Anda di halaman 1dari 47

Yuliana Heri Suselo, dr.

, MSc
Fisiologi FK UNS
TUMBUH KEMBANG FUNGSI
JANIN
Perkembangan Sistem Organ
 1 bulan setelah fertilisasi, mulai terjadi
diferensiasi organ
 2-4 bulan terjadi organogenesis
 Saat usia 4 bulan organ-organ pada
fetus sudah sama dengan neonatus
meski fungsinya belum sempurna
 Pada saat lahir struktur sistem saraf,
ginjal dan hati belum berkembang baik
Sistem Sirkulasi Fetus
 Jantung mulai berdenyut selama minggu ke-4,
dengan kecepatan 65x/menit, meningkat
menjadi 140x/menit saat akan lahir
 Sel darah dibentuk yolk sac pd minggu ke-3,
minggu ke 6 dibentuk hati, bulan ke-3 sumsum
tulang produksi eritrosit dan limfosit
 Setelah bulan ke 3 sumsum tulang menjadi
sumber utama eritrosit dan lekosit, kecuali
limfosit dan plasma oleh jaringan limfoid
Sistem Sirkulasi Fetus
 Darah dari plasenta melalui vena
umbilicalis melewati duktus venosus, ke
vena cava inferior, ke atrium kanan melalui
foramen ovale ke atrium kiri
 Vena cava superior ke atrium kanan,
melalui katup trikuspid ke ventrikel kanan,
ke arteri pulmonalis, melalui duktus
arteriosus ke aorta desenden, ke arteri
umbilcalis ke plasenta
Sistem Pernafasan Fetus
 Paru menjadi berbentuk alveolaris saat fetus mencapai usia 24-28
minggu.
 Bentuk alveoli seperti dewasa mulai terjadi saat usia 36 minggu. Saat
lahir paru masih imatur.
 Pembentukan alveoli dan elastogenesis sebagian besar terjadi saat
periode awal kehidupan.
 Neonatus memiliki 50 juta alveoli sementara dewasa 500 juta tetapi
sudah tercapai saat anak beruusia 4 tahun.
 Produksi surfaktan mulai minggu ke 24 dan mencapai maturasi saat
usia 35 minggu.
 Infant respiratory distress syndrome (IRDS) pada bayi prematur
(hyaline membrane disease) akibat paru imatur dan surfaktan belum
optimal
Sistem Pernafasan Fetus
Sistem Saraf Fetus
 Refleks kulit terbentuk pada bulan ke 3
sampai ke 4
 Fungsi SSP belum berkembang, bahkan
saat lahir
 Mielinisasi akan sempurna saat usia 1
tahun postnatal
Traktus Gastrointestinal Fetus
 Mulai pertengahan kehidupan fetus,
mulai mencerna dan absorbsi
amnion
 Fungsinya mendekati normal selama
trimester 3
 Mekonium dibentuk oleh GIT
disekresi ke dalam amnion
Ginjal Fetus
 Mampu mengekskresi urin pada
akhir pertengahan kehamilan
 Belum mampu sebagai kontrol
keseimbangan cairan elektrolit
ekstraseluler dan asam-basa,
belum mencapai sempurna
setelah beberapa bulan setelah
lahir
Metabolisme Fetus
 Fetus menggunakan
glukosa untuk
Energi, menyimpan
lemak dan protein
 Metabolisme
Kalsium, fosfat dan
besi
 Penggunaan dan
penyimpanan
vitamin (B, C, D, E,
K)
ADAPTASI
KEHIDUPAN INTRAUTERIN
MENUJU
KEHIDUPAN EKSTRAUTERIN

1.Onset Bernafas
2.Perubahan Sirkulasi
3.Menutupnya Foramen Ovale
4.Menutupnya Duktus Arteriosus
5.Menutupnya Duktus Venosus
Onset Bernafas
 Hilangnya hubungan plasenta dengan
sirkulasi ibu
 Hilangnya support metabolisme
 Penyebab Bernafas
1. Status asfiksia ringan ketika proses
kelahiran
2. Impuls sensoris karena kulit menjadi
dingin secara tiba-tiba
Onset Bernafas (cont..)
Jika bayi baru lahir (BBL) tidak segera
bernafas, terjadi hipoksia dan
hiperkapnea progresif yang akan
menstimulasi pusat pernafasan,
sehingga menyebabkan bernafas
setelah beberapa menit kelahiran
Keterlambatan/Abnormalitas
Pernafasan BBL
 1. Kompresi tali pusat
 2. Keluarnya sebagian plasenta
sebelum waktunya
 3. Kontraksi uterus berlebihan
 4. Anestesi yang berlebihan pada ibu saat
partus
Toleransi hipoksia pada BBL lebih baik
daripada dewasa yi 10 menit.
Tetapi terjadi defek pada saraf pusat jika
terjadi hipoksia 8-10 menit, yang berakibat
kelainan fungsi motorik
Pengembangan Paru Saat
Kelahiran
Perubahan Sirkulasi pada
Neonatus
Hilangnya suplai
darah melalui
plasenta

Peningkatan
tekanan sistemik (
aorta serta LV dan
LA)
Cont……
Resistensi Pembuluh
darah paru menurun
drastis akibat
pengembangan paru

Penurunan tekanan
arteri pulmonal, serta
RV dan RA
Menutupnya Foramen Ovale
Tekanan RA rendah dan LA tinggi

Aliran darah dari LA ke RA melalui foramen


ovale

Katup kecil di samping kiri septum intraatrial menutup yang akan


menghambat aliran balik lebih lanjut melalui foramen ovale
Menutupnya Duktus
Arteriosus
Peningkatan Resistensi Sistemik menyebabkan
Peningkatan Tekanan Aorta sementara Penurunan
Resistensi Pulmoner menyebabkan Penurunan
Tekanan arteri pulmonalis

Terjadi aliran balik dari aorta ke arteri


pulmonalis melalui duktus arteriosus

1-8 hari terjadi kontraksi hebat pada dinding


muskulus duktus arteriosus (functional
Closure)

1-4 bulan tertutup secara anatomis karena


pertumbuhan jaringan ikat dalam lumen
Menutupnya Duktus Venosus
Segera setelah kelahiran
Saat fetus : sistem porta
aliran darah umbilicalis
berhubungan dengan vena
berhenti, tetapi aliran sistem
umbilicalis, melewati ductus
porta masih melalui ductus
venosus menuju vena cava
venosus, tetapi sebagian
inferior, tanpa melewati liver
kecil sudah melalui liver

Tekanan vena porta tiba-


1-3 jam otot ductus venosus
tiba meningkat dari 0
kontraksi hebat ,
menjadi 6-10 mmHg,
menghambat aliran darah
memaksa aliran porta
yang melewatinya
masuk ke sinus pada liver
Perubahan Sumber Nutrisi
Fetus :energi diperoleh dari glukosa darah ibu

Setelah lahir , sumber energi berasal dari cadangan glikogen di liver dan otot
hanya bertahan beberapa jam

Kadar glukosa darah BBL mudah turun pada hari pertama (30-40mg/dL)

BBL sudah dapat menggunakan cadangan protein dan lemak untuk


menghasilkan energi selama ASI belum keluar (2-3 hari)

Masalah spesifik BBL adalah suplai cairan mengakibatkan penurunan BB 5-


10 % pada awal kehidupan
Masalah Fungsi Sistem Organ
Spesifik pada BBL
1. Sistem Respirasi
2. Sistem Sirkulasi
a. Volume Darah
b. Curah Jantung
c. Tekanan Arteri
d. Sel-sel Darah
3. Keseimbangan Cairan, Asam Basa dan
Fungsi Ginjal
Masalah Fungsi Sistem Organ
Spesifik pada BBL
4. Fungsi Liver
5. Digesti, Absorbsi, Metabolisme Energi
dan Nutrisi
6. Imunitas
7. Endokrin
Sistem Respirasi
 Frekuensi Nafas 40x/menit dengn
volume tidal 16 mL
 Respirasi Total 640mL/menit, 2x lebih
banyak daripada orang dewasa
 Kapasitas residu fungsional ½ orang
dewasa, menyebabkan perubahan gas
darah yang sangat bervariasi
Sirkulasi
A. Volume Darah
Rata-rata 300mL ditambah dari umbilicalis
75 mL.
Tambahan 75 mL tersebut menyebabkan
tekanan hidrostatik meningkat, sehingga
cairan akan masuk ke jaringan.
Volume darah kembali 300 mL lagi
Hal ini dapat menyebabkan edema paru
ringan yang berakibat asfiksia ringan
Sirkulasi
B. Curah Jantung
Rata-rata 500mL/menit
Dua kali orang dewasa menurut BMI
Bila curah jantung rendah perlu dicurigai
adanya perdarahan saat kelahiran
melalui plasenta
Sirkulasi
C. Tekanan Arteri
Rata-rata tekanan sistolik 70 mmHg dan
diastolik 50 mmHg
Meningkat setelah beberapa bulan
menjadi 90/60 mmHg
Pada saat remaja naik lagi menjadi
115/70 mmHg
Sirkulasi

Eritrosit 4 juta/mm³, ditambah


dari umbilicus 0,5-0,75
juta/mm³
Akibat hipoksia memacu
pembentukan eritrosit baru.
Setelah hipoksia teratasi,
produksi eritrosit menurun.
Tetapi setelah aktivitas
metabolisme BBL normal
produksi eritrosit kembali
normal setelah 2-3 bulan
seperti terlihat dalam gambar
di samping kiri
IKTERUS DAN ERITROBLASTOSIS
FETALIS PADA BBL
 Metabolisme bilirubin yang semula
melalui liver ibu tiba-tiba diganti oleh
liver BBL sendiri yang secara fungsi
belum sempurna. Hal ini mengakibatkan
kadar bilirubin meningkat menjadi
5mg/dL selama 3 hari pertama
 Eritroblastosis fetalis terjadi jika Rh bayi
berasal dari ayah positif sedangkan Rh
ibu negatif. Berakibat anemia hemolitik
Keseimbangan Cairan, Asam
Basa dan Fungsi Ginjal
 Kecepatan intake dan ekskresi cairan 7x
orang dewasa berdasarkan BB, sehingga
BBL mudah jatuh dalam keadaan dehidrasi
 Metabolisme 2x orang dewasa, sehingga
pembentukan asam 2x juga, mudah terjadi
asidosis
 Fungsi ginjal akan sempurna saat akhir
bulan pertama. Hanya bisa melakukan
filtrasi plasma membentuk urin 1,5 kali dari
osmolalitas plasma. Sering BAK, mudah
terjadi dehidrasi.
Fungsi Liver
1. Metabolisme bilirubin belum sempurna,
mudah terjadi ikterus
2. Pembentukan plasma protein rendah, 15-
20 % lebih rendah daripada anak-anak,
mudah terjadi edema hipoproteinemia.
3. Fungsi glukoneogenesis belum
berkembang, mudah terjadi hipoglikemia
4. Mudah terjadi perdarahan, karena
pembentukan faktor koagulasi masih
terbatas
Digesti, Absorbsi,
Metabolisme, dan Nutrisi
 Secara umum tidak berbeda jauh daripada anak –
anak kecuali 3 hal :
 Amilase pankreas belum terbentuk,
metabolisme KH kurang adekuat
 Absorbsi lemak terbatas. Bila diberi susu tinggi
lemak seperti susu formula, akan makin terbatas
absorbsi lemaknya
 Kadar glukosa darah tidak stabil pada awal
kehidupan
Sedangkan metabolisme protein cukup baik,
dapat menggunakan 90 % intake protein
membentuk protein tubuh.
Kecepatan Metabolisme dan
Temperatur Tubuh
Kecepatan Metabolisme
2x orang dewasa
berdasarkan BB.
Permukaan tubuh lebih luas
daripada BB sehingga
mudah terjadi kehilangan
panas, terutama pada bayi
prematur
Termoregulasi BBL masih
jelek sehingga mudah
terjadi hipotermia pada awal
kehidupan
Nutrisi BBL
 Kecukupan gizi BBL didapat dari ibunya serta
didukung fungsi Sistem GIT optimal
 Kebutuhan Kalsium tinggi untuk osifikasi
diperoleh dari susu. Absorbsi kalsium rendah
jika defisiensi vitamin D. Absorbsi kalsium bayi
prematur lebih jelek daripada aterm
 Jika ibu cukup banyak mengkonsumsi zat besi
selama hamil maka BBL mampu
menyimpannya untuk produksi sel darah
selama 4-6 bulan setelah lahir
NUTRISI BBL
 Jika asupan besi ibu kurang selama
kehamilan, BBL mudah terjadi anemia setelah
3 bulan lahir
 Defisiensi vitamin C mudah terjadi, karena
vitamin C tidak bisa disimpan oleh BBL.
Disamping itu susu terutama susu formula
rendah vitamin C
IMUNITAS
 BBL mendapat imunitas dari ibu, tetapi akhir
bulan pertama antibodi bayi turun sampai ½,
memacu pembentukan antibodi oleh bayi
sendiri. Antibodi berangsur normal setelah 12-
20 bulan
 Imunitas yang diperoleh dari ibu mampu
melindungi bayi sampai usia 6 bulan, kecuali
untuk penyakit whooping cough
 Ketika terbentuk antibodi untuk pertama kali,
kadang-kadang terjadi status alergi ekstrim.
Seiring dengan pertambahan usia, akan hilang
sendiri.
Masalah Endokrin
1. Jika ibu melahirkan bayi perempuan
dengan konsumsi hormon androgen
atau ada tumor androgenik saat
kehamilan, maka bayinya bisa
mengalami hermafroditisme
2. Hormon kelamin yang disekresi
plasenta atau dari ibu dapat memicu
payudara bayi menghasilkan susu,
bahkan bisa terjadi mastitis
MASALAH ENDOKRIN
3. BBL dari ibu DM yang tidak diobati, terjadi
hipertropi dan hiperfungsi sel Langerhans.Mudah
terjadi hipoglikemia.
4. Ibu DM tipe II, bayi besar
5. Ibu DM tipe I, bayi kecil, pertumbuhan dan
maturasi jaringan terganggu, mortalitas intrauterin
meningkat
6. Jika bayi dari ibu hipertiroidisme atau kelebihan
hormon tiroid, bayi akan menderita hipotiroidisme,
dan jika ibu operasi kelenjar tiroid saat hamil maka
pituitari akan mensekresi tirotropin yang
menyebabkan hipertiroidisme bayi
NB : lebih jelas dibahas di kuliah lain dari bagian
Interna
Masalah Spesifik pada BBL
Prematur
1. Respirasi
VC dan FRC rendah, mudah terjadi
pernapasan tipe Cheyne-Stocks.
Surfaktan sedikit atau tidak ada, terjadi
RDS
2. GIT
Jika lahir 2 bulan sebelum waktunya,
terjadi absorbsi lemak buruk sehingga
BBL harus diet rendah lemak. Absorbsi
kalsium dan vitamin D juga buruk
(hipokalsemia: tetani)
Masalah Spesifik pada BBL
Prematur
3. Imaturitas liver : gangguan metabolisme dan
mudah terjadi perdarahan, hipoglikemi,
hipoproteinemi
4. Imaturitas ginjal :gangguan keseimbangan cairan
dan asam basa
5. Imaturitas pembentukan sel darah oleh sumsum
tulang : anemia
6. Pembentukan antibodi rendah : infeksi
7. Termoregulasi tidak optimal : hipotermia
8. Terjadi kebutaan pada BBL yang mendapat terapi
oksigen dosis tinggi
PERTUMBUHAN ANAK
PERKEMBANGAN ANAK
REFERENSI

 Arthur C Guyton and Hall, Text Book of


Medical Physiology, 2012
 Ganong WF, Review of Medical
Physiology, 2012

Anda mungkin juga menyukai