampel dibagi menjadi mm dan tebal 2 mm. Letakkan sellopan strips
dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok dan kemudian diratakan dengan glass slide/

a b C c
A B
Gambar 1. A. Sketsa master cast logam; B. Sampel penelitian; C. Sketsa penanaman sampel pada resin
akrilik.

Tabel 1. Bahan penelitian

Bahan Merk Komposisi Lot No Exp


Pasak glass Cytec Blanco, Glass fibers 13729
fibers fabricated Hahnenkratt, Germany
Liquid A: Water (70-80wt%),
Bahan bonding Adper SE Plus, 3M N205427 11-2012
2-HYDROXYETHYL METHACRYLATE
ESPE, St.Paul – MN
(HEMA) (10-20wt%)
Liquid B: Methacrylate resins (UDMA/
TEG-DMA), HEMA phosphate dan
MHP, bonded zirconia nanofiller,
photoinitiators.

Resin komposit Filtek Z250, 3M ESPE, Bis-GMA, UDMA, Bis-EMA, zirconia/silica. N157221 03-2013
St.Paul – MN


object glass, lalu disinar tegak lurus selama Torsee’s Electronic System Universal Testing
40 detik dengan jarak penyinaran ± 2 mm Machine (2tf Senstar, SC-2-DE, Tokyo-
(setebal object glass), dan kemudian sampel Jepang) yang dijalankan dengan kecepatan
(Gbr. 1B) dikeluarkan dari master cast. 0,05 mm/detik dan beban tarik maksimal
Hal yang sama dilakukan pada kelompok sebesar 200 kgf. Besar beban yang didapat
B, namun tanpa dilakukan pengaplikasian berupa satuan kilogramforce (kgf) yang
bahan bonding. Semua sampel kemudian dikonversikan ke dalam satuan megapascal
ditanam pada resin akrilik (Gbr. 1C), dan (MPa). Beban tarik diberikan sampai resin
semua sampel di simpan dalam kotak kedap komposit dengan pasak serat kaca siap jadi
sinar selama 24 jam sebelum dilakukan uji terlepas.
tarik. Pengukuran kekuatan tarik dilakukan Tabel 2 memperlihatkan bahwa rerata
dengan menggunakan alat Torsee’s Universal nilai kekuatan perlekatan pada kelompok A
Testing Machine (2tf Senstar, SC-2-DE, (dengan bonding) adalah 15,998 ± 1,9 MPa.
Tokyo, Jepang) dengan beban maksimal Sementara nilai rerata kekuatan perlekatan
200 kgf dan kecepatan tarik 0,05 mm/detik. kelompok B adalah 14,156 ± 2,99 MPa. Pada
Data yang dihasilkan kemudian dilakukan data terlihat bahwa nilai kekuatan perlekatan
analisis statistik dengan menggunakan uji t pada kelompok A (Dengan bonding) lebih
-independen. besar dari kelompok B (Tanpa bonding).
Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa
Hasil penelitian setelah dilakukan analisis statistik dengan
menggunakan uji t - independen, kedua
Pengukuran kekuatan perlekatan kelompok A dan B tidak menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan alat uji tarik perbedaan yang bermakna (p>0,05).

Tabel 2. Nilai rerata kekuatan perlekatan dan kemaknaan (p) Uji t-independen

Tensile-shear Bond Strength (MPa)


Kelompok P
N Nilai Rerata SD
A (Dengan bonding) 10 15,998 1,9
0,120
B (Tanpa Bonding) 10 14,156 2,99

Pembahasan bagaimana kekuatan perlekatan yang


terbentuk diantara pasak serat kaca dengan
Metode yang digunakan untuk meng resin komposit.
ukur kekuatan perlekatan antara pasak Pada penelitian ini, digunakan 20
dengan inti adalah dengan uji kekuatan sampel pasak serat kaca siap pakai dengan
tarik.5-7,9 Pada penelitian ini uji kekuatan inti resin komposit yang dibagi menjadi 2
tarik yang dilakukan pada sampel akan kelompok (n= 10). Kelompok A, perlekatan
menghasilkan kombinasi antara kekuatan antara pasak glass fiber dengan resin
perlekatan shear dan perlekatan tarik. komposit menggunakan bahan self etch
Penjabarannya dari desain spesimen, yaitu bonding dan kelompok B, perlekatan antara
stress yang terjadi pada permukaan atas pasak glass fiber dengan resin komposit
pasak serat kaca dengan inti resin komposit tanpa menggunakan bahan bonding.
merupakan tarikan dan disepanjang sumbu Pasak serat kaca siap pakai biasanya
pasak merupakan gesekan (shear).6 Nilai merupakan serat kaca yang ditanamkan da
yang diperoleh akan memberikan gambaran lam matriks polimer. Pasak serat kaca ini dapat

 JMKG 2012;1(1):1-6.
Astrid Yudhit: Pengaruh bahan bonding self-etch terhadap kekuatan perlekatan antara pasak glass fiber

diklasifikasikan berdasarkan arah susunan perlekatan antara resin komposit dengan


seratnya ataupun ada tidaknya kandungan pasak serat kaca siap pakai, disebut kegagalan
bahan pengisi pada matriksnya.8 Dinyatakan adhesif (adhesive failure), sedangkan jika
bahwa pengetsaan baik dengan asam fosfor, bagian yang patah berada pada pasak serat
hidrogen peroksida ataupun bahan bersifat kaca disebut kegagalan kohesif (cohesive
asam lainnya akan mempengaruhi permukaan failure).9
pasak serat kaca.6,10 Namun, pada penelitian Pada penelitian ini diasumsikan yang
ini digunakan self-etch bonding dua tahapan terjadi adalah kegagalan adhesif, karena
yaitu primer yang bersifat asam dan resin secara visual terlihat daerah lepasnya
adhesif. Pada self-etch bonding, monomer perlekatan berada pada daerah pertemuan
asam akan tertinggal pada permukaan pasak antara resin komposit dan pasak serat kaca
serat kaca.6 Kemungkinan asam lemah pada siap pakai. Namun, perlu pengamatan lebih
self-etch bonding tidak dapat memberikan jauh (dengan menggunakan alat seperti
perubahan pada permukaan pasak serat scanning microscope electrone atau SEM)
kaca sehingga kekuatan perlekatannya tidak untuk lebih memastikan kegagalan tersebut.
meningkat secara bermakna. Dari penelitian sebelumnya6, dinyatakan
Perlekatan yang terjadi pada resin bahwa kegagalan perlekatan antara pasak
komposit dengan pasak serat kaca dengan serat kaca yang telah diaplikasikan bahan
menggunakan bahan bonding terjadi mungkin adhesif dengan resin komposit adalah
dikarenakan adanya ikatan mikromekanik merupakan kegagalan adhesif (pengamat
yang didapat melalui penetrasi dan infiltrasi menggunakan alat SEM).
monomer-monomer metakrilat dari bahan Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat
bonding ke dalam ruang-ruang mikro peningkatan nilai kekuatan perlekatan
diantara serat kaca.11,12 Sementara antara dengan menggunakan bahan bonding
bahan bonding dengan resin komposit (inti) (kelompok A). Namun dari analisis statistik
terbentuk ikatan kimia, yang diperoleh uji-t menunjukkan tidak adanya perbedaan
dari ikatan dimetakrilat oligomer bahan yang signifikan pada kelompok A dan B.
bonding (adhesif) dengan dimetakrilat Ha ini menunjukkan bahwa bahan self-etch
oligomer komposit.9 Polimerisasi dari bahan bonding tidak mempengaruhi kekuatan
bonding akan menambah stabilisasi dan perlekatan pasak serat kaca dengan resin
meningkatkan ikatan mikromekanik diantara komposit.
polimer-polimer dan pasak serat kaca.6 Hasil penelitian ini didukung oleh
Bahan bonding memiliki peranan penting penelitian sebelumnya yang menyatakan
dalam mendistribusikan tekanan permukaan bahwa bahan bonding tidak mempengaruhi
yang diperoleh terhadap pasak serat kaca kekuatan perlekatan antara pasak serat
siap pakai. Hal tersebut dapat menyebabkan kaca dengan komposit resin.6 Namun,
tekanan yang diterima tidak terpusat pada ketika penggunaan di klinik, saat built-up
resin komposit saja, namun disebarkan juga resin komposit maka bahan bonding selain
pada pasak. Oleh karena itu, maka resin diaplikasikan pada dentin/email dapat
komposit tidak mudah fraktur ataupun lepas diaplikasikan juga pada pasak serat kaca yang
dari pasak. telah tertanam untuk menghemat waktu.
Dalam menganalisis kekuatan
perlekatan antara beberapa bahan maka Simpulan
harus diamati di daerah mana terjadinya
fraktur/patah atau lepasnya perlekatan. Dari hasil penelitian ini dapat
Jika bagian yang patah berada pada daerah disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh


bahan bonding terhadap kekuatan 6. Wrbas KT, Schirrmeister JF, Altenburger
perlekatan antara pasak serat kaca dengan MJ, Agrafioti A, Kielbassa AM. Influence
resin komposit. Namun, ketika penggunaan of adhesive system on bond strength
di klinik, saat built-up resin komposit maka between fiber posts and composite resin
bahan bonding selain diaplikasikan pada cores in pull-out test design. Dent Mater
dentin/email dapat diaplikasikan juga pada J 2007;26(3):401-8.
pasak serat kaca yang telah tertanam untuk 7. Yavirach P, Chaijareenount P, Boonyawan
menghemat waktu. D, Pattamapun K, Tunima S, Takahashi
H, Arksornnukit M. Effects of plasma
Daftar Pustaka treatment on the shear bond strengh
between fiber-reinforced composite posts
1. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s and resin composite for core build up.
restorative dental materials. 12th ed. Dent Mater J 2009;28(6):686-92.
Missouri: Mosby Inc.; 2009. h. 213-34. 8. Hattori M, Takemoto S, Yonhinari M,
2. Powers JM. dental materials properties Kawada E, Oda Y. Durability of fibers-
and manipulation. 9th ed. Missouri: Mosby post and resin core build-up systems.
Inc.; 2008. h. 69-93. Dent Mater J 2010;29(2);224-8.
3. Van Noort R. Introduction To Dental 9. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s
Materials. 3rd ed. London: Mosby Inc.; Restorative Dental materials. 12th ed.
2008. h. 99-170. USA: Elsevier; 2009. h. 215-23.
4. Goracci C, Raffaelli O, Monticelli F, Balleri 10. Yenisey M, Kulunk S. Effects of chemical
B, Bertelli E, Ferrari M. The adhesion surface treatments of quartz and glass
between prefabricated FRC posts and fiber posts on the retention of a composite
composite resin cores: microtensile resin. J Prosthet Dent 2008 Jan;99(1):38-
bond strength with and without post- 45.
silanization. Dent Mater J 2005;21:437-44. 11. Mc Cabe JF, Walls AWG. Applied dental
5. Salameh Z, Papacchini F, Ounsi FH, Goracci materials. 9th ed. Edinburgh: Blackwell
C, Tashkandi E, Ferrari M. Adhesion Scientific Publication; 2008. h. 213-5.
Between Prefabricated Fiber-reinforced 12. Anomymous. Contec cytec exatec.
Posts and Different Resin Cores: A [Diakses 10 Jul 2012]. Tersedia pada:
Microtensile Bond Strength Evaluation. J www.hahnenkratt.com/pdf/exatec_
Adhes Dentis 2006;8(2):113-7. cytec_contec_e.pdf.

 JMKG 2012;1(1):1-6.

Anda mungkin juga menyukai