Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER

Pembimbing:
dr. Mahdar Johan, Sp.KK

Disusun oleh:
Natasha Vinita Wardoyo
2016-061-134

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 19 MARET 2018 – 21 APRIL 2018
RSUD R. SYAMSUDIN, SH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
BAB I
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
a. Nama : An. I
b. Usia : 11 tahun
c. Alamat : Sukabumi
d. Agama : Islam
e. Suku : Sunda
f. Pekerjaan : Pelajar Sekolah Dasar (SD)
g. Tanggal Pemeriksaan : 27 Maret 2018

II. Anamnesis (alloanamnesis dengan ibu pasien)


a. Keluhan utama:
Bintil - bintil pada perut sejak 4 hari sebelum datang ke poli
b. Keluhan tambahan:
Nyeri pada bintil jika disentuh atau terkena pakaian sejak 4 hari sebelum
datang ke poli
c. Riwayat perjalanan penyakit:
Pasien mengeluhkan munculnya bintil berisi cairan pada perut bagian kiri
sejak 4 hari sebelum datang ke poli. Bintil ini timbul secara berkelompok dan
hanya ada pada perut bagian kiri dan tidak timbul di area tubuh lain. Pada
awalnya hanya timbul sedikit kemudian menjadi semakin banyak. Area perut
hingga pinggang kiri tersebut terasa sakit seperti rasa panas dan tersengat
terutama jika disentuh atau terkena pakaian. Pasien tidak mengeluhkan adanya
gatal atau keluhan lain pada area tersebut.
Pada 1 minggu sebelum pasien datang ke poli, pasien mengalami
demam, lemas, batuk, dan pilek. Pasien diberi obat parasetamol oleh ibunya
untuk mengatasi gejala tersebut. Ketika bintil mulai muncul pada perut pasien,
demam sudah tidak ada lagi. Ibu pasien membawa pasien ke poli kulit dan
kelamin RSUD R. Syamsudin SH.
d. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien
memiliki riwayat mengalami infeksi varisela (cacar air) pada saat pasien
berusia 3 tahun. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lainnya. Ibu pasien
mengatakan riwayat imunisasi dasar pasien lengkap saat pasien masih bayi,
namun ibu pasien mengatakan tidak pernah imunisasi lagi.
e. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara, kakak dan orang
tua pasien sudah pernah mengalami infeksi varisela. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit dalam keluarganya.
f. Riwayat kebiasaan:
Pasien merupakan seorang pelajar SD dan tidak memiliki kebiasaan
apapun terkait dengan keluhan pasien.
g. Riwayat pengobatan:
Ibu pasien memberikan obat parasetamol saat pasien demam pada 1
minggu lalu. Ibu pasien belum memberikan obat apapun untuk keluhan bintil
di perut pasien.

III. Pemeriksaan Fisik


a. Pemeriksaan fisik umum
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital
Nadi : 84x/menit
Laju napas : 16x/menit
Suhu : 36,5oC
 Status gizi
Berat badan : 40 kg
Tinggi badan : 145 cm
Indeks Massa Tubuh (IMT): 19,0 kg/m2
 Pemeriksaan fisik generalisata dalam batas normal
b. Pemeriksaan fisik khusus (dermatologi)
 Letak lesi: region lumbalis sinistra anterior dan posterior
 Efloresensi:
- Kelainan kulit primer : vesikel berkelompok dasar eritema
- Kelainan kulit sekunder : ekskoriasi
 Sifat UKK:
- Ukuran : vesikel, bula
- Susunan/bentuk : herpetiginosa
- Penyebaran dan lokalisasi : regional menurut dermatom,
unilateral

c. Pemeriksaan Penunjang
 Tidak dilakukan

IV. Resume Kasus


Anak laki-laki berusia 11 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD R.
Syamsudin SH dengan keluhan bintil pada perut sebelah kiri yang terasa nyeri
seperti tersengat saat disentuh atau terkena pakaian. Tidak terdapat keluhan gatal.
Pasien pernah mengalami infeksi varisela pada saat pasien berusia 3 tahun.
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital
Nadi : 84x/menit
Laju napas : 16x/menit
Suhu : 36,5oC
 Status gizi normal
 Pemeriksaan fisik umum lain dalam batas normal

Pada pemeriksaan fisik khusus (dermatologi) didapatkan:


 Letak lesi: regio lumbalis sinistra anterior dan posterior
 Efloresensi:
- Kelainan kulit primer : vesikel berkelompok dengan dasar
eritema
- Kelainan kulit sekunder : ekskoriasi
 Sifat UKK:
- Ukuran : vesikel, bula
- Susunan/bentuk : herpetiginosa
- Penyebaran dan lokalisasi : regional menurut dermatom,
unilateral
V. Diagnosis
a. Diagnosis banding
 Herpes zoster
 Herpes simplex
b. Diagnosis kerja: Herpes zoster
VI. Tatalaksana
a. Medikamentosa
 Sistemik
- Acyclovir oral bagi anak 20 mg/kgBB/dosis dengan dosis maksimum
800 mg/dosis1:
Acyclovir 5 x 800 mg PO
- Natrium diklofenak 3 x 25 mg PO
 Topikal:
- Kompres dengan solusio calamin
b. Non-medikamentosa
 Edukasi
- Menjaga higiene personal (mencuci tangan, mandi, pakaian yang
nyaman dan lembut)
- Hindari menyentuh atau menggaruk lesi
- Herpes zoster adalah virus lama dalam tubuh yang aktif kembali
yang timbul saat kondisi imun pasien lemah
 Tidak ada makanan yang dihindari, nutrisi harus tercukupi
 Istirahat yang cukup

VII. Prognosis
a. Quo ad vitam : bonam
b. Quo ad functionam : bonam
c. Quo ad sanationam : bonam
BAB II
ANALISIS KASUS

I. Analisis Diagnosis Kerja

Herpes zoster Teori2,3 Kasus


Epidemiologi - Terjadi secara sporadis - Terjadi pada anak berusia
sepanjang tahun 11 tahun yang
- Insiden dan keparahan immunokompeten, tidak
penyakit meningkat sedang menggunakan
dengan bertambahnya usia kortikosteroid
(> 60 tahun), disfungsi
imun selular
Etiologi - Reaktivasi virus varisela- - Reaktivasi virus varisela-
zoster yang berada di zoster yang berada di
ganglion saraf posterior ganglion saraf posterior
Manifestasi Klinis Gejala prodromal berupa nyeri Gejala prodromal berupa demam,
otot lokal, nyeri tulang, pegal, lemas, batuk, dan pilek pada 1
paresthesia di sepanjang minggu sebelum datang ke poli
dermatom, gatal, rasa terbakar, kulit dan kelamin.
nyeri kepala, malaise, demam. Erupsi kulit berupa vesikel jernih
Gejala prodromal berlangsung 1- berkelompok pada 4 hari sebelum
10 hari datang ke poli kulit dan kelamin,
Erupsi kulit, gatal atau nyeri disertai dengan nyeri terlokalisata
terlokalisata terbatas pada satu di area lumbar sinistra
dermatom berupa makula
kemerahan kemudian menjadi
papul, vesikel jernih berkelompok
dalam 3-5 hari, pecah menjadi
krusta dan involusi dalam waktu
2-4 minggu
Tatalaksana Medikamentosa: Medikamentosa
- Sistemik: - Sistemik:
Antivirus (dewasa): Acyclovir 5 x 800 mg PO
famcyclovir 3 x 500 mg, Natrium diklofenak 3 x 25
valacyclovir 3 x 1000 mg, mg PO
acyclovir 5 x 800 mg - Topikal:
diberikan sebelum 72 jam Kompres solusio calamine
onset lesi selama 7 hari
Kortikosteroid: Non-medikamentosa
Tidak dianjurkan
- Edukasi
pemberian kortikosteroid
o Menjaga higiene
oral pada herpes zoster
personal (mencuci
Analgetik:
tangan, mandi, pakaian
NSAIDs, analgetik non-
yang nyaman dan
opioid, opioid
lembut)
Antidepresan &
o Hindari menyentuh
antikonvulsan:
atau menggaruk lesi
Antidepresan trisiklik,
o Herpes zoster adalah
gabapentin
virus lama yang aktif
- Topikal:
kembali yang timbul
Kompres solusio calamin
saat kondisi imun
pasien lemah
Non-medikamentosa
o Tidak ada makanan
- Edukasi
yang dihindari, nutrisi
o Menjaga higiene
harus tercukupi
personal (mencuci
o Istirahat yang cukup
tangan, mandi,
pakaian yang nyaman
dan lembut)
o Hindari menyentuh
atau menggaruk lesi
o Herpes zoster adalah
virus lama yang aktif
kembali yang timbul
saat kondisi imun
pasien lemah
o Tidak ada makanan
yang dihindari, nutrisi
harus tercukupi
o Istirahat yang cukup

II. Analisis Diagnosis Banding


Lesi vesikel berkelompok disertai nyeri
Herpes zoster Herpes simplex
Lokasi predileksi Lesi hanya terbatas HHV-1 predileksi pada
menurut dermatom, orofacial, HHV-2
unilateral predileksi pada genitalia
Daerah kulit manapun
dengan lapisan pertahanan
kulit terganggu (trauma)
Efloresensi Vesikel, bula berkelompok Vesikel multipel
dengan dasar eritema berkelompok dengan dasar
tersusun berdasarkan sembab dan eritema
dermatom
Etiologi Reaktivasi virus varisela- Human herpesvirus 1 dan
zoster (HHV-3) 2 (HHV-1, HHV-2)
DAFTAR PUSTAKA

1. LaRussa PS, Marin M. Varicella-Zoster Virus Infections. In: Nelson Textbook of


Pediatrics. 19th ed. Elsevier; 2011.

2. Menaldi SLS, Bramono K, Indriatmi W. Herpes Zoster. In: Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2015.

3. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Varicella and Herpes Zoster. In: Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. 8th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2012.

Anda mungkin juga menyukai