Anda di halaman 1dari 3

Kenyataan itu tak seindah mimpi, jika memilih bangun atau tetap tertidur aku akan

memilih untuk tetap tertidur menikmati setiap alur cerita dalam mimpi indah itu. Aku tidak
ingin terjaga dari mimpi itu, jika harus menghadapi kenyataan yang sangat menyakitkan
itu. Kenyataan itu ibarat dadu keberuntungan yang akan memihak kepada mu. Kalau hoki
bagus ya akan dapat angka 6 dan jika hoki buruk ya dapat angka 1.

Kehidupan akan terus berjalan seperti memainkan monopoli. Permainan yang akan
mengasah mu untuk memilih keputusan dengan bijak. Monopoli game ya seperti itu lah
kehidupan yang harus di jalani, berapa angka dadu yang dikeluarkan maka seperti itulah
hidup akan berjalan. Semakin besar angka dadu yang dikeluarkan laju kehidupan akan
semakin bagus dan finish sudah di depan mata. Namun, hati – hati di tikungan ada penjara
yang akan menenggelamkan semua rencana yang sudah dibuat. Membeli tanah,
membangun rumah, membangun hotel, membuat komplek, membeli dua komplek termahal
jika tidak hati – hati maka musnahlah harapan itu seperti daun yang diterbangkan angin,
terbang begitu saja.

Ya hari itu Senin, 30 Juni 2014 permainan monopoli ku dimulai. Aku seperti
boneka yang siap memulai permainan itu. Dengan mantap aku berdiri di atas titian yang
bertuliskan START, mata yang sudah mulai terpaku ke depan menelusuri panjangnya jalur
monopoli yang akan aku lalui. Tikungan – tikungan yang akan menentukan nasib aku itu,
apakah akan terus berjalan dengan lancar melewati satu per satu tikungan yang ada, atau
malah terjatuh melewati tikungan – tikungan itu.

Aku tak mau terjatuh begitu saja, mulai ku jalani permainan itu dengan sebuah
helai kertas berwarna merah dan biru ya uang 150.000 kertas monopoli. Aku akan terikat
dengan permainan ini dan aku akan terlepas dari ikatan ini jika sudah menjadi pemenang
atau malah menjadi bangkrut lalu kalah.

Oke aku mulai permainan itu dengan mengocok dadu dengan dua buah dadu di
dalamnya dengan hati yang harap cemas, sedih, gembira atau tertawa melihat angka yang
akan di keluarkan, ternyata angka 12 dengan 2 dadu 6 dadu yang dikeluarkan dua dadu
kembar yang masing – masingnya berangka 6 maka aku mendapat kesempatan untuk
mengocok dadu untuk kedua kalinya dan hoki ku buruk sekarang angka yang keluar adalah
dua dadu berjumlah dua dengan angka masing – masing dadu satu. Aku menjumlahkan
angka dadu itu yang aku dapati adalah angka 14. Aku mulai berjalan, menandakan aku siap
untuk memulai permainan itu sekarang juga dengan angka 14 yang aku keluarkan.
Tepat tanggal 14 Juli 2014 aku mulai meninggalkan START yang enggan marah,
yang tak mau mengeluarkan sepatah kata pun untuk memberontakku agar segera memulai
permainan ini. Mungkin semua yang sudah dirasakan selama ini yang tak pernah di
ucapkan merasa sedikit lega dengan kepergian ku meninggalkan tempat itu. Tempat yang
menampung setiap cucur keringat yang aku keluarkan dalam menunggu kesiapan ku
memulai permainan yang sangat melelahkan ini dan entah kapan akan berakhirnya.

Aku mulai berjalan menelusuri jalan – jalan yang akan aku tempuh, meninggalkan
setiap jejak di negara yang tertulis di bawah papan permainan itu. Aku mengelilingi dunia
dengan seribu harapan di yang sudah aku sandang sebelum aku meninggalkan START, aku
hanya melewati tempat itu dan aku tidak bisa berhenti untuk menikmati keindahan yang
sudah tersaji didalamnya. Maafkan aku yang hanya bisa lewat dan meninggalkan jejak –
jejak langkahku.

Setelah banyak negeri yang mahsyur ku lalui, tempat tujuan dengan penuh
pengharapan berhasil aku tembus dengan penuh perjuangan. Langkah ku berhenti di
kesempatan. Aku mengambil kartu kesempatan dan mulai membukanya, yang aku dapati
yaitu maaf kamu belum bisa lanjut tapi tetaplah berada di sini sampai pemain lain melewati
garis start.

Aku telah ditakdirkan untuk menjadi seorang pejuang, tanpa rasa takut dengan
mantap aku mulai menggelorakan semangat ku untuk memulai permainan di tempat ini. Di
tempat yang asing mengembara di negeri yang antah berantah ini, jejak – jejak mimpi ku
akan aku torehkan. Bertemu dengan banyak makhluk ciptaan Tuhan dari kaum Adam dan
kaum Hawa, entah dari mana berasal bertemu bak Adam dan Hawa di Jabbal Rahmah.

Aku mulai susuri tempat yang asing itu sembari waktu yang akan membawa ku
keluar dari tempat ini datang yang kemudian akan memaksa ku untuk kembali melanjutkan
permainan yang tak tau kapan berhentinya. Aku mulai beradaptasi dengan orang – orang di
situ mengenal berbagai kepribadian orang – orang yang tinggal di sana.

Waktu tak berjalan lama, langit mendung yang sedari tadi menutupi indahnya langit
pun mulai bersahabat hujan tak lagi menampakkan wujudnya, sepetik kata bijak
mengatakan setelah hujan akan ada pelangi yang meneranginya. Muncullah sosok pelangi
itu mengantikan posisi hujan yang tak lagi mau menampakan wujudnya. Aku mulai
melanjutkan permainan yang sudah aku tunda untuk beberapa waktu menunggu kepastian
yang akan membawa ku keluar dar tempat asing ini.

Aku mulai mengocok dadu itu lagi

Anda mungkin juga menyukai