Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA

"Teknik Analisa Item Tes Hasil Belajar"

OLEH

KELOMPOK 10

FADILATUR RAHMI 1830107009

ZIYAD FADHLAN NABIL 1830107033

DOSEN PEMBIMBING

ARTHA NESA CHANDRA, M.Pd

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karnia-Nya kepada kita semua dengan segala kekuasaan-Nya. Salah satu
kenikmatan yang Allah berikan yaitu penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul " Teknik Analisa Item Tes Hasil Belajar ". Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun
umat manusia dari kebodohan hingga menuju ilmu pengetahuan untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Mengingat keterbatasan yang penulis miliki penulis menyadari bahwa dalam


penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat penulis harapkan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan untuk
perbaikan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin...

Batusangkar, 13 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1

BAB II TEKNIK ANALISA ITEM TES HASIL BELAJAR

A. Analisa Tingkat Kesukaran/Derajat Kesukaran......................................2

B. Analisis Daya Pembeda Item..................................................................3

C. Analisa Fungsi Distraktor........................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................7

B. Saran........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi seorang guru kegiatan evaluasi sangatlah menjadi tuntutan, dimana


seorang guru harus mengetahui hasil belajar siswanya dengan serangkaian tes
yang berupa soal-soal serta berupa percobaan-percobaan kepada anak didik. Utuk
memudahkan guru dalam menilai hasil tes tersebut dibuatlah analisis butir soal.

Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan


untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa,
mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang
sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-
butir soal (itemtes). Dalam aplikasinya mempunyai fungsi dan peranan yang
sangat penting dalam hal untuk mengetahui tujuan yangingin dicapai.Dan dari
uraian di atas maka penulis akan memaparkan makalah yang berjudul “Teknik
Analisa Item Tes Hasil Belajar”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teknik Analisa Item Tes Hasil Belajar?
2. Bagaimana Analisa Tingkat Kesukaran/Derajat Kesukaran?
3. Bagaimana Analisa Daya Pembeda Item?
4. Bagaimana Analisa Fungsi Distraktor?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Teknik Analisa Item Tes Hasil Belajar
2. Untuk mengetahui Analisa Tingkat Kesukaran/Derajat Kesukaran
3. Untuk mengetahui Analisa Daya Pembeda Item
4. Untuk mengetahui Analisa Fungsi Distraktor

1
BAB II

TEKNIK ANALISA ITEM TES HASIL BELAJAR

Teknik analisis item tes merupakan teknik analisi tingkat kesukaran item,
teknik analisi daya beda item dan teknik untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya
distraktor dalam suatu tes hasil belajar. Teknik ini sangat penting diketahui
mahasiswa karena selain memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi, tes hasil
belajar juga harus dipilih berdasarkan tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal dan
befungsi tidaknya distractor bagi soal yang berbentuk pilihan ganda. (B. Fitri
Rahmawati dan Syahrul Amar,2017:139)

A. Analisa Tingkat Kesukaran/Derajat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal (difficulty index), perhitungan tingkat kesukaran


seberapa besar derjat kesukaran suatu hal. Jika suatu soal memiliki tingkat
kesukaran seimbang (proposional) mak dapt dikatakan bahwa soal tersebut baik.
Suatu soal test hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlaku mudah.
a. Menghitung Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapt
digunkan dengan dua cara yaitu :
Cara pertama, menggunakan rumus tingkat kesukaran (TK) :

(WI +WH )
TK = x 100%
nL+nH

Dimana :

WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok dibawah


WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok diatas
nI : Jumlah kelompok bawag
nH : Jumlah kelompok atas
Sebelum menggunakan rumusan diatas, harus ditempuh terlebih
dahulu langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai
dengan skor terendah.

2
2. Mengambil 27% lembar jawaban dsri atas yang selanjutnya disebut
kelompok atas (higher group) dari 27% lembar jawaban dari bawah
yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lowe group) sisa sebanyak
46% sisishkan,
3. Membuat table untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari
setiap peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok
bawah. Jika jawaban peserta didik benar, diberi tanda + (plus)
sebaliknya jika jawaban pesrta didik salah, diberi tanda – (minus).

b. Menghitung Tingkat Kesukaran untuk Soal Bentuk Uraian


Cara mengitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah
menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau
ada dibawah batas lulus (passing grade) untuk tiap-tiap soal. Untuk
menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai
berikut :
1. Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27% termasuk mudah.
2. Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 27%
termsauk sedang.
3. Jika jumlah pesrta didik yang gagal antara 72% keatas, termasuk
sukar.

B. Analisis Daya Pembeda Item


Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar
untuk dapat membedakan (mendeskriminasikan) antara taste yang berkemampuan
tinggi (pandai), dengan testee yang kemampuannya rendah (bodoh) sedemikian
rupa sehingga besar testee yang memliki kempuan tinggi untuk membuat butir
item tersebut lebih banyak yang menjawab butir item tersebut lebih banyak yang
kemampuan tinggi untuk menjawab betul sementara testee yang kempuannya
rendah untuk menjaga butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab
item dengan benar..

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana butir soal mampu
membedakan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi
berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koofisien daya pembeda suatu butir
soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang
menguasai kompetensi dengan peserta didik yanf kurang menguasai kompetensi.

3
Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai
berikut :

DP = (WL-WH)/n

Keterangan :
DP : Daya pembeda
WL : Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah
WH : Jumlah kelompok yang gagal dari kelompok atas
n : 27% x N

a. Menghitung Signifikasi Daya Pembeda Soal Bentuk Objektif


1. Membuat table persiapan.
2. Menghitung jumlah peserta didik yang gagal pada kelompok bawah
(WL) dan menghitung jumlah pesrta didik yang pada kelompok atas
(WH).
3. Menguangkan hasil WL dengan hasil WH.
4. Menambahkan hasil WL dengan hail WH.
5. Membandingkan nilai WL-WH dengan nilai table signifikan DP.

Jika WL – WH lebih besar dari harga table signifiksn daya pembeda,


maka soal tersebut signifikan. Artinya, soal tersebut mampu membedakan
antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta
didik yang kurang/belum menguasai kompetensi.

b. Menghitung Signifikasi Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian


Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal bentuk
uraian adalah menghitung perbedaan dua rata-rata dari kelompok bawah
untuk tiap-tiap soal.
Rumus :
t = ( X 1 - X 2 ) / √ ❑((∑ ▒ 〖¿ ¿+ ∑ ❑ ( x 2 )^2) /(n-1)

Keterangan :
X1 = Rata-rata dari kelompok atas
X2 = Rata-rata dari kelompok bawah
∑ X1 = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
∑ X 2= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah

4
N = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok
bawah )

(Ahamad Suryadi,2020,26-31)

C. Analisa Fungsi Distraktor


Distraktor yaitu, “ distractor are classified as the incorrect answer in amulti-
choice question”. Dalam setiap tes objektif selalu digunakan alternatif jawaban
yang menandung 2 unsur sekaligus, yaitu jawaban tepat dan jawaban yang salah
sebagai penyesat (distractor). Tujuan pemakian distractor ini adalah mengecohkan
mereka yang kurang mampu atau tidak tahu untuk dapat dibedakan dengan yang
mampu. Oleh karena itu, distractor yang baik adalah yang dapat dihindari oleh
anak-anak yang pandai dan terpilih ole anak-anak yang kurang pandai. (M.Chabib
Thoha:149)

Analisis fungsi distractor dapat dilakukan untuk sialjenis multiple choica, di


mana setiap butir soal telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban,
yang dikenal dengan istilah option (alternative jawaban). Option ini berjumlah
antara tiga sampai lima pilihan, di mana salah satu diantarnya jawaban yang benar
dan sisanya merupakan jawaban yang salah. Jawaban-jawaban yang salah inilah
yang disebut distractor (pengecoh). (M.Zaim,2016:49)

Dilihat dari segiomit, sebuah item dikatakan baik jika omitnya tidak lebih dari
10 pengikut tes. Suatu distractor dapat diperlakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Diterima karena sudah baik
2. Ditolak karena tidak baik
3. Ditulis kembali karena kurang baik.

5
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan


tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. 
Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,kurang
baik, dan soal yang jelek. Sehingga dari identifikasi tersebut dapat menjadi petunjuk
untuk mengadakan perbaikan.

Penganalisisan terhadap butir-butir item tes hasil belajar dapat dilakukan dari
tiga segi, yaitu: (1) dari segi derajat kesukaran itemnya,Besarnya index kesukaran
antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan
bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal itu
terlalu mudah. (2) dari segi daya pembeda itemnya, Analisis daya pembeda mengkaji
butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam 
membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang
tergolong kurang atau lemah prestasinya. (3) dari segi fungsi distraktornya, Tujuan
utama dari pemasangan distraktor pada setiap butir item adalah agar dari sekian
banyak peserta didik yang mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik atau
terangsang untuk memilihnya, sebab mereka menyangka bahwa distraktor yang
mereka pilih itu merupakan jawaban betul.

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Makalah tersebut akan terperbaiki dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Fitri B. Rahmawati. 2017. Evaluasi Pembelajaran Sejarah.Lombok


Timur:Universitas Hamzanwadi Press.

Suryadi Ahmad.2020. Evaluasi Pembelajaran Jilid II.Sukabumi: CV Jejak,anggota


IKAPI

Zaim,M. 2016. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris edisi Pertama. Rawamangun:


Kencana

Anda mungkin juga menyukai