Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL

 Disusun Oleh :
MHD EBIT TAUFIQ
NIM: 5192451006

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ANALISIS TINGKAT KESUKARAN
SOAL” dengan baik dan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi mata kuliah
Evaluasi. Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, oleh
karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih.

saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik
pada teknis maupun materi, mengingat kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya
berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan terkhusus bagi saya sendiri.

Perbaungan, 05 April 2021

MHD EBIT TAUFIQ

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………...1
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………………….……2
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………………………….3
A. Pengertian dan Tujuan Analisis Tingkat Kesukaran…………………….……..…3
B. Teknik Analisis Tingkat Kesukaran …………………………………………...…4
C. Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal……………………………………...5
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………..6
A. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif………………………6
B. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ………………………..8
BAB IV PENUTUP …………………………………….…………………………………9
A. Kesimpulan……………………………………….……………………………….9
B. Saran………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis kualitas tes adalah suatu tahap yang ditempuh untuk mengetahui derajat
kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes
tersebut. Dalam penilaian hasil belajar, tes diharapkan dapat menggambarkan sampel perilaku
dan menghasilkan nilai yang objektif serta akurat. Jika tes yang dilakukan guru kurang baik,
maka hasil yang diperoleh pun tentunya kurang baik. Oleh karena itu, tes yang digunakan
guru harus memiliki kualitas yang lebih baik. Untuk mengetahui apakah tes yang digunakan
termasuk baik atau kurang baik, maka perlu dilakukan analisis kualitas tes. Ada dua jenis
analisis tes atau butir soal, yakni analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda
disamping validitas dan reliabilitas. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian
dan tujuan analisis tingkat kesukaran, teknik analisis tingkat kesukaran soal, dan kriteria
penafsiran tingkat kesukaran soal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran?
2. Bagaimana teknik analisis tingkat kesukaran soal?
3. Bagaimana kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tentang pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran.


2. Menjelaskan tentang teknik analisis tingkat kesukaran soal.
3. Menjelaskan tentang kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal.

D. Manfaat Penulisan

1. Mampu menjelaskan pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran.


2. Mampu menjelaskan teknik analisis tingkat kesukaran soal.
3. Mampu menjelaskan kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal

4
E. Sistematika Penulisan Makalah

Adapun sistematika penulisan makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut.


a. BAB I PENDAHULUAN : yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan makalah.
b. BAB II LANDASAN TEORI : berisi tentang kajian-kajian teori yang melandasi
tentang pengertian dan tujuan analisis tingkat kesukaran, teknik analisis tingkat
kesukaran soal, dan kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal.
c. BAB III PEMBAHASAN : menguraikan tentang contoh analisis tingkat
kesukaran soal.
d. BAB IV PENUTUP : berisi tentang simpulan, saran, dan daftar kepustakaan.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Tujuan Analisis Tingkat Kesukaran

Menurut Allen dan Yen (1979:120) dalam buku yang dikutip oleh Suwarto, “the item
difficulty for item i, p is defined as the proportion of examinees who get that item correct.”
Artinya tingkat kesukaran tes didefinisikan sebagai proporsi peserta yang menjawab butir itu
dengan benar. Apabila butir tes dijawab dengan benar oleh semua peserta tes, berarti butir tes
tersebut sangat mudah. Sebaliknya apabila tidak ada peserta tes yang menjawab benar, berati
butir tes tersebut sangat sukar.

Perhitungan analisis tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat
kesukaran suatu soal. Suatu soal tes hendaknya tidak terlau sukar dan tidak pula terlalu
mudah. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping
memenuhi validitas dan reabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal
tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar secara proporsional. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang
(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Tingkat kesukaran soal
dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari
sudut pandang guru sebagai pembuat soal.

Tingkat kesukaran butir soal memiliki dua kegunaan, yaitu untuk guru dan untuk
pengujian atau pengajaran. Kegunaan bagi guru diantaranya adalah
1. Sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan memberi masukan
kepada peserta didik tentang hasil belajar mereka.
2. Memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau mencurigai terhadap butir
soal yang bias.

Adapun kegunaan bagi pengujian dan pengajaran adalah


1. Pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan ulang
2. Tanda-tanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada kurikulum sekolah
6
3. Member masukan kepada siswa
4. Tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias
5. Merakit tes yang memiliki ketepatan data soal.

B. Teknik Analisis Tingkat Kesukaran

Menurut Zainal Arifin, dalam menganalisis tingkat kesukaran soal dibedakan


menjadi dua jenis soal, yaitu:
1. Soal Bentuk Objektif
Langkah-langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu sebelum menghitung tingkat
kesukaran soal sebagai berikut.
a. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai dengan skor
terendah.
b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang disebut dengan kelompok atas
(higher group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang disebut kelompok
bawah (lower group). Sisanya sebanyak 46% disisihkan.
c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta
didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Jika jawaban peserta
didik benar diberi angka 1, jika jawaban peserta didik salah diberi angka 0.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat digunakan dengan
rumus berikut.

(WL+WH )
TK = × 100 %
(nL+ nH)

Rumus 1

Keterangan:

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas

nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

2. Soal Bentuk Uraian

7
Cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah menghitung
beberapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada dibawah batas
lulus (passing grade) untuk tiap-tiap soal.

C. Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai


berikut.
1. Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27% termasuk mudah.
2. Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72% termasuk
sedang.
3. Jika jumlah peserta didik yang gagal 73% ke atas termasuk sukar.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif

36 peserta didik SMA mengikuti Ujian Akhir Semester dalam mata pelajaran
Biologi. Berdasarkan hasil ujian tersebut kemudian disusun lembar jawaban peserta didik
dari yang mendapat skor tertinggi sampai dengan skor terendah. Selanjutnya, diambil
27% dari skor tertinggi yaitu 27% x 36 peserta didik = 9,72 = 10 peserta didik
(dibulatkan) dan 27% dari skor terendah yaitu 27% x 36 peserta didik = 9,72 = 10 peserta
didik (dibulatkan). Setelah diketahui jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah,
kemudian membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta
didik dalam kelompok tersebut.

Tabel 1.1
Jawaban Benar-Salah dari Kelompok Atas
No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peserta Didik
Andi Azis 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Afrima Sari 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Dewi Azhari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Dewi Sartika 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
Indra Gunawan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Sari Laila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Mutia Safira 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
Edi Yusuf 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
Rizky Dago 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
Rizva Ayudia 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Tabel 1.2
Jawaban Benar-Salah dari Kelompok Bawah
No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peserta Didik
Bona Hadomuan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

9
Fadly Khairi 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
Mega sari 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
Sabri Munir 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
Des Ferdinand 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
Hotmira Wijaya 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
Hasan
1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
Aldiansyah
Ismail Hamzah 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
Douly Prima 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Adrian
0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Syahputra

Jadi, dapat dihitung tingkat kesukaran setiap soal menggunakan rumus 1 sebagai
berikut.
10 5
1. TK = ×100 %=50 % 6. TK = ×100 %=25 %
20 20
8 8
2. TK = ×100 %=40 % 7. TK = ×100 %=40 %
20 20
9 8
3. TK = ×100 %=45 % 8. TK = ×100 %=40 %
20 20
7 9
4. TK = ×100 %=35 % 9. TK = ×100 %=45 %
20 20
9 8
5. TK = ×100 %=45 % 10. TK = ×100 %=40 %
20 20

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui klasifikasi tingkat


kesukaran soal yang didasarkan pada criteria penafsiran tingkat kesukaran soal pada
pembahasan sebelumnya.

Tabel 1.3
Klasifikasi Soal Berdasarkan Proporsi Tingkat Kesukarannya

Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Jumlah


Mudah P 27% 6 1 (10%)
Sedang P 28-72% 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9 (90%)
Sukar P 73% 0 0

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya proporsi antara tingkatan
kesukaran soal tersebar secara normal. Penyusunan suatu soal dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta didik
dapat menggambarkan prestasi yang sesungguhnya. Perhitungan proporsi antara tingkat
kesukaran dapat diatur sebagai berikut.
1. Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau
2. Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau
3. Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

10
B. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian

33 orang peserta didik di tes dengan lima soal bentuk uraian. Skor maksimum
ditentukan 10 dan skor minimum 0. Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai 0-5 = 10
orang (berarti gagal), nilai 6 = 12 orang, dan nilai 7-10 = 11 orang.
10
Jadi, tingkat kesukaran (TK) = ×100 %=30,3 %
33
Tingkat kesukaran 30,3 berada di antara 28 dan 72, berarti soal tersebut termasuk sedang.
Catatan: batas lulus ideal = 6 (skala 0-10).

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan tersebut di atas, maka dapa disimpulkan bahwa


1. Analisis tingkat kesukaran adalah pengukuran proporsi peserta mengenai seberapa
besar derajat kesukaran suatu soal.
2. Teknik analisis tingkat kesukaran soal dibedakan menjadi dua, yaitu soal bentuk
pilihan ganda dan soal bentuk uraian.
3. Penafsiran tingkat kesukaran soal didasarkan atas beberapa kriteria.

B. Saran

Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembacanya, khususnya para mahasiswa bisa melakukan pendidikan sesuai evaluasi
pembelajaran khususnya materi teknik analisis tingkat kesukaran.Saya menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saya mengharap
saran dan kritik yang konstruktif agar nantinya bisa lebih baik dalam pembuatan makalah
berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Bagiyono. (2017). Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan
Radiografi. Widyanuklida, 1-12.

Kusaeri, & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Yuslita, H., Zulfan, & Arifin, M. (2016). ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL DAN
DAYA PEMBEDA SOAL MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI
SEMESTER GANJIL DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2015-
2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah , 131-138.

13

Anda mungkin juga menyukai