http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, Indonesia
angka KKM 75 oleh Oji Kurniadi Ertugrul Sahin, ayah dengan latar
pada muatan IPS (2001). Hasil Yasar Barut, belakang
(SDN Klepu 04) penelitian Ercument Ersanli pendidikan yang
menunjukkan menunjukkan (2013). Hasil setara dengan
bahwa 43,5% bahwa frekuensi penelitian Sekolah
siswa, belum yang dilakukan menunjukkan Menengah Atas.
mencapai Kriteria ayah terhadap terdapat pengaruh Penelitian lain
Ketuntasan anak secara tingkat pendidikan juga dilakukan
Minimun (KKM). langsung orangtua terhadap oleh Muharoni
Keempat, SD menentukan penghargaan diri (2013) dengan
dengan angka prestasi belajar remaja di Turki judul penelitian
KKM 70 pada yang diraih anak, dengan melihat “Pengaruh
muatan IPS (SDN sedangkan skor remaja Intensitas
Klepu 05) frekuensi ibu bahwasannya skor Komunikasi
menunjukkan dengan anak yang remaja dengan Orang Tua
bahwa 45% siswa tinggi tidak latar belakang terhadap Prestasi
belum mencapai menentukan pendidikan ibu Belajar Siswa
Kriteria prestasi belajar hanya sekolah pada Mata
Ketuntasan anak menjadi dasar lebih rendah Pelajaran IPS
Minimun (KKM). tinggi karena dibandingkan Terpadu di MTs
Penelitian frekuansi dengan skor Hasanah
yang mengungkap komunikasi ini remaja dengan ibu Pekanbaru”. Hasil
variabel yang tidak diiringi dengan latar penelitian
hampir sama telah dengan kualitas belakang menunjukkan
dilakukan pesan dari pendidikan. Begitu bahwa terdapat
sebelumnya. komunikasi. juga skor remaja pengaruh
Penelitian yang Penelitian berjudul dengan latar signifikan
berjudul “Parental belakang Intensitas
“Pengaruh Education Level pendidikan ayah Komunikasi
Komunikasi Positively Affects hanya sekolah Orangtua dengan
Keluarga Self-Esteem of dasar lebih rendah Siswa terhadap
terhadap Prestasi Turkish dibandingkan Prestasi Belajar
Belajar Anak” Adolescents” yang dengan skor Siswa pada Mata
yang dilakukan dilakukan oleh remaja dengan Pelajaran IPS
Joyful Learning Journal 6 (3) 2018 6
Pringapus
Interval Kriteria Frekuensi Persentase
Data hasil Kabupaten 261 – 320 Sangat baik 32 30,5%
201 – 260 Baik 70 66,7%
angket tentang Semarang. 141 – 200 Cukup 3 2,8%
80 – 140 Kurang 0 0%
pola komunikasi Angket dan Jumlah 105 100%
menunjukkan dokumentasi Pendidikan
orangtua siswa
Orangtua
bahwa bahwa pola indikator latar (21,9%) dengan
Interval Kategori
komunikasi belakang 4 Sangat Baik kategori sangat
3 Baik
orangtua siswa pendidikan 2 Cukup rendah.
1 Rendah
kelas V SD Gugus orangtua hanya Jumlah Berdasarkan pada
Moh Syafei terdiri dari satu hasil wawancara
Kecamatan indikator yakni: Hasil kepada guru,
Pringapus tingkat pendidikan angket dan disimpulkan
Kabupaten terakhir yang telah dokumentasi latar bahwa
Semarang ditempuh orangtua belakang keterlibatan
memiliki yang terdiri dari pendidikan orang tua dalam
kecenderungan tingkat pendidikan orangtua siswa belajar menjadi
skor angket dalam Sekolah Dasar kelas V SD salah satu faktor
kategori baik yaitu (SD)/ sederajat, Gugus Moh penentu hasil
dengan persentase Sekolah Syafei belajar siswa.
66,7%, dapat Menengah Kecamatan Masalah yang
diartikan bahwa Pertama (SMP)/ Semarang Barat sering dihadapi
pola komunikasi sederajat, Sekolah Kabupaten orang tua dalam
orangtua siswa Menengah Atas Semarang yaitu, membimbing
baik, ada manfaat (SMA)/ sederajat, 5 orangtua siswa anaknya adalah
seiring baiknya dan Perguruan (4,8%) dengan sedikitnya waktu
komunikasi antara Tinggi (PT). Hasil kategori sangat bertemu anak
siswa dengan angket isian siswa tinggi, 42 karena kesibukan
orangtua. Data dan orang tua orangtua siswa bekerja, dan latar
hasil penelitian siswa dapat dilihat (40%) dengan belakang
pola komunikasi pada tabel 2: kategori tinggi, pendidikan yang
orangtua siswa 35 orangtua rendah sehingga
Tabel 2. Hasil
kelas V SD Gugus siswa (33,3%)
Angket Latar orang tua
Moh Syafei Belakang dengan kategori kesulitan dalam
Kecamatan rendah, dan 23
Joyful Learning Journal 6 (3) 2018 9