Anda di halaman 1dari 35

Penyakit Jantung Didapat

dr. Sri Lilijanti, SpA (K)

1
DEMAM REMATIK

Defisini :

Penyakit kolagen

Hipersensitif thdp gol A beta hemolityc streptococcus

(ABHS)

Karditis  irreversible

Insidens : tergantung gizi dan lingkungan

3 – 30 kasus/10.000 penduduk

7 – 14 tahun
2
Patogenesis:

 DR  ABHS  bukti epidemiologik

- biakan hapusan tenggorok  ABHS

- R/ ABHS dgn antibiotik  DR 

 Hipotesis :

Proses autoimun / antigenic similarity

Antara jrg manusia dan antigen somatik streptococcus

Infeksi ABHS  ok sifat antigen yg sama mk antibodi

akan menyerang sarkolemma myokard

Toxin ABHS (streptolysin titer O = STO)

3
 Predisposisi : - riwayat DR dlm keluarga

- umur 5 – 15 tahun ( 8 tahun >>)

- sosek, musim dingin

PA : sendi, jantung  Aschoff bodies

Gambaran klinik :

Std. I : rdg tenggorokan 2-4 hari. DR 0.3-3%

II : masa laten 1 – 3 minggu


4
III : fase akut : gejala peradangan
 Artritis : sendi besar, migran, lebih dari satu,
tanda radang, cairan sendi steril
berlangsung 2 – 4 minggu
 Karditis :  endo-myo-peri (Pancarditis)
 bising baru/berubah, kardiomegali, DC
 EKG : interval P-R memanjang
 Korea Syndenham :
, 8 – 12 thn
perubahan emosional, gerakan cepat tdk terkendali.

5
 Eritema marginatum :

bercak merah, pucat ditengah & bulat

berpindah-pindah, tidak gatal

dada & ekstremitas

 Nodulus subkutan

benjolan pada sendi siku, lutut, pergelangan tangan

kecil, keras dan sakit

 Epistaksis, sakit perut dan pnemonia

IV. Fase inaktif, eksaserbasi akut


6
Laboratorium :

LED , lekositosis, Hb , sel plasma 

Biakan ABHS

ASTO me  progresif, C-reaktive protein (+)

Perjalanan penyakit : ringan - berat

Sembuh : LED/lekosit (6-10 minggu)

Residif : gejala seperti pertama kali

karditis (terbanyak dalam tahun I)

7
• Diagnosis (kriteria Jones)

MAYOR MINOR
- Karditis - Klinis : DR/PJR sebelumnya

- Artritis Poliartralgia

- Korea syndenham Demam

- Eritema marginatum - Lab : LED /, lekositosis, CRP (+)

- Subcutaneus nodulee - EKG : interval P-R memanjang

Disertai bukti infeksi ABHS : ASTO, biakan, scarlet fever

Diagnosis : 2 mayor atau 1 mayor + 2 minor disertai bukti


infeksi ABHS
8
REVISI WHO 1988
1. Revisi Kriteria JONES 1982 :
2. Ada 3 kategori :
A. Korea Syndenham : (tak ada kelainan otak)
B. Karditis :
DR ??
Sakit berat (latergi, malaise, nafsu makan )
DC/PJ, katup
Tanda radang akut (lekosit  , LED )
EKHO : karditis bukan penyebab lain

9
C. DR rekuren

PJR 2 bulan tanpa pengobatan simptomatik

1 mayor atau demam, artralgia, tanda radang akut

A + B + C = tidak perlu 2 mayor / 1 mayor + 2 minor

A+B = tidak perlu ABHS

10
Diagnosa WHO 2002-2003

11
Radiologi : pembesaran apendiks atrium kiri
Pengobatan : atasi ABHS
1. Eradikasi kuman ABHS : gol. Penisilin, eritromisin
2. Obat antirematik
Steroid : DR berat : kardiomegali, DC, pankarditis
prednison 2,5 mg/kgBB/hr 2 mgg atau lebih
tapering off 1 mgg atau lebih
Salsilat : DR ringan (Korea, artritis)  6-8 mgg
90-120 mg/kgBB/hr  4-6x/hari, 3-4 mgg
tapering off
12
3. Diet TKTP

4. Istirahat : - DR ringan : 3 minggu

- DR berat : 3 bulan

5. Obat lain : - Korea : largactil

- DC : anti konhesti

Prognosis : buruk bila kardiomegali, DC, korea

 10 tahun I meninggal

13
Pencegahan :

1. Primer : eradikasi kuman

2. Sekunder : sesudah kerjakan 1

Gol. Penisilin : Penadur (long acting, injeksi) 1x/3 mgg

atau : sulfa, eritromisin

 Selama ada kemungkinan ABHS/seumur hidup

WHO : sampai umur 18 thn (minimal 5 thn)

Klinik lain : 25 thn

 Sebelum tindakan bedah/mulut  lindungi dgn antibiotik


14
MIOKARDITIS DIFTERI

Penyebab : Corynnebacterium diphtheriae

Komplikasi kardiovaskuler :

early peripheral collapse (minggu I)

late myocardial injury (Myocarditis)  minggu 2-3

trombo emboli

Insidens : 10 - 20% dari kasus difteri


15
Patofisiologi :
kuman di port d’entre (tonsil, faring, larings, kulit)
eksotoksin  jantung, ginjal, Saraf
ggn sintesis protein di dlm jaringan jantung perubahan
biokimia  ggn oksidasi as lemak rantai panjang
PA : jantung besar, pucat dan lunak
Predisposisi :
virulensi kuman
lokasi kuman
imunisasi DPT
cepat terapi (ADS, kortikosteroid)
bullneck
16
Gambaran klinik :

Kolaps perifer : renjatan, EKG N

Miokarditis : - masa rekonvalesen

- takikardi / bradikardi

- DC

- BJ redup/lemah, irama gallop

EKG : gangguan irama dan blok

17
Radiologik : jantung normal, membesar

Lab. : jaringan rusak  enzim jantung me

(SGPT, SGOT, LDH, CPK)

Terapi : istirahat, AB, SAD, kortikosteroid

kurangi kerja jantung, atasi DC dan aritmia

Prognosis : angka kematian 20-70 %

18
MIOKARDITIS VIRUS

Penyebab : virus Coxsackie B tipe 1-5


Insidens : neonatus < 2 minggu
Gambaran klinik :
Riwayat ibu ante partum  radang sal. napas
Sulit minum, demam, gelisah, sianosis, kejang (ggn
CNS), renjatan, ggn sal.napas, gagal jantung
Roentgen : kardiomegali
Prognosis : meninggal pada minggu I
19
PENYAKIT JANTUNG ANEMIK

Definisi : gangguan jantung karena anemia, 1-2%


Penyebab : semua jenis anemia
Patogenesis :
sirkulasi hiperkinetik ok Hb rendah
 jantung berusaha memenuhi keb. O2
 takikardia, peningkatan tek. Vena
 CJ   anoksia otot jantung
 dilatasi dan hipertrofi
PA : Jantung besar dan beratnya bertambah
20
Gambaran klinik :

 Tanda anemia, jantung berdebar-debar, lelah, lesu,

anoreksia, pusing kepala

 Tekanan nadi  , tekanan vena leher 

 BJ II keras, hemic murmur, sirkulasi darah bertambah &

viskositas darah berkurang

 Tanda DC

21
Radiologi :

 Kardiomegali

 Aorta & a.pulmonalis menonjol

Terapi :

 Transfusi darah (bertahap, pelan-pelan)

 PRC 10 ml/kgBB

 Atasi penyakit dasar

Prognosis : baik bila anemia teratasi

22
PAYAH JANTUNG (DEKOMPENSASI KORDIS)

Definisi : jantung tdk adekuat shg suplai O2 keseluruh


tubuh, venous return masih baik (CJ  )
Insidens : PJB 90% umur < 1 thn, PJD umur > 5 thn
Etiologi :
 Beban tekanan (hipertensi sistemik/pulmonal, obstruksi)
 Beban isi (pirau ki – ka, reflux, retensi cairan)
 Hiperkinetik ( me  isi permenit) : anemia
 Aritmia (bradi / takiaritmia)
 Miokarditis
 Komplikasi pasca operasi
 Kombinasi 23
Patofisiologi :
 Jantung normal menyesuaikan dengan kebutuhan yang 
 6-10 kali waktu istirahat
 tenaga cadangan jantung (cardiac reserve)
Hukum STARLING  makin otot teregang makin kontraksi
bertambah
Payah jantung  jantung gagal atasi beban berlebihan
 Ada 4 faktor : 1. Preload
2. Afterload
3. Kontraksi otot jantung
4. Denyut jantung (frekuensi) 24
PRELOAD (miocardial end diastolic fiber length) :

Berhubungan pengisian ventrikel kiri dan kanan (tergantung


venous return sistemik/pulmonal)

Venous return   regangan otot jantung pada akhir diastol


bertambah  Preload   kontraksi  curah sekuncup 

Pada DC, venous return me   regangan otot jantung tdk


mampu atasi preload   curah sekuncup 

R/ diuretika dan venadilator  preload   curah

sekuncup 
25
AFTER LOAD : (impedance/outflow resistance)

Berhubungan dengan sistolik

Regangan otot jantung  tebalnya dinding

Beban otot jantung bertambah pada sistolik

Afterload me  :

 Tahanan vaskuler perifer bertambah

 Kontraksi otot jantung  (miokarditis)

 Kelainan katup (vaskulitis)

26
- R/ vasodilatansia & diuretika  afterload 

 curah sekuncup 

KONTRAKSI OTOT JANTUNG :

Gangguan miokard  daya kontraksi terganggu

- obat simpatomimetika dan digitalis

DENYUT JANTUNG :

- takikardia  fase diastol sgt pendek, isi sekuncup

kecil  CJ 
27
Faktor berpengaruh :
 Saraf dan hormon
Pada DC  saraf simpatis   metabolisme
cathecholamine  :
-  reseptor : kontraksi / denyut bertambah
-  : reseptor : sirkulasi darah perifer berkurang
(vasokonstriksi)
 Ginjal, cairan dan elektrolit :
CJ , RBF & GFR   renin  (ginjal)  aldosteron 
(adrenal)
 reabsorpsi Na+ (tubulus)  Retensi Na  sekresi ADH
bertambah  retensi air
28
 Ertrosit : pergeseran dissosiasi oxygen-hemoglobin mis;
anemia & hipoksia
Gambaran klinik :
 Umumnya DC ka + ki, kadang DC ka, jarang DC ki
 DC kanan : bendungan sirkulasi sistemik
 DC kiri : bendungan sirkulasi paru-paru
 Trias biventricular failure (DC ka + ki)
o Takikardia (DC ka + ki)
o Takipnu (DC ki)
o Hepatomegali (DC ka)

29
Laboratorium : Hb  , lekositosis, glukosa 

Radiologi : Kardiomegali

DD : PJB pirau ka – ki

Prognosis : tergantung umur, sulit diatasi, cepat R/

Terapi : (kausa & DC)

 Istirahat  kerja jantung berkurang

30
 Digitalis :

kontraksi  , denyut jantung lambat  CJ bertambah

diuresis  preload  pilih satu jenis obat saja (digoxin)

Intoksikasi : obat stop, KCL

 Diuretika : - retensi air dan Na+ yang banyak

- bila digitalis tidak memuaskan

- terjadi ggn keseimbangan air & elektrolit

 Suportif : O2, sedatif, udara sejuk,

posisi tidur kepala > tinggi 200 – 300,

koreksi elektrolit, TKTP rendah garam


31
PERIKARDITIS

Radang perikard viseralis dan parietalis

Ringan – berat (tamponade)

Penyebab : terbanyak adalah DR

Patofisiologi :

N : 10 – 15 ml cairan jernih

Peradangan : cairan bertambah  menekan otot jantung

 tekanan me  di RA, LA, vena sistemik/pulmonalis

 isi sedenyut   CJ 
32
Hal ini diatasi :
takikardia, vasokonstriksi p.drh perifer
penurunan tekanan nadi
dilakukan pengeluaran cairan (perikardiosentesis)
digitalis & kompres panas  tidak berguna
Gambaran klinik :
Rasa sakit seperti ditikam bgn tengah dada menyebar ke
bahu dan leher
Sakit bertambah : inspirasi, batuk
Sakit berkurang : duduk tegak atau ke depan

33
Pemeriksaan fisik : tergantung kuantitas cairan
1. Cairan tidak ada : gesekan perikard (friction rub)
nadi, DVS, BJ & ukuran jantung normal
2. Cairan cukup banyak : jantung besar, BJ redup/lemah
3. Tamponade :
Sakit berat, sianosis, dispnu
Distensi vena jugular, tekanan nadi , takikardia,
tek. sistol , hepatomegali, edema perifer,
pulpus paradoxus (tek sistol selama inspirasi berkurang
lebih dari 20 mmHg)
34
Radiologik : - perikarditis tanpa cairan  N
- Cairan (+)  bentuk a water bottle
Fluoroskopi : tidak terlihat pulsasi jantung
Perubahan posisi : bentuk dan besar jantung berubah
EKG : low voltage, perubahan gel. T & ST
Ekho : progresivitas dan jumlah cairan
Terapi : - obati penyebab : DR, dll
- torakosentesis (perikardiosentesis) tamponade
Prognosis : - tergantung penyebab
- tamponade tidak diatasi  meninggal
35

Anda mungkin juga menyukai