Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Sebagai Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga terselesaikannya tugas mata kuliah assesment and evaluation dengan judul ”Analisis
Butir Soal” Terselesaikannya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua
pihak, untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan setulus-tulusnya ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugasini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Butir Soal........................................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru
untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses
membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308). Tujuan penelaahan
adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu
sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu
meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk
materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63). Soal yang bermutu adalah soal yang dapat
menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan
guru.
Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara
kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan
ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997: 172) atau prosedur peningkatan secara
judgment dan prosedur peningkatan secara empirik (Popham, 1995: 195). Analisis
B. Tujuan
A. Kajian Teoritis
Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari
jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan
Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, dapat dilaksanakan sehari-hari
dengan cepat menggunakan komputer, murah, sederhana, familier dan dapat menggunakan
data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene, 1993: 358).
Adapun proses analisisnya sudah banyak dilaksanakan para guru di sekolah seperti beberapa
contoh di bawah ini. a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menabulasi jawaban yang
telah dibuat pada setiap butir soal yang meliputi berapa peserta didik yang: (1) menjawab
benar pada setiap soal, (2) menjawab salah (option pengecoh), (3) tidak menjawab soal.
Berdasarkan tabulasi ini, dapat diketahui tingkat kesukaran setiap butir soal, daya pembeda
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal
ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan
jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.
kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat
kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00
- 1,00 (Aiken (1994: 66). Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil
hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak
ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa menjawab
benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor soal. Pada
prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan
Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan seperti berikut ini. 0,00 - 0,30 soal
tergolong sukar 0,31 - 0,70 soal tergolong sedang 0,71 - 1,00 soal tergolong mudah
Tingkat kesukaran butir soal dapat mempengaruhi bentuk distribusi total skor tes. Untuk tes
yang sangat sukar (TK= < 0,25) distribusinya berbentuk positif skewed, sedangkan tes yang
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara warga
belajar/siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajar/siswa yang
tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan. Manfaat daya pembeda butir soal
adalah seperti berikut ini. 1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data
empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah
butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal
dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau
belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu butir soal tidak dapat
membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai
"kemungkinannya" seperti berikut ini. • Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat. • Butir soal
itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar • Kompetensi yang diukur tidak jelas •
Pengecoh tidak berfungsi • Materi yang ditanyakan terlalu sulit, schingga banyak siswa
yang menebak • Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada
Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan dalam bentuk proporsi.
Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan
belajar/peserta didik yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara
-1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin
kuat/baik soal itu. Jika daya pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah
(warga belajar/peserta didik yang tidak memahami materi) menjawab benar soal dibanding
dengan kelompok atas (warga belajar/peserta didik yang memahami materi yang diajarkan
guru). Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini: 0,40 - 1,00 soal diterima baik 0,30 -
0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 - 0,29 soal diperbaiki 0,19 - 0,00 soal tidak
dipakai/dibuang.
- Tingkat kesukaran butir soal (Prop. Correct)= 0,65; artinya butir ini termasuk kategori
“sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya daya beda termasuk kategori daya beda yang baik
sekali.
sangat baik, sedangkan pilihan jawaban B tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik
karena subjek dengan kelompok sedang ada yang memilih alternative jawaban tersebut
sehingga alternative jawaban B perlu diperbaiki. Sesuai kriteria pengecoh yang baik jika
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 1,00. artinya ‘butir soal ini mempunyai daya beda yang ‘tinggi’.
- Option (alternative jawaban) D tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik karena
sebanyak 6 orang peserta test dengan range rendah memilih alternative jawaban D
tersebut (bukan kunci jawaban) hal ini mungkin disebabkan karena memang pemahaman
peserta ujian yang memang kurang baik, oleh karena itu option jawaban ini tidak
berfungsi sebagai distraktor yang baik dan sebaiknya pilihan jawaban ini buang atau
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,20. artinya ‘butir soal ini mempunyai daya beda yang dengan
kategori “rendah”. Karena butir soal ini tidak bisa mendiskriminasikan kelompok
peserta test yang berkemampuan rendah dengan kelompok yang bekemampuan tinggi.
Sehingga dalam butir ini tidak terlihat daya bedanya sehingga butir soal ini memiliki
karenadidapatkan lebih dari 5% menjawab salah option soal tersebut dan pilihan
jawaban ini layak dipakai untuk pilihan jawaban karena mampu mengecoh peserta
dengan kemampuan sedang untuk memilih option ini. Untuk alternative jawaban A
berfungsi sebagai pengecoh yang baik (distraktor baik) dan alternative jawaban ini tidak
memerlukan revisi. Option jawaban C tidak berfungsi sebagai pengecoh yang baik
sehingga distraktornya kurang baik maka option jawaban ini memerlukan revisi.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,55; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 55% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori
tinggi. Karena semua kelompok atas semuanya mampu menjawab dengan benar dan
kelompok bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena
itu dapat diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir
soal ini telah dapat mendiskriminasikan antara kelompok rendah dengan kelompok
tinggi.
- Option jawaban C tidak berfungsi menjadi distractor yang baik karena kelompok rendah
tidak terjebak dalam option jawaban C ini sehingga option ini dapat dilakukan revisi
untuk dapat meningkatkan mutu pilihan jawaban yang akan di pilih oleh peserta ujian.
Option jawaban B dan D memiliki distrakor (pengecoh) yang baik karena dapat
mengecoh peserta dengan kelompok atas dan kelompok bawah untuk menjawab pilihan
jawaban ini sehingga dia berfungsi dengan baik sebagai pengecoh dan pilihan jawaban
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,40; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 40% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori
tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok
bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat
diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini
- Option pilihan jawaban A dan C memiliki distractor yang sangat baik dimana 5 peserta
terkecoh dengan pilihan jawaban A dan 4 peserta terkecoh dengan pilihan jawaban C
sehingga distraktornya sudah berfungsi dengan baik sehingga pilihan jawaban ini tidak
memerlukan refisi. Option jawaban D juga memiliki daya pengecoh yang baik sehingga
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,50; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 50% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori
tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok
bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat
diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini
- Option jawaban A dan B memiliki distractor yang sangat baik karena 4 peserta dari
masing-masing kelompok terjebak dalam memilih option jawaban ini sehingga pilihan
jawaban ini tidak harus dilakukan revisi. Dan untuk pilihan jawaban C sudah memiliki
distractor dengan kategori “baik” juga tidak memerlukan revisi. Sehingga soal ini layak
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80, artinya butir soal ini memiliki daya beda dengan kategori
tinggi. Karena semua kelompok atas mampu menjawab dengan benar dan kelompok
bawah tidak satupun bisa menjawab option pilihan dengan benar, oleh karena itu dapat
diasumsikan bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang baik, karena butir soal ini
- Option jawaban B dan C memiliki distractor yang sangat baik karena pilihan jawaban ini
mampu mengecoh peserta dengan kelompok atas untuk menjawab option jawaban ini,
dengan kata lain option jawaban ini dapat dipakai karena telah melebihi 5%
distraktornya. Option A juga memiliki distractor (pengecoh) yang baik karena 1 orang
dari kelompok menengah yang menjawab dan 1 dari kelompok rendah yang menjawab
option jawaban ini sehingga pilihan jawaban ini dapat dipakai dan tidak membutuhkan
revisi.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,60, artinya butir soal ini memiliki daya beda sedang dengan
tingkat kesukaran butir soal juga sedang, dimana semua kelompok atas dapat menjawab
dengan benar pilihan jawaban ii sedangakan kelompok bawah hanya 2 orang yang
mampu menjawab benar option jawaban ini, dengan kata lain hal ini sudah memiliki
daya beda yang cukup baik (sedang) karna sudah mampu mendiskriminasikan
- Option jawaban A dan C memiliki distractor yang kurang baik karena hanya mampu
mengecoh 1 kelompok rendah untuk menjawab pilihan jawaban ini, oleh karena itu
pilihan jawaban ini sebaiknya dilakukan revisi untuk meningkatkan kualitas pilihan
jawaban yang akan diujikan kepada peserta test. Sedangkan pilihan jawaban B memiliki
distractor yang sangat tidak baik karena kelompok rendahpun memilih pilihan jawaban
ini sehingga tidak terlihat pilihan jawaban ini dapat mengecoh peserta test,
kesimpulannya pilihan jawaban ini harus dibuang atau diganti dengan dengan pilihan
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,45; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 45% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80 artinya butir soal ini memiliki daya beda baik sekali dengan
tingkat kesukaran butir soal juga sedang, dimana semua kelompok atas dapat menjawab
dengan benar pilihan jawaban ini sedangkan kelompok bawah hanya 1 orang yang
mampu menjawab benar option jawaban ini, dengan kata lain hal ini sudah memiliki
daya beda yang sangat baik karna sudah sangat mampu mendiskriminasikan kemampuan
- Option jawaban A dan B memiliki distractor yang sangat baik karena dapat mengecoh
peserta kelompok kemampuan tinggi untuk menjawab pilihan jawaban ini sehingga
pilihan jawaban ini dapat dipakai dan tidak boleh direvisi. Option jawaban C memiliki
ditraktor yang baik dan tidak juga memerlukan revisi soal. Kesimpulannya adalah
pilihan jawaban ini sama-sama memiliki distractor yang baik dan sangat baik sehingga
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,65; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80 dengan artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang
dengan kelompok rendah dimana kelompok tinggi semuanya dapat menjawan dengan
benar dan kelompok rendah hanya 1 yang dapat menjawab benar. Berarti butir soal ini
- Option D pada butir ini memilki distractor yang rendah atau memiliki daya pengecoh
yang sangat baik karena 2 kelompok sedang terkecoh dengan pilihan jawaban ini, oleh
karena itu pilihan jawaban ini tidak memerlukan revisi. Pilihan jawaban A dan B
memiliki distraktor yang tidak baik karena kelompok dengan kemampuan tinggi tidak
satupun terkecoh dengan pilihan jawaban ini oleh karena itu perlu direvisi pilihan
jawabannya.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,60; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 60% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,60 dengan penafsirannya bahwa butir soal ini memiliki daya
beda yang sedang. Artinya bahwa butir soalnya telah mampu mendiskriminasikan antara
kelompok tinggi dengan kelompok rendah yaitu semuanya kelompok tinggi dapat
menjawab dengan benar pilihan jawaban sedangkan kelompok rendah hanya 2 yang
- Pilihan jawaban B, C, dan D sama-sama memiliki distractor yang baik karena mampu
mengecoh kelompok sedang dan rendah tetapi tidak dapat mengecoh kelompok tinggi.
Artinya pilihan jawaban pada butir soal ini tidak memerlukan revisi karena memiliki
kategori “sedang” karena sekitar 65% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,60 dengan artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda
dengan keampuan kelompok rendah karena didapatkan bahwa semua kelompok tinggi
mampu menjawab benar butir soal yang diberikan dan kelompok rendah hanya 2 orang
yang mampu menjawab benar butir soal yang diberikan. Oleh karena itu butir soal ini
memiliki daya beda yang baik (sedang) dengan tingkat kesukaran soal yang sedang pula.
- Option jawaban D memiliki distractor yang sangat buruk sekali (daya pengecohnya
sangat tidak baik) karena peserta test dengan kemampuan tinggi tidak ada yang
menjawab pilihan jawaban ini denga kata lain pilihan jawaban ini mudah untuk ditebak
maka pilihan jawaban ini harus dibuang atau diganti dengan pilihan jawaban yang lain.
Option A dan B memiliki pengecoh yang baik (sedang) karena tidak satupun kelompok
rendah yang menjawab ini berarti dia kurang memiliki pengecoh sehingga butir soal ini
sebaiknya direvisi.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,55; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 55% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,80 denga artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang
tinggi (sangat baik) karena pada kelompok tinggi mampu menjawab benar butir soal
yang diberikan sedangkan kelompok bawah hanya 1 orang yang mampu menjawab
benar butir soal yang diberikan. Dengan kata lain tingkat kesukaran soal ini adalah
banyak yaitu 15% berarti bahwa pilihan jawaban ini tidak memerlukan revisi karena
yang baik karena kelompok kemampuan tinggi tidak ada memilih pilihan jawaban
tersebut bahkan yang memilih pilihan jawaban tersebut kelompok rendah yaitu lebih
dari 5%. Berarti pilihan jawaban ini susah untuk kelompok kemampuan rendah sehingga
mereka memilih pilihan jawaban ini, dan pilihan jawaban ini tidak perlu direvisi karena
diasumsikan tingkat kemampuan siswa kelompok rendah ini memang sangat rendah.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,45; artinya butir soal ini termasuk
kategori “sedang” karena sekitar 45% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 1,00 artinya bahwa butir soal ini memiliki daya beda yang sangat
tinggi karena kelompok bawah menjawab salah butir soal ini dan kelompok tinggi
menjawab benar semua butir soal ini, disini sangat terlihat sekali daya pembeda antara
- Option C dan D memiliki distractor baik karena kelompok tinggi tidak ada yang
memilih opyian jawaban ini dan pilihan jawaban ini sebaiknya tidak direvisi. Option
jawaban B memiliki distractor yang sangat tidak baik karena kelompok rendah juga
memilih pilihan jawaban ini berarti pilihan jawaban ini harus direvisi.
- Tingkat kesukaran butir soal (prop. Correct)= 0,80; artinya butir soal ini termasuk
kategori “mudah” karena sekitar 80% dari peserta test menjawab soal ini dengan benar.
- Daya beda (biserial)= 0,20 artinya bahwa daya beda butir soal ini sangat rendah dimana
jumlah yang menjawab benar pada kelompok tinggi adalah semuanya dan kelompok
rendah juga dominan (hamper keseluruhan) menjawab benar soal ini. Artinya butir soal
kelompok rendah.
- Option jawaban A, C dan D memiliki distraktor yang baik karena 20% dari peserta ujian
memilih pilihan jawaban ini dan ini telah memenuhi proporsi pemilih yang ada. Artinya
pilihan jawaban ini tidak perlu direvisi karena sudah memiliki daya pengecoh yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Millman, Jason and Greene, Jennifer. (1993).The Spesification and Development of Tests of
Achiievement and Ability in Robert L. Lin (Editor). Educational Measurement, Third
Edition. Phoenix: American Council on Education, Series on Higher Education Oryx Press..
Lampiran
SOAL
1. Seorang perempuan umur 23 tahun GIP0A0 datang ke BPM dengan keluhan terlambat haid 4
bulan. TTV TD : 100/60 mmHg, N : 80x/mnt, R : 20x/mnt, S : 36,5ºC. Hasil pemeriksaan fisik
payudara membesar. Ballotement (+), DJJ 122x.menit. Inspeksi vulva dan vagina tampak ungu
kebiruan. Pemeriksaan Penunjang : Plano Test Positif. Hb 11,9 gr%
Data manakah yang termasuk tanda pasti kehamilan pada kasus di atas?
A. Amenorrea
B. Ballotement (+)
C. DJJ 122x/menit*
D. Pemeriksaan PP test positif
2. Seorang ibu membawa bayinya ke Puskesmas usia 15 hari. Riwayat persalinan jenis persalinan
spontan, segera menangis, BB/PB lahir 2900gr/48 cm. Ibu mengatakan bahwa saat pulang dari
rumah sakit bayinya belum mendapatkan imunisasi. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 3000
gram, denyut jantung 100 x / menit , suhu badan 36,8 ⁰C.
Imunisasi dasar yang harus diberikan adalah ?
A. BCG, Polio 1
B. HB.1, DPT 1, Hib 1, Polio 1,
C. BCG, DPT 1, HB 1, Hib 1,Polio 1*
D. HB.2, DPT.1, Hib 1, Polio.1, BCG
3. Seorang perempuan umur 37 tahun akseptor KB implant yang dipasang sejak 10 hari yang
lalu, datang ke puskesmas dengan keluhan satu batang implant sudah lepas 2 hari yang lalu.
Sekarang ibu demam dan terasa nyeri pada luka pemasangan implant. Hasil pemeriksaan TD
110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S ; 38,2 °C terlihat luka insisi merah.
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus diatas?
a. Menganjurkan untuk ganti cara
b. Konseling pencabutan implant*
c. Memberikan obat roboransia
d. Memeriksa letak implant
4. Seorang ibu usia 22 tahun melahirkan bayi perempuan 5 hari yang lalu datang ke BPM dengan
keluhan bayinya belum buang air besar sejak 2 hari yang lalu. BB lahir 3400 gr. Sebelumnya
bab bayi lancar setiap hari. Ibu cemas dengan keadaan bayinya. Hasil pemeriksaan BB 3200 gr
dan bayi terlihat rewel.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus diatas?
A. Obstipasi*
B. Hisprung
C. Atresia ani
D. Hernia diafragmatika
5. Seorang ibu usia 22 tahun melahirkan bayi perempuan 5 hari yang lalu datang ke BPM dengan
keluhan bayinya belum buang air besar sejak 2 hari yang lalu. BB lahir 3400 gr. Sebelumnya
bab bayi lancar setiap hari. Ibu cemas dengan keadaan bayinya. Hasil pemeriksaan BB 3200 gr
dan bayi terlihat rewel.
Tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus ini adalah
A. Memberikan dukungan kepada ibu
B. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya*
C. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan payudara
D. Merujuk bayi ke RS setelah lebih dari 3 x 24 jam
6. Seorang perempuan P1A0 umur 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri payudara
sejak 3 hari yang lalu. Pasien bersalin 3 minggu yang lalu di BPM, spontan, aterm, bayi segera
menangis. Ibu menyusui bayinya sejak hari pertama dan tidak diberikan susu tambahan. Hasil
pemeriksaan KU: tampak kesakitan,TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S : 38,30C, P :
18x/menit. Payudara kanan memerah, bengkak, putting susu tampak lecet, terasa nyeri saat
disentuh. Payudara kiri tidak tampak kelainan.
7. Seorang perempuan P1A0 umur 24 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri payudara
sejak 3 hari yang lalu. Pasien bersalin 3 minggu yang lalu di BPM, spontan, aterm, bayi segera
menangis. Ibu menyusui bayinya sejak hari pertama dan tidak diberikan susu tambahan. Hasil
pemeriksaan KU: tampak kesakitan, TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, S : 38,30C, P :
18x/menit. Payudara kanan memerah, bengkak, putting susu tampak lecet, terasa nyeri saat
disentuh. Payudara kiri tidak tampak kelainan.
Penjelasan apakah yang tepat diberikan bidan pada kasus diatas ?
A. Senam nifas
B. Kebutuhan nutrisi
C. Kunjungan ulang
D. Teknik menyusui yang benar*
8. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0H1 enam minggu yang lalu datang ke BPM ingin
berkonsultasi tentang KB. Anamnesis tujuan berKB untuk menjarangkan kehamilan. Ibu tidak
menyusui bayinya. Ibu cenderung pelupa dan mempunyai riwayat nyeri haid. TTV BB : 78
Kg, TD : 110/80 mmHg, pada ekstremitas bawah terdapat varices.
Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus di atas?
A. Suntik progestin
B. Pil kombinasi
C. Kondom
D. Implant*
9. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0H1 enam minggu yang lalu datang ke BPM ingin
berkonsultasi tentang KB. Anamnesis tujuan berKB untuk menjarangkan kehamilan. Ibu tidak
menyusui bayinya. Ibu cenderung pelupa dan mempunyai riwayat nyeri haid. TTV BB : 68
Kg, TD : 110/80 mmHg, pada ekstremitas bawah terdapat varices.
Faktor yang mempengaruhi dalam menentukan pilihan kontrasepsi pada kasus diatas?
A. Usia ibu
B. Berat badan
C. Tujuan ber KB*
D. Status menyusui
10. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0 melahirkan di BPM. Pasien melahirkan spontan,
aterm, 30 menit yang lalu. Bayi segera menangis, BB/PB : 3100 gr/49 cm. Ibu sudah
diinjeksikan oksitosin kedua. Tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta. Hasil pemeriksaan
fisik KU : ibu tampak lemah, TD 100/60 mmHg, N :90 kali/menit, S : 36,70C, P : 18 x/menit.
Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik. Pada vulva terlihat perdarahan, warna
darah merah kehitaman, jumlah ± 50 cc
Tindakan apakah yang harus segera dilakukan bidan?
A. Memberikan drip oksitosin
B. Memberikan injeksi methergin
C. Memberikan cairan intra vena*
D. Melakukan kompresi bimanual interna
11. Bidan melakukan kunjungan nifas ke rumah pasien PIA0 umur 30 tahun. Keluhan pasien
bayinya rewel karena air susu sedikit dan ia merasa tidak percaya diri untuk menyusui bayinya.
Riwayat persalinan ibu telah melahirkan bayi spontan, aterm, bayi segera menangis 2 hari yang
lalu. KU : tampak murung, TD : 110/70 mmHg, nadi : 82x/menit. Kedua payudara tampak
mengkilat, puting susu menonjol, tidak terdapat lecet.
Apakah asuhan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. Dukungan moril*
B. Pendidikan kesehatan laktasi
C. Observasi kondisi emosional ibu
D. Kebersihan payudara
12. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada
payudara. Pasien melahirkan 2 minggu yang lalu, spontan, cukup bulan, bayi segera
menangis. Payudara sebelah kiri ibu dilakukan insisi di RS 1 hari yang lalu karena bengkak
dan nyeri. Ibu mengeluh sulit menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan KU sedang TD 110/70
mmHg, S :38,5C, N : 88 x/menit, P : 16 x/menit. Payudara ibu tampak nanah mengalir.
A. Kompres hangat
B. Kompres dingin
C. Menyusui sesering mungkin*
D. Edukasi teknik menyusui yang benar
13. Seorang perempuan umur 31 tahun G3P2A1, datang ke ruang bersalin hamil 40 minggu
dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari teratur sejak 1 jam yang lalu, keluar lendir
bercampur darah. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan portio tebal lunak, pembukaan 2 cm,
dan ketuban (+). TD 160/100 mmHg, Nadi 80x/menit, P 24 x/mnt Suhu 36,5° C. DJJ 139 x /i.
pemeriksaan penunjang urine +1.
Menurut kasus diatas, apakah komplikasi yang dapat terjadi pada Ny.Yeni?
A. Inersia uteri
B. Solusio placenta
C. Partus lama
D. Eklampsi*
14. Seorang perempuan umur 23 tahun, G2P1A0 hamil 15-16 minggu datang ke tempat Bidan
mengeluh keluar darah pervaginam sejak 5 jam yang lalu, nyeri pada ari-ari, sakit pinggang.
Hasil pemeriksaan KU lemah TD: 110/70 mmHg, N:84 x/I, P:20 x/I, S:36 C, pemeriksaan
inspekulo tidak terdapat pembukaan cervik
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut ?
a. Abortus imminens*
b. Abortus insipiens
c. Abortus incomplit
d. Abortus complit
15. Seorang ibu melahirkan seorang bayi di BPM dengan keluhan bayinya mengeluarkan air liur
yang menetes terus – menerus, kadang – kadang berbuih. Bayi lahir 6 hari yang lalu, spontan,
cukup bulan dan tidak segera menangis. Ketika bayi diberi minum bayi tersedak, tampak
kebiruan akibattersedak yang dialami. Hasil pemeriksaan KU lemah, FJ ; 100 x/menit, S :
36,50C.
Apakah tindakan awal yang paling tepat dilakukan oleh bidan?
a. Pasang infus
b. Pasang pipa nasogastrik ,lakukan pengisapan lendir terus – menerus.*
c. Bayi di puasakan
d. Kolaborasi dengan ahli untuk ro foto