Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepda Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, karunia,
dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh yang berjudul “Teknik Analisis
Tingkat Kesukaran”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad AW,
pemimpin sekaligus sumber ilmu bagi seluruh umat manusia.

Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran dengan tema teknik analisis tingkat kesukaran. Dalam hal ini kami mengkaji
teknik analisis tingkat kesukaran beserta contoh analisis tingkat kesukaran soal dan kriteria
penafsiran tingkat kesukaran soal.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 14 April 2016

Penulis

Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan Makalah ....................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Tujuan Analisis Tingkat Kesukaran ………..……………… 5
B. Teknik Analisis Tingkat Kesukaran Soal ……………………………...……. 6
C. Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN


A. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif ………………... 8
B. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ………………….. 10

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................... 11
C. Daftar Kepustakaan …………………………………………………...... 11

Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 2


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis kualitas tes merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui
derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian
dari tes tersebut. Dalam penilaian hasil belajar, tes diharapkan dapat menggambarkan sampel
perilaku dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Jika tes yang dilakukan guru
kurang baik, maka hasil yang diperoleh pun tentunya kurang baik. Oleh karena itu, tes yang
digunakan guru harus memiliki kualitas yang lebih baik. Untuk mengetahui apakah tes yang
digunakan termasuk baik atau kurang baik, maka perlu dilakukan analisis kualitas tes. 1 Ada
dua jenis analisis tes atau butir soal, yakni analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya
pembeda disamping validitas dan reliabilitas. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran, teknik analisis tingkat
kesukaran soal, dan kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang makalah di atas, maka perumusan masalah dalam
makalah meliputi:
1. Apa pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran?
2. Bagaimana teknik analisis tingkat kesukaran soal?
3. Bagaimana kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diambil tujuan penulisan makalah sebagai
berikut.
1. Untuk menjelaskan tentang pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran.
2. Untuk menjelaskan tentang teknik analisis tingkat kesukaran soal.
3. Untuk menjelaskan tentang kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah adalah sebagai berikut.
1
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.246
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 3
1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian dan tujuan analisis tingkat
kesukaran.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan teknik analisis tingkat kesukaran soal.
3. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kriteria penafsiran tingkat kesukaran
soal.

E. Sistematika Penulisan Makalah


Adapun sistematika penulisan makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan makalah.
BAB II LANDASAN TEORI, berisi tentang kajian-kajian teori yang melandasi tentang
pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran, teknik analisis tingkat kesukaran soal, dan
kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal.
BAB III PEMBAHASAN, menguraikan tentang contoh analisis tingkat kesukaran soal.
BAB IV PENUTUP, berisi tentang simpulan, saran, dan daftar kepustakaan.

Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 4


BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Tujuan Analisis Tingkat Kesukaran

Proses belajar mengajar bertujuan mencetak peserta didik yang memiliki kualitas
unggul. Oleh karena itu, proses belajar mengajar yang kurang tepat pada peserta didik harus
diperbaiki agar mendapatkan kualitas peserta didik yang unggul. Salah satu cara untuk
memperbaiki proses belajar mengajar yang paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes
hasil belajar yang diperoleh dari proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan kata lain, hasil
tes itu dapat di olah sedemikian rupa sehingga dari hasil pengolahan dapat diketahui
komponen-komponen manakah dari proses belajar mengajar itu yang masih lemah.

Menurut Allen dan Yen (1979:120) dalam buku yang dikutip oleh Suwarto, “the item
difficulty for item i, p is defined as the proportion of examinees who get that item correct.”
Artinya tingkat kesukaran tes didefinisikan sebagai proporsi peserta yang menjawab butir itu
dengan benar. Apabila butir tes dijawab dengan benar oleh semua peserta tes, berarti butir tes
tersebut sangat mudah. Sebaliknya apabila tidak ada peserta tes yang menjawab benar, berati
butir tes tersebut sangat sukar.

Perhitungan analisis tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat
kesukaran suatu soal. Suatu soal tes hendaknya tidak terlau sukar dan tidak pula terlalu
mudah.2 Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping
memenuhi validitas dan reabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal
tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar secara proporsional. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang
(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Tingkat kesukaran soal
dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari
sudut pandang guru sebagai pembuat soal.

Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah
penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Ada beberapa
dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang, dan
Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm.105
2
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…, hlm.266
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 5
sukar. Pertimbangan pertama adalah keseimbangan, yaitu jumlah soal sama untuk ketiga
kategori tersebut. Artinya, soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya seimbang. Misalnya
perbandingan antara soal mudah, sedang, dan sukar dapat dibuat, 30% kategori mudah, 40%
kategori sedang, dan 30% kategori sukar. Kedua, menentukan kriteria soal, yaitu ukuran
untuk menentukan apakah soal tersebut termasuk mudah, sedang, atau sukar. Dalam
menentukan kriteria ini digunakan judgment (keputusan) dari guru berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.3 Oleh karena itu, dalam menyusun soal guru harus
memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada peserta didiknya.

Tingkat kesukaran butir soal memiliki dua kegunaan, yaitu untuk guru dan untuk
pengujian atau pengajaran. Kegunaan bagi guru diantaranya adalah
1. Sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan memberi masukan kepada
peserta didik tentang hasil belajar mereka.
2. Memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau mencurigai terhadap butir soal
yang bias.
Adapun kegunaan bagi pengujian dan pengajaran adalah
1. Pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan ulang
2. Tanda-tanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada kurikulum sekolah
3. Member masukan kepada siswa
4. Tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias
5. Merakit tes yang memiliki ketepatan data soal.4

B. Teknik Analisis Tingkat Kesukaran Soal


Menurut Zainal Arifin, dalam menganalisis tingkat kesukaran soal dibedakan menjadi
dua jenis soal, yaitu:
1. Soal Bentuk Objektif
Langkah-langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu sebelum menghitung tingkat
kesukaran soal sebagai berikut.
a. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai dengan skor
terendah.
b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang disebut dengan kelompok atas (higher
group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang disebut kelompok bawah (lower
group). Sisanya sebanyak 46% disisihkan.

3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.135
4
Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.175
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 6
c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta didik,
baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Jika jawaban peserta didik benar
diberi angka 1, jika jawaban peserta didik salah diberi angka 0.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat digunakan dengan rumus
berikut.5

(WL+WH )
TK = × 100 % Rumus 1
(nL+ nH)

Keterangan:

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas

nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

2. Soal Bentuk Uraian


Cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah menghitung
beberapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada dibawah batas lulus
(passing grade) untuk tiap-tiap soal.

C. Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal


Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut.6
1. Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27% termasuk mudah.
2. Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72% termasuk sedang.
3. Jika jumlah peserta didik yang gagal 73% ke atas termasuk sukar.

5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.266
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.273
6
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.270
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 7
BAB III PEMBAHASAN

A. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif


36 peserta didik SMP mengikuti Ujian Akhir Semester dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Umum. Berdasarkan hasil ujian tersebut kemudian disusun lembar jawaban
peserta didik dari yang mendapat skor tertinggi sampai dengan skor terendah. Selanjutnya,
diambil 27% dari skor tertinggi yaitu 27% x 36 peserta didik = 9,72 = 10 peserta didik
(dibulatkan) dan 27% dari skor terendah yaitu 27% x 36 peserta didik = 9,72 = 10 peserta
didik (dibulatkan).7 Setelah diketahui jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah,
kemudian membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta
didik dalam kelompok tersebut.

Tabel 1.1
Jawaban Benar-Salah dari Kelompok Atas
No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peserta Didik
Ulwi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Umi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Kamal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Nadia 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
Alfa 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Ulum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Utari 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
Aslih 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
Nafis 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
Darin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Tabel 1.2
Jawaban Benar-Salah dari Kelompok Bawah
No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peserta Didik
Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
Eko 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
Laila 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
Ulfa 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
Arin 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
Zuhriyah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
Ali 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.267
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 8
Riza 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
Anis 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Atania 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

Jadi, dapat dihitung tingkat kesukaran setiap soal menggunakan rumus 1 sebagai
berikut.

10 8 6. TK =
1. ×100 %=50 % ×100 %=40 %
20 20
7. TK =

9 7 8. TK =
×100 %=45 % ×100 %=35 %
20 20 9. TK =
10. TK =
9 5
×100 %=45 % ×100 %=25 %
20 20

8 8
×100 %=40 % ×100 %=40 %
20 20

9 8
×100 %=45 % ×100 %=40 %TK =
2.
20 TK = 20
3. TK =
4. TK =
5. TK =

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui klasifikasi tingkat kesukaran


soal yang didasarkan pada criteria penafsiran tingkat kesukaran soal pada pembahasan
sebelumnya.
Tabel 1.3
Klasifikasi Soal Berdasarkan Proporsi Tingkat Kesukarannya8

Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Jumlah


Mudah P 27% 6 1 (10%)
Sedang P 28-72% 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9 (90%)
Sukar P 73% 0 0

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya proporsi antara tingkatan
kesukaran soal tersebar secara normal. Penyusunan suatu soal dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta didik dapat

8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.270

Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 9


menggambarkan prestasi yang sesungguhnya. Perhitungan proporsi antara tingkat kesukaran
dapat diatur sebagai berikut.
1. Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau
2. Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau
3. Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

B. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian

33 orang peserta didik di tes dengan lima soal bentuk uraian. Skor maksimum
ditentukan 10 dan skor minimum 0. Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai 0-5 = 10
orang (berarti gagal), nilai 6 = 12 orang, dan nilai 7-10 = 11 orang.

10
Jadi, tingkat kesukaran (TK) = ×100 %=30,3 %
33

Tingkat kesukaran 30,3 berada di antara 28 dan 72, berarti soal tersebut termasuk sedang.
Catatan: batas lulus ideal = 6 (skala 0-10).9

9
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur…., hlm.273
Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 10
BAB IV PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut di atas, maka dapa disimpulkan bahwa
1. Analisis tingkat kesukaran adalah pengukuran proporsi peserta mengenai seberapa
besar derajat kesukaran suatu soal.
2. Teknik analisis tingkat kesukaran soal dibedakan menjadi dua, yaitu soal bentuk
pilihan ganda dan soal bentuk uraian.
3. Penafsiran tingkat kesukaran soal didasarkan atas beberapa kriteria.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, kami selaku penulis berharap
makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya, khususnya
para mahasiswa bisa melakukan pendidikan sesuai evaluasi pembelajaran khususnya materi
teknik analisis tingkat kesukaran yang telah kita pelajari bersama.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka
dari itu, kami mengharap saran dan kritik yang konstruktif agar nantinya bisa lebih baik
dalam pembuatan makalah berikutnya.

C. Daftar Kepustakaan
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2012.
Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2012.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2014.
Suwarto. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013.

Teknik Analisis Tingkat Kesukaran | 11

Anda mungkin juga menyukai