id
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh:
SETYO PURNOMO Y
NIM I 0106127
ABSTRAK
Program perhitungan struktur beton bertulang tahan gempa ini diberi nama
QuakeCon. Hasil dari pembuatan program QuakeCon menyediakan keperluan-
keperluan pengguna seperti membuka data file (Open), menyimpan data (Save),
dan mencetak laporan. Program QuakeCon dilengkapi dengan fasilitas
penanganan kesalahan (error handler) dalam proses pemasukan data serta
mempunyai tampilan yang mudah digunakan (user friendly). Hasil perhitungan
dari program QuakeCon sama dengan perhitungan manual yang mengacu pada
SNI 03-2847-2002 dan shortcourse Desain dan Perhitungan Struktur Tahan
Gempa HAKI 2009.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Concrete becomes the most important part for projects in Indonesia, especially
building, bridges and roads. Indonesia is an earthquake prone area, that require a
calculation program of concrete structures that are resistant to earthquakes. The
objective of this program is to make the program independently of reinforced
concrete calculations with the results of calculations faster and more accurate.
This software was written in Visual Basic.Net 2008, the making process include
the concept and calculation programs that based on calculations Procedures
Concrete Structures for Buildings (SNI 03-2847-2002) and the study of literature
from various sources.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGANTAR
Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini dengan baik. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan S-1 di
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka
banyak kendala yang sulit untuk dipecahkan hingga terselesaikannya penyusunan
laporan skripsi ini. Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Yang terhormat Bapak Agus Setiya Budi, ST, MT selaku Dosen Pembimbing I
dan dosen Pembimbing Akademis.
4. Yang terhormat Bapak Ir. Sofa Marwoto selaku Dosen Pembimbing II.
5. Yang terhormat Bapak Ir. Agus Supriyadi, MT dan Setiono, ST, MSc selaku
dosen penguji pada ujian skripsi.
6. Rekan rekan satu kelompok yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
7. Rekan-rekan angkatan 2006.
8. Teman-teman Kaskus The Largest Indonesia Community.
9. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Penyusun menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penyusun mengharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan laporan skripsi yang akan datang. Akhir kata semoga laporan
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada umumnya dan
mahasiswa pada khususnya.
commit to user
Penyusun
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL xv
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 2
1.4. Tujuan Penelitian 2
1.5. Manfaat Penelitian 3
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Mn = Momen nominal
n = jumlah tulangan
Pu = Kuat tekan aksial perlu pada eksentrisitas yang diberikan
s = Spasi sumbu ke sumbu tulangan tarik lentur yang terdekat dengan muka
tarik terluar
SNI = Standar Nasional Indonesia
Vc = Kuat geser nominal yang dipikul oleh beton
Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang
Vs = Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser
Vs_max = Kuat geser maksimal yang disumbangkan oleh tulangan geser
Wu = Beban terfaktor per unit panjang dari balok
ρ = Rasio tulangan tarik non-prategang
ρb = Rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang
ρg = Rasio luas tulangan total terhadap luas penampang kolom
= Faktor reduksi kekuatan
β1 = Faktor yang dipengaruhi oleh kuat tekan beton
kN = Kilo Newton
MPa = Mega pascal
commit
xvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
Muncul anggapan bahwa para insinyur era sekarang tidak perlu menguasai bahasa
pemrograman, khususnya untuk menyelesaikan kasus-kasus yang rutin karena
program aplikasinya sudah ada. Dalam pengertian sempit, untuk mendapatkan
penyelesaian secara cepat dengan program yang sudah ada, maka kita butuh
program tersebut. Mengapa kita perlu membuat
commit to userprogram tersendiri ?.
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diambil suatu rumusan masalah
yaitu bagaimana membuat sebuah program perhitungan struktur beton tahan
gempa yang dibuat secara mandiri (tidak menggunakan program yang sudah ada).
Agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya dan tidak menyimpang dari
rumusan masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah yang ditinjau.
Batasan – batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Program yang dibuat untuk perancangan struktur beton.
2. Program yang dibuat adalah struktur balok persegi, kolom persegi dan kolom
bulat.
3. Struktur berada di wilayah gempa 3 dan 4.
4. Analisis dan desain penampang sesuai SNI 03-2847-2002.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dari berbagai tipe material konstruksi, beton menjadi bagian terpenting untuk
proyek-proyek di Indonesia, khususnya bangunan gedung, jembatan dan jalan.
Industri dalam negeri telah sepenuhnya mendukung ketersediaan material utama
beton, yaitu semen dan besi beton. Maka para profesional di Industri konstruksi
harus menguasai seluk beluk perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton. Para
insinyur perencana harus mampu mendesain struktur beton yang kuat, kaku, dan
ekonomis untuk berbagai tipe dan keperluan konstruksi.
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
terjadi, baik itu momen lentur, gaya aksial, gaya geser maupun torsi yang timbul
sebagai respon struktur tersebut terhadap pengaruh luar.
Ada berbagai metode dan cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
penampang struktur, mulai dari cara yang sederhana yang dapat dikerjakan
dengan manual maupun cara-cara lain yang lebih teliti tetapi lebih rumit dan
memerlukan komputer. Di dalam skripsi ini akan dibahas secara detail analisis
penampang beton bertulang dengan metode kuat batas memakai cara yang lebih
teliti yaitu menggunakan pemrograman.
Komputer saat ini telah menjadi suatu yang rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Sudah banyak anggota masyarakat yang memanfaatkannya karana harga yang
semakin terjangkau dan kemampuannya semakin canggih, serta multi fungsi
sehingga berbagai kalangan mendapat manfaatnya. Demikian juga dengan aplikasi
komputer di bidang rekayasa, sudah sangat banyak permasalahan-permasalahan
rutin pekerjaan insinyur yang telah dibuatkan program komputernya. Jadi hanya
masalah-masalah khusus saja yang memerlukan peng-kode-an tersendiri dengan
bahasa pemrograman komputer, itu pun hanya biasa dijumpai pada komunitas
peneliti/mahasiswa (Wiryanto Dewobroto, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1. Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan batuan puncak batuan dasar dengan
periode ulang 500 tahun ( SNI 03-1726-2003 ).
Gambar 2.1. Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan Batuan Dasar dengan
Periode Ulang 500 Tahun (SNI 03-1726-2003).
ditetapkan pada gambar 2.1. Dimana wilayah gempa 1 dan 2 disebut juga wilayah
gempa ringan, wilayah gempa 3 dan 4 adalah wilayah gempa sedang, dan wilayah
gempa 5 dan 6 disebut wilayah gempa berat ( Ps.4.7.1. SNI 03-1726-2003 ).
2.2.2. Beton
Beton didapat dari pencampuran semen portland, air, dan agregat (dan kadang-
kadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat, sampai bahan buangan non-kimia) pada perbandingan tertentu (Kardiyono,
1996).
Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan
yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa
prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja
bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.(civil engineering community,
2010)
Kekuatan yang ada (tersedia) harus lebih besar dari kekuatan yang diperlukan
untuk memikul beban berfaktor. Secara konseptual adalah : Rn i Qi
dengan :
Kuat perlu adalah kekuatan “teoritis” penampang balok yang diperlukan untuk
menahan beban luar yang menghasilkan kondisi batas (ultimate). Kondisi batas
(ultimate) adalah kondisi keseimbangan terakhir sebelum runtuh. Maka untuk
keperluan perencanaan kondisi tersebut menurut peraturan dapat tercapai jika
penampang struktur tersebut menerima pembebanan rencana yang dikalikan
dengan faktor beban (wiryanto dewobroto, 2005).
Menurut SNI 03-2847-2002 kuat perlu (U) dari kombinasi pembebanan dapat
ditabelkan sebagai berikut:
1 D 1,4D
2 D, L 1,2D + 1,6L+0,5(A atau R)
3 D, L, W 1,2D+1,0L±1,6W+0,5(A atau R)
4 D, W 0,9D ± 1,6W
5 D, L, E 1,2D + 1,0L ± 1,0E
6 D, E 0,9D ± 1,0E
7 D, L, H Pada (2), (4), (6) +1,6H
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup
A = Beban hidup atap
E = Beban gempa
H = Beban tekanan tanah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
W = Beban angin
R = Beban air hujan
Kuat rencana adalah kuat struktur minimal yang harus dimiliki penampang beton
terhadap kuat perlu (U) dan ditetapkan dengan faktor reduksi kekuatan ( ) (yang
selalu bernilai kurang dari 1) dikalikan kuat nominal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.2. Distribusi Tegangan Tekan Pada Potongan Balok Beton (Edward G.
Nawy,P.E, 2008)
Gambar di atas adalah bentuk distribusi tegangan tekan pada potongan balok
beton, gambar c adalah kondisi ideal sedangkan gambar d adalah bentuk
pendekatannya. Untuk tegangan tekan berbentuk persegi ekuivalen, terlihat
tegangan tekan ultimate balok adalah sama dengan 85% dari kuat tekan silinder.
Hal tersebut dimaksudkan agar konsisten dengan hasil tes dari kolom yang
dibebani konsentris, sehingga pendekatan tersebut dapat juga dipakai untuk
berbagai aplikasi perencanaan yang umum, mulai dari lentur murni sampai beban
langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Faktor 1 harus diambil sebesar 0,85 untuk fc’≤30 Mpa, 1 harus dikurangi secara
terus menerus sebesar 0,05 untuk setiap kelebihan mutu beton sebesar 7 Mpa di
atas 30 Mpa tetapi tidak boleh kurang dari 0,65 (pasal 12.2.7.3 SNI 03-2847-
2002).
fc’≤ 30 MPa 1= 0,85
30 MPa < fc’≤ 58 MPa 1= 0,85- 0,05/7 (fc’-30)
fc’≥ 58 MPa 1= 0,65
f c,
ρmin = 1,4 /fy atau .……………………………………………….(2.1)
4 fy
cb cu ' 0,003
,
d Es
cu y 0,003
fy
Cb 0,85 fc' abb 0,85 fc' 1cbb
As
Tb As .b. f y .b.d . f y
b.d
Cb Tb
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
As
.……………………………………………………………….(2.2)
bw .d
memasukan nilai Cb, maka :
0,85 f c' ,
cu
b 1( )
fy , Es
cu
fy
,
cu = 0,003
Es = 200.000 MPa ( Ps.10.5.2. SNI 03-2847-2002)
0,85 f c' 600
b 1 ( ) .……………………………………………….(2.3)
fy 600 f y
Ø Mn = Ø T (d-a/2)
= Ø As fy (d-a/2) …………………………………………………….(2.5)
Atau
Ø Mn = Ø C (d-a/2)
= Ø 0,85 fc’ab (d-a/2) ………………………………………………..(2.6)
0,85 . f c '.a.b
As ……………………………………………………………...(2.7)
fy
atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Mu
As …………………………………………………………………(2.8)
f y . j.d
Mu = Momen Ultimate
fy = Kuat tarik baja
j = Faktor koreksi
Ø = Faktor reduksi
fc
As _ min .bw .d ………………………………..…………………….…….(2.9)
4 fy
a atel
Tulangan under reinforced
dt dt
a atel
Tulangan over reinforced
dt dt
atel
0,375. 1 ………………………………………………………………..(2.12)
dt
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
Kuat geser untuk komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur
berlaku (Ps.13.3.1.1 SNI 03-2847-2002) :
f 'c
vc .bw .d ……………………………………………….….…..(2.13)
6
Vu
vs Vc ……………………………………………….….…..(2.14)
75 f 'c bw .s
Av ……………………………………………….….…..(2.15)
1200 fy
5. Jika Vn > 5 Vc
Penampang diperbesar
Kuat geser untuk komponen struktur yang hanya dibebani tekan aksial
(Ps.13.3.1.2 SNI 03-2847-2002)
Nu f 'c
vc 1 .bw .d …………………………………...….(2.18)
14 Ag 6
Av . f y .d
Vs ………………………………………………………(2.19)
s
(Ps.13.5.6.2 SNI 03-2847-2002)
Spasi tulangan di sepanjang balok diluar zone sendi plastis
de
S max ………………………………………………………(2.20)
2
Wu
Vu Vu 2 4( xMn )
X
2
………………………………………………………(2.21)
Wu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
h2
Ac sin cos commit to user
…………………………..…(2.26)
4
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
h 3 sin 3
y ………………………………(2.27)
Ac 12
Cc = 0,85fc’Ac ………………………………(2.28)
h h
Mn Cc y C s . yi Pn . ………………………………(2.29)
2 2
Mn = 0,65 x Mn ………………………………(2.30)
3. Beban lentur dan aksial pada kondisi balans, nilainya ditentukan dengan
mengetahui kondisi regangan beton εcu = 0,003 dan εs = εy = fy/Es
600
ab 1 .d ………………………………(2.31)
600 f y
1 a 0,5h
cos
0,5h
h2
Ac sin cos
4
h 3 sin 3
y
Ac 12
Cc = -0,85fc’Ac
Pnb Cc Fs ………………………………(2.32)
4. Beban lentur pada kondisi beban aksial nol, kondisi sperti balok.
1 a 0,5h
cos
0,5h
h2
Ac sin cos
4
h 3 sin 3
y
Ac 12 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Cc = -0,85fc’Ac
h h
Mn Cc y C s . yi Pn .
2 2
Mn = 0,65 x Mn
Kelima titik di atas adalah titik minimum yang harus ada pada kurva interaksi.
Jika perlu, ketelitian yang lebih baik dapat ditambahkan di titik lain. :
Di daerah keruntuhan tekan, yaitu di titik-titik di antara item 2 dan 3
Di daerah keruntuhan tarik, yaitu di titik-titik di antara item 3 dan 4
Jadi agar seimbang setiap penambahan titik pada kurva diperluakn dua buah titik,
yaitu untuk mengantisipasi dua kondisi keruntuhan yang terjadi. Untuk keperluan
pemrograman komputer, yaitu agar titik-titik pada kurva tersebut mudah
dimanipulasi maka titik-titik yang berisi data P dan M tersebut harus disimpan
dalam bentuk matrik array [n,2] dimana n = 5 + 2t. Adapun t adalah jumlah titik
tambahan di setiap daerah keruntuhan yang diperlukan.
Bila konstruksi pelat dua arah tanpa balok digunakan sebagai bagian dari sistem
rangka pemikul beban lateral, maka detail penulangannya harus memenuhi pasal
23.10.6 (Ps. 23.10.2 SNI 03-2847-2002).
Kuat geser rencana balok, kolom, dan konstruksi pelat dua arah yang memikul
beban gempa tidak boleh kurang dari :
1. Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilisasinya kuat lentur nominal
komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan gaya lintang
akibat beban gravitasi terfaktor.
2. Gaya lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban rencana
ternasuk pengaruh beban gempa, E. Dimana nilai E diambil sebesar dua kali
nilai yang ditentukan dalam peraturan perencanaan tahap gempa.
(Ps. 23.10.3 SNI 03-2847-2002).
2.2.5.1. Balok
Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada muka kolom tidak boleh lebih
kecil dari sepertiga kuat lentur negatifnya pada muka tersebut. Baik kuat lentur
negatif maupun kuat lentur positif pada setiap irisan penampang di sepanjang
bentang tidak boleh kurang dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang
disediakan pada kedua ujung komponen struktur tersebut ( Ps. 23.10.4.1 SNI 03-
2847-2002).
Pada kedua ujung komponen struktur lentur tersebut harus dipasang sengkang
sepanjang jarak dua kali tinggi komponen struktur diukur dari muka perletakan ke
arah tengah bentang. Sengkang pertama harus dipasang pada jarak tidak lebih
daripada 50 mm dari muka perletakan. Spasi maksimum tidak boleh melebihi :
1. d/4,
2. Delapan kali diameter tulangan longitudinal terkecil,
3. 24 kali diameter sengkang dan
4. 300 mm ( Ps. 23.10.4.2 SNI 03-2847-2002).
2.2.5.2. Kolom
Gaya aksial tekan berfaktor lebih besar dari 0,1.Ag.fc’(pasal 23.10.2 SNI 03-
2847-2002) dan ratio tulangan harus 0,01 < ρg < 0,08 (pasal 12.9 SNI 03-2847-
2002).
As
g ………………………………………………………(2.36)
Ag
Spasi maksimum sengkang ikat yang dipasang pada rentang lo dari muka
Sengkang ikat pertama harus dipasang pada jarak tidak lebih daripada 0,5So dari
muka hubungan balok-kolom ( Ps. 23.10.5.2 SNI 03-2847-2002).
Spasi sengkang ikat pada sebarang penampang kolom tidak melebihi 2So. ( Ps.
23.10.5.4 SNI 03-2847-2002).
Visual Basic berawal dari bahasa BASIC yang dikembangkan mulai tahun 1963.
BASIC adalah singkatan dari Beginner’s All Purpose Symbolic Instruction Code.
Sesuai namanya, bahasa BASIC dibuat untuk tujuan memudahkan pengguna agar
dapat dengan mudah mempelajari, membuat, dan mengembangkan program
komputer.
Visual Basic merupakan pengembangan lebih lanjut dari bahasa BASIC yang
dilakukan oleh Microsoft. Visual basic ditujukan sebagai perangkat untuk
membuat dan mengembangkan program secara cepat (Rapid Application
Development: RAD). Terutama jika menggunakan antarmuka berbasis Windows
(Graphical User Interface: GUI).
Visual Basic 1.0 merupakan versi pertama Visual Basic dan dirilis pada tahun
commituntuk
1991. Visual Basic 1.0 ditujukan to usersistem operasi Microsoft DOS.
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Selanjutnya diteruskan dengan Visual Basic 2.0 di tahun 1992, versi 3.0 tahun
1993, versi 4.0 tahun 1995, versi 5.0 tahun 1997, versi 6.0 tahun 1998.
Visual Basic 6.0 sangat populer dan masih banyak dipakai hingga saat ini.
Sayangnya, dukungan terhadap Visual Basic 6 telah dihentikan oleh Microsoft
mulai bulan maret 2008. Namun, program yang dibuat Visual Basic 6 masih dapat
dijalankan pada sistem operasi terbaru, seperti Windows Server maupun Windows
Vista.
Visual Basic .NET diluncurkan februari 2002, merupakan penerus dari Visual
Basic 6 dan menggunakan platform .NET yang berbeda dengan visual basic
sebelumnya.
Visual Basic memiliki lingkungan kerja untuk membuat aplikasi GUI (Graphical
User Interface). Visual Basic secara visual terdiri dari banyak menu, tombol,
frame, dialog, dan lain-lain seperti pada Gambar.2.5 yang memudahkan user
untuk membuat sebuah aplikasi.
Page Menu
tab bar Toolbar
Toolbox Solution
Explorer
Form
Window
Main area
Status Properties
bar Error
list
commit to user
Gambar 2.5. Interface pada Aplikasi Visual Basic 2008
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
1. Menu Utama
Menu utama Visual Basic yang terlihat pada Gambar 2.6 memiliki kegunaan
seperti menu aplikasi Windows lainnya. Proses menyimpan program, membuat
proyek baru, menjalankan program dan sebagainya dapat dilakukan dari menu ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Window Berisi fasilitas untuk berpindah dari satu jendela kerja ke jendela
kerja yang lain dalam IDE Visual Basic.
Help Berisi fasilitas untuk meminta bantuan atau keterangan tentang
Visual Basic.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
3. Toolbox
Toolbox merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau
kontrol untuk mengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat. Fungsi masing-
masing kontrol yang dapat ditambahkan pada form yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
4. Solution Explorer
Solution Explorer merupakan suatu kumpulan module atau merupakan program
aplikasi itu sendiri. Dalam Visual Basic, file project disimpan dengan nama
berakhiran .VB, dimana file ini berfungsi untuk menyimpan seluruh komponen
program.
Secara otomatis project akan diisi dengan objek Form1 ketika membuat program
aplikasi baru. Dalam jendela Solution Explorer ditampilkan suatu struktur hierarki
dari project itu sendiri yang berisi semua item yang terkandung di dalamnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
View
Designer
Properties
View Code
Refresh
Code
Show All
files
5. Properties
Jendela properties merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung
nama properti suatu kontrol. Pengaturan properti pada program Visual Basic
merupakan hal yang sangat penting utnuk membedakan objek yang satu dengan
yang lainnya. Pada jendela properti ditampilkan jenis dan nama objek yang dipilih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
berdasar abjad pada tab alphabetic atau berdasarkan kategori pada tab
categorized.
Secara umum isi dari data berupa angka maupun karakter. Dalam merancang
sebuah program aplikasi tidak terlepas dari pengolahan data. Kita tidak hanya
dapat menggunakan tipe data string dan integer karena VB mendukung beberapa
jenis tipe data lainnya. Setiap jenis data memiliki jangkauan nilai (Range) masing-
masing, sebagai contoh nilai maksimal dari tipe data integer adalah
2.147.483.647, apbila kita mengisi sebuah variabel yang bertipe data integer
melebihi nilai maksimal ini maka Visual Basic 2008 akan mengeluarkan pesan
kesalahan.
Berikut beberapa jenis tipe data yang didukung oleh Visual Basic, berikut
jangkauan nilai yang didukungnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
Kode program adalah otak dari aplikasi yang memerintahkan apa saja yang harus
dilakukan oleh aplikasi yang dibuat oleh programmer, seperti melakukan
perhitungan, menampilkan komponen tertentu, melakukan tugas tertentu dan
sebagainya. Untuk menulis kode program ini, dilakukan pada kode editor.
Kode program yang biasa dipakai pada bahasa Visual Basic dibagi menjadi
beberapa bagian.
1. Percabangan
Percabangan terjadi jika program harus memilih salah satu dari sekian banyak
pilihan yang tersedia. Pilihan biasanya didasarkan pada benar/salah dari kondisi
tertentu. Artinya, percabangan menggunakan tipe data Boolean dengan
melibatkan kondisi True (benar) atau False (salah).
End If
a. Percabangan Tunggal
Syntax percabangan tunggal :
If condition Then
statement
End If
2. Perulangan
Perulangan digunakan untuk mengulang kode program (repetition, looping,
recursive). Selama kondisi memenuhi, kode dalam statements akan diulang terus-
menerus hingga kondisi tidak lagi memenuhi. Jika terjadi kesalahan dalam
penulisan kode, looping tidak akan berhenti dan menimbulkan error.
Dalam Visual Basic 2008 terdapat empat buah perintah yang dapat digunakan
untuk perulangan. For Next, Do Until, Do While, dan For Each. Setiap
perulangan mempunyai kelebihan masing-masing, sehingga dapat dipilih sesuai
dengan masalah yang dihadapi.
a. For Next
Loop dengan perintah For Next cocok digunakan untuk perulangan dengan jumlah
yang pasti. Misalnya untuk menampilkan kotak dialog sebanyak empat kali.
Misalnya untuk menampilkan kode dialog sebanyak empat kali seperti kode di
bawah ini :
Sub Main()
Dim x as Integer
For x = 1 to 4
Console.WriteLine(”Pernyataan ini diulang”)
Next x
Console.Readkey()
End Sub
b. Do While
Loop dengan Do While cocok digunakan pada perulangan yang terjadi selama
kondisi tertentu memenuhi. Selama kondisi memenuhi, kode akan dijalankan
terus.
Sub Main
Dim x as integer commit to user
X=1
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Do While x <>5
Console.WriteLine(”Pernyataan ini diulang”)
x = x+1
Loop
Console.Readkey()
End Sub
c. Do Until
Loop dengan Do Until cocok digunakan pada perulangan yang terjadi hingga
kondisi memenuhi. Selama kondisi tidak memenuhi, loop akan dijalankan terus.
Sub Main
Dim x as integer
X=1
Do x <>5
Console.WriteLine(”Pernyataan ini diulang”)
x = x+1
Loop Until
Console.Readkey()
End Sub
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Program Perhitungan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa yang diberi nama
QuakeCon dibuat dengan menggunakan dasar SNI 03-2847-2002 dengan bantuan
program bahasa Visual Basic untuk pembuatan programnya. Pembuatan program
dengan memodelkan/menterjemahkan perhitungan struktur beton bertulang tahan
gempa ke dalam bahasa pemrograman berdasarkan peraturan dan batasan-batasan
yang ditentukan di dalam SNI 03-2847-2002. Melakukan uji validasi program
sebelum program dikompilasi dan didokumentasikan.
a. Flow Chart
Langkah-langkah untuk membuat program QuakeCon dijelaskan dalam diagram
alir pada gambar 3.1 berikut :
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
Mulai
Validasi
Program
Ya
Kompilasi
Pembahasan dan
dokumentasi program
Pembuatan laporan
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 4
PERANCANGAN PROGAM
Dalam suatu proses, input data merupakan besaran yang diperlukan sebagai
sumber masukan. Cara masukan data yang akan diproses pada komputer ada
beberapa macam, antara lain yang paling sering dan umum digunakan adalah
dengan papan ketik (keyboard).
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Pembuatan program memerlukan susunan tata urutan yang baik. Dengan tata
urutan yang baik akan memudahkan dalam proses pengolahan data. Tata urutan
pembuatan perangkat lunak diantaranya:
a. Memikirkan apa yang akan dilakukan sebelum kode-kode program ditulis dan
membuat flowchart secara umum, kemudian merincinya kedalam flowchart-
flowchart.
b. Membuat program dapat bekerja saat pertama dijalankan, sehingga tidak perlu
mencari kesalahan progam.
c. Menghindari membuat program lebih rumit dari yang diperlukan karena dapat
membuat lebih banyak kesulitan/kesalahan pada saat program dijalankan.
d. Membuat modular program, yaitu program yang terpisah-pisah tiap-tiap
langkah atau tiap-tiap objectnya, karena programyang demikian lebih mudah
untuk diperiksa kesalahannya (debug).
e. Mempergunakan banyak tools untuk mengurangi banyak pekerjaan yang
diperlukan untuk membuat program dan meningkatkan kemampuan hasil
akhir program.
f. Mempergunakan kembali kode-kode yang telah dibuat, yaitu kode-kode yang
dapat bekerja dengan baik.
g. Membuat sedikit mungkin kode untuk menyelesaikan masalah.
h. Menuliskan banyak keterangan (catatan kecil) untuk kode program yang
rumit, sehingga dapat diketahui fungsi program tersebut.
Visual Studio merupakan perangkat lunak (program) yang berjalan diatas sistem
operasi windows. Dalam pembuatan skripsi ini bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Visual Basic.Net 2008. Adapun perangkat keras (Hardware)
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program QuakeCon adalah sebagai
berikut :
commit
a. Satu unit Portable Computer (PC) atautolaptop
user dengan konfigurasi minimal :
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Untuk mendapatkan sebuah program komputer yang baik maka program tersebut
harus mudah digunakan. Pada perancangan program perhitungan struktur beton
tahan gempa menggunakan prinsip perancangan program SDI (Single Document
Interface), dimana form berdiri sendiri sesuai kebutuhan yang dipakai. Program
yang baik juga memberikan keperluan-keperluan dasar pengguna, seperti
menyimpan (save), membaca data (open), mencetak hasil (print) sehingga
program tersebut merupakan suatu lingkungan yang terpadu.
Ciri lain program yang baik adalah cara memasukkan data yang mudah dan
terkendali sehingga pengguna tidak salah dalam memasukkan data. Untuk itu
pemasukan data harus dilengkapi dengan fasilitas penanganan kesalahan (error
handler) yang baik. Program perhitungan struktur beton tahan gempa ini dicoba
dirancang sesuai kriteria tersebut. Walaupun masih banyak kekurangan dan
perbaikan yang diperlukan. Program ini mempunyai struktur yang mudah
digunakan (user friendly). Program ini terdiri dari beberapa form, yaitu:
1. Form About
2. Form Password
3. Form Induk
4. Form Data Balok commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
5. Form Tulangan
6. Form Geser Balok
7. Form Hasil Balok
8. Form Data Kolom
9. Form Hasil Kolom
10. Form Detail Kolom
11. Form Diagram PM
12. Form Help
Form Induk
1. File
2. Bantuan
Pilih
File Bantuan
1. Open 1. Bantuan
2. Exit
Pilih
Exit Open
1. Balok
2. Kolom
3. Diagram PM
Pilih
Data Data
Balok Kolom
Tulangan
Hasil
Kolom
Geser
Detail
Hasil Kolom
Balok
commit
Gambar 4.2. Struktur to user
Menu Program QuakeCon
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
18 wu string
Variabel ini digunakan
19 keyascii integer untuk pengecekan data
masukan
20 Cekdata1 boolean
21 Cekdata2 boolean
22 Cekdata3 boolean
23 Cekdata4 boolean
24 Cekdata5 boolean
25 Cekdata6 boolean
26 Cekdata7 boolean
27 Cekdata8 boolean Variabel-variabel ini
digunakan untuk pengecekan
28 Cekdata9 boolean
data masukan
29 Cekdata10 boolean
30 Cekdata11 boolean
31 Cekdata12 boolean
32 Cekdata13 boolean
33 Cekdata14 boolean
34 Cekdata15 boolean
35 Cekdata16 boolean
36 as_min1 decimal
37 as_min2 decimal
38 as_min3 decimal
39 as_min4 decimal
40 as_min5 decimal
3 Cekdata2 boolean
4 Cekdata3 boolean
8 Cekdata7 boolean
9 Cekdata8 commitboolean
to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
13 dim_tul12 string
14 dim_tul2 string
15 dim_tul22 string
16 dim_tul3 string
‘0,’6,’8,’10,’12,’14,’16,’
17 dim_tul32 string 19,’22,’25,’28,’32
18 dim_tul4 string
19 dim_tul42 string
20 dim_tul5 string
21 dim_tul52 string
22 n_tul1 string
23 n_tul12 string
24 n_tul2 string
25 n_tul22 string
26 n_tul3 string
27 n_tul32 string
28 n_tul4 string
29 n_tul42 string
30 n_tul5 string
31 n_tul52 string
32 As_ada1 string
33 As_ada2 string
34 As_ada3 string
35 As_ada4 string
36 As_ada5 string
39 As_real3 decimal
40 As_real4 decimal
41 As_real5 decimal
44 d_real3 decimal
45 d_real4 decimal
46 d_real5 decimal
commit to user
47 a1 decimal Tinggi blok desak ekivalen
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
48 a2 decimal
49 a3 decimal
Tinggi blok desak ekivalen
50 a4 decimal
51 a5 decimal
52 phi_Mn1 decimal
53 phi_Mn2 decimal
phi_Mn3 decimal Momen nominal yang telah
54
direduksi
55 phi_Mn4 decimal
56 phi_Mn5 decimal
57 As_min1 decimal
58 As_min2 decimal
As_min3 decimal Persyaratan tulangan
59
minimum yang dipakai
60 As_min4 decimal
61 As_min5 decimal
62 As_min11 decimal
63 As_min12 decimal
64 As_min21 decimal
65 As_min22 decimal
66 As_min231 decimal
Persyaratan tulangan
67 As_min32 decimal minimum
68 As_min41 decimal
69 As_min42 decimal
70 As_min51 decimal
71 As_min52 decimal
72 m1 Integer
73 m2 Integer
m3 Integer Jumlah tulangan maksimum
74
per baris
75 m4 Integer
76 m5 Integer
77 n1 Integer
78 n2 Integer
81 n5 Integer
82 rho_min1 decimal
83 rho_min2 decimal
Persyaratan ρmin
84 rho_min3 decimal
85 rho_min4 commitdecimal
to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
88 rho_min12 decimal
89 rho_min21 decimal
90 rho_min22 decimal
91 rho_min31 decimal
Persyaratan ρmin
92 rho_min32 decimal
93 rho_min41 decimal
94 rho_min42 decimal
95 rho_min51 decimal
96 rho_min52 decimal
97 rho1 decimal
98 rho2 decimal
min commitDecimal
to user Untuk mencari nilai
123
minimal phi_Mn
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
130 vu Decimal
142 vg Decimal
148 av decimal
6 jum1 string
7 spasi_geser1 string
8 spasi_maksimum1 string
9 spasi_geser12 string
10 Vn2 string
11 Vc2 string
12 Vs2 string
13 Vs_maks2 string
14 diam_vc2 string
15 jum1 string
16 spasi_geser2 string
17 spasi_maksimum2 string
18 spasi_geser22 string
19 spasi_maks3 string
20 hoops string
21 hslhoops1 string
22 hslhoops2 string
23 hslhoops3 string
24 spasihoops string
25 KeyAscii Integer
26 pjg_tul1 decimal Panjang tulangan memanjang
27 pjg_tul2 decimal
9 fy_kolom string
10 tebal_lapisan string
45 Pn0 decimal
46 PnMax decimal
47 Pnb decimal
48 Mnb decimal
49 Mn0 decimal
50 Mnmin decimal
51 P decimal
52 Pn decimal
53 PnT decimal
54 ac decimal
55 x decimal
56 teta1 decimal
57 y_ decimal
58 xa decimal
59 ya decimal
60 xb decimal
61 c decimal
62 a decimal
63 yb decimal
64 residu decimal
65 KeyAscii integer
Variabel-variabel ini
66 Cekdata1 boolean digunakan untuk pengecekan
data masukan
67 Cekdata2 boolean
68 Cekdata3 boolean
69 Cekdata4 boolean
70 Cekdata5 boolean
71 Cekdata6 boolean
72 Cekdata7 boolean
73 Cekdata8 boolean
74 Cekdata9 boolean
75 Cekdata10 boolean
76 Cekdata11 boolean
77 Cekdata12 boolean
78 Cekdata13 boolean
79 Cekdata14 boolean
81 jum2 integer
82 LuasTul decimal
83 Beta1 decimal
84 fSteel decimal
85 Es integer
86 d single
87 cb single Untuk menghitung balans
88 ab single
Mencari sudut untuk
89 Arccos single penempatan tulangan pada
penampang lingkaran
90 phi1 single Menghitung LayerTul Kol
Bulat
91 teta1 single
92 alfa single
93 r single
94 k single
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
36 red decimal
37 Pn0 decimal
38 PnMax decimal
39 Pnb decimal
40 Mnb decimal
41 Mn0 decimal
42 Mnmin decimal
43 P decimal
44 Pn decimal
45 PnT decimal
46 ac decimal
47 x decimal
48 teta1 decimal
49 y_ decimal
50 xa decimal
51 ya decimal
52 xb decimal
53 c decimal
54 a decimal
55 yb decimal
56 residu decimal
57 KeyAscii integer
58 Cekdata1 boolean
59 Cekdata2 boolean
60 Cekdata3 boolean
61 Cekdata4 boolean Variabel-variabel ini
digunakan untuk pengecekan
62 Cekdata5 boolean
data masukan
63 Cekdata6 boolean
64 Cekdata7 boolean
65 Cekdata8 boolean
66 LuasTul decimal
67 Beta1 decimal
68 fSteel decimal
69 Es integer
70 d single
71 cb single Untuk menghitung balans
72 ab single
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
Diagram alir merupakan representasi grafis dari proses-proses yang terjadi pada
perhitungan. Variabel-variabel kerja yang tersusun kemudian setelah melakukan
studi kepustakaan dimasukkan menjadi objek-objek yang mengalami proses-
proses tersebut.
Diagram alir ini merupakan representasi proses pembacaan data balok. Diagram
alir perhitungan balok disajikan pada gambar 4.3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
Start
Lbrblk;tggblk;pjgblk;;dblk;
fcblk;fyblk; aksialblk;Mu1blk;
Mu2blk;Mu3blk;Mu4blk
Mu5blk;vublk;sengkang
tebal_lapisan;wu
dim_tul1;dim_tul12;n_tul1;n_tul12;
dim_tul2;dim_tul22;n_tul2;n_tul22;
dim_tul3; dim_tul32;n_tul3;n_tul32;
dim_tul4;dim_tul42;n_tul4; n_tul42;
dim_tul5;dim_tul52;n_tul5; n_tul52;
Tidak
as_real> As_min1 Memenuhi
as_real> As_min2
Memenuhi
Tidak
Memenuhi rho < 0,75 rho_b
rho < 0,025
C commitAto user B
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
C A B
spasi_maks=min_d_re1 / 2 spasi_maks=min_d_re1 / 2
spasi_maks < 600 mm spasi_maks < 300 mm
dim_tul;n_tul; phi_Mn
spasi_geser;
spasi_maksimum;
spasi_maks
Finish
commit to
Gambar 4.3. Diagram aliruser
perhitungan balok
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Start
diameter_kolom;d_efektif;panjang_kolom;
tinggi_balok;Mpr_balok;fc_kolom;fy_kolom
;tebal_lapisan;dimtul_kolom;ntul;vu;
dim_sengkang;aksial_kolom;mu_kolom
Perkecil Perkecil
tampang tampang
Persegi Bentuk Lingkaran
penampang
GayaAksial = GayaAksial =
(diameter_kolom ^ 2 * (diameter_kolom ^ 2 *
fc_kolom) / (10 * 1000) fc_kolom) / (10 * 1000)
aksial_kolom< aksial_kolom<
Tidak GayaAksial GayaAksial
Tidak
Cek Tulangan
Tidak
0,01< ρg <0,08
Ya
vu_kap=(mn1+mn3)/panjang_kolom
vu_pakai=max(vu_data,vu_kap)
vn = vu _pakai / 0.75
Vc = (Sqrt(fc_kolom) / 6) * diameter_kolom *
(diameter_kolom.Text - d_efektif.Text) * 10 ^ -3
bwd = ((1 / 3) * diameter_kolom *
(diameter_kolom - d_efektif) * 10 ^ -3
vcbwd = Vc + bwd
C A B
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
A B
C
0,5Vc < Vn < Vcbwd Vn > 5 Vc
Cek Vn
lo tidak boleh kurang daripada nilai lo tidak boleh kurang daripada nilai
terbesar berikut ini : terbesar berikut ini :
(a). 1/6 tinggi bersih kolom, (a). 1/6 tinggi bersih kolom,
(b). Dimensi terbesar penampang (b). Dimensi terbesar penampang
kolom, kolom,
(c). 500 mm (c). 500 mm
diameter_kolom;
dimtul_kolom; ntul;
dim_sengkang;
DiagramPM;lo;spasi_sen
gkang; skgmax_pakai
Finish
Start
D_tul;h;n_tul;fc;fy;d1;
Pu_kolom;Mu_kolom
Persegi Lingkaran
Bentuk
penampang
ag = h ^ 2 ag = 0.25 * phi * h ^ 2
Persen_Tul;Pn0;
PnMax;MnMax;Mn0;
Pnb;Mnb; PnT
Finish
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
DO
c (XA+XB)/2
Resultant Desak, Cc
dan titik berat, yo
i =1
f s (i ) s (i )
Fs (i ) As (i ) . f s (i )
no
Residu = Residu + Fs(i)
Mn = Mn+Fs(i)*y(i)
i =1
n = jumlah lapis tulangan
XB c
(Loop Until)
Ya
Tidak
|Residu|<1000 Residu>1000
Ya
XA c
Mn = Mn+Pn*0.5h
Plot Pn, Mn
Finish
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
Hitung Pn-Mnb
d y(n)
600 fy
cb d
600
Resultant Desak, Cc
dan titik berat, yo
Pnb = -Cc
Mn = -Cc*yo
i =1
Tulangan Tarik Tulangan Desak
c y(i) Ya Tidak y(i) c
s (i ) cu y(i) > c
s (i ) cu
c c
f s (i ) s (i )
Fs (i ) As (i ) . f s (i )
no Keterangan :
y(i) adalah jarak baris
Residu = Residu + Fs(i) horizontal tulangan dari sisi
Mn = Mn+Fs(i)*y(i)
desak(atas)
i =1
n = jumlah lapis tulangan
Ya
Mnb = Mnb+Pnb*0.5h
Finish
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.9 memperlihatkan tombol dan format isian form data balok sebagai
berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
1. ID
Mengisi ID sesuai dengan ID yang ditetapkan
2. Password
Mengisi password sesuai dengan password yang ditetapkan
3. Tombol OK
Berfungsi untuk masuk ke program
4. Tombol cancel
Berfungsi untuk keluar dari program
Pembuatan proyek baru balok dapat dengan dua cara yaitu masuk ke
fileopenbalok. Atau dapat dengan cara mengklik ke dalam shortcut balok.
Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.12.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.11 memperlihatkan menu, tombol dan format isian form data balok
sebagai berikut:
1. File
File berisi fasilitas untuk membuat membuka hitungan balok, menyimpan
hitungan balok dan keluar dari program
2. Bantuan
Bantuan berisi fasilitas tentang keterangan tentang program dan panduan
menggunakan program
3. Submenu
Berfungsi untuk membuka file hitungan yang telah dibuat
4. Submenu
Berfungsi untuk menyimpan file hitungan yang telah dibuat
5. Nama Proyek
Diisi dengan nama proyek yang dikerjakan
6. Perencana
Diisi dengan nama perencana yang mengerjakan proyek
7. Lebar Balok
Diisi dengan lebar dari Balok
8. Tinggi Balok
Diisi dengan tinggi dari Balok
9. Panjang Balok
Diisi dengan panjang dari balok
10. Tinggi Efektif
Diisi dengan tinggi balok dikurangi tebal lapisan ke titik berat tulangan
11. fc
Diisi dengan kuat Tekan Beton yang digunakan
12. fy
Diisi dengan kuat tarik baja tulangan yang digunakan
13. Gaya aksial Terfaktor
Diisi dengan gaya aksial yang terjadi setelah gaya yang ada dikombinasikan
14. Mu Interior Negatif
commit
Diisi dengan momen yang terjadi padatobalok
user sisi dalam saat goyang ke kanan
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.13 memperlihatkan menu, tombol dan format isian form tulangan balok
sebagai berikut:
1. Menu
Berfungsi untuk menyimpan file balok
2. Diameter Tulangan
Diisi dengan diameter baja tulangan yang digunakan
3. Jumlah Tulangan
Banyaknya baja tulangan yang digunakan
4. Tombol
Tombol Kembali berfungsi untuk kembali ke form data balok
5. Tombol
Tombol Hitung berfungsi untuk menghitung desain balok
6. Tombol
Tombol Menu Utama berfungsi untuk mengembalikan ke form induk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.14 memperlihatkan menu, tombol dan format isian form geser sebagai
berikut:
1. Menu
Berfungsi untuk menyimpan file balok
2. Spasi Digunakan
Diisi dengan spasi yang digunakan untuk muka kolom interior maupun
eksterior.
3. Dipakai Spasi
Diisi dengan spasi yang digunakan untuk daerah sepanjang dua kali tinggi
balok.
4. Tombol
Tombol Kembali berfungsi untuk kembali ke form tulangan
5. Tombol
Tombol Hitung berfungsi untuk menghitung desain balok
6. Tombol
Tombol Menu Utama berfungsi untuk mengembalikan ke form induk
Form hasil balok seperti gambar 4.9 menunjukkan hasil dari perhitungan balok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.15 memperlihatkan menu, tombol dan format isian form hasil balok
sebagai berikut:
1. Menu
Berfungsi untuk kembali ke form geser balok
2. Menu
Berfungsi untuk menyimpan file balok
3. Menu
Berfungsi untuk mencetak laporan hasil perhitungan
4. Menu
Berfungsi untuk kembali ke form utama
Proses perhitungan balok selesai dan hasil dapat dilihat pada form ini. Untuk
mencetak hasil perhitungan klik menu Cetak Laporan. Dimana laporan akan
disajikan dalam Microsoft excel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
Pembuatan proyek baru kolom dapat dengan dua cara yaitu masuk ke
file>open>kolom. Atau dapat dengan cara mengklik ke dalam shortcut kolom.
Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 memperlihatkan tombol dan format isian form data kolom sebagai
berikut:
1. Submenu
Berfungsi untuk membuka file hitungan yang telah dibuat
2. Submenu
Berfungsi untuk menyimpan file hitungan yang telah dibuat
3. Nama proyek
Diisi dengan nama proyek yang dikerjakan
4. Perencana
Diisi dengan nama perencana yang mengerjakan proyek
5. Diameter kolom
Diisi dengan diameter dari Kolom
6. Jarak titik berat tulangan
commit to user
Diisi dengan jarak titik berat tulangan di perimeter terhadap tepi luar
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
7. Panjang kolom
Diisi dengan panjang efektif dari kolom
8. Tinggi balok
Diisi dengan tinggi balok yang mengikat kolom
9. fc
Diisi dengan kuat Tekan Beton yang digunakan
10. fy
Diisi dengan kuat tarik baja tulangan yang digunakan
11. Tebal lapisan
Diisi dengan tebal lapisan yang menyelimuti beton
12. Diameter tulangan
Diisi dengan diameter tulangan utama yang dipakai
13. Jumlah tulangan
Diisi dengan tebal lapisan yang menyelimuti beton
14. Diameter sengkang
Diisi dengan diameter tulangan sengkang yang dipakai
15. Gaya aksial
Diisi dengan gaya aksial (Pu) yang terjadi
16. Mu
Diisi dengan momen (Mu) yang terjadi
17. Vu
Diisi dengan gaya geser (Vu) yang terjadi
18. Tombol
Tombol Sketsa berfungsi untuk memperlihatkan sketsa desain kolom
19. Tombol
Tombol Cek Diagram PM berfungsi untuk memperlihatkan kondisi desain
kolom yang dibuat. Apakah kolom yang didesain masuk dalam posisi aman
20. Tombol
Tombol Clear berfungsi untuk mengosongkan data isian
21. Tombol
commit to user
Tombol Hitung berfungsi untuk menghitung desain kolom
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
22. Tombol
Tombol Menu Utama berfungsi untuk mengembalikan ke form induk
Gambar 4.17 memperlihatkan tombol dan hasil dari desain kolom pada form data
kolom sebagai berikut :
1. Keterangan Gaya
Keterangan Gaya berfungsi untuk memperlihatkan nilai dari diagram yang
terbentuk
2. Tombol
Tombol Menu Utama berfungsi untuk mengembalikan ke form induk
3. Tombol
Tombol Kembali berfungsi untuk mengembalikan ke form data kolom
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.18 memperlihatkan menu, tombol dan dan format isian form hasil
kolom sebagai berikut :
1. Menu
Berfungsi untuk menyimpan file kolom
2. Panjang lo dipakai
Diisi dengan panjang lo yang digunakan sesuai syarat yang ditentukan
3. Spasi sengkang dipakai
Diisi dengan spasi yang digunakan untuk daerah sepanjang lo
4. Spasi sengkang dipakai
Diisi dengan spasi yang digunakan untuk daerah diluar lo
5. Digunakan sengkang
Diisi dengan diameter tulangan sengkang yang digunakan
6. Tombol
Tombol Kembali berfungsi untuk kembali ke form data kolom
7. Tombol
Tombol Hitung berfungsi untuk menghitung detail kolom
8. Tombol
commit
Tombol Menu Utama berfungsi untukto user
mengembalikan ke form induk
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
Form Hasil Balok seperti gambar 4.19 menunjukkan hasil dari perhitungan kolom.
Proses perhitungan kolom selesai dan hasil dapat dilihat pada form ini. Untuk
mencetak hasil perhitungan klik menu Cetak Laporan. Dimana laporan akan
disajikan dalam Microsoft excel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
Pembuatan proyek baru Diagram PM dapat dengan dua cara yaitu masuk ke
file>open> Diagram PM. Atau dapat dengan cara mengklik ke dalam shortcut
Diagram PM. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.20.
Gambar 4.20 memperlihatkan menu, tombol dan format isian form data kolom
sebagai berikut:
1. Menu
Berfungsi untuk membuka file hitungan yang telah dibuat
2. Menu
Berfungsi untuk menyimpan file hitungan yang telah dibuat
3. Menu
Berfungsi untuk membuka form bantuan
4. Menu
Berfungsi untuk kembali ke form induk
5. Diameter kolom
Diisi dengan diameter dari kolom
6. D efektif commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
Diisi dengan jarak titik berat tulangan di perimeter terhadap tepi luar
7. Jumlah tulangan
Diisi dengan tebal lapisan yang menyelimuti beton
8. Dim tul
Diisi dengan diameter tulangan utama yang dipakai
9. fy
Diisi dengan kuat tarik baja tulangan yang digunakan
10. fc
Diisi dengan kuat Tekan Beton yang digunakan
11. Pu
Diisi dengan gaya aksial (Pu) yang terjadi
12. Mu
Diisi dengan momen (Mu) yang terjadi
13. Tombol
Tombol Gambar berfungsi untuk menggambar diagram PM
14. Tombol
Tombol Cetak Laporan berfungsi untuk mencetak laporan hasil penggambaran
diagram PM
g. fc : 30 MPa
h. fy : 400 MPa
i. Gaya aksial Terfaktor : 40 kN
j. Mu Interior Negatif : 505,95 kN-m
k. Mu Eksterior Negatif : 482,34 kN-m
l. Mu Eksterior Positif : 325,64 kN-m
m. Mu Interior Positif : 255,15 kN-m
n. Mu Eksterior Tengah Bentang : 101,38 kN-m
o. Vu : 375,6 kN
p. Sengkang : 10 mm
q. Tebal Lapisan : 40 mm
r. Wu : 26,62 kN
2. Kolom :
a. Diameter kolom : 750 mm
b. Jarak titik berat tulangan : 74 mm
c. Panjang kolom : 3500 mm
d. Tinggi balok : 700 mm
e. Fc : 30 MPa
f. fy : 400 MPa
g. Tebal lapisan : 50 mm
h. Diameter tulangan :24 mm
i. Jumlah tulangan :20 mm
j. Diameter sengkang :12 mm
k. Gaya aksial : 3297,38 kN
l. Mu : 423,26 kN-m
m. Vu : 480,5 kN
Jumlah baja tulangan yang diperlukan adalah 6 D25. Maka bila spasi
bersih antar lapis di ambil 40 mm :
de = 700 mm – ( 40 + 10 + 25 )m = 637,5 mm
As f y 2945,2431mm2 x 400 N
a mm2 92,3998 mm2
0,85 f c b 0,85x30 N 2 x500mm
mm
Cek momen nominal :
a
Mn As f y de
2
92,3998 6
0,8 x2945,2431x400x 637,5 x10
2
Mn 557,2872 kNm …………….. ( OK )
2) Cek As minimum.
fc' 30 '
As _ min bw d x500 x637 ,5 1091,166 mm 2
4 fy 4 x 400
atcl
0,375 x 1 0,375 x0,85 0,31875
dt
a atcl
( OK ), , Desain tulangan under reinforced
dt dt
5) Reinforcement
Gunakan 6 baja tulangan D25. Kontrol jumlah tulangan maksimal per
baris:
b 2.ds
m 1
D Sn
ds = 40+10+(25/2) = 62,5mm
500 2.62,5
m 1 6,769 7
25 40
dipasang 1 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
OK, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
Jumlah baja tulangan yang diperlukan adalah 6 D25. Maka bila spasi bersih
antar lapis di ambil 40 mm :
de = 700 mm – ( 40 + 10 + 25 )m = 637,5 mm
As f y 2945,2431mm2 x 400 N
a mm2 92,3998 mm2
0,85 f c b 0,85x30 N 2 x500mm
mm
Cek momen nominal :
a
Mn As f y de
2
92,3998 6
0,8 x2945,2431x400x 637,5 x10
2
Mn 557,2872 kNm …………….. ( OK )
2) Cek As minimum.
fc' 30 '
As _ min bw d x500 x637 ,5 1091,166 mm 2
4 fy 4 x 400
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
atcl
0,375 x 1 0,375 x0,85 0,31875
dt
a atcl
( OK ), , Desain tulangan under reinforced
dt dt
5) Reinforcement
Gunakan 6 baja tulangan D25. Kontrol jumlah tulangan maksimal per
baris:
b 2.ds
m 1
D Sn
ds = 40+10+(25/2) = 62,5mm
500 2.62,5
m 1 6,769 7
25 40
dipasang 1 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
OK, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
Jumlah baja tulangan yang diperlukan adalah 4 D25. Maka bila spasi
bersih antar lapis di ambil 40 mm :
de = 700 mm – ( 40 + 10 + 25 )m = 637,5 mm
As f y 1963,4954mm2 x 400 N
a mm2 61.5999 mm2
0,85 f c b 0,85x30 N 2 x500mm
mm
Cek momen nominal :
a
Mn As f y de
2
61,5999 6
0,8 x1963,4954x400x 637,5 x10
2
Mn 381,2009 kNm …………….. ( OK )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
2) Cek As minimum.
fc' 30 '
As _ min bw d x500 x637 ,5 1091,166 mm 2
4 fy 4 x 400
atcl
0,375 x 1 0,375 x0,85 0,31875
dt
a atcl
( OK ), , Desain tulangan under reinforced
dt dt
5) Reinforcement
Gunakan 6 baja tulangan D25. Kontrol jumlah tulangan maksimal per
baris: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
b 2.ds
m 1
D Sn
ds = 40+10+(25/2) = 62,5mm
500 2.62,5
m 1 6,769 7
25 40
dipasang 1 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
OK, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
Jumlah baja tulangan yang diperlukan adalah 4 D25. Maka bila spasi
bersih antar lapis di ambil commit
40 mm :to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
de = 700 mm – ( 40 + 10 + 25 )m = 637,5 mm
As f y 1963,4954mm2 x 400 N
a mm2 61.5999 mm2
0,85 f c b 0,85x30 N 2 x500mm
mm
Cek momen nominal :
a
Mn As f y de
2
61,5999 6
0,8 x1963,4954x400x 637,5 x10
2
Mn 381,2009 kNm …………….. ( OK )
2) Cek As minimum.
fc' 30 '
As _ min bw d x500 x637 ,5 1091,166 mm 2
4 fy 4 x 400
a 61,5999
0,0966
dt 637,5
atcl
0,375 x 1 0,375 x0,85 0,31875
dt
a atcl
( OK ), , Desain tulangan under reinforced
dt dt
5) Reinforcement
Gunakan 6 baja tulangan D25. Kontrol jumlah tulangan maksimal per
baris:
b 2.ds
m 1
D Sn
ds = 40+10+(25/2) = 62,5mm
500 2.62,5
m 1 6,769 7
25 40
dipasang 1 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
OK, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
Jumlah baja tulangan yang diperlukan adalah 3 D25. Maka bila spasi
bersih antar lapis di ambil 40 mm :
de = 700 mm – ( 40 + 10 + 25 )m = 637,5 mm
As f y 1472,6216mm2 x 400 N
a mm2 46,1999 mm2
0,85 f c b 0,85x30 N 2 x500mm
mm
Cek momen nominal :
a
Mn As f y de
2
46,1999 6
0,8 x1472,6216x400x 637,5 x10
2
Mn 289,5292 kNm …………….. ( OK )
2) Cek As minimum.
fc' 30 '
As _ min bw d x500 x637 ,5 1091,166 mm 2
4 fy 4 x 400
atcl
0,375 x 1 0,375 x0,85 0,31875
dt
a atcl
( OK ), , Desain tulangan under reinforced
dt dt
5) Reinforcement
Gunakan 6 baja tulangan D25. Kontrol jumlah tulangan maksimal per
baris:
b 2.ds
m 1
D Sn
ds = 40+10+(25/2) = 62,5mm
500 2.62,5
m 1 6,769 7
25 40
dipasang 1 lapis dengan spasi bersih antar lapis 40 mm > 25 mm.
OK, syarat spasi bersih minimum antar tulangan dan antar lapis terpenuhi.
Mn2 (di muka kolom ekterior) dan Mn4 (di muka kolom interior)
berlawanan arah jarum jam.
fc ' 30
Vc bw d x500 x637 ,5 290 ,9776 N
6 6 x1000
Vu 408,5
Vs Vc 290,9776 253,6891kN
0,75
SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.6(9)
Maksimum Vs
2 fc ' 2 30
Vs _ max bw d x500 x637 ,5 1163 ,9104 kN
3 3x1000
OK, Vs = 253,6891 kN < 1163,9104 kN. Syarat Vs maksimum terpenuhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
Av f y d 157,079x400x637,5
Vs 267,0343mm
s 150x1000
OK, 267,0343kN > 253,6891kN
Jadi, digunakan 2 leg baja tulangan D10 dengan spasi 150 mm.
2) Muka kolom Interior: Gaya geser maksimum dari hasil analisis momen
nominal penampang, Vu = 408,5 kN.
fc ' 30
Vc bw d x500 x637 ,5 290 ,9776 N
6 6 x1000
Vu 408,5
Vs Vc 290,9776 253,6891kN
0,75
SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.6(9)
Maksimum Vs
2 fc ' 2 30
Vs _ max bw d x500 x637 ,5 1163 ,9104 kN
3 3x1000
OK, Vs = 253,6891 kN < 1163,9104 kN. Syarat Vs maksimum terpenuhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
Av f y d 157,079x400x637,5
Vs 267,0343mm
s 150x1000
OK, 267,0343kN > 253,6891kN
Jadi, digunakan 2 leg baja tulangan D10 dengan spasi 150 mm.
3) Kebutuhan hoops
SNI Pasal 23.10.4(2) : Diperlukan hoops ( sengkang tertutup ) di
sepanjang jarak 2h dari sisi ( muka ) kolom terdekat.
2h = 2 x 700 mm =1.400 mm
Dengan demikian, baja tulangan geser di atas ( yaitu 2 leg D10 ) dipasang
dengan spasi 15 cm di daerah sepanjang 2h ( = 1,4 m ) dari muka kolom.
k. Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan di atas dapat dirangkum sebagai berikut :
1) Untuk memikul momen negatif di muka kolom interior, dipasang 6 D25,
satu lapis.
2) Untuk memikul momen positif di muka kolom interior, dipasang 6 D25,
satu lapis.
3) Untuk memikul momen negatif di muka kolom eksterior , dipasang 4 D25,
satu lapis.
4) Untuk memikul momen positif di muka kolom eksterior, dipasang 4 D25,
satu lapis.
5) Untuk memikul momen positif di tengah bentang, dipasang 3 D25, satu
lapis.
6) Untuk memikul geser di masing-masing zone sendi plastis, dipasang 2 leg
D10 dengan spasi 5 cm untuk hoop pertama, dan spasi 100 mm untuk 15
hoop lainnya.
7) Untuk memikul geser di luar zone sendi plastis, dipasang tulangan geser 2
leg D10 dengan spasi 300 mm
Wu
Vu Vu 2 4( xMn)
X 2 commit to user
Wu
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
26,62
408,5 408,5 2 4( x696,609)
X 2 1,8123m
26,62
Cut off point untuk tulangan 6 D25 terletak pada jarak 1,8123 m dari muka kolom
interior. Tulangan diperpanjang ke tengah bentang sejauh de = 637,5 mm.
26,62
408,5 408,5 2 4( x696,609)
X 2 1,8123m
26,62
Cut off point untuk tulangan 6 D25 terletak pada jarak 1,8123 m dari muka kolom
interior. Tulangan diperpanjang ke tengah bentang sejauh de = 637,5 mm.
1. Gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom yang di desain
melebihi Agfc’/10.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
Baja tulangan D28 dipilih untuk menghindari panjang penyaluran yang terlalu
panjang dan ρg dibatasi tidak kurang dari 0,01 dan tidak lebih dari 0,06.
7692,654 mm 2
g 0.0137
(750 mmx 750 mm )
OK, 0,01 < ρg < 0,06
f 'c 30
Vc bw d x750 x(750 (40 10 11)) 471,726 kN
6 6
Sekarang cek apakah
Vu 1
Vc ?
2
Vu 480,5kN
640,667kN
0,75
1
Vc 235 ,863 kN
2
Vu 1
Ok, ternyata Vc
2
Kemudian cek apakah
Vu 1
Vc bw d
3 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
Vu 480,5kN
640,667kN
0,75
1 750 x(750 61)
Vc bw d 471,726 643 ,976 kN
3 3x10 3
Vu 1
Ternyata Vc bw d , sehingga diperlukan tulangan geser.
3
1 bw s
Av _ min
3 fy
Sengkang dipasang dengan spasi maksimim so yang tidak boleh lebih dari :
1. 8db tulangan longitudinal = 8 x 22 = 176 mm.
2. 24db sengkang ikat = 24 x 10 = 240 mm
3. Setengah dimensi terkecil penampang struktur = 300 mm
4. 300 mm
OK, untuk itu dipasang 75 cm dari masing-masing muka kolom dipasang 2 leg
D10 sengkang dengan spasi 300 cm.
Sengkang ikat pertama dipasang dengan spasi tidak lebih daripada 0,5 so = 15 cm.
Kebutuhan minimum tulangan geser pada kolom diatur melalui :
75 f 'c bw .s
Av
1200 fy
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
Maka dengan spasi 30 cm, luas tulangan geser yang harus disediakan
75 f 'c bw .s 75 30 750 .300
Av 192 ,559
1200 f y 1200 400
2 leg D12 sengkang menyediakan luas penampang 226,195 mm2. Cukup untuk
memenuhi kebutuhan tulangan geser minimum.
OK, persyaratan kekuatan geser terpenuhi.
Untuk bentang di luar lo, spasi sengkang maksimal dua kali spasi yang digunakan
di daerah lo. Maka digunakan spasi :
2x300mm = 600 mm
Perhitungan dengan program dilakukan dengan input data yang sama dengan
perhitungan manual.
Hasil perhitungan diperoleh dengan menjalankan prosedur pelaksanaan program
seperti telah dijelaskan di atas, hasil perhitungan dengan program disajikan pada
Tabel 4.17.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.18. Hasil perhitungan geser di muka kolom eksterior dengan menggunakan
program perhitungan struktur beton
No Item Nilai Satuan
1 Vn 544,667 kN
2 Vc 290,978 kN
3 Vs 253,689 kN
4 Vs maks 1163,91 kN
5 Diameter sengkang 10 mm
6 Spasi 157,89 mm
7 Spasi yang digunakan 150 mm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.19. Hasil perhitungan geser di muka kolom interior dengan menggunakan
program perhitungan struktur beton
No Item Nilai Satuan
1 Vn 544,667 kN
2 Vc 290,978 kN
3 Vs 253,689 kN
4 Vs maks 1163,91 kN
5 Diameter sengkang 10 mm
6 Spasi 157,89 mm
7 Spasi yang digunakan 150 mm
Tabel 4.20. Hasil perhitungan geser di luar muka dengan menggunakan program
perhitungan struktur beton
No Item Nilai Satuan
1 Spasi maksimum 318,75 mm
2 Spasi yang digunakan 300 mm
Tabel 4.21. Hasil perhitungan hoops sepanjang dua kali tinggi balok dengan
menggunakan program perhitungan struktur beton
No Item Nilai Satuan
1 de/4 159,375 mm
2 8 x diameter tulangan longitudinal terkecil 200 mm
3 24 x diameter tulangan hoop 240 mm
4 300 mm 300 mm
5 Spasi yang dipakai 150 mm
Perhitungan dengan program dilakukan dengan input data yang sama dengan
perhitungan manual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
4.9. Pembahasan
inerior (mm)
35 Spasi maksimum di luar muka kolom 318,75 318,75
-
(mm)
36 Spasi yang digunakan di luar muka 300 300
-
kolom (mm)
37 Spasi hoops yang digunakan (mm) 150 150 -
38 Diameter tulangan kolom (mm) 22 22 -
39 Jumlah tulangan kolom 20 20 -
40 Diameter sengkang kolom (mm) 12 12 -
41 Panjang lo dipakai kolom (mm) 750 750 -
42 Spasi sengkang daerah lo kolom (mm) 300 300 -
43 Spasi sengkang di luar daerah lo 600 600
-
kolom (mm)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Asroni, Ali. 2010. Balok dan Plat Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Asroni, Ali. 2010. Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Imran, I., dan Hoedajanto, D. 2009. Desain dan Perhitungan Struktur Tahan
Gempa(Shortcourse HAKI 2009). Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia,
Jakarta.
commit to user
108