Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ANTROPOLOGI KESEHATAN

TENTANG

KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURAL MENURUT


LEINENGERS

DI SUSUN

OLEH :

ANIKA FRASENTYA

RAHMI HANIFAH

RINDA ZULMI PUTRI

SITI HARDIYANTI

WIDYA JULIANI

DOSEN PEMBIMBING : WISNATUL IZZATI S.st M.Kes

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURAL MENURUT LEINENGERS“.

Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu dalam
tugas mata kuliah “ ANTROPOLGI KESEHATAN “. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah berbagi ilmu
kepada penulis, tak lupa kepada teman-teman yang ikut membantu serta doa dari orang tua
tercinta yang tiada henti terus memotivasi kami dalam menyusun makalah ini.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Untuk kurang lebihnya penulis minta maaf.

Bukitinggi, 26 Februari 2016

Penulis,
DAFTAR ISI
Judul Makalah ………………………………………………………………i

Kata Pengantar………………………………………………………………ii

Daftar Isi…………………………………………………………………….iii

BAB I

A. Latar Belakang…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Leinengers…………………………………………………....
B. Teori Sunrise Model……………………………………..................
C. Kompenen Dalam Sunrise Model……………………………….....
D. Peran Teori Leiningers atau Sunrise Model………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………..

Daftar Pustaka
BAB I
A. Latar Belakang

Banyak model konseptual dari teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yang harus dia lakukan.

Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, dikaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik
secara teoritis maupun empiris terhadap tori-teori keperawatan yang ada sehingga perawat
memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada klien sesuai keadaannya. Salah satu teori keperawatan yang di kembangkan oleh
Medeleine Leiningers yang lebih di kenal dengan teori “ Trans Cultural ”.

B. Rumusan Masalah

 Teori Leiningers
 Teori Sunrise Model
 Kompenen Dalam Sunrise Model
 Peran Teori Leiningers atau Sunrise Model Dalam Proses Keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Leinengers
Teori ini di gagas pertama kali oleh madeleine leinengers yang di inspirasi oleh
pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di United States padatahun
1950. Pada tahun 1960,leinger pertama kali menggunakan kata transcultural nursing,
ethnonursing, dan cross-cultural nursing. Akhirnya, pada tahun 1985, leinenger
mempublikasikan teorinya untuk pertama kali. Sedangkan ide-ide dan teorinya sudah di
presentasikan pada tahun 1988.

Teory leinengers kemudian di sebut sebagai cultural care dieversity and universality.
Tetapi para ahli lebih sering menyebutnya transcultural nursing theory atau teori keperawatan
transcultural .keperawatan transcultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang
berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang
sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge
yang ilmiah dan humanistic guna member tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan
budaya universal (marriner-tomey,1994).

Teori keperawatan transcultural ini menekankan pentingnya peran keperawatan dalam


memahami budaya klien. Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dapat mencegah terjadinya culture shock
maupun culture imposition. Culture shock terjadi saat pihak luar ( perawat ) mencoba
mempelajari atau beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien) sedangkan
culture imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam
maupun terang-terangan memaksakan nila-nilai budaya, keyakinan, dan kebiasan perilaku yang
dimilikinya pada individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini
bahwa budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain.

B. Teori Sunrise Model


Teory keperawatan transcultural matahari terbit disebut juga sebagai sunrise model.
Sunrise model ini melambangkan esensi keperawatan dalam transcultural yang menjelaskan
bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien( individu, keluarga,
kelompok,komunitas, lembaga ), perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan
mengenai pandangan dunia (worldview ) tentang dimensi dan budaya serta struktur social yang
bersyarat dalam lingkungan yang sempit.

Dimensi budaya dan struktur social tersebut menurut leinenger dipengaruhi oleh
lima factor yaitu :

 Teknologi
 Agama
 Falsafah hidup
 Factor social
 Kekerabatan

Peran perawatan pada transcultural nursing teory ini adalah menjembatani antara system
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan professional melalui
asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat tersebut digambarkan oleh leinenger. Oleh karena
itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencanatindakan keperawatan yang akan
diberikan kepada masyarakat.

Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga
prinsip asuhan keperawatan, yaitu:

 Culture care preservation/maintenance


 Culture care accommodation/negotiation
 Culture care repatterning/restructuring

C. Kompenen dalam sunrise model


Komponen yang ada pada sunrise model yaitu :

Faktor agama dan falsafah hidup (RELIGIOUS and PHILOSOPHICAL


FACTORS)
Faktor social dan keterikatan keluarga (KINSHIP and SOCIAL FACTORS)
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (CULTURAL VALLUE and LIFE WAYS)
Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku (POLITICAL and LEGAL
FACTORS)
Factor ekonomi (ECONOMICAL FACTORS)
Factor pendidikan (EDUCATIONAL FACTORS)
Faktor teknologi
D. Peran Teori Leiningers atau Sunrise Model dalam Proses Keperawatan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Teori ini dapat digunakan memberikan asuhan keperawatan dengan


mempertimbangkan aspek budaya, nilai-nilai, norma dan agama.
 Teori ini dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang lain dalam
praktik asuhan keperawatan.

B. Saran

 Penerapan teori Leiningers diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu


antropologi agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik.
 Pelaksanaan teori Leiningers memerlukan penggabungan dari teori keperawatan
yang lain yang terkait, seperti teori adaptasi, self care dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Carol Taylor, Carol Lilis. (1997). Fundamental of Nursing : the art and science of nursing care.

Chin and Jacobs. (1983 ). Theory and Nursing a systematic approach.

Leiningers, M. di ambil pada 10 oktober 2006 dari http://en.wikipedia.org/wiki/Madeleine


Leiningers

Anda mungkin juga menyukai