Anda di halaman 1dari 6

Idea Nursing Journal Vol. VII No.

2 2016
ISSN : 2087-2879
MANAJEMEN PERSALINAN OLEH PERAWAT DAN BIDAN DI RUANG BERSALIN
RUMAH SAKIT PEMERINTAH ACEH

Delivery And Birth Management Performed By Nurses And Midwifes


In Obstetric Ward Public Hospital Aceh

Halimatussakdiah
Bagian Keperawatan Materniatas, Prodi DIII Keperawatan Banda Aceh Politeknik Kesehatan Aceh,
Email: atus_halimah@yahoo.com

ABSTRAK
Ibu yang menghadapi persalinan akan mengalami rasa takut, cemas dan bercampur bahagia saat proses persalinan.
Ibu yang akan menghadapi proses persalinan akan memberikan respon positif, risiko komplikasi akan kurang
apabila dipersiapkan, dikelola (manage) dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen persalinan
oleh perawat dan bidan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah Aceh dan Rumah Sakit Umum
Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2015. Jenis Penelitian ini jenisnya berbentuk deskriptif eksploratif. Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 29 Juni s/d 10 Juli 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik total sampling yaitu 33 orang perawat dan bidan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah
Aceh dan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar
fungsi manajemen dari aspek perencanaan persalinan berada pada kategori efektif (66,7%), pengorganisasian
persalinan berada pada kategori efektif (72,7%), penggerakan dan pelaksanaan persalinan berada pada kategori
efektif (54,5%), pengawasan dan pengendalian persalinan berada pada kategori efektif (63,6%) dan fungsi
manajemen persalinan berada pada kategori efektif sebanyak 19 responden (57,6%). Diharapkan hasil penelitian ini
dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan sosialisasi tentang manajemen persalinan
dalam bentuk workshop, sehingga dapat mencegah terjadinya penyulit persalinan dan lebih baik lagi manajemen
persalinan di masa yang akan datang.

Kata kunci: Kualitas, Manajemen, persalinan

ABSTRACT
Mother who are dealing with giving birth will experience fear, anxiety, and happy together with happiness. They
will give positive respond that will reduce risk of complication if it is well prepared and maintained. The aim of this
research is to know the delivery and birth management performed by nurse and midwife in obstetric ward at Ibu dan
Anak Hospital and Meuraxa Hospital located in Banda Aceh in 2015. This is a descriptive explorative research
which was conducted from 29th June to 10th July 2015. The technique of sampling used was total sampling in which
involved 33 nurses and midwifes in obstetric ward at Ibu dan Anak Hospital and Meuraxa Hospital in Banda Aceh.
The result of this study shows that most of the management function of delivery and birth is effective (66,7%), and
from the organization of delivery and birth is effective (72,7%), the aspect of activating and implementing is also
effective (54,5%), and the supervising and controlling aspect is effective as well (63,6%), and last from the
management function of delivery and birth is in effective level which involved 19 respondents (57,6%). It is expected
that the result of study will provide comprehensive input for medical staff to socialize the management function for
delivery and birth including workshop in order to prevent difficulties that might occur during delivery and also
improve the existing management to be better in the future.

Key Words: Quality, Management, Dilivery

PENDAHULUAN memberikan respon positif, risiko rendah


Perempuan dalam menghadapi persalinan komplikasi apabila dipersiapkan, dikelola
mengalami rasa takut, cemas, bercampur (manage) sesuai dengan manajemen yang baik.
bahagia. Hanya sebagian kecil perempuan yang Manajemen persalinan yang dilakukan akan
siap menghadapi persalinan secara fisik dan memberikan keuntungan pada ibu, petugas dan
psikologis. (Reeder, 2011). Peremapuan yang citra pelayanan kesehatan (Bobak 2010).
akan menghadapi proses persalinan akan

37
Idea Nursing Journal Halimatussakdiah

Kegiatan manajemen persalinan Wahyuni (2006) dalam penelitiannya


merupakan metode untuk mencapai tujuan dengan judul “Hubungan Antara Aspek
persalinan yang sejahtera, melalui Manajemen Persalinan Dengan Cakupan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan Persalinan Program KIA di Kabupaten
dan pengawasan dengan menggunakan Brebes, sebagian besar petugas memiliki
sumber daya yang ada secara efektif dan perencanaan 61,%, pelaksanaan 63,3%,
efisien (Gunadarma, 2007). Pengelolaan melaksanaan pembinaan 66,2%, melakukan
sebuah pelayanan merpakan kompetensi kerjasama dengan baik 66,7%, melakukan
utama perawat karena Ketidakefektifan evaluasi 56,9% dan memiliki cakupan
penerapan pelayanan kearah suatu persalinan masih kurang 55,4%.
perubahan akan berdampak buruk terhadap Berdasarkan studi pendahuluan yang
manajer, staf, dan organisasi karena peneliti lakukan di Ruang Bersalin Rumah
menghabiskan waktu dan dana (Bolton, Sakit Ibu dan Anak Pemerintahan Aceh dan
dkk., 1992). di Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota
Manajemen persalinan merupakan Banda Aceh didapatkan jumlah total perawat
salah satu strategi dalam pengelolaan dan bidan sebanyak 33 orang dan hasil
pelayanan professional pada maternitas observasi pada petugas dalam melakukan
(Neesson 2001 & Nursalam, 2014) namun manajemen persalinan, bahwa mereka telah
belum semua meakukan secara baik dan melakukan manajemen persalinan seperti
benar. Cara ini merupakan salah satu cara pemantauan kesejahteraan ibu dan janin,
menekan angka kesakitan dan kematian pada pemantauan perkembangan persalinan,
ibu dan bayi (Rikesdas, 2010). skrening dan pelaksanaan manajemen dasar
Menurut WHO (2010) dalam SDKI persalinan, namun tidak petugas
(2012), di sebutkan bahwa di negara-negara melaksanakan fungsi manajemen secara
berkembang terjadi sebanyak 536.000 sistematis disebabkan kurang focus, terburu-
perempuan meninggal, dan 99% kematian buru karena pasien banyak
ibu tersebut terjadi akibat masalah (perencanaan, pengoraginsasian,
persalinan dan nifas. Di Indonesia, penggerakkan dan pelaksanaan, pengawasan
berdasarkan hasil Survei Demografi dan dan pengendalian).
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012), Berdasarkan latar belakang tersebut
mengemukakan angka kematian ibu peneliti tertarik untuk mengetahui “Manajemen
melonjak sangat signifikan dari 228/100.000 Persalinan oleh Perawat dan Bidan di Ruang
kelahiran hidup (KH) menjadi 359 per Bersalin Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah
100.000 KH. Untuk menurunkan kematian, Aceh Dan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota
Banda Aceh Tahun 2015”.
pemerintah telah melaksanakan program
safe mother hood, yang didalamnya terdapat METODE
program persalinan bersih melalui Desain penelitian ini bersifat deskriptif
manajemen persalinan. eksploratif bertujuan untuk mengetahui
Berdasarkan hasil Rikesdas (2010), pelaksanaan manajemen persalinan oleh perawat
diperoleh bahwa penolong persalinan oleh dan bidan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu
tenaga kesehatan pada ibu yang melahirkan dan Anak Pemerintah Aceh dan Rumah Sakit
hanya 69,3%, dimana Provinsi DI Umum Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2015.
Yogyakarta adalah provinsi yang terbaik Populasi dalam penelitian ini adalah
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan seluruh perawat dan bidan yang bertugas di
yaitu 98,6% dibanding Maluku utara 26,6%, Ruang Bersalin RS Ibu dan Anak Pemerintah
Aceh sebanyak 18 orang dan di Ruang Bersalin
sedangkan provinsi Aceh hanya 91,7%.
RSU Meuraxa Kota B. Aceh sebanyak 15 orang
(total 33 orang).

38
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Pengumpulan data dilaksanakan di Ruang Pelaksanaan


Bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah 54,5
3 Efektif 18
Aceh dan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Tidak efektif 45,5
15
Banda Aceh, pada tanggal 29 Juni s/d 10 Juli Pengawasan
2015 dengan menggunakan rekam medik dan 21 63,6
4 Efektif 12 36,4
kuesioner pada 33 responden (total sampling). Tidak efektif
Analisa data dilakukan dengan Univariat pada
tiap-tiap variabel untuk mengetahui distribusi pada tabel 2, menunjukkan bahwa dari 33
dan prosentase dari masing-masing variabel responden, sebagian besar fungsi manajemen
menggunakan perangkat computer. dari aspek perencanaan persalinan berada pada
kategori efektif sebanyak 22 responden (66,7%),
HASIL fungsi pengorganisasian persalinan berada pada
Data Demografi Responden kategori efektif sebanyak 24 responden (72,7%).
Tabel 1 Distribusi frekwensi demografi Pada fungsi manajemen penggerakan dan
pelaksanaan persalinan berada pada kategori
No Jenis data Demografi f % efektif sebanyak 18 responden (54,5%).
Usia Sedangkan fungsi manajemen pengawasan dan
1.
26-35 tahun
5 15,2 pengendalian persalinan berada pada kategori
28 84,8 efektif sebanyak 21 responden (63,6%).
36-45
Pendidikan
2 DIII Fungsi manajemen persalinan pada
25 75,8
DIV
8 24,2 Perawat dan Bidan
Status Pekerjaan Tabel 3 .Fungsi Manajemen Persalinan Pada
PNS Perawat dan Bidan
3 25 75,8
Kontrak 8 24,2
Manajemen
No f %
Pelatihan Persalinan
4 Pernah 17 51,5
Tidak pernah 16 48,5 1 Efektif 19 57,6

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan 2 Tidak efektif 14 42,4


bahwa dari 33 responden yang berusia 36-45 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
tahun sebanyak 28 orang (84,8%), bahwa dari 33 responden, sebagian besar fungsi
berpendidikan DIII), sebanyak 25 responden manajemen persalinan berada pada kategori
(75,8%) berstatus PNS dan sebanyak 17 orang
efektif sebanyak 19 responden (57,6%).
(51,5%) pernah mengikuti pelatihan yang
berhubungan dengan persalinan. PEMBAHASAN
Fungsi perencanaan
Jenis Fungsi manajemen pada perawat dan Cooper dan Fraser (2009),
bidan mengemukakan bahwa persalinan bukan sekedar
Tabel 2. Distribusi frekuensi jenis fungsi peristiwa fisik murni, namun selama persalinan
manajemen di ruang Bersalin. dapat mempengaruhi hubungan antara ibu dan
bayi, serta persalinan dimasa yang akan datang.
Jenis Fungsi
No f % Pencapaian tujuan persalinan dapat
manajemen
berlangsung secara efektif jika manajemen
Perencanaan persalinan dilakukan dengan baik. Karena
22 66,7 manajemen merupakan ilmu atau seni tentang
1 Efektif
11 33,3 penggunaan sumber daya secara efisien, efektif
Tidak efektif
dan rasional untuk mencapai tujuan, yaitu
Pengorganisasia
2 Efektif 24 72,7 persalinan yang efektif dan efisien tanpa
Tidak efektif 9 27,3 komplikasi. Menurut Depkes dalam Serliana
(2012), manajemen persalinan adalah metode

39
Idea Nursing Journal Halimatussakdiah

dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan dengan persalinan, pelatihan yang di ikuti
anak yang khusus dilakukan oleh penolong responden memberikan informasi bagi
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada responden dengan fungsi manajemen dari segi
individu, keluarga dan masyarakat. pengorganisasian, dalam melaksanakan asuhan
Hasil penelitian menemukan ada persalinan, sehingga responden mampu
hubungan aspek-aspek terkait dengan gaya melakukan identifikasi masalah sebelum
kepemimpinan dan manajemen.. Morrison melakukan tindakan asuhan keperawatan
(2008), menemukan ada hubungan antara persalinan (analisa data, menegakkan diagnosa
kecerdasan emosional dengan gaya penanganan melakukan tindakan dan evaluasi sesuai dengan
masalah manajemen di lingkungan kerja (p fungsi manajemen.
value, 0.00)
Peneliti berasumsi bahwa fungsi Fungsi penggerakan
manajemen dari aspek perencanaan persalinan Fungsi manajemen ini menjadi penggerak
berada pada kategori efektif, disebabkan karena semua sumber daya dan kegiatan ditetapkan
sebanyak 8 orang (24,2%) berpendidikan DIV. pada fungsi pengorganisasian untuk mencapai
karena jenjang pendidikan akan memberikan tujuan dirumuskan dalam fungsi perencanaan.
informasi tentang fungsi manajemen tentang Sebagai fungsi penggerak, peran manajer
perencanaan, asuhan keperawatan persalinan menjadi amat penting untuk mengarahkan dan
sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menggerakkan semua sumber daya untuk
telah di sepakati seperti mengkaji pasieng mencapai tujuan yang telah dirumuskan
dengan format patograf, melakukan sterilisasi (Giellies, 1994). Agar seorang manajer mampu
alat dan mengkaji kebutuhan pasien. menggerakkan dan mengarahkan sumber daya
manusia dalam organisasi untuk mencapai
Pengorganisasian persalinan. tujuan, dibutuhkan kepemimpinan (lesdership),
Hidayat dan Uliyah, (2006) menyatakan motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar
bahwa manajemen persalinan merupakan proses staf (Bolton, dkk. 1992).
pemecahan masalah yang digunakan sebagai Hasil penelitian ini sejalan dengan
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan penelitian yang dilakukan oleh Bruno (1997),
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan- dimana diperoleh hasil bahwa cakupan
penemuan, keteranpilan dalam rangkaian persalinan berhubungan dengan aspek-aspek
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu manajemen dilakukan penolong dalam
keputusan berfokus pada klien. Nursalam melakukan koordinasi 72%.
(2014), mengemukakan manajemen pelayanan Peneliti berasumsi bahwa fungsi
tidak terlepas dari proses pembaharuan manajemen dari aspek penggerakan berada pada
pelayanan keperawatan yang mengacu kepada kategori efektif, disebabkan karena responden
prinsip-prinsip kolektivitas (kebersamaan), jasa telah memiliki pengalaman dalam melakukan
layanan (retail), komitmen, ktualisasi, produktif fungsi manajemen secara keseluruhan dalam
dan Inovatif. melakukan asuhan persalinan normal meliputi
Hasil penelitian ini sejalan dengan pemeriksaan fisik pada ibu bersalin dan
penelitian yang pernah dilakukan oleh Bruno melakukan penanganan kala I, II, III dan IV
(1997), dimana diperoleh hasil bahwa berdasarkan SOP, identifikasi masalah sebelum
karakteristik penolong persalinan berhubungan melakukan tindakan asuhan persalinan,
dengan cakupan persalinan dan aspek-aspek merumuskan diagnosa asuhan persalinan sesuai
manajemen. Ditemukan ada hubungan antara analisa data, menegakkan diagnosa setelah
aspek-aspek pelaksanaan cakupan persalinan di melakukan kolaborasi. Hal ini dapat
Kabupaten Sanggau p=0,019 (p<0,05). menyebabkan fungsi manajemen dari aspek
Peneliti berasumsi bahwa fungsi penggerakan dan pelaksanaan berlangsung
manajemen dari aspek pengorganisasian efektif.
persalinan berada pada kategori efektif, hal ini
disebabkan karena sebanyak 17 orang (51,5%)
pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan

40
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Fungsi pengawasan/ pengendalian persalinan. 39,05% kerjasama, 28,8% evaluasi. Sedangkan


Fungsi pengawasan dan pengendalian cakupan persalinan masih berada pada kategori
(controlling) adalah fungsi manajemen yang kurang 20,3%,.
keempat. Fungsi ini mempunyai kaitan erat Peneliti berasumsi bahwa fungsi
dengan ketiga fungsi manajemen lainnya, manajemen dari pengawasan dan pengendalian
terutama dengan fungsi perencanaan (gillies, persalinan berada pada kategori efektif,
1994). Untuk menerapkan fungsi pengawasan disebabkan karena sebagian besar responden
dan pengendalian (Wasdal) diperlukan standar telah mendapatkan bimbingan dan arahan dalam
(input, proses, output dan outcome) yang melakukan pengawasan dan pengendalian
dituangkan dalam bentuk target atau prosedur dalam manajemen persalinan lebih maksimal,
kerja (Ivancevich, et all. 2007). Kepala sehingga mampu melakukan asuhan perawatan
ruang/ketua Tim harus melakukan deteksi dini pada persalinan normal secara efektif.
kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap
standar, mencegah, mengendalikan atau KESIMPULAN
mengurangi, dapat lebih diefisienkan, (Pribadi, Hasil penelitian ini menunjukkan data
2008 & Muninjaya, 2012). Secara umum Funsi manajemen persalinan
Hidayat dan Uliyah, (2006) manajemen Perawat dan Bidan di RS Pemerintah Aceh
persalinan bertujuan untuk memberikan asuhan dijabarkan meliputi: fungsi pengorganisasian
yang memadai selama persalinan dalam upaya persalinan oleh pada kategori efektif 24
mencapai pertolongan persalinan yang bersih responden (72,7%), Fungsi pelaksanaan
dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang persalinan berada pada kategori efektif 18
ibu dan bayi. Mendeteksi komplikasi secara responden (54,5%), sementara fungsi
tepat waktu, Memberikan dukungan serta cepat pengawasan persalinan pada kategori efektif 21
bereaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan responden (63,6%). Keseluruhan fungsi
keluarganya selama persalinan dan kelahiran manajemen persalinan pada kategori efektif 19
bayi responden (57,6%).
Peneliti berasumsi bahwa fungsi Kepada Perawat dan Bidan disarnkan
manajemen dari aspek pengendalaian telah agar lebih terampil dalam menerapkan
mendapatkan bimbingan dan arahan dalam manajemen persalinan dengan menggunakan
manajemen persalinan secara berkala dan SOP yang tersedia dan bagi institusi tempat
adanya SOP, sehingga Perawat dan Bidan penelitian untuk mengambil kebijakan
mampu melakukan asuhan persalinan secara melakukan sosialisasi manajemen persalinan,
efektif. dengan mengadakan pelatihan berkelanjutan.
Selanjutnya bagi peneliti lain, dapat meneliti
Fungsi manajemen persalinan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
Manajemen pelayanan keperawatan yang pelaksanaan manajemen persalinan..
professional akan meningkaktkan jumlah
loyalitas pasien. Hal ini akan meningkatkan daya KEPUSTAKAAN
jual pelayanan kesehatan di institusi, Bolton, dkk. (1992). Ten Steps for Managing
miningkatkan laba atau profitabillitas (Kaplan, Organisational Change. Journal of
Norton, 1996) dalam Nursalam (2014). Subsidi Nursing Administration, 22, 14–20.
silang dana untuk meningkatkan kualitas
pelayanan maupun imbalan yang diberikan pada Bobak. (2010). Buku Ajar Keperawatan
seluruh SDM di Institusi pelayanan kesehatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
tersebut akan lebih meningkat. Serta gairah kerja
tenaga kesehatan (Marquis, B.L., dan C.J. Bruno. (1997). Hubungan Aspek-Aspek
Huston. 2000), Manajemen Terhadap Cakupan Persalinan
Hasil penelitian ini didukung oleh oleh Di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.
Indrasari (2002), tentang manajemen persalinan,
dan diperoleh hasil bahwa 59,9% responden Cooper dan Fraser, (2009). Myles Buku Ajar
melakukan perencanaan, 50,8% pembinaan, Kebidanan. Jakarta: EGC.

41
Idea Nursing Journal Halimatussakdiah

Gillies, D. A. (1994). Nursing Management: A Muninjaya. (2012). Manajemen Kesehatan Edisi


system approach, Third edition. 3. Jakarta: EGC.
Philadelphia: WB. Saunders Company.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan.
Gunadarma. (2007). Manajemen Sebagai Ilmu Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Pengetahuan. Lbirary Jakarta: Profesional. Edisi 4. Jakarta: Salemba
Univiversitas Gunadarma. Medika.
Gunadarma.ac.id. Diperoleh 10 Desember
2015. Pribadi, A. (2008). Analisis Pengaruh Faktor
Pengetahuan, Motivasi, Dan Persepsi
Hidayat & Uliyah, (2006). Persalinan Normal. . Perawat Tentang Supervisi Ka Ruang
http://syehaceh.wordpress.com Diperoleh Terhadap Pelaksanaan Dokumentasi
23 Desember 2014. Askep Di Ruang Rawat Inap RSUD Kelet
Prov Jawa Tengah. eprints.undip.ac.id
Indrasari. (2002). Hubungan Antara Beberapa Diperoleh 23 Desember 2014.
Aspek Manajemen Persalinan Program
KIA Puskesmas Dengan Cakupan
Persalinan Di Desa Kabupaten Demak. Reeder, S.J., Martin, L.L & Griffin, D.K. (2011).
eprints.undip.ac.id. Diperoleh 23 Maternity Nursing; Family Newborn and
Desember 2014. Women ’ s Health Care. Philadelphia:
Lippincott.
Ivancevich, J., Konopaske, R,. & Matteson, M,.
(2007). Prilaku dan manajemen Rikesdas, (2010). Riskesdas. Jakarta: Badan
organisasi, ed.7, Jakarta : Erlangga. Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI.
Neesson, J.D. & May, K.A. (2003).
Comprehensive Maternity Nursing; Rumah Sakit Ibu dan Anak, (2014). Laporan Ibu
Nursing Process and the Childbearing Bersalin. Kota Banda Aceh.
Family. Philadelphia: J.B Lippincott
company. Serliana, (2012). Manajemen Persalinan.
http://serliana155.com (dikutip tanggal 10
Marquis, B.L,. & C.J. Huston. (2000). Februari 2014).
Leadership Roles And Management Survei Kesehatan Dasar Rumah Tangga, (2012).
Functions In Nursing. Philadelphia: JB Kematian Ibu dan Anak. Jakarta :
Lippincott. Kemenkes RI.
Wahyuni, (2006). Hubungan Manajemen
Morrison, J. (2008). The Relationship Between Persalinan dengan Cakupan Persalinan
Emotional Intelligence Competencies And Program KIA di Ka Brebes.
Preferred Conflict-Handling Styles. http://eprint.dinus.ac.id Diperoleh 23
Journal of Nursing Management, Desember 2015.
Blackwell Publishing Ltd.

42

Anda mungkin juga menyukai