Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TUGAS AKHIR

FORMULASI MASKER KULIT BUAH JERUK (CITRUS)


SEBAGAI PENGANGKAT SEL KULIT MATI

OLEH

VINGKI PRATIWI GANENGGARA


24041316411

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA


DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GARUT
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
karunia-Nya dan semoga shalawat serta salam juga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga beserta para sahabatnya.
Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan proposal tentang kosmetik ini dengan tepat
waktu. proposal ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan tentang kosmetik.
saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya menerima segala kritik
yang membangun dan saran-saran yang menuju perbaikan proposal ini. Akhirnya, semoga proposal ini mampu
memberikan manfaat bagi kita semuanya dan menjadi pedoman bagi proposal selanjutnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

GARUT, 26 JULI 2018

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….


2.1 Sejarah Kosmetik Secara Umum ………………………………………..
2.2 Sejarah Masker ………………………………………………………….
2.3 Kandungan Kulit Jeruk ………………………………………………….
2.4 Manfaat Kulit Jeruk ……………………………………………………..

BABIII METODE PENELITIAN ……………………………………


3.1 Alat dan Bahan ………………………………………………………….
3.2 Langkah kerja …………………………………………………………...
3.3 Metode Pelaksanaan …………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kecantikan kulit tubuh khususnya wajah adalah idaman bagi setiap manusia
terlebih di kalangan wanita. Berbagai cara dan usaha dilakukan kaum hawa untuk memiliki
wajah yang cantik, muda dan tampak berseri‐seri. Bahkan tidak sedikit mereka yang
mengeluarkan banyak biaya dalam memperoleh kecantikan kulit wajah.
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Bagi wanita kulit merupakan bagian
tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan. Lapisan
kulit pada dasarnya sama di semua bagian tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan
bibir. Tebalnya bervariasi dari 0,5 mm di kelopak mata sampai 4 mm di telapak kaki. Kulit
wajah sedikit berbeda karena lapisan bawahnya terdapat lebih banyak pembuluh darah. Itu
sebabnya, goresan sedikit saja pada wajah dapat mengeluarkan darah yang cukup banyak.
Selain itu, pembuluh darah wajah dan telinga sangat sensitif terhadap pengaruh emosi.
Ketika seseorang sedang emosi karena sesuatu hal, misal karena malu atau marah maka
wajah orang tersebut akan memerah. Warna merah itu disebabkan oleh pelebaran
pembuluh darah. Oleh karena wajah memiliki banyak pembuluh darah, wajah biasanya
mempunyai kulit yang lebih halus dari bagian tubuh yang lain. Kehalusan kulit wajah juga
diakibatkan sering terkena sinar ultraviolet matahari di pagi hari. Di samping kulit wajah
yang tipis, saraf yang mengurus sensasi pada wajah membuat wajah sangat sensitif dengan
gejala‐gejala yang menyerang dari luar. Lapisan cornium diperlukan untuk melindungi
kulit dari bek kombinasi (hanya sebagai rangsangan dari dalam dan luar kulit). Unsur sinar
matahari yang menyebabkan rasa panas di kulit adalah unsur inframerah dan dapat
menembus serta mempengaruhi kualitas kulit adalah sinar ultraviolet. Setiap manusia
memiliki karakteris‐tik kulit wajah yang berbeda‐beda jenis‐nya. Kulit wajah berminyak
cenderung berjerawat dan memiliki pori‐pori besar. Jenis wajah berminyak ada dua, yaitu
wajah berminyak seluruh wajah dan berminyak kombinasi (hanya di daerah dagu, hidung,
dan dahi). Namun, kulit wajah kering cenderung kasar dan seiring dengan bertambahnya
kulit wajah kering mudah menjadi keriput. Kulit wajah sensitif yaitu kulit wajah yang
cepat bereaksi terhadap bahan‐bahan kimia. Hal itu dapat menimbulkan iritasi dan
kemerah‐merahan pada kulit wajah apabila terkena serangan dari zat‐zat kimia kosmetik.
Bermacam‐macam masalah kulit wajah menyebabkan manusia lebih memperhatikan
perawatan kulit wajah dibandingkan kulit tubuh yang lain. Perawatan kulit wajah yang
dilakukan sehari hari dapat menyehatkan kulit wajah.
Masker wajah sudah dikenal sejak berabad abad lamanya, pemakaian
masker wajah dikenal sejak jaman kerajaan atau dinasty . Dipakai oleh puteri keraton
dalam menghaluskan kulit dan mempercantik secara alami, pemakaian bahan ini terbuat
dari herbal tumbuhan-tumbuhan atau buah buahan yang dikeringkan, dikemas sedemikian
rupa secara higienis. Dari bahan yang digunakan oleh budaya leluhur, dibuat secara murni
tanpa bahan pengawet atau pemutih yang bisa merusak atau membahayakan kulit wajah.
Ini sangatlah penting karena wajah adalah estetika manusia yang akan dilihat pertama oleh
orang lain. Relaxology memahami dan mengerti akan hal tersebut.
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia dan
jeruk tumbuh pertama kali tumbuh di negara China. Jeruk (Citrus) adalah salah satu buah
yang mengandung banyak Vitamin C dan berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Jeruk
(Citrus) merupakan buah yang termasuk dalam keluarga Citrus dan berasal dari suku
Rutaceae. Buah jeruk (Citrus) memiliki banyak khasiat dan manfaat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Daging buah jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi
yang mampu menambah daya tahan tubuh. Selain daging jeruk, khasiat dan manfaat buah
jeruk juga banyak terkandung pada kulit jeruk.
Kulit jeruk memiliki kandungan manfaat yang tidak kalah banyak
dibandingkan dengan kandungan buah jeruknya sendiri. Kandungan kulit jeruk memiliki
manfaat diantaranya mulai dari penenang, penghalus kulit hingga obat anti nyamuk.
Berdasarkan penjelasan di atas maka akan dikaji bebarapa masalah diantara‐nya
pemanfaatan limbah kulit jeruk dalam bidang kesehatan kulit, misalnya sebagai bahan
dasar masker wajah. Ketersediaan masker kulit wajah yang melimpah dengan harga yang
relatif mahal, bahan kimia dalam campuran masker kulit wajah dapat mengganggu
kesehatan kulit, terjadi iritasi, dan alergi. Namun, karena keterbatasan dalam proses
penelitian diantaranya waktu, tenaga, dan pikiran maka saya hanya membatasi penelitian
hanya pada cara pembuatan masker kulit wajah dengan menggunakan bahan alternatif
kulit jeruk dan mengetahui adanya kandungan antioksidan pada tepung kulit jeruk.
Kandungan kulit jeruk tidak kalah banyak dibandingkan dengan kandungan buah jeruknya
sendiri. Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah satunya adalah minyak
atsiri. Kandungan kulit jeruk yang satu ini banyak ber‐manfaat bagi manusia.
Minyak atsiri adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental
bila diletakkan pada suhu ruangan. Minyak ini mengeluarkan aroma yang sangat khas dan
biasa digunakan sebagai bahan pembuat minyak gosok alami yang digunakan untuk
pengobatan dan kosmetika. Kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai
komponen seperti tepen, sesquiten, aldehida, ester dan sterol. Kandungan minyak kulit
jeruk yang begitu banyak sehingga dapat digunakan sebagai flavour terhadap produk
minuman, kosmetika, dan sanitari. Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang
berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, antara lain vitamin, polipenol,
karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk
mencegah terjadinya penyakit.
Antioksi‐dan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang
terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas, membantu menghentikan proses perusakan
sel dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Selain itu, antioksidan juga
akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri
elektron dari sel dan DNA. Zat ini bisa dengan mudah didapatkan dari berbagai makanan,
antara lain: pepaya, strawberry, jeruk, lemon, bunga kol, bawang putih, anggur, raspberry,
jeruk keprok, bayam, tomat, dan nanas. Senyawa antioksidan yang dapat menghambat
oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak
reaktif yang relatif stabil. Senyawa fenolik dan flavonoid merupakan sumber antioksidan
alami yang biasanya terdapat dalam tumbuhan. Selain itu, antioksidan memiliki
kemampuan dalam memberikan elektron, mengikat dan mengakhiri reaksi berantai radikal
bebas yang mematikan. Antioksidan yang dipakai kemudian didaur ulang oleh antioksidan
lain untuk mencegahnya menjadi radikal bebas (bagi dirinya sendiri) atau tetap dalam
bentuk tersebut tetapi dengan struktur. 4 Flavonoid termasuk senyawa antioksidan, Javed
Intekhab dan Mohammad Aslam (2009: 1‐8) telah melakukan penelitian terhadap senyawa
flavonoid pada akar tanaman jeruk (Citrus sinensis) dan menemukan struktur flavonoid
pada akar tanaman jeruk (Citrus sinensis) yaitu 5,8‐dihidroksi‐4,6,7‐ trimetoksiflavon.
Dalam era globalisasi pada saat ini, kemajuan bidang kesehatan semakin
melesat dari waktu ke waktu, khususnya pada bidang Kosmetikologi. Dengan majunya era
globalisasi ini, Kosmetik tidaklah menjadi sesuatu yang mewah bahkan kosmetik menjadi
hal yang wajib bagi umat manusia, khususnya kaum hawa.
Manfaat dari penelitian ini menguntungkan beberapa pihak diantaranya bagi peneliti,
dapat mengaplikasikan ilmu‐ilmu yang didapat untuk dikembangkan lebih lanjut, untuk
menambah wawasan atau pengetahuan dalam pemanfaatan kulit jeruk menjadi masker
wajah, sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang telah ada, meningkatkan
kerjasama dan membangun kreativitas dalam keilmuan, mengetahui potensi kulit jeruk
manis sebagai bahan alternatif pembuatan masker wajah yang aman dan menyehatkan.
Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan pembuatan
masker wajah dengan memanfaatkan kulit jeruk manis sebagai bahan utamanya,
memberikan peluang usaha dalam pembuatan masker wajah dari bahan dasar kulit jeruk,
menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah dengan memanfaatkan kulit jeruk
menjadi masker wajah, bahan kimia dalam campuran masker kulit wajah dapat
mengganggu kesehatan kulit, terjadi iritasi, dan alergi.

1.2Rumusan Masalah

1. Apa manfaat masker kulit jeruk ?


2. Apa kandungan kulit jeruk ?
3. Apa alat dan bahan untuk membuat masker kulit jeruk ?
4. Bagaimana Metode penelitian ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya proposal ini adalah untuk memberikan informasi kepada


pembaca tentang suatu kosmetik, bagaimana kosmetik yang baik dan hal-hal apa saja yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan suatu kosmetik. mengaplikasikan ilmu‐ilmu yang
didapat untuk dikembangkan lebih lanjut, untuk menambah wawasan atau pengetahuan
dalam pemanfaatan kulit jeruk menjadi masker wajah, sebagai wahana pengembangan
ilmu pengetahuan yang telah ada, meningkatkan kerjasama dan membangun kreativitas
dalam keilmuan, mengetahui potensi kulit jeruk manis sebagai bahan alternatif pembuatan
masker wajah yang aman dan menyehatkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 sejarah Kosmetik Secara Umum


Sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah digunakan dan dikenal masyarakat.
Hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkiologi, dan etnologi di Mesir dan India
membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep salep
aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal
ini menunjukkan perkembangan kosmetik dimasa itu.
Bukti lain misalnya 200 tahun yang lalu, Cleopatra menggunakan susu sebagai
rendaman saat mandi. Dia begitu senang karena mendapat manfaat dari laktosa susu untuk
kemulusan kulitnya. Sejak saat itu susu digunakan semacam kosmetik dan obat.
Alam yang kaya akan tanaman obat, rempah-rempah, dll, oleh masyarakat dahulu
digunakan sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah secara tradisional pula.
Misalnya rempah-rempah, ginseng dll, biasanya digunakan sebagai campuran mandi para
putri-putri raja dahulu. Hingga sekarang kosmetik tradisional tersebut juga masih diminati
oleh kebanyakan masyarakat karena dipercaya lebih alami dan memberikan efek yang
lebih sehat.
Hippocrates ( 460 – 370 SM ) dan kawan-kawanya mempunyai peran yang
penting dalam sejarah awal pengembangan kosmetik dan kosmetologi modern melalui
dasar-dasar dermatologi, diet, dan olahraga sebagai sarana yang baik untuk kesehatan dan
kecantikan, Beberapa ahli yang berperan aktif dalam pengembangan kosmetik, antara lain,
adalah Comelius Celcus, Discorides, dan Galen, mereka adalah para ahli yang memajukan
ilmu kesehatan gigi, bedah plastek, dermitologi, kimia, dan farmasi.
Pada jaman Renaissance ( 1300 – 1600 ), Banyak universitas didirikan di Inggris,
Eropa Utara, Eropa Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa itu ilmu kedokteran
semakin bertambah luas, hingga kemudian ilmu kosmeti dan kosmetikologi di pisahkan
dari ilmu kedokteran ( Henri De Medovile, 1260 – 1325 ).
Kemudian dikenal ilmu kosmetik untuk merias atau decoration yang dipakai untuk
pengobatan kelainan patologi kulit, Hingga pada tahun 1700 – 1900, pembagian tersebut
dipertegas lagi dengan Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu kedokteran
dan ilmu pengetahuan lainya. Misalnya dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi, ophthal
–mology, diet, dan sebagainya. Disinilah konsep kosmetologi mulai diletakkan, yang
kemudian dikembangkan di Perancis, Jerman, Belanda, dan Italia.
Kosmetik sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani “ kosmetikos “ yang
berarti ketrampilan menghias, mengatur, namun pada perkembanganya istilah kosmetik
telah dipakai oleh banyak kalangan dan profesi yang brbeda, sehingga pengertian
kosmetik menjadi begitu luas dan tidak jelas, istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun
1940 di Inggris, Perancis, Jerman. Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang
menggunakanya.
Pada tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi, maupun mikrobiologi tentang
pembuatan, penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi) kosmetik, Selanjutnya di tahun 1997
Mitsui menyebut kosmetologi sebagai ilmu kosmetik yang baru, yang lebih mendalam dan
menyeluruh.
Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu kosmetik tidak
hanya untuk kencantikan saja, melainkan juga untuk kesehatan, Perkembangan ilmu
kosmetik serta industri secara besar-besaran baru dimaulai pada abad ke-20 ( Wall,
Jellinek, 1970 ). Kosmetik menjadi sebuah alat usaha, Bahkan sekarang dengan kemajuan
teknologi , kosmetik menjadi sebuah perpaduan antara kosmetik dan obat ( Pharmaceutical
), atau yang sering desebut kosmetik medis (cosmeticals).
Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin meningkat , Industri kimia
memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif kosmetik, Kualitas dan kuantitas bahan
biologis untuk digunakan pada kulit terus meningkat, Banyak para dokter yang terjun
langsung dan meningkatkan perhatian terhadap ilmu kecantikan kulit (
cosmetodermatology ), serta membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
para ahli kosmetik dan ahli kecanikan, Misalnya dalam hal pengetesan bahan baku atau
bahan jadi, dan penyusunan formula berdasarkan konsepsi dermatologi atau kesehatan.

2.2 Sejarah Masker


Masker wajah sudah dikenal sejak berabad abad lamanya, pemakaian masker
wajah dikenal sejak jaman kerajaan atau dinasty . Dipakai oleh puteri keraton dalam
menghaluskan kulit dan mempercantik secara alami, pemakaian bahan ini terbuat dari
herbal tumbuhan-tumbuhan atau buah buahan yang dikeringkan, dikemas sedemikian
rupa secara higienis.
Dari bahan yang digunakan oleh budaya leluhur, dibuat secara murni tanpa bahan
pengawet atau pemutih yang bisa merusak atau membahayakan kulit wajah. Ini sangatlah
penting karena wajah adalah estetika manusia yang akan dilihat pertama oleh orang lain.
Relaxology memahami dan mengerti akan hal tersebut.

2.3 kandungan Kulit Jeruk

jeruk memiliki banyak manfaat bagi tubuh ,terutama untuk menjaga kesehatan
kulit. Kandungan vitamin dan mineral pada kulit jeruk tidak kalah dengan bagian
dagingnya. Kulit jeruk diketahui memiliki kandungan asam sitrat, selain itu kulit jeruk
juga memiliki sifat sebagai antioksidan. Sama seperti dagingnya kulit jeruk ternyata juga
kaya dengan kandungan vitamin C.

2.4 Manfaat Kulit Jeruk

Menurut Rebecca Wood, penulis The New Whole Foods Encyclopedia, sebuah
jeruk (termasuk kulitnya) mengandung setidaknya 60 jenis flavonoid dan 170 fitonutrisi
yang berbeda. Sangat baik untuk kulit dan sistem peredaran darah juga. Pernyataan
tersebut didukung oleh Dr. Jaishree Bhattacharjee, seperti dikutip dari IndiaTimes, di
mana kulit jeruk mengandung rasa pahit yang sebenarnya menjadi penyeimbang dari
buah yang terbungkus di dalamnya. Secara medis, kulit jeruk justru dapat memperlancar
pencernaan, membantu mengeluarkan gas, mencegah rasa mual, serta memperlancar
buang air kecil. Dalam hal kecantikan, kulit jeruk tak kalah manfaatnya. Essential oil
yang terkandung di dalamnya secara alami akan membuat syaraf menjadi relaks dan
membuat tidur jadi nyenyak. Dalam tidur inilah regenerasi kulit jauh lebih efektif.

 Kulit jeruk dapat menyeimbangkan kondisi kulit berminyak. Membuat kulit jadi lebih
halus dan lembut.
 Kulit jeruk dapat mengangkat sel-sel kulit mati serta mengangkat komedo hitam
secara natural. Membuat kulit jadi lebih bersinar.
 Kulit jeruk dapat membantu mencerahkan kulit dan mengatasi noda hitam di wajah
terutama bekas jerawat.
 Kulit jeruk dapat mencegah peradangan dan mencegah jerawat.
 Kulit jeruk dapat menjadi antibakteri yang baik.
 Kulit jeruk dapat membuat kulit wajah lebih segar dan aromanya wangi.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini diawali dengan pensurveian


beberapa masalah akibat kosmetik berbahaya dengan metode observasi, setelah
mendapatkan informasi kemudian dari informasi tersebut dicari akar
permasalahannya dengan penjabaran secara teoritis untuk memperoleh solusinya.

3.2 Alat dan Bahan

1. Blender
2. Mangkok
3. Kulit jeruk
4. Susu murni

3.3 Langkah Kerja

a. Determinasi tanaman

Determinasi tumbuhan merupakan proses dalam menentukan nama / jenis


tumbuhan secara spesifik. determinasi bertujuan untuk mendapatkan suatu spesies
se spesifik mungkin dan tepat sasaran, karena dalam proses pemanfaatannya,
tumbuhan memiliki berbagai jenis varietas yang kadang membingungkan,
digunakan untuk penelitian, jamu-jamu, obat dan sebagainya. untuk itulah,
dibutuhkan suatu acuan yang mendetail untuk menentukan se spesifik mungkin
suatu tumbuhan, agar tepat sasaran dalam pemanfaatannya.
Determinasi tanaman jeruk manis dilakukan di Laboratorium teknologi farmasi
fakultas MIPA Universitas Garut.

b. Penyiapan Tanaman

Pilih jeruk yang berwarna kuning atau orange,kemudian cuci


menggunakan air panas untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menempel
pada kulit jeruk.
kulit jeruk manis yang telah terkumpul dibersihkan kemudian dikeringkan di
bawah sinar matahari selama 2 hari atau sampai kering.

c. Pembuatan Masker Kulit Buah Jeruk


Pada penelitian ini dipilih dibuat sediaan masker karena lebih efektif dan
efisien serta lebih mudah dioleskan diwajah dibiarkan sampai mengering.
1. Giling kulit jeruk yang sudah kering menggunakan blender
2. Tempatkan bubuk kulit jeruk kedalam wadah
3. Tambahkan susu murni hingga terbentuk konsistensi seperti pasta
4. Oleskan pasta kulit jeruk ke wajah secara merata
5. Biarkan pasta tetap di wajah selama 30 menit
6. Bilas dengan menggunakan air hangat.

d. Evaluasi
a. Uji Homogenitas
mengamati sediaan dengan cara mengolesi sediaan pada kaca object tipis
tipis.untuk mendapatkan permukaan yang homogen ,dilakukan dengan
menggeserkan sejumlah sediaan dari ujung kaca object menggunakan
batang.
b. Uji PH
Pengujian nilai ph dilakukan dengan menggunakan kertas universal untuk
melihat berapa ph yang terdapat dalam sediaan ,karena untuk kulit wajah
ph normal harus dalam keadaan asam atau dibawah 7.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bolaria.net/2012/12/manfaat-buah-dan-kulit-jeruk-untuk.html

file://localhost/E:/%23/FD/manfaat-masker-kulit-jeruk.html

Andarwulan, Nuri, dkk. 2010. Flavonoid Content and Antioxidant activity of


vagatables from Indonesia. Food Chemistry. 121 : 1231‐1235.

Cushnie, Tim and Andrew J.Lamb. 2005. Antimicrobial Activity of Flavonoids.


International Journal of Antimicro‐bial Agents. 26 : 343‐356.

Fitri, Lupi Enggar. 2005. Aktivitas Antioksidan Zat Aktif Ekstrak Metanol dan
Etil Asetat Rimpang Kunyit Putih (Cucurma mangga Val). Yogyakarta :
FMIPA UNY.

Intekheb, Javed and Mohammad Aslam. 2009. Isolation of Flavonoid frpm The
Roots of Citrus sinensis. Malaysian Journal of Pharmaceutikal Sciences. 1 :
1‐8

Lenny, Sovi. Senyawa Flavanoida, Fenil Propanoida, dan Alkaloida. Available


from URL:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1842/1/06003489.pdf
(diakses pada tanggal 20 Agustus 2011, pukul 15.36 WIB).

Anda mungkin juga menyukai