I. PENDAHULUAN
(Burhanuddin, 2014).
struktur tubuh ikan. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur
antara lain adalah panjang total, panjang baku, tinggi badan ikan, lebar badan
ikan, tinggi sirip ikan, lebar sirip ikan, dan lain lain. Ukuran ikan adalah jarak
bentuk tubuh. Metode tersebut banyak digunakan dalam studi taksonomi dengan
melihat pada komponen yang dapat diukur (yaitu mengukur panjang atau jarak
antara ciri-ciri fisik atau landmark) anatomi ikan seperti ukuran bagian tubuh dan
sirip dan rasio panjang tubuh. Selama sekitar 50 tahun terakhir, metode
morfometrik telah berhasil membedakan antar spesies pada ikan di seluruh dunia
semua struktur morfologi yang dapat dihitung misalnya jumlah sisik, jumlah
tulang sirip dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat diperlukan mengenal ciri-ciri
dan menghitung bagian tubuh ikan. Praktikum ini sangat bermanfaat bagi
dan jumlah linea lateralis, mengetahui bagaimana cara untuk menghitung sisik
pelagis kecil yang ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Ikan pelagis ini hidup
bergerombol, baik di perairan pantai maupun perairan lepas pantai (Sari dalam
Yulizha, 2018).
dalam pemenuhan gizi sehari-hari karena harganya yang ekonomis dan gizinya
kelopak mata berkembang baik, sirip punggung kedua dan sirip dubur masing-
masing diikuti oleh 5 buah sirip-sirip kecil atau disebut juga finlet. Tubuhnya
Terdapat dua lajur noktah-noktah hitam disisi dasar sirip punggung. Warna sirip
punggung kekuningan dengan tepi gelap, sirip ekor dan dada kekuningan serta
Indonesia. Ikan bandeng memiliki nilai protein hewani yang lebih tinggi
dalam Sholehah, 2017). Hal inilah, yang menyebabkan ikan bandeng menjadi
perikanan budidaya. Selain untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi, usaha
skala kecil dan menengah. Produksi bandeng secara nasional juga meningkat
cukup signifikan yaitu dari 421 757 ton pada tahun 2010 menjadi 621 393 ton
pada tahun 2014, atau rata-rata 10,4% per tahun (Direktorat Jenderal Perikanan
Ikan Bandeng sebagai ikan laut memilki daerah penyebaran yang sangat luas,
yakni dari pantai Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tuamutu, sebelah Timur
Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia. Ikan bandeng merupakan salah
satu sumber protein hewani yang sangat penting. Ikan bandeng memiliki nilai
protein hewani yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein yang berasal dari
tumbuhan dan tidak mempunyai risiko kolestrol, ikan bandeng juga sebagai
sumber lemak, mineral serta vitamin yang dibutuhkan pertumbuhan dan kesehatan
Ikan bandeng memiliki bentuk tubuh memanjang, padat, pipih dan oval.
ikan bandeng tidak bersisik, mulutnya terletak di ujung dan berukuran kecil,
rahangnya tanpa gigi, mata tertutup oleh kulit bening (subcytuneus) (Tim Karya
Praktikum ini dilaksanakan hari Kamis, 21 Maret 2019 dimana setiap harinya
bandeng (Chanos chanos). Alat yang digunakan berupa nampan sebagai tempat
meletakkan ikan yang akan digambar, serbet untuk membersihkan tangan, dan
alat-alat tulis seperti pena, pensil, penggaris dan penghapus berfungsi untuk
menggambar ikan dan mengukur ikan. Buku penuntun praktikum untuk petunjuk
prosedur yang dilakukan dalam praktikum. Buku saanin dan buku gambar yang
ikan yang diamati. Meja kaca dengan alas karpet serta lampu yang berfungsi
Meristik Ikan Tubuh Ikan” adalah ikan diletakkan di atas. Ukurlah bagian tubuh
ikan tersebut dari panjang total, panjang baku, panjang kepala bagian dorsal dan
lateral, panjang pre dorsal, panjang pangkal ekor dorsal-anal, panjang anal pelvic,
7
tinggi kepala di mata, tinggi kepala di tengkuk, tinggi badan di pelvic, tinggi
badan di awal dorsal, tinggi badan di akhir anal, tinggi batang ekor, tinggi dasar
ekor, diameter bola mata, panjang dasar sirip pectoral-dorsal, panjang sirip pelvic,
panjang dasar sirip anal, panjang sungut, panjang jari sirip dorsal terpanjang,
panjang sirip pectoral terpanjang, panjang cuping ekor bagian atas, dan panjang
cuping ekor bagian bawah. Lalu buatlah deskripsi tentang ikan yang telah di dapat
mulai dari kepala sampai dengan ujung ekor. Hitunglah jari-jari sirip pada ikan
Gambarlah ikan yang telah di ukur sebelumnya pada buku gambar praktikum
ukur tersebut. Setelah praktikum selesai dilaksanakan cuci nampan praktikum dan
4.1 Hasil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Didapatkan ukuran TL : 21 cm, SL: 18 cm, HDL : 4,5 cm, BDH : 5,5 cm.
Serta pengukuran mersitik yang didapatkan yaitu D. IX. 10 ; V. II. 12; P. II.12;
A. I. 9; C. VII. 19.11.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Teleostei
Famili : Malacopterygii
Genus : Chanos
6; C. VIII. 7.
10
4.2 Pembahasan
4.2.1 Morfometrik
struktur tubuh ikan. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur
antara lain adalah panjang total, panjang baku, tinggi badan ikan, lebar badan
ikan, tinggi sirip ikan, lebar sirip ikan, dan lain lain.
diukur dari ujung hidung sampai ke ujung sirip ekor yang disatukan, panjang baku
18 cm yang diukur dari ujung hidung sampai ke dasar sirip ekor, panjang kepala
bagian dorsal 3,5 cm yang diukur dari awal ujung mulut sampai ke akhir dari
tengkorak kepala, panjang kepala bagian lateral 4,5 cm yang diukur dari ujung
mulut sampai ke akhir operculum, panjang pre dorsal 3 cm yang diukur dari akhir
tengkorak kepala sampai ke awal belakang sirip punggung, panjang pangkal ekor-
dorsal 1 cm yang diukur dari pangkal sirip ekor sampai ke belakang pangkal sirip
dorsal, panjang pangkal ekor-anal 1 cm yang diukur dari pangkal sirip ekor
sampai ke dasar bagian pangkal sirip anal, panjang anal-pelvik 5,4 cm yang
diukur dari pangkal sirip pelvik sampai ke dasar bagian awal sirip anal.
Tinggi kepala di mata 2 cm yang diukur dari sisi atas kepala sampai sisi
bawah kepala yang melewati mata, tinggi kepala di tengkuk 4 cm yang diukur dari
tengkuk sampai ke sisi bawah kepala, tinggi badan di pelvik 5,5 cm yang diukur
dari bagian perut sampai ke bagian punggung melalui dasar sirip pelvic, tinggi
badan di awal dorsal 5,5 cm yang diukur dari awal dorsal sampai ke bagian bawah
badan, tinggi badan di akhir anal 1,5 cm yang diukur dari akhir anal sampai
13
kebagian atas kepala, tinggi batang ekor 0,8 cm yang diukur pada bagian
tersempit dari batang ekor, tinggi dasar ekor 1,5 cm yang diukur pada garis lurus
pada kedua sisi batang ekor, diameter bola mata 1,2 cm yang diukur dari pinggir
Panjang dasar sirip pectoral 6,8 cm yang diukur dari dasar yang paling
kemuka sampai ke puncak sirip, panjang dasar sirip dorsal 2,7 cm yang diukur
dari awal sampai ke bagian akhir dasar sirip dorsal, panjang sirip pelvik 0,7 cm
yang diukur dari dasar sirip pelvik sampai ke ujung sirip pelvik, panjang dasar
sirip anal 6 cm yang diukur dari awal sampai kebagian akhir sirip anal, ikan
kembung tidak memiliki sungut, panjang jari sirip dorsal terpanjang 2,4 cm yang
diukur dari dasar sirip dorsal sampai keujung jari sirip yang terpanjang, panjang
jari sirip pektoral terpanjang 2,1 cm yang diukur dari dasar sirip pektoral sampai
ke ujung jari sirip yang terpanjang, tidak memiliki panjang cuping sirip ekor
bagian atas 4,5 cm yang diukur dari pangkal batang ekor bagian atas sampai ke
ujung sirip ekor, dan panjang cuping sirip ekor bagian bawah 4,2 cm yang diukur
dari pangkal batang ekor sampai ke ujung sirip ekor bagian bawah.
diukur dari ujung hidung sampai ke ujung sirip ekor yang disatukan, panjang baku
19 cm yang diukur dari ujung hidung sampai ke dasar sirip ekor, panjang kepala
bagian dorsal 3 cm yang diukur dari awal ujung mulut sampai ke akhir dari
tengkorak kepala, panjang kepala bagian lateral 5 cm yang diukur dari ujung
mulut sampai ke akhir operculum, panjang pre dorsal 3 cm yang diukur dari akhir
tengkorak kepala sampai ke awal belakang sirip punggung, panjang pangkal ekor-
14
dorsal 4,5 cm yang diukur dari pangkal sirip ekor sampai ke belakang pangkal
sirip dorsal, panjang pangkal ekor-anal 4,5 cm yang diukur dari pangkal sirip ekor
sampai ke dasar bagian pangkal sirip anal, panjang anal-pelvik 4 cm yang diukur
dari pangkal sirip pelvik sampai ke dasar bagian awal sirip anal.
Tinggi kepala di mata 1 cm yang diukur dari sisi atas kepala sampai sisi
bawah kepala yang melewati mata, tinggi kepala di tengkuk 3,5 cm yang diukur
dari tengkuk sampai ke sisi bawah kepala, tinggi badan di pelvik 4,3 cm yang
diukur dari bagian perut sampai ke bagian punggung melalui dasar sirip pelvic,
tinggi badan di awal dorsal 4,5 cm yang diukur dari awal dorsal sampai ke bagian
bawah badan, tinggi badan di akhir anal 2,4 cm yang diukur dari akhir anal
sampai kebagian atas kepala, tinggi batang ekor 2,3 cm yang diukur pada bagian
tersempit dari batang ekor, tinggi dasar ekor 3,8 cm yang diukur pada garis lurus
pada kedua sisi batang ekor, diameter bola mata 1,3 cm yang diukur dari pinggir
Panjang dasar sirip pectoral 5 cm yang diukur dari dasar yang paling
kemuka sampai ke puncak sirip, panjang dasar sirip dorsal 1,8 cm yang diukur
dari awal sampai ke bagian akhir dasar sirip dorsal, panjang sirip pelvik 0,2 cm
yang diukur dari dasar sirip pelvik sampai ke ujung sirip pelvik, panjang dasar
sirip anal 4,5 cm yang diukur dari awal sampai kebagian akhir sirip anal, panjang
sungut 4,5 cm yang diukur dari dasar sungut sampai ke ujung sungut, panjang jari
sirip dorsal terpanjang 3,3 cm yang diukur dari dasar sirip dorsal sampai keujung
jari sirip yang terpanjang, panjang jari sirip pektoral terpanjang 3,1 cm yang
diukur dari dasar sirip pektoral sampai ke ujung jari sirip yang terpanjang, tidak
memiliki panjang cuping sirip ekor bagian atas 6,5 cm yang diukur dari pangkal
15
batang ekor bagian atas sampai ke ujung sirip ekor, dan panjang cuping sirip ekor
bagian bawah 2,6 cm yang diukur dari pangkal batang ekor sampai ke ujung sirip
4.2.2 Meristrik
semua struktur morfologi yang dapat dihitung misalnya jumlah sisik, jumlah
Ikan kembung memiliki sisik berbentuk stenoid dan garis lateral (garis
gurat sisi) tunggal, lengkap dan tidak terputus, bentuk sirip ekor bercagak. Warna
yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut
sebanyak 30, memiliki jumlah sisik di pipi sebanyak 52, memiliki 60 sisik di
sekeliling badan, mempunyai 45 sisik pada batang ekor, mempunyai 175 sisik
pada garis rusuk, memiliki 30 sisik di atas garis rusuk, dan 45 sisik di bawah garis
: 4,5 cm, BDH : 5,5 cm. Serta pengukuran mersitik yang didapatkan yaitu D. IX.
Ikan bandeng memiliki sisik berbentuk stenoid dan garis lateral (garis
gurat sisi) tunggal, lengkap dan tidak terputus, bentuk sirip ekor bercagak. Warna
yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut
sekeliling badan, mempunyai 12 sisik pada batang ekor, mempunyai 6 sisik pada
garis rusuk, memiliki 13 sisik di atas garis rusuk dan di bawah garis rusuk, yang
5 cm, BDH : 4,5 cm. Serta pengukuran mersitik yang didapatkan yaitu D. III.5 ;
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
struktur tubuh ikan. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur
antara lain adalah panjang total, panjang baku, tinggi badan ikan, lebar badan
ikan, tinggi sirip ikan, lebar sirip ikan, dan lain lain.
semua struktur morfologi yang dapat dihitung misalnya jumlah sisik, jumlah
Ukuran ikan kembung dengan TL : 21 cm, SL: 18 cm, HDL : 4,5 cm,
BDH : 5,5 cm. Serta pengukuran mersitik yang didapatkan yaitu D. IX. 10 ; V. II.
Ukuran ikan bandeng dengan TL : 24 cm, SL: 19 cm, HDL : 5 cm, BDH :
4,5 cm. Serta pengukuran mersitik yang didapatkan yaitu D. III.5 ; V. II. 9; P. II.
8; A. I. 6; C. VIII. 7.
5.2 Saran
dan perhitungan meristrik tubuh ikan, sehingga pada saat menjalani praktikum
tidak mengalami kesulitan. Dan diharapkan agar asisten dapat membantu dan
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Andi Iqbal. 2014. Iktiologi, Ikan Dan Segala Aspek Kehidupannya.
Yogyakarta: Depublish.
Haryati, Mirna dan Edison Saade. 2017. Pengaruh Suplementasi Lactobacillus sp.
Pada Pakan Buatan Tterhadap Aktivitas Enzim Pencernaan Larva Ikan
Bandeng (Chanos chanos). Jurnal Perikanan dan Kelautan, hlm. 611-
620.