Anda di halaman 1dari 1

Di sudut ruang itu aku selalu melirik, memerhatikan setiap gerak – gerik mu.

Kamu
tau itu ya tidak mungkin lah kamu tau. Setiap sujud tumakninah mu tak lepas dari protetan
kamera mata ku. Kamu yang selalu aku dapati memakai baju yang sudah hafal oleh ku, ya
baju hitam mu.

Mentari siang ini terlalu bersahabat, mengeluarkan keringat ku tanpa henti – hentinya.
Ahh aku ngak sanggup lagi menahannya, aku mencoba mencari kesibukan mengurangi rasa
gerah yang telah melilit ku. Aku susuri jalan bersemen itu dengan seorang sahabat ku, angin
berhembus sepoi menimpa sekujur tubuh ku membuat hati ini menjadi tenang dan tentram.
Aku berjalankan bagaikan putri yang baru keluar dari kereta kudanya terus berjalan di atas
karpet merah.

Sebelumnya aku Anira Sannia Lestari, aku seorang murid SMA kelas XI di salah satu
SMA favorit. Tinggi ku 165 cm, pakai kacamata, behel, berat badan aku 45 kg dan lingkar
pinggang aku ngak besar – besar amat kok. Aku punya sahabat namanya Aurum, sama seperti
aku kelas XI, tinggi 165, 6 cm, sayangnya dia ngak pakai kacamata, berat badan hamper –
hamper sama lah lingkar pinggang pun beitu juga.

Akhir semester ini aku mengangumi seorang pangeran yang gantengnya bagaikan
nabi Yusuf katanya, kakak kelas ku ya 1 satu tahun lebih tua dari aku tingkat kelasnya namun,
umur kami sama. Katanya dia kecepatan masuk sekolah. Dia cukup pintar kok, tinggi, tak
sedikit para kaum hawa mengaguminya. Namanya, Giorgino Fiqra Muad, cowok kelahiran
17 tahun silam, dia sangat suka olahraga basket dan terutama dia adalah kapten basket di
sekolah ku. Kak Gio begitulah panggilannya di sekolah kak Gio adalah mantan anak
olimpiade fisika.

Hari ini, hari dimana aku akan bertatap muka dengannya, wajah sangat aku impikan
untuk dilihat dari seminggu yang lalu akhirnya bisa aku lihat. Ya sebuah kegiatan sekolah
yang bagaikan sebuah jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura.
Ya kegiatan olahraga basket yang mempertemukan ku dengannya, aku adalah ketua
cheersleader di sekolah. Namun, sepertinya kegiatan itu akan segera berakhir aku tak lagi

Anda mungkin juga menyukai