TENTANG
DI SUSUN
OLEH :
ANIKA FRASENTYA
RAHMI HANIFAH
SITI HARDIYANTI
WIDYA JULIANI
Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURAL MENURUT LEINENGERS“.
Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu dalam
tugas mata kuliah “ ANTROPOLGI KESEHATAN “. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah berbagi ilmu
kepada penulis, tak lupa kepada teman-teman yang ikut membantu serta doa dari orang tua
tercinta yang tiada henti terus memotivasi kami dalam menyusun makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Untuk kurang lebihnya penulis minta maaf.
Penulis,
DAFTAR ISI
Judul Makalah ………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………………….iii
BAB I
A. Latar Belakang…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Leinengers…………………………………………………....
B. Teori Sunrise Model……………………………………..................
C. Kompenen Dalam Sunrise Model……………………………….....
D. Peran Teori Leiningers atau Sunrise Model………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………..
Daftar Pustaka
BAB I
A. Latar Belakang
Banyak model konseptual dari teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yang harus dia lakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, dikaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik
secara teoritis maupun empiris terhadap tori-teori keperawatan yang ada sehingga perawat
memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada klien sesuai keadaannya. Salah satu teori keperawatan yang di kembangkan oleh
Medeleine Leiningers yang lebih di kenal dengan teori “ Trans Cultural ”.
B. Rumusan Masalah
Teori Leiningers
Teori Sunrise Model
Kompenen Dalam Sunrise Model
Peran Teori Leiningers atau Sunrise Model Dalam Proses Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Leinengers
Teori ini di gagas pertama kali oleh madeleine leinengers yang di inspirasi oleh
pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di United States padatahun
1950. Pada tahun 1960,leinger pertama kali menggunakan kata transcultural nursing,
ethnonursing, dan cross-cultural nursing. Akhirnya, pada tahun 1985, leinenger
mempublikasikan teorinya untuk pertama kali. Sedangkan ide-ide dan teorinya sudah di
presentasikan pada tahun 1988.
Teory leinengers kemudian di sebut sebagai cultural care dieversity and universality.
Tetapi para ahli lebih sering menyebutnya transcultural nursing theory atau teori keperawatan
transcultural .keperawatan transcultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang
berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang
sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge
yang ilmiah dan humanistic guna member tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan
budaya universal (marriner-tomey,1994).
Dimensi budaya dan struktur social tersebut menurut leinenger dipengaruhi oleh
lima factor yaitu :
Teknologi
Agama
Falsafah hidup
Factor social
Kekerabatan
Peran perawatan pada transcultural nursing teory ini adalah menjembatani antara system
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan professional melalui
asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat tersebut digambarkan oleh leinenger. Oleh karena
itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencanatindakan keperawatan yang akan
diberikan kepada masyarakat.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga
prinsip asuhan keperawatan, yaitu:
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Carol Taylor, Carol Lilis. (1997). Fundamental of Nursing : the art and science of nursing care.