Anda di halaman 1dari 1

Judul : Implementasi Securing Sustainable Small-Scale Fishries Sebagai Konsep

Pengawasan Berkelanjutan Dalam Perlindunagn Pengelolaan Kelautan Dan


Perikanan Di Wilayah Pesisir Indonesia
(Studi Kasus Wilayah Pesisir Kota Semarang )

Latar belakang :
Adanya penurunan stok sumberdaya perikanan global, baik di perairan jurisdiksi negara-
negara pantai maupun di laut lepas. Sumberdaya perikanan merupakan sumber makanan dan
mata pencarian bagi masyarakat nelayan yang tinggal di pesisir pantai. Sumberdaya
perikanan merupakan sumber pendapatan untuk pertumbuhan ekonomi negara pantai.
Kehancuran sumberdaya perikanan akan memiskinkan nelayan dan negara pantai. Perikanan
yang tidak bertanggung jawab mengancam pemanfaatan sumberdaya perikanan yang
berkekelanjutan. Sumberdaya perikanan merupakan milik bersama (common property),
sehingga harus dikelola bersama semua negara. Illegal, unreported, and unregulated (IUU)
fishing melemahkan pengelolaan sumberdaya perikanan, karena tangkapan ikannya tidak
terpantau. Dengan latar belakang hal-hal ini, maka Food Agriculture Organization (FAO)
sebagai organisasi dunia yang menangani persoalan makanan dunia meminta negara pantai,
bendera, dan pelabuhan mengimplementasikan pengawasan sumberdaya perikanan dengan
sistem Monitoring, Controlling, and Surveillance (MCS) untuk mengelola sumberdaya
perikanan di zona ekonomi eksklusif, mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan di laut
lepas, dan memberantas IUU fishing. Disamping itu Perlu ada cara yang berkelanjutan dalam
memelihara dan mengawasi jalannya pelaksanaan pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan dimana salah satunya adalah dengan penerapan Securing Sustainable Smallscale
Fisheries atau Pengawasan Ikan Skala Kecil Berkelanjutan sebagai bentuk upaya
perlindungan segala jenis ikan dilaut untuk kelangsungan sumber daya perikanan yang
berkelanjutan mulai skala pembibitan hingga pemanfaatan ikan di lingkungan perairan.

Inventarisasi Hukum Positif :


1. Undang-Undang No 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
2. Undang-Undang No 31 Tahun 2004 maupun Undang-Undang No 45 Tahun 2009
tentang perubahan atas Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
mengamanatkan untuk menetapkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan diwilayah
pengelolaan perikanan Indonesia, sehingga perlu ada cara yang berkelanjutan dalam
memelihara ekosistem perikanan bawah laut.
3. Undang-Undang No 45 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (8) telah dijelaskan bahwa
“Konservasi Sumber Daya Ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan
pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk
menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya ikan.
6. Convention on Fishing and Conservation of the living Resources of the
High Sea 1958, Konvensi Jenewa
7. Declaration of the United Nations Conference on the Human Envoronment,
Stockhlom 1972

Anda mungkin juga menyukai