Anda di halaman 1dari 16

Dicetak pada tanggal 2018-05-19

Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Muaro Jambi. Penelitian ini

adalah penelitian deskriptif korelasional. Pada penelitian ini yang akan di

deskripsikan adalah keterlaksanaan model kepala bernomor terstruktur dan

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung

pada materi struktur atom dan sistem periodik. Pemilihan metode deskriptif

korelasional dalam penelitian ini didasarkan dari penelitian yang ingin

menganalisis hubungan pelaksanaan model kepala bernomor terstruktur terhadap

hasil belajar siswa.

Pada penelitian ini hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Dikelas

eksperimen inilah dilakukan pengamatan atau observasi secara langsung disetiap

pertemuan. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah

keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur

(KBT) pada pembelajaran struktur atom dan sistem periodik dan hasil belajar

siswa. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan

model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur (KBT) pada

aktivitas guru dan siswa, serta lembar post-test untuk melihat hasil belajar siswa.

Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah mix method (metode

campuran). Mixed Methode adalah metode yang memadukan pendekatan kualitatif

dan kuantitatif. Mix Method yang di gunakan oleh peneliti adalah jenis

concurrent embedded dimana dalam model ini data kualitatif mendukung desain

kuantitatif.

55
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Desain Concurrent Embedded dapat di gambarkan sebagai berikut:

Pengumpulan dan Analisis


Rumusan Landasan Teori Data KUANTITATIF
Masalah dan Hipotesis
Pengumpulan dan Analisis
Data Kualitatif

Kesimpulan Penyajian Data


dan Saran Analisis Data KUANTITATIF
Hasil Penelitian
dan Kualitatif

(Sugiyono, 2014)

Gambar 3.1. Desain Concurrent Embedded

56
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Adapun bagan pelaksanaan penelitian ini adalah:

Kelas Sampel

Menggunakan model kepala bernomor


terstruktur

Keterlaksanaan model kepala Tes hasil belajar siswa


bernomor terstruktur

Lembar hasil belajar


siswa

Lembar observasi Lembar observasi


aktivitas guru aktivitas siswa

Uji kesamaan rata- rata

Analisis data dengan menggunakan rata- rata Analisis data dengan


dan hasil penelitian menggunakan korelasi

Kesimpulan

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

57
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMAN 1 Muaro

Jambi yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari

5 kelas.

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA1. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling yaitu

dengan cara undian dan diambil 1 kelas sebagai kelas eksperimen, yang akan

diberi perlakuan.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi dan lembar post-test hasil belajar siswa. Lembar observasi merupakan

lembar penilaian keterlaksanaan pembelajaran dalam penerapan model

pembelajaran kepala bernomor terstruktur. Lembar observasi tersebut digunakan

sebagai pedoman observer dalam melakukan observasi atau pengamatan untuk

memperoleh informasi bagaimana proses keterlaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur di kelas. Selain lembar observasi,

digunakan juga lembar post-test untuk melihat hasil belajar siswa yang akan diisi

siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang

disampaikan.

3.3.1 Lembar observasi Keterlaksanaan

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data keterlaksanaan

pembelajaran model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur oleh guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada meteri struktur atom dan

sistem periodik unsur. Lembar observasi ini disusun berdasarkan langkah-langkah

58
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur dengan

menyediakan pilihan jawaban dengan kriteria skor 4, 3, 2, 1 sehingga observer

dapat memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai dengan memberi tanda

checklist () pada jawaban yang dipilih.

Keterlaksanaan model kepala bernomor terstruktur akan dilihat

berdasarkan langkah-langkah atau sintaks dari kepala bernomor terstruktur dalam

setiap langkahnya, Seperti melihat kesesuaian antara tugas dan aktivitas siswa

dalam setiap nomor selama proses pembelajaran, kemudian melihat apakah proses

pembelajaran sesuai dengan langkah kepala bernomor terstruktur (Structured

Numbered Heads).

Adapun kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur oleh guru seperti dalam tabel 3.1

berikut:

Tabel 3.1 Kisi- kisi Lembar Observasi keterlaksanaan model KBT oleh Guru
No. Sintaks KBT Aspek yang diamati No.
Item
1. Memotivasi siswa Mengkondisikan kesiapan belajar siswa 1
Memberikan motivasi kepada siswa mengenai materi 2
yang sedang dipelajari
2. Menyampaikan Memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan 3
tujuan materi
Menginformasikan latar belakang pembelajaran 4
Menjelaskan tujuan pembelajaean 5
3. Penomoran Membagi siswa dalam beberapa kelompok. Masing- 6
(Numbering) masing siswa dalam kelompok mendapatkan nomor,
dari setiap nomor dalam kelompok memiliki tugasnya
masing- masing
4. Pemberian tugas Memberikan penugasan kepada siswa berdasarkan 7
nomornya masing- masing.
5. Menyajikan Menyajikan informasi kepada siswa dengan cara 8
Informasi demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
6. Berpikir Bersama Memberikan bimbingan bagi kelompok yang 9
(Heads Together) membutuhkan
Meminta kerja sama antar kelompok 10
Meminta bekerja sama antar pada nomor yang sama 11
dalam beberapa kelompok (apabila terdapat kesulitan
pada soal), yaitu dengan cara siswa keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa
dengan tugas yang sama dari kelompok lain. Dengan

59
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Tabel 3.1 Lanjutan


demikian, siswa dengan tugas yang sama bisa saling 11
membantu dan mencocokkan hasil kerja mereka.
7. Pemberian Jawaban Meminta siswa untuk mempresentasekan hasil 12
(Answering) diskusinya
Guru secara random memilih kelompok yang harus 13
menjawab pertanyan tersebut atau menjelaskan
jawaban kelompok yang berbeda
Memberikan penekanan pada poin- poin materi yang 14
penting
8. Memberikan Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya 15
penghargaan maupun hasil belajar individu dan kelompok (applause)
9. Evaluasi Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang 16
belum mengerti tentang materi yang telah disampaikan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi 17
pelajaran

Tabel 3.2 Kisi- kisi Lembar Observasi keterlaksanaan model KBT oleh Siswa
No. Sintaks KBT Aspek yang diamati No.
Item
1. Memotivasi siswa Siswa siap untuk belajar dan mempersiapkan buku 1
catatan dan buku pelajaran
Menyimak dan semangat untuk belajar 2
2. Menyampaikan Menjawab pertanyaan yang terkait dengan materi 3
Tujuan Menyimak dan memperhatikan penjelasan 4
Memperhatikan tujuan pembelajaran 5
3. Penomoran Setiap siswa mendengarkan penjelasan guru dan 6
(Numbering) berkumpul ke kelompoknya masing- masing
4. Pemberian tugas Siswa berdasarkan nomornya aktif dalam diskusi, dan 7
mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
5. Menyajikan Mendengarkan dan memahami penjelasan yang 8
Informasi diberikan
6. Berpikir Bersama Terarah dan mampu berkomunikasi dengan baik 9
(Heads Together) Siswa bekerja sama antar nomor dalam 1 kelompok 10
Siswa bekerja sama antar pada nomor yang sama 11
dalam beberapa kelompok
7. Pemberian Jawaban Mempresentasekan hasil kelompok dan bertanggung 12
(Answering) jawab penuh mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dalam kelompok
Siswa mampu menghargai pendapat orang lain 13
Mendengarkan dan menyimak penjelasan yang diberikan 14
oleh guru
8. Penghargaan Siswa termotivasi disaat mendapatkan pujian atau 15
applause dari guru
9. Evaluasi Mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi 16
yang kurang dimengerti
Siswa ikut serta dalam membuat kesimpulan 17

3.3.2 Hasil belajar Siswa

Instrumen penilaian hasil belajar siswa yang digunakan yaitu berupa

lembar post-test yang berisi tentang pertanyaan dari materi yang telah

60
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

disampaikan saat pembelajaran. Isi dari lembar post-test merupakan cakupan atau

disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Soal post-test dalam penelitian ini

berupa tes essai (subjektif). Tes essay digunakan untuk mengukur kemampuan

pada siswa karena penggunaan tes essay memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri. Dalam

penelitian ini tes essai dibuat terdiri dari aspek ranah kognitif yaitu pemahaman

(C2), penerapan (C3), analisis (C4), kisi- kisi soal, rubrik dan penilaian.

Adapun kisi- kisi penyusunan instrumen tes essai adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 kisi- kisi penyusunan instrumen tes essai


Kompetensi Inti Kompetensi dasar Materi Indikator Tahap No.
berpikir Soal
KI 1 : 3.2 Menganalisis  Konfigur Menjelaskan C1 1,
Menghayati dan hubungan asi konfigurasi elektron
mengamalkan konfigurasi elektron Menentukan C3 2,
ajaran agama elektron dan elektron maksimum
yang dianutnya diagram di setiap kulit
KI 2 : orbital untuk Menentukan C3 3,
Menghayati dan menentukan konfigurasi elektron
mengamalkan letak unsur berdasarkan elektron
perilaku jujur, dalam tabel maksimum di setiap
disiplin, tanggung periodik dan kulit
jawab, peduli sifat-sifat Menentukan C3 4, 5
(gotong royong, periodik elektron valensi
kerjasama, unsur (unsur golongan
toleran, damai), utama)
santun, responsif  Bilangan Menjelaskan jenis- C2 6
dan pro- aktif dan kuantum jenis bilangan
menunjukkan dan kuantum
sikap sebagai bentuk Menentukan bentuk C3 7,
bagian dari solusi Orbital orbital s, p, d, f
atas berbagai Menjelaskan C2 8, 9,
permasalahan, hubungan bilangan 10,
menempatkan diri kuantum yang satu
sebagai cerminan dengan yang lainnya
pengetahuan Menentukan C3 11,
prosedural pada konfigurasi elektron 12,
bidang kajian berdasarkan
yang spesifik bilangan kuantum
sesuai dengan Menentukan C3 13,
bakat dan bilangan kuantum
minatnya untuk e = ke n
memecahkan  Sistem Menentukan C3 14,
masalah. periodik golongan dan
KI 4 : unsur periode suatu unsur

61
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Tabel 3.3 Lanjutan


Mengolah,menala  Sistem berdasarkan C3 14,
r, dan menyaji periodik konfigurasi elektron
dalam ranah unsur maksimum di setiap
konkret dan ranah kulit
abstrak terkait Menentukan C3 15,
dengan golongan dan 16,
pengembangan periode suatu unsur
dari yang berdasarkan
dipelajarinya di konfigurasi elektron
sekolah secara bilangan kuantum
mandiri, dan Menentukan C3 17,
mampu golongan dan 18,
menggunakan perioda suatu unsur
metoda sesuai Menentukan unsur C3 19,
kaidah keilmuan yang segolongan
Menentukan unsur C3 20,
yang seperioda
Menjelaskan sifat C2 21,
jari- jari unsur 22,
segolongan dan
seperioda
Menjelaskan sifat C2 23,
afinitas elektron
unsur segolongan
dan seperioda
Menjelaskan sifat C2
potensial ionisasi 24,
unsur segolongan
dan seperioda
Menjelaskan sifat C2 25,
keelektronegatifan
unsur segolongan
dan seperioda

a. Validasi Test Essay

Untuk mendapatkan soal yang terstandarisasi, maka dilakukan validitas isi

oleh tim ahli. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan

khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

Dengan cara disesuaikan antara soal dengan KD dan indikator. Validitas isi juga

berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang

seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau

variabel yang hendak diukur.

62
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas X MIA SMAN 1 Muaro Jambi pada

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015

3.4.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (x)

merupakan keterlaksanaan model kepala bernomor terstruktur dan variabel terikat

(y) yaitu hasil belajar siswa.

3.4.3 Jenis Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan

lembar post-test berupa soal essai untuk melihat hasil belajar siswa, serta lembar

observasi untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

kepala bernomor terstruktur yang dinilai dari aktivitas mengajar guru dan aktivitas

belajar siswa.

Data keterlaksanaan model pembelajaran tersebut dikumpulkan dengan

cara pengamatan langsung tiap pertemuan saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi. Pengamatan dilakukan oleh 5 orang

observer, 4 diantaranya mengamati keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif

tipe kepala bernomor terstruktur oleh siswa, masing-masing mengamati 4 orang

siswa, dan 1 orang mengamati keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

kepala bernomor terstruktur oleh guru. Sebelum melakukan penelitian dilakukan

pertemuan antara peneliti dan observer untuk memberikan pengarahan kepada

observer dalam mengisi lembar observasi yang akan diberikan. Data yang

63
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

diperoleh dari lembar observasi berupa data kuantitatif dari skor yang didapat dan

data kualitatif sebagai data pendukung dari catatan penting observer.

3.5 Teknik Analisis Data

Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Lembar Observasi keterlaksanaan model

Lembar observasi keterlaksanaan ada 2, yaitu lembar observasi

keterlaksanaan model Kepala bernomor terstruktur oleh guru dan siswa. Lembar

observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keterlaksanaan model

Kepala bernomor terstruktur masing- masing berisi 17 pernyataan dengan jumlah

skor minimal 17 dan maksimal 68 dimana interpretasi skor tersebut adalah

sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 17 = 17
Skor maksimum : 4 x 17 = 68
Kategori kriteria : 4

Rentang nilai : = 12,75


Adapun untuk mencari persentase keterlaksanaan observasi ini digunakan

rumus sebagai berikut :

persentase

Selanjutnya dari hasil persentase tersebut maka, keterlaksanaan yang

diobservasi dapat dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kategori keterlaksanaan model kepala bernomor terstruktur oleh guru dan siswa
Skor % Nilai keterlaksanaan Kategori keterlaksanaan
Skala Nilai
model KBT model
4 55,25 - 68 81,2 – 100 Sangat baik
3 42,5 - 55,25 62,5 – 81,2 Baik
2 29,75 - 42,5 43,7 – 62,5 Cukup baik
1 17 - 29,75 25 – 43,7 Kurang baik

64
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Kemudian untuk data kualitatif keterlaksanan model KBT oleh guru dan

siswa diperoleh dari catatan penting yang ditulis observer pada lembar observasi

dianalisis dengan teknik Miles and Huberman.

b. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

Data yang dianalisis adalah hasil post-test siswa pada kelas eksperimen.

Setelah data penelitian diperoleh maka selanjutnya data diuji normalitas dengan

menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji F.

Tes kemampuan yang digunakan berupa tes tertulis dengan jenis tes essay.

Analisis dilakukan dengan mengumpulkan hasil tes siswa dan memeriksa lembar

jawaban siswa untuk setiap langkah-langkah penyelesaian perbutir soal

berdasarkan kunci jawaban.

Tabel 3.5 Kriteria Rubrik Tes Hasil Belajar


Kriteria 1 2 3
Ketepatan  Salah dalam  Sedikit melakukan  Benar dalam
penjelasan menjelaskan tentang kesalahan dalam menjelaskan tentang
materi konfigurasi elektron, menjelaskan tentang konfigurasi elektron,
jenis- jenis bilangan konfigurasi elektron, jenis- jenis bilangan
kuantum, sifat- sifat jenis- jenis bilangan kuantum, sifat- sifat
dari jari atom, afinitas kuantum, sifat- sifat dari dari jari atom, afinitas
electron, energi jari atom, afinitas electron, energi
ionisasi, electron, energi ionisasi, ionisasi,
keelektronegatifan keelektronegatifan keelektronegatifan
berdasarkan golongan berdasarkan golongan dan berdasarkan golongan
dan periode. periode. dan periode.
 Salah dalam  Penggunaan rumus dan  Penggunaan rumus
penggunaan rumus penulisan konfigurasi dan penulisan
dan penulisan elektron sudah hampir konfigurasi elektron
konfigurasi electron benar sudah benar
 Salah dalam  Penentuan konfigurasi  Penentuan konfigurasi
melakukan penentuan elektron, elektron valensi, elektron, electron
konfigurasi elektron , golongan dan perioda, valensi, golongan dan
electron valensi, serta harga bilangan perioda, serta harga
golongan dan kuantum sudah hampir bilangan kuantum
perioda, serta harga benar. sudah benar.
bilangan kuantum.
 Salah dalam  Penyelesaian yang  Penyelesaian disajikan
penyelesaian disajikan sudah hampir dengan rapi dan baik
benar
Ketepatan  jawaban yang  Jawaban sebagian besar  Jawaban yang
jawaban diperoleh salah benar diperoleh benar dan
tepat

65
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Tabel 3.5 Lanjutan


 jawaban tidak  Jawaban sebagian sudah  Jawaban Sudah
menggambarkan benar menggambarkan menggambarkan
konsep struktur atom konsep struktur atom dan konsep struktur atom
dan sistem periodik sistem periodik dan sistem periodik

Skor jawaban yang sudah didapatkan kemudian dihitung dan dimasukkan

kedalam rumus untuk memperoleh nilai.

3.6 Pengujian Hipotesis

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:

H0 : µ = 0 (tidak ada pengaruh)

Ha : μ ≠ 0 (ada pengaruh)

Hubungan yang akan dilihat adalah keterlaksanaan model KBT dengan

hasil belajar siswa. Keterlaksanaan model KBT seharusnya ditinjau dari guru dan

siswa, namun dapat diwakili dari data keterlaksanaan model oleh siswa, karena

aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran adalah akibat dari

aktivitas yang dilakukan oleh guru. Namun, untuk meyakinkan hal tersebut perlu

dilakukan uji kesamaan rata-rata keterlaksanaan model ditinjau dari guru maupun

siswa dengan menggunakan rumus berikut (Sudjana, 2012).

( – ) ( – )
thitung = dengan S2 =

dimana:

X1= rata-rata keterlaksanaan model oleh guru

X2= rata-rata keterlaksanaan model oleh siswa

n1= jumlah pertemuan guru

66
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

n2= jumlah pertemuan siswa

S= nilai simpangan baku gabungan

S1= nilai simpangan baku keterlaksanaan model oleh guru

S2= nilai simpangan baku keterlaksanaan model oleh siswa

Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t tersebut berdistribusi

student dengan dk = (n1 + n2 – 2). Kriteria pengujian adalah X1=X2, jika –ttabel< t

<ttabel. Dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan

peluang (1-1/2ά) untuk α = 0,05.

Cara pengujian hipotesis adalah dengan mencari korelasi antara

keterlaksanaan model kepala bernomor terstruktur dengan hasil belajar siswa.

Sebelum melakukan uji hipotesis, data terlebih dahulu diuji normalitas dan

homogenitasnya. Dalam pengujian normalitas dan homogenitas, digunakan

program SPSS versi 17. Data diinput kedalam program SPSS 17 lalu akan

diperoleh output hasil tes normalitas dan homogenitas.

Setelah data normal dan homogen, dilakukan uji korelasi dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk memperoleh nilai korelasi

dapat digunakan rumus sebagai berikut :

( ) ( )( )
rxy=
√{ ( )–( ) }* ( )( )+

Keterangan:

rXY = Koofisien Korelasi antara variabel x dan y

n = Jumlah Sampel

∑X = Jumlah skor keterlaksanaan model KBT oleh siswa

∑Y = Jumlah skor kreativitas siswa

67
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

Setelah didapat nilai rxy , selanjutnya nilai tersebut dapat diinterpretasikan

dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi yang dapat dilihat

pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber Sugiyono, (2013)

Pada penelitian ini, uji i juga dilakukan dengan menggunakan program

program SPSS 17. Setelah diperoleh korelasi maka dilakukan uji lanjutan untuk

melihat pengaruh keterlaksanaan model Kepala Bernomor Terstruktur dengan

hasil belajar siswa dengan rumus berikut :


t=

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel

(lampiran 18), untuk α = 5% dengan dk= n – 2. Kriteria penerimaan hipotesis,

terima H0 jika t hitung lebih kecil dari t tabel ( thitung < ttabel), sebaliknya tolak H0

dan terima Ha.

(Sugiyono, 2013).

Syarat untuk uji t, data harus bersifat normal dan homogen. Sebelum

dilakukan uji t, dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas.

68
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Skor hasil belajar diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang

terbesar.

2. Menghitung rata-rata masing-masing kelas sampel.

3. Menghitung standar deviasi masing-masing kelompok sampel.

( )
4. Mencari skor baku dari skor mentah dengan rumus: Zi =

5. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang dengan

rumus : F(Zi) = P (Z<Zi).

6. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3…, Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi dinyatakan dengan:

)
S(Zi) =
( )
S(Zi) =

7. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

8. Ambil yang terbesar dari harga mutlak selisih tersebut, harga terbesar ini

disebut Lo.

9. Membandingkan Lo dengan harga kritis L yang ada pada tabel dengan tingkat

kepercayaan 95%, kriteria pangujian adalah:

Jika Lo< Ltabel maka data berdistribusi normal.

Jika Lo> Ltabel maka data tidak berdistribusi normal. Jika data tidak normal

maka dilakukan transformasi data.

(Sudjana, 2012)

69
Dicetak pada tanggal 2018-05-19
Id Doc: 589c896681944d3210493dd5

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Bagi data menjadi dua kelompok

2. Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok

3. Tentukan F hitung dengan rumus:

F=
Keterangan :

S12 = Varians terbesar

S22 = Varians terkecil

Jika Fhitung sudah diketahui, maka harga tersebut selanjutnya dibandingkan

dengan harga Ftabel yang terdapat dalam daftar distribusi F pada tingkat

kepercayaan 95%. Jika Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel berarti kelas tersebut

mempunyai varians yang homogen(Sudjana, 2012).

70

Anda mungkin juga menyukai