MAKALAH
Oleh:
Indah Rizky S. 1601300072
Syelin Calvina P 1601300073
Anis Nadifatul CN 1601300074
Ari Nur Amin 1601300075
Binti Robiatul A 1601300076
Evvin Valendena 1601300077
Dian Kustinnasari 1601300078
M. Fernanda K. 1601300079
Elya Asasal M. 1601300080
Kafatul Lailatil Khusna 1601300082
Dwi Ayuningtiyas 1601300083
KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN BLITAR
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR
Mei 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Mugianti, S.Kep., Ns., M.Kep selaku
Dosen matakuliah Menejemen Keperawatan yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dan juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini serta berbagai sumber yang telah penulis pakai.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah tentang “Management Supervise” ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis. Amien.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................. 1
BAB II TEORI
2.1 Pengertian Supervisi .............................................................................. 2
2.2 Tujuan Supervisi .................................................................................... 3
2.3 Peran dan Fungsi Supervisor ................................................................. 3
2.4 Fungsi Supervisi..................................................................................... 3
2.5 Proses Supervisi dan Delegasi ............................................................... 4
2.6 Cara Supervisi ........................................................................................ 4
2.7 Kegiatan Supervisi ................................................................................. 5
2.8 Model-model Supervisi .......................................................................... 6
2.9 SOP Supervisi ........................................................................................ 7
BAB III HASIL OBSERVASI
3.1 RSUD MARDI WALUYO BLITAR .................................................... 9
3.2 RSK BUDI RAHAYU BLITAR ........................................................... 9
3.3 RSUD NGUDI WALUYO WLINGI..................................................... 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
4.2 Saran ..................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan pelayanan keperawatan membutuhkan sistem manajerial
keperawatan yang tepat untuk mengarahkan seluruh sumber daya keperawatan dalam
menghasilkan pelayanan keperawatan yang prima dan berkualitas. Hal ini tentu perlu
didukung oleh seorang manager yang mempunyai kemampuan manajerial handal untuk
melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
aktivitas-aktivitas keperawatan.
Supervise merupakan bagian dari fungsi pengarahan yang berperan untuk
mempertahankan segala kegiatan yang telah terpogram agar dapat dilaksanakan dengan
baik dan lancar. Supervise secara langsung memungkinkan kepala ruang menemukan
berbagai hambatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan dan bersama
dengan staf keperawatan mencari jalan pemecahannya. Supervise dalam keperawatan
bukan hanya sekadar control, kegiatan supervise juga mencakup penentuan kondisi-
kondisi atau syarat syarat personal maupun material yang diperlukan untuk tercapainya
tujuan asuhan keperawatan secara efektif dan efisien. Supervise klinik berpengaruh
terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Penerapan supervise yang tepat akan
menyebabkan perawat pelaksana merasa diterima, dihargai, dan dilibatkan sehingga
timbul komitmen tinggi untuk memajukan pelayanan keperawatan. Supervise klinik dapat
meningkatkan kinerja perawat pelaksana. Peran supervisor sebagai penilai berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja perawat. Supervise klinik oleh kepala ruang juga
berdampak terhadap kepuasan kerja.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian supervisi keperawatan
b. Untuk mengetahui prinsip supervisi keperawatan
c. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi keperawatan
d. Untuk mengetahui alur supervisi keperawatan
e. Untuk mengetahui langkah supervisi keperawatan
f. Untuk mengetahui peran dan fungsi supervisi keperawatan
g. Untuk mengetahui Standart Operasional Prosedur (SOP) supervisi
1.3 Manfaat
Memberikan informasi ilmiah bagi kalangan akademik baik tim pengajar maupun
mahasiswa keperawatan dalam pengembangan proses berpikir tentang perlunya
supervisi kepala ruang untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
1
BAB II
TEORI
2.1 Pengertian Supervisi
Supervisi berasal dari kata super (bahasa Latin yang berarti di atas) dan videre (bahasa
Latin yang berarti melihat). Bila dilihat dari asal kata aslinya, supervisi berarti
“melihat dari atas”. Secara umum supervisi adalah melakukan pengamatan secara
langsung dan berkala oleh “atasan” terhadap pekerjaan yang dilakukan
“bawahan” untuk kemudian bila ditemukan masalah, segera diberikan bantuan yang
bersifat langsung guna mengatasinya. Supervisi dapat juga diartikan sebagai proses
yang memacu anggota unit kerja untuk berkontribusi secara aktif dan positif agar
tujuan organisasi tercapai.
Supervisi adalah suatu aktivitas pengawas yang bisa di lakukan untuk
memastikan bahwa suatu proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan pekerjaannya.
Supervisi adalah memberikan bantuan, bimbingan/pengajaran, dukungan pada
seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai kebijakan dan prosedur,
mengembangkan keterampilan baru, pemahaman yang lebih luas tentang pekerjaannya
sehingga dapat melakukannya lebih baik. Supervisi merupakan upaya untuk membantu
pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi
adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan,
pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan
kegiatan atau tugas sehari-hari. Seorang supervisor harus mempunyai keterampilan
teknis dan keterampilan membuat keputusan.
Sitorus & Panjaitan mengatakan supervisi proses formal dari belajar dan
dukungan profesional yang memungkinkan perawat praktisi untuk mengembangkan
pengetahuan dan kompetensi, menerima tanggung jawab dalam praktiknya dan
meningkatkan perlindungan terhadap pasien dan pelayanan keperawatan yang aman
dalam situasi yang kompleks. Simamora.R. mengatakan supervise adalah suatu
aktifitas pengawasan yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa suatu proses
pekerjaan dilakukan sesuai dengan pekerjaan dilapangan.
Kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut, kegiatan supervisi adalah kegiatan-
kegiatan yang terencana seorang, melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi,
motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-
hari.
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
2
masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu
setiap saat. Supervisi bertujuan untuk mengusahakan lingkungan dan kondisi kerja
seoptimal mungkin termasuk suasana kerja diantara staf`dan memfasilitasi penyediaan
alat-alat yang dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitas sehingga memudahkan untuk
melaksanakan tugas.
3
harus di gunakan, dan kapan harus menahan diri dan membiarkan perawat pelaksana
bekerja dengan mengoptimalkan kreatifitas mereka. Supervisor perlu mengenal peran
manajerial, peran mencangkup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, evaluasi dan
pengawasan, serta implementasi. Perencanaan dan pengorganisasian, mempunyai
empat fungsi dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian proses
supervisi menunjukkan koordinasi terhadap sumber-sumber guna mencapai tujuan.
Pengawasan dan evaluasi, supervisi bertanggung jawab mengawasi lingkungan dan
mengukur hasil kerja. Pengawasan dan evaluasi terhadap standar organisasi,
harapannya terhadap ukuran penampilan atau kinerja dalam wilayah yang spesifik.
4
hindari memberikan banyak orahan, pastikan bahwa arahan mudah di pahami,
yakinkan bahwa arahan dilaksanakan dan perlu tindaklanjut.
2. Tidak langsung
Supervisor tidak langsung, memantau kejadian dari jarak jauh baik di lakukan
secara lisan bertanya tentang kondisi, maupun meminta catatan pelapora,
supervisi ini tidak optimal karena tidak melihat kejadaian di lapangan sehingga
beresiko terjadinya kesenjangan fakta. Supervisi dilaksanakan melalui laporan
tertulis dan lisan. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
5
mengevaluasi tugas supervisi yang dilakukan setiap hari dan melakukan tindak
lanjut sesuai kebutuhan, membuat jadwal kerja untuk keesokan harinya
memelihara administrasi keperawatan pasien.
6
2.9 SOP SUPERVISI
Pengertian Supervisi merupakan upaya untuk membantu
pembinaan dan peningkatankemampuan pihak yang disupervisi
agar dapat melaksanakan tugas kegiatanyang telah di tetapkan
secara efisien dan efektif (huber,2000).
Petugas Perawat
Prosedur 1. Persiapan
Supervisior mempersiapkan format
supervisi yang diperlukan.Perawat yang bertugas
menyiapkan alat untuk melakukan tindakan sesuaidengan
SOP yang dipilih
2. Pelaksanaan
a. Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan supervisi
b. PP menerima penjelasan terkait kegiatan dan tujuan
supervisi
c. Supervisior menjelaskan tujuan supervisi.
d. Supervisior menjelaskan format penilaian yang akan
digunakan.
7
e. PP mempersiapkan diri ter!adap kegiatan supervisi
f. Supervisior melakukan pengawasan dan koordinasi
g. PP mempersiapkan kegiatan supervise lembar-
lembar dokumentasi keperawatan
h. Supervisior menilai berdasarkan format Supervisi
i. Supervisior mencatat jika ditemukan ada hal-
hal yang perludidiskusikan bersama PP.
j. Supervisior memberikan masukan berupa saran atau
pembetulan daritindakan yang dilakukan
k. k.PP menerimana saran dan kritik perbaikan
8
BAB III
HASIL OBSERVASI
9
melakanakan pengarahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan,
pendokumentasian asuhan keperawatan, dan implementasi keperawatan.
10
Dalam dokumentasi sudah dilakukan dengan cukup baik. Namun, kadang dalam
format asuhan keperawatan pada bagian diagnose di ruangan tertentu biasanya tidak terisi.
Dalam dokumentasi bagian registrasi pasien kadang menunggu sampai pasien menumpuk
banyak kemudian baru di tulis di buku registrasi yang mengakibatkan harus meminjam
data registrasi dari ruangan yang lain yang berkaitan.
Prestasi kerja, tanggung jawab, dan ketaatan perawat pada standar kerja sudah
cukup baik. Meskipun demikian, kepala ruangan harus dapat menjalankan fungsi
manajerial yaitu bimbingan dan pengarahan dengan melakukan supervisi terhadap
perawat pelaksana agar melakukan asuhan keperawatan lebih baik lagi sehingga
pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara optimal. Pemberian asuhan
keperawatan yang optimal tentunya dapat memberikan kepuasan kepada pasien sehingga
pasien lebih percaya kepada rumah sakit dan secara tidak langsung membantu
mewujudkan tujuan rumah sakit.
Pada pelaksanaannya supervisor sudah melakukan tugas dan fungsinya dengan
baik. Dimulai dari tahap prainteraksi, interaksi, dan evaluasi. Pada tahap interaksi
supervisor menjelaskan teknik supervisi, menjelaskan struktur dan prosedur yang akan
dilakukan sebagai tindak lanjut supervisi. Supervisor juga memberikan kesempatan
kepada perawat untuk merefleksikan dan mereview asuhan keperawatan dan
mendiskusikan kasus-kasus pasien secara mendalam.
Pada tahap terminasi supervisor dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam
memberikan asuhan keperawatan, membuat rencana tindak lanjut dengan
menggunakan pendekatan bersama perawat. Tetapi ada juga perawat yang mengatakan
bahwa terdapat supervisor yang melaksanakan tugasnya dengan kurang baik. Ada
upervisor tidak melakanakan pengarahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan, pendokumentasian asuhan keperawatan, dan implementasi keperawatan.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Supervise merupakan bagian dari fungsi pengarahan yang berperan untuk
mempertahankan segala kegiatan yang telah terpogram agar dapat dilaksanakan dengan
baik dan lancar. Supervise secara langsung memungkinkan kepala ruang menemukan
berbagai hambatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan dan bersama
dengan staf keperawatan mencari jalan pemecahannya.
Supervise di masing-masing rumah sakit berbeda. Ada yang sudah cukup optimal
dan ada juga yang belum optimal.
4.2 Saran
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi rumah sakit, khususnya
pada bidang keperawatan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan bidang
keperawatan. Selain itu juga Diharapkan perawat (supervisor) dapat tetap melakukan
supervisi sesuai SOP dan uraian tugas yang telah ada di Rumah Sakit, agar dapat
meningkatkan kinerja perawat pelaksana (efektif dan efisien).
12