Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diare akut adalah buang air besar lebih 3 dari kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.1 Hingga saat ini diare
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka
kesakitan dan kematian masih tinggi.1,2 Secara patofisiologi, diare akut dapat
dibagi menjadi diare inflamasi dan noninflamasi. Berbagai patogen spesifik dapat
menimbulkan diare akut. Diare juga dapat terjadi pada pasien
immunocompromised dan pasien yang di rawat di rumah sakit.3
Diare merupakan penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang
terutama akibat dehidrasi dan berujung pada syok. Di seluruh dunia diperkirakan
3-5 miliar kasus diare dan kematian diperkirakan mendekati 2 juta kasus pada
anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia, Angka morbiditas diare di semua umur
tahun 2010 sebesar 411 per 1.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2012 tercatat
sebesar 214 per 1.000 penduduk. kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak
usia 1-4 tahun disebabkan oleh diare.2,4
Selama anak diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit
(natrium, kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak.
Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara
adekuat, sehingga dapat menimbulkan kekurangan cairan dan elektrolit. Keadaan
ini akan mengakibatkan anak menjadi semakin lemah. Di samping itu, selama
diare dapat terjadi penurunan asupan makanan, gangguan penyerapan nutrisi dan
pada akhirnya dapat berlanjut ke gagalnya pertumbuhan anak.3
Hingga saat ini, penanganan diare yang masih menjadi panduan terutama
di layanan kesehatan adalah “lima langkah tuntaskan diare” (lintas diare) yang
terdiri dari rehidrasi menggunakan oralit, pemberian zink selama 10 hari berturut-
turut, teruskan makanan dan air susu ibu (ASI), berikan antibiotik secara selektif,
dan berikan nasihat pada ibu/pengasuh.5 Penanganan yang baik dapat menurunkan
resiko komplikasi pada pasien diare.

1
2

1.2 Batasan Masalah


Laporan kasus ini berisi tentang anamnesis, penegakan diagnosis,
penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis kasus gastroenteritis akut. Selain itu,
dalam laporan ini juga disusun tinjauan pustaka tentang gastroenteritis dan diare
beserta penanganannya.

1.3 Tujuan
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk:
1. Melaporkan pasien dengan diagnosis gastroenteritis akut.
2. Memahami penyakit gastroenteritis aku pada anak.
3. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang
kedokteran.
4. Memenuhi salah satu tugas kepanitraan klinik di Laboratorium Ilmu
Kesehatan Anak, RSUD Mardi Waluyo, Blitar.

1.4 Manfaat
Penulisan laporan kasus ini bermanfaat sebagai:
1. Ringkasan dari kasus dan beberapa tinjauan pustaka tentang
gastroenteritis akut dan diare.
2. Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang
gastroenteritis akut dengan berorientasi kasus yang dijumpai di
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Mardi Waluyo, Blitar.
3. Mengetahui perkembangan pasien dengan gastroenteritis akut.

Anda mungkin juga menyukai