1. Perawat primer
2. Perawat A
3. Perawat B
4. Ny. A
5. Ny. B
6. KARU
7. DOKTER
8. Keluarga
9. Praktikan
10. narator
Skenario “ PIMPINAN DALAM MENAJEMEN DAN KONFLIK DALAM ORGANISASI ”
Ny. A baru saja menjalani operasi ORIF, setelah operasi Dokter datang ke ruangan. Dokter
memberitahukan beberapa instruksi yang harus di lakukan pada Ny. A kepada PP di ruangan
tersebut.
Dokter:” Selamat siang suster”, Begini suster, Ny. A baru selesai menjalani operasi. Saat ini Ny.
A terpasang kateter. Setelah tiga hari kateternya harus diganti ya suster, supaya nanti tidak terjadi
infeksi, soalnya tadi pasien mengeluh gatal pada bagian genetalianya. ”
Dokter : “ Oke, tiga hari lagi saya akan datang karena mulai besok ada rapat di Luar kota ”
Dokter :”Oke…saya percaya dengan suster…,baiklah kalau begitu saya permisi dulu suster…”
PP : “ Mbak, Ny. A baru selasai operasi dari OK dengan ORIF. Tiga hari lagi kateter Ny. A harus
sudah diganti ya…”. Jangan sampai lupa karena nanti dokter akan datang untuk melihatnya… ”
Perawat A : “ Iya kaa “
Perawat B : Ingat itu kata kak PP lhoo. Kalau perlu dicatet sekarang biar nggak kelupaan jangan
main hp mulu, Kamu kan pelupa”
Perawat A : Santai kalau masalah itu aku nggak akan lupa kok, Nanti juga tak tulis. Hehe
Perawat B : alah yang bener aja. Kamu aja kemaren lupa pake seragam batik yang hari jum’at
malah pake seragam putih merah, haahahha
Perawat A : iya nanti tak catet kok. Tenang aja tenang aja
Tidak lama kemudian ada telepon dari IGD yang menanyakan kamar yang kosong di
ruang M tersebut dan diangkat oleh perawat A.
Perawat A : Selamat pagi, Melati 1 dengan Perawat A, ada yang bisa saya bantu ?
IGD : Mbak, dari IGD, mau nanya ada bed kosong atau enggak ?
Perawat A : Ada pak, 1 bed di kamar 2A
IGD : Baik, saya akan mengirim pasien dengan fraktur femur ke ruangan ya mbak ?
Perawat A : Baik pakk, saya tunggu.
Secara tiba-tiba PP harus menghadiri rapat pertemuan pada tanggal 31 s/d 2 November 2015
sehingga PP tidak mengingatkan kembali kepada perawat untuk mengganti kateter sesuai anjuran
dokter. Pada tanggal 2 November 2015 dokter visite keruangan dan menemukan diagnose baru
dengan ISK pada Ny.A.
Pada hari ketiga, Dokter memeriksa kateter yang terpasang di alat genetalia Ny. A dan ternyata
dokter menyimpulkan bahwa Ny. A terkena ISK.
Anak : “ Bagaimana keadaan ibu saya dok? Penyakitnya tambah parah?” (Cemas)
Dokter : “ mbak tenang saja yaa, tidak usah khawatir, saya konfirmasikan dulu dengan
perawatnya. ya sudah saya permisi dulu ya bu, mbak”
Anak : “iya, terima kasih dok”
Kemudian dokter menuju ke ruang perawatan dan menemukan bahwa PP tidak ada di tempat
karena sedang melakukan pelatihan.
Dokter : ” Suster, setelah saya memeriksa Ny. A kembali, ternyata Ny. A terkena ISK.
Kateternya ini sudah berapa hari suster? Apakah kateternya sudah diganti sesuai dengan Instruksi
saya? “
PP selesai pelatihan
Diruangan
Perawat A : “udah selesai mba pelatihannya ?”
PP : “ iyaa nih sudah”
Perawat A : “ mbak tadi kita berdua diminta untuk menemui bu karu sekarang juga “
Pp “ lho ada apa ?”
Perawat A : “langsung kesana aja mbak”
PP : “yaudah yuk “
*tok tok tok *
Karu : “ silahkan masuk “
PP :” iya buk,”
Karu : “ Silahkan duduk “
PP : “Ada apa ya bu”
Karu : “ jadi begini, tadi dokter kesini menemui saya, kemudian marah –marah katanya ada perawat yang
tidak melakukan tugas sesuai instruksinya pada klien Ny A team A. Bagaimana kamu sebagai PP team A
bisa menjelaskan kepada saya ?”
Pp : “ Sebaiknya untuk memperjelas kita kumpulkan semua bu nanti setelah selesai operan “
Karu :”selamat siang teman –teman semua, siang ini saya ingin mendengar penjelasan kalian tentang
tadi ada salah satu dokter yang marah – marah karena ada perawat yang lupa tidak mengganti kateter
Ny. A team A, ada yang bisa menjelaskan kronologi kejadian ini ?, mungkin dari kamu perawat PP “
Pp : “setelah klien selesai operasi, dokter meminta saya untuk mengganti selang setelah 3 hari operasi,
kemudian saya sudah operkan ke perawat A, kebetulan hari ini saya ada pelatihan, saya pikir sudah
diganti oleh perawat A saya operkan dengan perawat A
Perawat A :”BEGINI BU, pada saat klien setelah operasi perawat PP memang memerintahkan saya untuk
mengganti selang kateter setelah 3 hari operasi namun, pada hari itu pekerjaannya sangat banyak
sehingga saya lupa, pada RM juga belum ditulis,”
Pp : “kan saat itu saya sedang buru-buru dan meminta tolong kamu untuk menulisnya!”
Perawat B : “iya saya masih ingat . pada saat itu sepertinya saya sudah mengingatkan untuk segera ditulis
namun malah perawat A bermain Hp saya kira sudah ditulis”
Karu :”sudah teman –teman tenang dulu, berarti disini terjadi mis komunikasi, karena lalai klien kita yang
dirugikan . catatan untuk kasus ini dari saya yang pertama , sesibuk apapun rekan2 semua, jangan
pernah lupa untuk selalu menulis di rekam medis. Karena itu sangat penting, jika ada masalah seperti ini
maka bisa dilihat sudah melakukan sesuai prosedur, ini evaluasi ya rekan2 semua.
Yang kedua saat bekerja harus fokus , dari direktur sudah mengatakan bahwa saat bekerja sebaiknya
tidak menggunakan ponsel, sudah sangat banyak sekali kasus tentang pekerjaan yang banyak dilakukan
kesalahan oleh tenanga kesehatan terutama perawat dikarenakan ponsel. Klien memiliki hak untuk
mendapat pelayanan yang profesional dari kita. Jika sudah terjadi kelalaian seperti ini maka klien yang
dirugikan kitapun bisa masuk keranah hukum jika klien mengetahui situasi ini dan kemudian menuntut
kita, bukannya saya menakut nakuti namun kita semua harus tahu mengenai ini”
Yang ketiga yang paling penting komunikasi anter anggota team harus tetap terjaga, terutama perawat
PP yang bertanggung jawab atas klien di RS, harus mengetahui kondisi dari klien, saat operan juga harus
disampaikan semua kejadian pada klien di rs secara lengkap.”
Ini untuk semua team ya, saya harap kalian semua mendapat pelajaran dari kejadian ini.”
PP : ” Begini dokter, kemarin saya sudah menginstruksikan kepada perawat X untuk mengganti
kateternya,karena asaya ada rapat Dok….”Sebentar yah dokter saya tanyakan dulu kepada suster
itu. “
Kemudian CI memanggil perawat X.
CI : ” Kamu itu bagaimana sih,masa itu saja lupa, sekarang Ny. S sudah menderita ISK gara-gara
kamu! “
Perawart X : “ Kakak koq jadi menyalahkan saya, seharusnya kita itu harus saling mengingatkan.
Pekerjaan saya bukan itu saja kak!!! “
CI : ” Setelah operasi kemarin saya sudah sampaikan kepada kamu kalau kateter Ny. S harus
diganti sekali tiga hari, mana sempat saya mengingatkan kamu lagi, kamu sendirikan tahu kalau
tanggal 29 s/d 31 Oktober saya mengikuti rapat didiklat.
Sudahlah, nanti saja kita bicarakan kembali, saya mau menjumpai dokter itu lagi. “
Dokter : “ Kalian ini bagaimana sih, karena kelalaian kalian, penyakit bapak itu jadi
bertambah,,kalian harus bertanggung jawab atas hal ini!!!!“.Tidak becus kalian bekerja
semuanya!!!
CI menunduk dan terdiam, kemudian dokter meninggalkan ruangan itu dan melaporkannya
kepada kepala ruangan masalah itu. Kemudian Y selaku kepala ruangan memanggil CI dan
perawat X.
Y : “ Sebenarnya masalahnya apa sih, kenapa dr. T sampai marah-marah begitu? “Saya ingin
mendengarkan penjelasan kalian satu-satu terlebih dahulu…
Y : “Baiklah setelah mendengar Penjelasan kalian berdua, dalam hal ini kalian berdua sama-sama
bersalah. CI lalai mengingatkan X dan X juga lupa akan pesan tersebut.Jadi, kalian berdua tidak
boleh saling menyalahkan.Atas kelalaian kalian berdua saya selaku kepala ruangan harus
memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit ini,agar hal ini tidak
terulang lagi. Kalian paham kan???karena atas perbuatan kalian ini kita sudah merugikan
pasien…Bagaimana kalau pasien tahu bahwa penyakitnya bertambah karena kelalaian kalian???
CI & X :Baiklah Kak…kami minta maaf atas kesalahan kami…”. Kami berjanji tidak akan
mengulanginya lagi….
Y :Baiklah kalau begitu…nanti saya yang akan menjelaskannya kepada dokter T..sekarang kalian
juga harus saling memaafkan…saya tidak mau ada pegawai yang bertengkar di Ruangan ini…
Saya ingin semuanya kompak biar kerjasama diantara kita terjalin lebih baik lagi…”