Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

ANALISIS BUTIR SOAL

Mata Kuliah Assesment and Evaluation

Dosen Pengampu : Dr. Budi Susetyo, M.Pd

Disusun Oleh :

Iin Prima Fitriah 131020140037

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR
Sebagai Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga terselesaikannya tugas mata kuliah assesment and evaluation dengan judul ”Analisis

Butir Soal” Terselesaikannya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua

pihak, untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan setulus-tulusnya ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam

menyelesaikan laporan kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugasini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini.

Bandung, Juli 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Butir Soal........................................................................................................

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru

untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses

pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk

membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308). Tujuan penelaahan

adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu

sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu

meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk

mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami

materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63). Soal yang bermutu adalah soal yang dapat

memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat

menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan

guru.

Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara

kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan

ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997: 172) atau prosedur peningkatan secara

judgment dan prosedur peningkatan secara empirik (Popham, 1995: 195). Analisis

kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis


kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang

termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas makalah ini adalah:

1. Mengetahui tingkat kesukaran analisis butir soal

2. Mengetahui Daya Beda analisis butir soal

3. Mengetahui distractor (pengecoh) analisis butir soal


BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis

Pendekatan klasik analisis

Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari

jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan

menggunakan teori tes klasik.

Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, dapat dilaksanakan sehari-hari

dengan cepat menggunakan komputer, murah, sederhana, familier dan dapat menggunakan

data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene, 1993: 358).

Adapun proses analisisnya sudah banyak dilaksanakan para guru di sekolah seperti beberapa

contoh di bawah ini. a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menabulasi jawaban yang

telah dibuat pada setiap butir soal yang meliputi berapa peserta didik yang: (1) menjawab

benar pada setiap soal, (2) menjawab salah (option pengecoh), (3) tidak menjawab soal.

Berdasarkan tabulasi ini, dapat diketahui tingkat kesukaran setiap butir soal, daya pembeda

soal, alternatif jawaban yang dipilih peserta didik.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal

ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan

jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.

a. Tingkat Kesukaran (TK)


Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat

kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat

kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00

- 1,00 (Aiken (1994: 66). Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil

hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak

ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa menjawab

benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor soal. Pada

prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan

dinamakan tingkat kesukaran butir soal itu.

Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan seperti berikut ini. 0,00 - 0,30 soal

tergolong sukar 0,31 - 0,70 soal tergolong sedang 0,71 - 1,00 soal tergolong mudah

Tingkat kesukaran butir soal dapat mempengaruhi bentuk distribusi total skor tes. Untuk tes

yang sangat sukar (TK= < 0,25) distribusinya berbentuk positif skewed, sedangkan tes yang

mudah dengan TK= >0,80) distribusinya berbentuk negatif skewed.

b. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga

belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yang

tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Manfaat daya pembeda butir soal

adalah seperti berikut ini. 1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data

empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah

butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal

dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau

belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu butir soal tidak dapat
membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai

"kemungkinannya" seperti berikut ini. • Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat. • Butir soal

itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar • Kompetensi yang diukur tidak jelas •

Pengecoh tidak berfungsi • Materi yang ditanyakan terlalu sulit, schingga banyak siswa

yang menebak • Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada

yang salah informasi dalam butir soalnya

Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan dalam bentuk proporsi.

Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan

membedakan warga belajar/siswa yang telah memahami materi dengan warga

belajar/peserta didik yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara

-1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin

kuat/baik soal itu. Jika daya pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah

(warga belajar/peserta didik yang tidak memahami materi) menjawab benar soal dibanding

dengan kelompok atas (warga belajar/peserta didik yang memahami materi yang diajarkan

guru). Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini: 0,40 - 1,00 soal diterima baik 0,30 -

0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 - 0,29 soal diperbaiki 0,19 - 0,00 soal tidak

dipakai/dibuang.

2. Analisis Butir Soal

Analisis soal Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I:

1. Soal No 1, Kunci jawaban C, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (Prop. Correct)= 0,65; artinya butir ini termasuk kategori

“sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya daya beda termasuk kategori daya beda yang baik

sekali.

- Option (alternative jawaban) A dan D berfungsi sebagai pengecoh (distractor) yang

sangat baik, sedangkan pilihan jawaban B tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik

karena subjek dengan kelompok sedang ada yang memilih alternative jawaban tersebut

sehingga alternative jawaban B perlu diperbaiki. Sesuai kriteria pengecoh yang baik jika

dipilih oleh 0,011 - 0, 050 (1,1 % - 5 %).

2. Soal no 2, kunci jawaban C, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 1,00. artinya ‘butir soal ini mempunyai daya beda yang ‘tinggi’.

- Option (alternative jawaban) D tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik karena

sebanyak 6 orang peserta test dengan range rendah memilih alternative jawaban D

tersebut (bukan kunci jawaban) hal ini mungkin disebabkan karena memang pemahaman

peserta ujian yang memang kurang baik, oleh karena itu option jawaban ini tidak

berfungsi sebagai distraktor yang baik dan sebaiknya pilihan jawaban ini buang atau

diganti dengan option jawaban yang lain.

3. Soal No 3, Kunci jawaban B, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,20. artinya ‘butir soal ini mempunyai daya beda yang dengan

kategori “rendah”. Karena butir soal ini tidak bisa mendiskriminasikan kelompok

peserta test yang berkemampuan rendah dengan kelompok yang bekemampuan tinggi.

Sehingga dalam butir ini tidak terlihat daya bedanya sehingga butir soal ini memiliki

daya beda yang rendah.

- Option (alternatif) jawaban D berfungsi sebagai pengecoh yang sangat baik

karenadidapatkan lebih dari 5% menjawab salah option soal tersebut dan pilihan

jawaban ini layak dipakai untuk pilihan jawaban karena mampu mengecoh peserta

dengan kemampuan sedang untuk memilih option ini. Untuk alternative jawaban A

berfungsi sebagai pengecoh yang baik (distraktor baik) dan alternative jawaban ini tidak

memerlukan revisi. Option jawaban C tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik

sehingga distraktornya kurang baik maka option jawaban ini memerlukan revisi.

4. Soal No 4, Kunci jawaban A, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,55; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 55% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori

tinggi. Karena semua kelompok atas semuanya mampu menjawab dengan benar dan

kelompok bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena

itu dapat diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir

soal ini telah dapat mendiskriminasikan antara kelompok rendah dengan kelompok

tinggi.

- Option jawaban C tidak berfungsi menjadi distractor yang baik karena kelompok rendah

tidak terjebak dalam option jawaban C ini sehingga option ini dapat dilakukan revisi
untuk dapat meningkatkan mutu pilihan jawaban yang akan di pilih oleh peserta ujian.

Option jawaban B dan D memiliki distrakor (pengecoh) yang baik karena dapat

mengecoh peserta dengan kelompok atas dan kelompok bawah untuk menjawab pilihan

jawaban ini sehingga dia berfungsi dengan baik sebagai pengecoh dan pilihan jawaban

ini tidak memerlukan revisi.

5. Soal No 5, Kunci jawaban B, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,40; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 40% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori

tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok

bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat

diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini

telah dapat mendiskriminasikan antara kelompok rendah dengan kelompok tinggi.

- Option pilihan jawaban A dan C memiliki distractor yang sangat baik dimana 5 peserta

terkecoh dengan pilihan jawaban A dan 4 peserta terkecoh dengan pilihan jawaban C

sehingga distraktornya sudah berfungsi dengan baik sehingga pilihan jawaban ini tidak

memerlukan refisi. Option jawaban D juga memiliki daya pengecoh yang baik sehingga

pilihan jawaban ini juga tidak memerlukan revisi.

6. Soal No 6, Kunci jawaban C, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,50; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 50% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori

tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok

bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat

diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini

telah dapat mendiskriminasikan antara kelompok rendah dengan kelompok tinggi.

- Option jawaban A dan B memiliki distractor yang sangat baik karena 4 peserta dari

masing-masing kelompok terjebak dalam memilih option jawaban ini sehingga pilihan

jawaban ini tidak harus dilakukan revisi. Dan untuk pilihan jawaban C sudah memiliki

distractor dengan kategori “baik” juga tidak memerlukan revisi. Sehingga soal ini layak

untuk diujikan pada peserta ujian.

7. Soal No 7, Kunci jawaban D, penafsirannya:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori

tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok

bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat

diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini

telah dapat mendiskriminasikan antara kelompok rendah dengan kelompok tinggi.

- Option jawaban B dan C memiliki distractor yang sangat baik karena pilihan jawaban ini

mampu mengecoh peserta dengan kelompok atas untuk menjawab option jawaban ini,

dengan kata lain option jawaban ini dapat dipakai karena telah melebihi 5%

distraktornya. Option A juga memiliki distractor (pengecoh) yang baik karena 1 orang
dari kelompok menengah yang menjawab dan 1 dari kelompok rendah yang menjawab

option jawaban ini sehingga pilihan jawaban ini dapat dipakai dan tidak membutuhkan

revisi.

8. Soal no 8 kunci jawaban D, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,60, artinya butir soal ini memiliki daya beda sedang dengan

tingkat kesukaran butir soal juga sedang, dimana semua kelompok atas dapat menjawab

dengan benar pilihan jawaban ii sedangakan kelompok bawah hanya 2 orang yang

mampu menjawab benar option jawaban ini, dengan kata lain hal ini sudah memiliki

daya beda yang cukup baik (sedang) karna sudah mampu mendiskriminasikan

kemampuan antara kempok tinggi dengan kelompok rendah.

- Option jawaban A dan C memiliki distractor yang kurang baik karena hanya mampu

mengecoh 1 kelompok rendah untuk menjawab pilihan jawaban ini, oleh karena itu

pilihan jawaban ini sebaiknya dilakukan revisi untuk meningkatkan kualitas pilihan

jawaban yang akan diujikan kepada peserta test. Sedangkan pilihan jawaban B memiliki

distractor yang sangat tidak baik karena kelompok rendahpun memilih pilihan jawaban

ini sehingga tidak terlihat pilihan jawaban ini dapat mengecoh peserta test,

kesimpulannya pilihan jawaban ini harus dibuang atau diganti dengan dengan pilihan

jawaban yang lain.


9. Soal no 9 kunci jawaban C, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,45; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 45% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80 artinya butir soal ini memiliki daya beda baik sekali dengan

tingkat kesukaran butir soal juga sedang, dimana semua kelompok atas dapat menjawab

dengan benar pilihan jawaban ini sedangkan kelompok bawah hanya 1 orang yang

mampu menjawab benar option jawaban ini, dengan kata lain hal ini sudah memiliki

daya beda yang sangat baik karna sudah sangat mampu mendiskriminasikan kemampuan

antara kempok tinggi dengan kelompok rendah.

- Option jawaban A dan B memiliki distractor yang sangat baik karena dapat mengecoh

peserta kelompok kemampuan tinggi untuk menjawab pilihan jawaban ini sehingga

pilihan jawaban ini dapat dipakai dan tidak boleh direvisi. Option jawaban C memiliki

ditraktor yang baik dan tidak juga memerlukan revisi soal. Kesimpulannya adalah

pilihan jawaban ini sama-sama memiliki distractor yang baik dan sangat baik sehingga

pilihan jawabannya dapat digunakan.

10. Soal no 10 kunci jawaban C, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,65; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80 dengan artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang

tinggi (sangat baik) karena mampu mendiskriminasikan kemampuan kelompok tinggi

dengan kelompok rendah dimana kelompok tinggi semuanya dapat menjawan dengan
benar dan kelompok rendah hanya 1 yang dapat menjawab benar. Berarti butir soal ini

memiliki daya beda yang sangat baik.

- Option D pada butir ini memilki distractor yang rendah atau memiliki daya pengecoh

yang sangat baik karena 2 kelompok sedang terkecoh dengan pilihan jawaban ini, oleh

karena itu pilihan jawaban ini tidak memerlukan revisi. Pilihan jawaban A dan B

memiliki distraktor yang tidak baik karena kelompok dengan kemampuan tinggi tidak

satupun terkecoh dengan pilihan jawaban ini oleh karena itu perlu direvisi pilihan

jawabannya.

11. Soal no 11 kunci jawaban A, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,60 dengan penafsirannya bahwa butir soal ini memiliki daya

beda yang sedang. Artinya bahwa butir soalnya telah mampu mendiskriminasikan antara

kelompok tinggi dengan kelompok rendah yaitu semuanya kelompok tinggi dapat

menjawab dengan benar pilihan jawaban sedangkan kelompok rendah hanya 2 yang

dapat menjawab benar pilihan jawaban dalam butir soal ini.

- Pilihan jawaban B, C, dan D sama-sama memiliki distractor yang baik karena mampu

mengecoh kelompok sedang dan rendah tetapi tidak dapat mengecoh kelompok tinggi.

Artinya pilihan jawaban pada butir soal ini tidak memerlukan revisi karena memiliki

distractor yang baik.

12. Soal no 12 kunci jawaban C, penafsirannya adalah:


- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,65; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,60 dengan artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda

sedang karena sudah mampu mendiskriminasikan antara kemampuan kelompok tinggi

dengan keampuan kelompok rendah karena didapatkan bahwa semua kelompok tinggi

mampu menjawab benar butir soal yang diberikan dan kelompok rendah hanya 2 orang

yang mampu menjawab benar butir soal yang diberikan. Oleh karena itu butir soal ini

memiliki daya beda yang baik (sedang) dengan tingkat kesukaran soal yang sedang pula.

- Option jawaban D memiliki distractor yang sangat buruk sekali (daya pengecohnya

sangat tidak baik) karena peserta test dengan kemampuan tinggi tidak ada yang

menjawab pilihan jawaban ini denga kata lain pilihan jawaban ini mudah untuk ditebak

maka pilihan jawaban ini harus dibuang atau diganti dengan pilihan jawaban yang lain.

Option A dan B memiliki pengecoh yang baik (sedang) karena tidak satupun kelompok

rendah yang menjawab ini berarti dia kurang memiliki pengecoh sehingga butir soal ini

sebaiknya direvisi.

13. Soal no 13 kunci jawaban D, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,55; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 55% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 0,80 denga artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang

tinggi (sangat baik) karena pada kelompok tinggi mampu menjawab benar butir soal

yang diberikan sedangkan kelompok bawah hanya 1 orang yang mampu menjawab

benar butir soal yang diberikan. Dengan kata lain tingkat kesukaran soal ini adalah

sedang dan daya pembedanya tinggi.


- Option jawaban B memiliki distractor yang sangat baik karena proporsi yang memilih

banyak yaitu 15% berarti bahwa pilihan jawaban ini tidak memerlukan revisi karena

dikategorikan sangat baik distraktornya. Option pilihan A dan C memiliki pengecoh

yang baik karena kelompok kemampuan tinggi tidak ada memilih pilihan jawaban

tersebut bahkan yang memilih pilihan jawaban tersebut kelompok rendah yaitu lebih

dari 5%. Berarti pilihan jawaban ini susah untuk kelompok kemampuan rendah sehingga

mereka memilih pilihan jawaban ini, dan pilihan jawaban ini tidak perlu direvisi karena

diasumsikan tingkat kemampuan siswa kelompok rendah ini memang sangat rendah.

14. Soal no 14 kunci jawaban A, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,45; artinya butir soal ini termasuk

kategori “sedang” karena sekitar 45% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.

- Daya beda (biserial)= 1,00 artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang sangat

tinggi karena kelompok bawah menjawab salah butir soal ini dan kelompok tinggi

menjawab benar semua butir soal ini, disini sangat terlihat sekali daya pembeda antara

kelompok tinggi dengan kemompok rendah.

- Option C dan D memiliki distractor baik karena kelompok tinggi tidak ada yang

memilih opyian jawaban ini dan pilihan jawaban ini sebaiknya tidak direvisi. Option

jawaban B memiliki distractor yang sangat tidak baik karena kelompok rendah juga

memilih pilihan jawaban ini berarti pilihan jawaban ini harus direvisi.

15. Soal no 15 kunci jawaban B, penafsirannya adalah:

- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,80; artinya butir soal ini termasuk

kategori “mudah” karena sekitar 80% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,20 artinya bahwa daya beda butir soal ini sangat rendah dimana

jumlah yang menjawab benar pada kelompok tinggi adalah semuanya dan kelompok

rendah juga dominan (hamper keseluruhan) menjawab benar soal ini. Artinya butir soal

ini tidak dapat mendiskriminasikan antara kemampuan kelompok tinggi dengan

kelompok rendah.

- Option jawaban A, C dan D memiliki distraktor yang baik karena 20% dari peserta ujian

memilih pilihan jawaban ini dan ini telah memenuhi proporsi pemilih yang ada. Artinya

pilihan jawaban ini tidak perlu direvisi karena sudah memiliki daya pengecoh yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aiken, Lewis R. (1994). Psychological Testing and Assessment,(Eight Edition), Boston:


Allyn and Bacon

Millman, Jason and Greene, Jennifer. (1993).The Spesification and Development of Tests of
Achiievement and Ability in Robert L. Lin (Editor). Educational Measurement, Third
Edition. Phoenix: American Council on Education, Series on Higher Education Oryx Press..
Lampiran

SOAL

1. Seorang perempuan umur 23 tahun GIP0A0 datang ke BPM dengan keluhan terlambat haid 4
bulan. TTV TD : 100/60 mmHg, N : 80x/mnt, R : 20x/mnt, S : 36,5ºC. Hasil pemeriksaan fisik
payudara membesar. Ballotement (+), DJJ 122x.menit. Inspeksi vulva dan vagina tampak ungu
kebiruan. Pemeriksaan Penunjang : Plano Test Positif. Hb 11,9 gr%
Data manakah yang termasuk tanda pasti kehamilan pada kasus di atas?
A. Amenorrea
B. Ballotement (+)
C. DJJ 122x/menit*
D. Pemeriksaan PP test positif

2. Seorang ibu membawa bayinya ke Puskesmas usia 15 hari. Riwayat persalinan jenis persalinan
spontan, segera menangis, BB/PB lahir 2900gr/48 cm. Ibu mengatakan bahwa saat pulang dari
rumah sakit bayinya belum mendapatkan imunisasi. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 3000
gram, denyut jantung 100 x / menit , suhu badan 36,8 ⁰C.
Imunisasi dasar yang harus diberikan adalah ?
A. BCG, Polio 1
B. HB.1, DPT 1, Hib 1, Polio 1,
C. BCG, DPT 1, HB 1, Hib 1,Polio 1*
D. HB.2, DPT.1, Hib 1, Polio.1, BCG

3. Seorang perempuan umur 37 tahun akseptor KB implant yang dipasang sejak 10 hari yang
lalu, datang ke puskesmas dengan keluhan satu batang implant sudah lepas 2 hari yang lalu.
Sekarang ibu demam dan terasa nyeri pada luka pemasangan implant. Hasil pemeriksaan TD
110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S ; 38,2 °C terlihat luka insisi merah.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus diatas?
a. Menganjurkan untuk ganti cara
b. Konseling pencabutan implant*
c. Memberikan obat roboransia
d. Memeriksa letak implant

4. Seorang ibu usia 22 tahun melahirkan bayi perempuan 5 hari yang lalu datang ke BPM dengan
keluhan bayinya belum buang air besar sejak 2 hari yang lalu. BB lahir 3400 gr. Sebelumnya
bab bayi lancar setiap hari. Ibu cemas dengan keadaan bayinya. Hasil pemeriksaan BB 3200 gr
dan bayi terlihat rewel.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus diatas?
A. Obstipasi*
B. Hisprung
C. Atresia ani
D. Hernia diafragmatika

5. Seorang ibu usia 22 tahun melahirkan bayi perempuan 5 hari yang lalu datang ke BPM dengan
keluhan bayinya belum buang air besar sejak 2 hari yang lalu. BB lahir 3400 gr. Sebelumnya
bab bayi lancar setiap hari. Ibu cemas dengan keadaan bayinya. Hasil pemeriksaan BB 3200 gr
dan bayi terlihat rewel.
Tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus ini adalah
A. Memberikan dukungan kepada ibu
B. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya*
C. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan payudara
D. Merujuk bayi ke RS setelah lebih dari 3 x 24 jam

6. Seorang perempuan P1A0 umur 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri payudara
sejak 3 hari yang lalu. Pasien bersalin 3 minggu yang lalu di BPM, spontan, aterm, bayi segera
menangis. Ibu menyusui bayinya sejak hari pertama dan tidak diberikan susu tambahan. Hasil
pemeriksaan KU: tampak kesakitan,TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S : 38,30C, P :
18x/menit. Payudara kanan memerah, bengkak, putting susu tampak lecet, terasa nyeri saat
disentuh. Payudara kiri tidak tampak kelainan.

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ?


A. Bendungan ASI
B. Eskoriasi areola
C. Mastitis*
D. Abses mamae

7. Seorang perempuan P1A0 umur 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri payudara
sejak 3 hari yang lalu. Pasien bersalin 3 minggu yang lalu di BPM, spontan, aterm, bayi segera
menangis. Ibu menyusui bayinya sejak hari pertama dan tidak diberikan susu tambahan. Hasil
pemeriksaan KU: tampak kesakitan, TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S : 38,30C, P :
18x/menit. Payudara kanan memerah, bengkak, putting susu tampak lecet, terasa nyeri saat
disentuh. Payudara kiri tidak tampak kelainan.
Penjelasan apakah yang tepat diberikan bidan pada kasus diatas ?
A. Senam nifas
B. Kebutuhan nutrisi
C. Kunjungan ulang
D. Teknik menyusui yang benar*

8. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0H1 enam minggu yang lalu datang ke BPM ingin
berkonsultasi tentang KB. Anamnesis tujuan berKB untuk menjarangkan kehamilan. Ibu tidak
menyusui bayinya. Ibu cenderung pelupa dan mempunyai riwayat nyeri haid. TTV BB : 78
Kg, TD : 110/80 mmHg, pada ekstremitas bawah terdapat varices.
Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus di atas?
A. Suntik progestin
B. Pil kombinasi
C. Kondom
D. Implant*

9. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0H1 enam minggu yang lalu datang ke BPM ingin
berkonsultasi tentang KB. Anamnesis tujuan berKB untuk menjarangkan kehamilan. Ibu tidak
menyusui bayinya. Ibu cenderung pelupa dan mempunyai riwayat nyeri haid. TTV BB : 68
Kg, TD : 110/80 mmHg, pada ekstremitas bawah terdapat varices.
Faktor yang mempengaruhi dalam menentukan pilihan kontrasepsi pada kasus diatas?
A. Usia ibu
B. Berat badan
C. Tujuan ber KB*
D. Status menyusui
10. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0 melahirkan di BPM. Pasien melahirkan spontan,
aterm, 30 menit yang lalu. Bayi segera menangis, BB/PB : 3100 gr/49 cm. Ibu sudah
diinjeksikan oksitosin kedua. Tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta. Hasil pemeriksaan
fisik KU : ibu tampak lemah, TD 100/60 mmHg, N :90 kali/menit, S : 36,70C, P : 18 x/menit.
Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik. Pada vulva terlihat perdarahan, warna
darah merah kehitaman, jumlah ± 50 cc
Tindakan apakah yang harus segera dilakukan bidan?
A. Memberikan drip oksitosin
B. Memberikan injeksi methergin
C. Memberikan cairan intra vena*
D. Melakukan kompresi bimanual interna

11. Bidan melakukan kunjungan nifas ke rumah pasien PIA0 umur 30 tahun. Keluhan pasien
bayinya rewel karena air susu sedikit dan ia merasa tidak percaya diri untuk menyusui bayinya.
Riwayat persalinan ibu telah melahirkan bayi spontan, aterm, bayi segera menangis 2 hari yang
lalu. KU : tampak murung, TD : 110/70 mmHg, nadi : 82x/menit. Kedua payudara tampak
mengkilat, puting susu menonjol, tidak terdapat lecet.
Apakah asuhan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. Dukungan moril*
B. Pendidikan kesehatan laktasi
C. Observasi kondisi emosional ibu
D. Kebersihan payudara

12. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada
payudara. Pasien melahirkan 2 minggu yang lalu, spontan, cukup bulan, bayi segera
menangis. Payudara sebelah kiri ibu dilakukan insisi di RS 1 hari yang lalu karena bengkak
dan nyeri. Ibu mengeluh sulit menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan KU sedang TD 110/70
mmHg, S :38,5C, N : 88 x/menit, P : 16 x/menit. Payudara ibu tampak nanah mengalir.

Tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh bidan?

A. Kompres hangat
B. Kompres dingin
C. Menyusui sesering mungkin*
D. Edukasi teknik menyusui yang benar
13. Seorang perempuan umur 31 tahun G3P2A1, datang ke ruang bersalin hamil 40 minggu
dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari teratur sejak 1 jam yang lalu, keluar lendir
bercampur darah. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan portio tebal lunak, pembukaan 2 cm,
dan ketuban (+). TD 160/100 mmHg, Nadi 80x/menit, P 24 x/mnt Suhu 36,5° C. DJJ 139 x /i.
pemeriksaan penunjang urine +1.
Menurut kasus diatas, apakah komplikasi yang dapat terjadi pada Ny.Yeni?
A. Inersia uteri
B. Solusio placenta
C. Partus lama
D. Eklampsi*

14. Seorang perempuan umur 23 tahun, G2P1A0 hamil 15-16 minggu datang ke tempat Bidan
mengeluh keluar darah pervaginam sejak 5 jam yang lalu, nyeri pada ari-ari, sakit pinggang.
Hasil pemeriksaan KU lemah TD: 110/70 mmHg, N:84 x/I, P:20 x/I, S:36 C, pemeriksaan
inspekulo tidak terdapat pembukaan cervik
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut ?
a. Abortus imminens*
b. Abortus insipiens
c. Abortus incomplit
d. Abortus complit

15. Seorang ibu melahirkan seorang bayi di BPM dengan keluhan bayinya mengeluarkan air liur
yang menetes terus – menerus, kadang – kadang berbuih. Bayi lahir 6 hari yang lalu, spontan,
cukup bulan dan tidak segera menangis. Ketika bayi diberi minum bayi tersedak, tampak
kebiruan akibattersedak yang dialami. Hasil pemeriksaan KU lemah, FJ ; 100 x/menit, S :
36,50C.
Apakah tindakan awal yang paling tepat dilakukan oleh bidan?
a. Pasang infus
b. Pasang pipa nasogastrik ,lakukan pengisapan lendir terus – menerus.*
c. Bayi di puasakan
d. Kolaborasi dengan ahli untuk ro foto

Anda mungkin juga menyukai