Ada wanita yang belum menikah, tapi memiliki kelebihan rizki. Bolehkah dia berqurban
untuk dirinya sendiri. Berqurban termasuk sunah muakkad (amal yang sangat
dianjurkan), bagi orang yang mampu, baik lelaki maupun wanita. Tidak ada bedanya
apakah dia sudah menikah atau belum menikah.
Berqurban boleh dilakukan bagi musafir, sebagaimana boleh dilakukan bagi mukim, dan
tidak ada bedanya. Demikian pula wanita. Sebagaimana yang Allah tegaskan: [ ]عواففععللوُا افلعخفيعر
: “Lakukanlah yang baik.” (QS. Al-Hajj: 77). Dan berqurban termasuk amal baik. Semua
jenis manusia yang kami sebutkan, yang butuh amal baik, dianjurkan untuk berqurban.
Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang berqurban, dan
beliau tidak membedakan antara orang pelosok dengan orang kota, musafir dengan
mukim, lelaki dengan wanita. Karena itu, membeda-bedakan mereka adalah salah, dan
tidak dibolehkan. (al-Muhalla, 6:37).
Aturan yang berlaku bagi wanita yang hendak berqurban, sama halnya dengan aturan
bagi yang lain. Seperti tidak boleh potong kuku, potong rambut, atau yang lainnya.
Berdasarkan hadis dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Apabila engkau telah memasuki sepuluh hari pertama (bulan Dzulhijjah) sedangkan
diantara kalian ingin berkurban maka janganlah dia menyentuh sedikit pun bagian dari
rambut dan kukunya.” (HR. Muslim).
Allahu a’lam