Anda di halaman 1dari 29

ANTIMIKROBA

HASIL DISKUSI

A. Perbedaan antibiotik, antimikroba, desinfektan dan antiseptik

Jawab :

a. Antibiotik (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)

Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama

fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis

lain.Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau

sintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang

tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamid dan

kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotik.

b. Antimikroba (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)

Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya

mikroba yang merugikan manusia. Dalam pembicaraan disini, yang

dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak

termasuk kelompok parasit.

c. Desinfektan (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 535)

Ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi dengan

mematikan mikroba misalnya sterilisasi alat kedokteran.

d. Antiseptik (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 534)

Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah

keadaan sepsis. Antiseptik ialah zat yang digunakan untuk

membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme, biasanya

merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Kesimpulan :

a. Antimikroba adalah suatu senyawa yang terbuat dari sintetik atau

senyawa organik yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme

lain atau dari golongannya sendiri.

b. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan dari mikroorganisme itu

sendiri untuk membunuh mikroorganisme lain.

c. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk

membunuh mikroorganisme pada benda mati.

d. Antiseptik adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk

membunuh mikrooganisme pada benda hidup atau jaringan hidup.

B. Perbedaan gram positif dan gram negatif

Jawab :

 (Menurut Obat-obat penting hal : 58)

Bakteri dapat secara global dibagi dalam 2 kelompok besar

setelah diwarnai menurut metoda sarjana Denmark dr Gram, yakni

kuman gram-positif dan kuman gram-negatif. Menurut bentuknya

dapat dibedakan beberapa jenis kuman, yakni cocci (tunggal:

coccus=biji bundar), bacilli (tunggal:bacillus= batang silindris) serta

spirokheta dan vibrio yang keduanya berbentuk spiral atau kotrek.

Kuman gram-negatif memiliki membran luar yang untuk

sebagian besar terdiri dari suatu kompleks ini lipopolisakarida-

endotoksin, yang menyebabkan toksisitasnya. Kebanyak kuman ini

seperti Meningococci dan Chlamydiae, bersifat sangat virulen

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

akibat endotoksin tersebut dan terdapatnya salut polisakarida yang

kebal terhadap fagositosis oleh sel-sel sistem imun. Kuman-kuman

ini seringkali mengakibatkan bakterenia dan sepsis yang sangat

membahayakan jiwa.

Diantara virus yang jauh lebih kecil daripada bakteri dan

fungi (jamur) terdapat banyak pembangkit penyakit. Begitu pula

diantara protozoa yang merupakan jasad-jasad renik satu-sel

terendah.

 (Menurut At a Glance Farmakologi Medis hal : 80)

Bakteri diklasifikasikan berdasarkan bentuknya (kokus

berbentuk sferis, basil berbentuk batang) dan beberapa

diklasifikasikan berdasarkan apakah bakteri terwarnai (positif gram)

atau tidak (negatif gram) dengan metil violet setelah dibilas dengan

aseton. Terdapat atau tidak terdapatnya retensi metil violet

mencerminkan perbedaan penting pada dinding sel bakteri.

 (Menurut dasar-dasar mikrobiologi hal : 117)

Perbedaan
Ciri Gram positif Gram negatif
 Struktur dinding Tebal (15-80 mm) Tipis (10-15 mm)
sel Berlapis tunggal (mono) Berlapis tiga (multi)
 Komposisi dinding Kandungan lipid rendah Kandungan lipid tinggi (11-
sel (1-4%). 22%)
Peptidoglikan ada sebagai Peptidoglikan ada di
lapisan tunggal; dalam lapisan kaku
komponen utama sebelah dalam ; jumlahnya
merupakan lebih dari 50% sedikit merupakan sekitar

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

berat kering pada 10% berat kering


beberapa sel bakteri
Asam tekoat Tidak ada tekoat
 Kerentanan Lebih rentan Kurang rentan
terhadap penisilin
 Pertumbuhan Pertumbuhan dihambat Pertumbuhan tidak begitu
dihambat oleh zat- dengan nyata dihambat
zat warna dasar,
misalnya ungu
kristal
 Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak Relatif sederhana
spesies
 Resistensi terhadap
gangguan fisik Lebih resisten Kurang resistensi
Bakteri gram negatif mengandung lipid, lemak atau substansi

seperti lemak dalam persentase lebih tinggi daripada yang dikandung

bakteri gram positif. Dinding sel bakteri gram negatif juga lebih tipis

daripada dinding sel bakteri gram positif.

Kesimpulan :

Perbedaan gram positif dan gram negatif dilihat dari segi

strukturnya :

a. Dilihat dari struktur dinding, gram positif lebih kuat, lebih tebal, jadi

resistensi dan kekebalannya lebih besar. Sedangkan gram negatif

dindingnya lebih tipis.

b. Dilihat dari kandungan lipidnya, gram negatif mengandung lebih

banyak lipid dibandingkan gram positif yang memiliki kandungan lipid

lebih sedikit.

c. Dilihat dari kandungan peptidoglikan, gram positif memiliki

kandungan peptidoglikan lebih banyak atau lebih tebal yaitu sekitar

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

50%. Sedangkan, pada gram negatif kandungan peptidoglikannya

lebih sedikit yaitu sekitar 10%.

C. Klasifikasi antimikroba berdasarkan spektrum, struktur kimia, dan

aksi utama

Jawab :

a. Spektrumnya (Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 4, Hal :

420-421 )

Berdasarkan spektrum aktivitasnya antimikroba terbagi menjadi 3

yaitu :

1. Antibiotika spektrum – sempit

Agen-agen kemoterapeutik yang hanya bekerja dalam satu grup

mikroorganisme yang terbatas disebut memiliki spektrum-sempit.

Misalnya isoniazid hanya aktif melawan mikobakteria.

2. Antibiotika spektrum – diperluas (extended)

Antibiotika spektrum-diperluas adalah istilah yang diterapkan pada

antibiotika yang efektif terhadap organisme gram-positif dan juga

terhadap sejumlah besar bakteri gram-negatif. Misalnya, ampicillin

dianggap memiliki spektrum-diperluas, karena obat ini bekerja

melawan bakteri gram-positif dan beberapa bakteri gram-negatif.

3. Antibiotika spektrum – luas

Obat-obat, seperti tetracycline dan chloramphenicol, memengaruhi

beragam jenis spesies mikroba dan disebut sebagai antibiotika

spektrum-luas. Pemberian antibiotika spektrum-luas dapat

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

mengubah sifat flora bakteri normal secara drastis dan

mencetuskan superinfeksi organisme, seperti Candida albicans,

pertumbuhannya secara normal diperiksa dengan keberadaan

mikroorganisme lain.

Kesimpulan :

1. Antibiotik spektrum sempit

Zat-zat kemoterapeutik yang hanya membasmi atau aktif pada satu

mikroorganisme saja

2. Antibiotik spektrum diperluas

Zat-zat kemoterapeutik yang membasmi aktif pada sebagian di

gram negatif dan sebagiannya lagi pada gram positif.

3. Antibiotik spektrum luas

Zat-zat kemoterapeutik yang dapat membasmi atau aktif pada

keduanya, yaitu pada bakteri gram positif maupun gram negatif.

Klasifikasi antibiotika berdasarkan struktur kimianya (Menurut Dinamika

Obat Hal : 635)

a. Antibiotika β-Laktam.

- Penisilin

- Sefalosporin.

- Monobaktam

- Karbapenem

b. Tetrasiklin

c. Kloramfenikol

d. Makrolida

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

e. Linkomisin

f. Antibiotika Aminoglikosida

- Streptomisin

- Neomisin

- Kelompok Kanamisin-Gentamisin

- Spektinomisin

g. Antibitika polipeptida.

h. Fosfomisin

Kesimpulan :

Klasifikasi obat antibiotika berdasarkan struktur kimianya meliputi

Antibiotika β-laktam, tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida, linkomisin,

antibiotika aminoglikosida

Berdasarkan aksi utama antimikroba terbagi menjadi 2 yaitu (Menurut

Obat-obat Penting, Hal : 57 ).

1. Zat-zat bakterisid (L. Caedere = mematikan), yaitu yang pada dosis

biasa berkhasiat mematikan kuman. Obat-obat ini dapat dibagi pula

dalam dua kelompok yakni :

- Terhadap fase tumbuh misalnya penisilin dan sefalosporin,

polipeptida (polimiksin, basitrasin) rifampisin, asam nalidiksat

dan kuinolon-kuinolon. Zat-zat ini kurang efektif terhadap kuman

dalam fase istirahat.

- Terhadap fase istirahat misalnya aminoglikosida, nitrofurantion,

INH, kotrimoksasol dan juga polipeptida tersebut di atas.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

2. Zat-zat bakteriostatis (L. Statis = menghentikan), yaitu yang pada

dosis biasa berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan

perbanyakan kuman. Pemusnahannya harus dilakukan oleh sistem

tangkis tubuh sendiri dengan jalan fagositosis (dimakan oleh

limfosit). Contohnya sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin,

makrolida, dan linkomisin PAS serta asam fusidat.

Kesimpulan :

Bakterisid adalah adalah zat-zat anti mikroba yang pada dosis

biasa berkhasiat mematikan dan membunuh kuman secara cepat,

sedangkan bakteriostatis adalah zat-zat yang pada dosis biasa

berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan menghambat replikasi dan

aktivitas bakteri.

D. Mekanisme antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel

mikroba

 (Menurut Farmakologi dan terapi, Hal : 586)

Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin,

sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin. Dinding sel

bakteri, terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer

mukopeptida (glikopeptida), sikloresin menghambat reaksi yang

paling dini dalam proses sintesis dinding sel; diikuti berturut-turut

oleh basitrasin, vankomisin dan diakhiri oleh penisilin dan

sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam

rangkaian reaksi tersebut. Oleh karena tekanan osmotik dalam sel

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

kuman lebih tinggi daripada di luar sel maka kerusakan dinding sel

kuman akan menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan dasar

efek bakterisidal pada kuman yang peka.

 Menurut Obat-Obat Penting hal : 61)

Dinding sel : sintesanya terganggu sehingga dinding sel

menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis

dari plasma dengan akibat pecah. Contohnya: kelompok penisilin,

sefalosporin dan vankomisin.

 Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar hal : 427)

Beberapa obat antimikroba, secara selektif, mengganggu

sintesis dinding sel bakteri-suatu struktur yang tidak dimiliki oleh sel-

sel mamalia. Dinding sel terdiri dari suatu polimer disebut

peptidoglikan yang mengandung unit glikan yang saling bergabung

satu sama lain melalui ikatan silang peptida. Agar efektif secara

maksimal, penghambat sintesis dinding sel membutuhkan

mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif, penghambat ini

kurang atau tidak berefek pada bakteri yang tidak bertumbuh dan

membelah. Anggota yang paling penting dari kelompok obat ini

adalah antibiotika β-laktam (diberi nama berdasarkan cincin β-laktam

yang penting bagi aktivitasnya) dan vankomisin.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

AGEN-AGEN YANG
MEMENGARUHI DINDING SEL

PENGHAMBAT β-
LAKTAMASE
ANTIBIOTIKA ANTIBIOTIKA
β-LAKTAM LAINNYA Clavulanic acid

Sulbactam
Bacitracin
Taobactam
Vankomycin

Daptomycin

PENICILLIN CARBAPENEM MONOBACTAM


CEPHALOSPORIN

Amoxicillin Ertapenem Aztreonam


Ampicillin Imipenem
Dicloxacillin Meropenem

Indanyl
carbenicillin
GENERASI GENERASI GENERASI GENERASI
Methicillin KETIGA
PERTAMA KEDUA KEEMPAT
Nafcillin
cefadroxil Cefactor Cefdinir cefedime
Oxacillin
cefazolin Cefprozil Cefixime
Penicillin G
Cephaxeli Cefuroxine Cefotaxime
Penicillin V n
Cefoxilin Ceftazidime
Piperacillin
Ceftibuten
Ticarcillin
Ceftibuten

Ceftizoxime

ceftriaxone

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Kesimpulan :

Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan kompleks polimer

polisakarida, polipeptida dan peptidoglikan. Dimana peptidoglikan

mengandung N-asetilglikosamin dan asam N-asetilmuramat.

(Menurut At a Glance Farmakologi Medis, Hal : 82 )

Asam N-asetilmuramat menghasilkan rantai amino yang kemudian

membentuk rantai peptida, kemudian rantai peptida bertranspeptidase

dengan d-alanin-alanin N-asetilglukosamin sehingga membentuk

jembatan pentaglisin sehingga sintesis dinding sel berhasil.

Mekanisme kerja penghambat β-laktamase yaitu dengan

menghidrolisis cincin β-lactam. Dan mekanisme kerja β-laktam yaitu

menggantikan posisi D-alanin-alanin sehingga menghasilkan dinding

sel yang rapuh dan mudah diputuskan itu artinya sintesis dinding sel

tidak berhasil dan tidak menghasilkan sintesis.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

E. Antimikroba yang menghambat metabolisme sel mikroba

 (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 586) .

Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini ialah

sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat (PAS) dan sulfon.

Dengan mekanisme kerja ini diperoleh efek bakteriostatik.

Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan

hidupnya. Berbeda dengan mamalia yang mendapatkan asam folat

dari luar, kuman patogen harus mensintesis sendiri asam folat dari

asam amino benzoat (PABA) untuk kebutuhan hidupnya. Apabila

sulfonamid atau sulfon menang bersaing dengan PABA untuk

diikutsertakan dalam pembentukan asam folat, maka terbentuk

analog asam folat yang nonfungsional. Akibatnya, kehidupan

mikroba akan terganggu. Berdasarkan sifat kompetisi, efek

sulfonamid dapat diatasi dengan meningkatkan kadar PABA.

Untuk dapat bekerja, dihidrofolat harus diubah menjadi

bentuk aktifnya yaitu asam tetrahidrofolat. Enzim dihidrofolat

reduktase yang berperan disini dihambat oleh trimetoprim,

sehingga asam dihidrofolat tidak dapat direduksi menjadi asam

tetrahidrofolat yang fungsional.

PAS merupakan analog PABA, dan bekerja dengan

menghambat sintesis asam folat pada M.tuberculosis. Sulfonamid

tidak efektif terhadap M.tuberculosis dan sebaliknya PAS tidak efektif

terhadap bakteri yang sensitif terhadap sulfonamid. Perbedaan ini

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

mungkin disebabkan perbedaan enzim untuk sintesis asam folat

yang bersifat sangat khusus bagi masing-masing jenis mikroba.

Kesimpulan :

Sulfonamid bekerja menghambat agar tidak terbentuk asam

dihidropteroat, trimetoprim bekerja menghambat terbentuknya asam

tetrahidrofolat, dan kotrimeksazol menghambat keduanya.

F. Antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba

 (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal: 586)

Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin,

golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik,

umpamanya antiseptik surface active agents. Polimiksin sebagai

senyawa amonium-kuaterner dapat merusak membran sel setelah

bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba.

Polimiksin tidak efektif terhadap kuman Gram-positif karena jumlah

fosfor bakteri ini rendah. Kuman Gram-negatif yang menjadi resisten

terhadap polimiksin, ternyata jumlah fosfornya menurun. Antibiotik

polien bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada membran

sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran

tersebut. Bakteri tidak sensitif terhadap antibiotik polien, karena tidak

memiliki struktur sterol pada membran selnya. Antiseptik yang

mengubah tegangan permukaan (surface-active agents), dapat

merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba. Kerusakan

membran sel menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dan

lain-lain.

Kesimpulan :

Mekanisme antimikroba yang mengganggu keutuhan membran

sel mikroba adalah polimiksin yang membentuk ikatan polien sehingga

membentuk sterol dimana sterol ini mengandung fosfat yang dihasilkan

fosfolipid dengan menurunkan tegangan permukaan membran sel

yang menyebabkan cairan intrasel akan keluar (protein, nukleotida)

sehingga menyebabkan tidak utuhnya membran sel.

Ikatan polien

Sterol (fosfat yang dihasilkan fosfolipid)

Tegangan permukaan membran sel turun

Cairan intrasel keluar (protein, nukleotida)

Membran sel tidak utuh.

G. Antimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikroba

 (Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar Hal : 443)

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

PENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN

TETRACYLINE

Domeclocycline

Doxycycline

Minocycline

Tetracycline

GLYCYLCYCLINE

Tigecycline

AMINOGLYCOSIDES

Amikacin

Gentamicin

Neomycin

Streptomycin

Tobramycin

MACROLIDE/KETOLIDE

Azithromycin

Clarithromycin

Erythromycin

Telithromycin

CHLORAMPHENICOL

CLINDAMYCIN

QUINUPRISTIN

LINEOLID

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

 (Farmakologi dan Terapi, Hal : 586)

Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah golongan

aminoglikosid, makrolida, linkomisin, tetrasiklin dan kloramfenikol.

Untuk kehidupannya, sel mikroba perlu mensisntesis berbagai

protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan

mRNA dan tRNA. Pada bakteri, ribosom terdiri atas dua sub unit,

yang berdasarkan konstanta sedimentasi dinyatakan sebagai

ribosom 30S dan 50S. Untuk berfungsi pada sintesis protein, kedua

komponen ini akan bersatu pada pangkat rantai mRNA menjadi

ribosom 70S. Penghambatan sintesis protein terjadi dengan

berbagai cara.

Streptomisin berikatan dengan komonen ribosom 30S dan

menyebabkan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA pada

waktu sintesis protein. Akibatnya akan terbentuk protein yang

abnormal dan nonfungsional bagi sel mikroba. Antibiotik

aminoglikosid lainnya yaitu gentamisin, kanamisin, dan neomisin

memiliki mekanisme kerja yang sama, namun potensinya berbeda.

Eritromisin berikatan dengan ribosom 50S dan menghambat

traslokasi kompleks tRNA-peptida dari lokasi asam amino ke lokasi

peptida. Akibatnya, rantai polipeptida tidak dapat diperpanjang

karena lokasi asam amino tidak dapat menerima kompleks tRNA-

asam amino yang baru.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Tetrasiklin berikatan dengan ribosom 30S dan menghalangi

masuknya kompleks tRNA-asam amino pada lokasi asam amino.

Kloramfenikol berikatan dengan ribosom 50S dan

menghambat pengikatan asam amino baru pada rantai polipeptida

oleh enzim peptidil transferase.

 (Menurut At a Glance Farmakologi Medis Hal : 84)

Kelompok antibiotik ini bekerja dengan menghambar sintesis

protein bakteri. Obat-obat ini bersifat toksik selektif karena ribosom

bakteri (tempat sintesis protein) terdiri dari subunit 50S dan 30S

sementara ribosom mamalia memiliki subunit 60S dan 40S.

Protein dibentuk dari asam amino pada ribosom, yang bergerak

sepanjang untaian asam ribonukleat pembawa pesan sehingga

kodon berurutan lewat melalui suatu akseptor untuk molekul RNA

transfer spesifik. tRNA membawa asam amino berikutnya yang

dibutuhkan untuk memperpanjang rantai peptida. Tetrasiklin dan

aminoglikosida terikat pada subunit 30S dan menghambat ikatan

aminoasil-tRNA. Selain itu, aminoglikosida menyebabkan kesalahan

baca mRNA, sehingga protein nonfungsional disintesis. Langkah

selanjutnya pada sintesis peptida adalah transpepetidasi, dimana

rantai peptida yang sedang berkembang dan melekat pada lokasi P

ditransfer ke asam amino yang melekat pada aminoasil-tRNA pada

lokasi A. Kloramfenikol menghambat aktivitas peptidil transferase

dari subunit ribosom 50S. Setelah tranpeptidasi, rantai peptida

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

ditranslokasi dari lokasi A ke P sehingga lokasi A siap untuk

menerima aminoasil-tRNA berikutnya. Makrolida dan streptogramin

terikat pada subunit 50S dan menghambat translokasi.

Streptogramin, seperti quinupristin dan dalfopristin merupakan

obat baru yang secara aktif melawan bakteri Gram positif. Obat ini

hanya digunakan untuk infeksi serius yang resisten terhadap obat

lain, misalnya terhadap Staphylococcus aureus yang resisten

metisilin (MRSA).

Aminoglikosida, seperti gentamisin, harus diberikan secara

injeksi. Aminoglikosida merupakan obat yang berguna dalam terapi

infeksi berat, tetapu dapat menibulkan efek nefrotoksik dan ototoksik.

Tetrasiklin aktif secara oral, merupakan antibiotik spektrum luas,

tetapi resistensi bakteri yang meningkat telah menguranig

penggunaannya. Makrolida (misalnya eritromisin) mempunyai

spektrum antibakteri yang sama dengan benzilpenisilin. Bakteri

Gram positif lebih sensitif terhadap eritromisin daripada bakteri Gram

negatif karena terakumulasi sekitar 100 kali lebih banyak.

Kloramfenikol efektif melawan bnayak organisme, tetapi efek

samping seriusnya (seperti anemia plastik) membatasi

penggunaanya.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Kesimpulan :

 (Menurut At a Glance Farmakologi Medis, Hal : 84)

Transpeptidasi adalah perpindahan lokasi P (peptida) ke lokasi A

(asam amino) dan translokasi adalah perpindahan lokasi A (asam

amino) ke lokasi P (peptida).

Proses sintesis protein yaitu tRNA membawa asam amino

kedalam lokasi A yang akan dibaca oleh ribosom sub unit 30S,

kemudian terjadi proses transpeptidasi atau ikatan silang, dimana rantai

peptida yang sedang melekat dan berkembang pada lokasi P ditransfer

ke asam amino yang melekat pada lokasi A. setelah transpeptidasi,

rantai peptida ditranslokasi dari lokasi A ke P sehingga lokasi A siap

untuk menerima aminoasil tRNA berikutnya.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Mekanisme kerja tetrasiklin dan aminoglikosida terikat pada sub

uni 30S dan menghambat ikatan aminoasil-tRNA, kloramfenikol

menghambat aktivitas peptidil transferase dari subunit ribosom 50S,

makrolida dan streptogramin terikat pada subunit 50S dan menghambat

translokasi.

F. Antimikroba yang menghambat sintesis asam folat

 (Farmakologi dan Terapi, Hal : 586)

Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini ialah

sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat (PAS) dan sulfon.

Dengan mekanisme kerja ini diperoleh efek bakteriostatik.

Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan

hidupnya. Berbeda dengan mamalia yang mendapatkan asam folat

dari luar, kuman patogen harus mensintesis sendiri asam folat dari

asam amino benzoat (PABA) untuk kebutuhan hidupnya. Apabila

sulfonamid atau sulfon menang bersaing dengan PABA untuk

diikutsertakan dalam pembentukan asam folat, maka terbentuk

analog asam folat yang nonfungsional. Akibatnya, kehidupan

mikroba akan terganggu. Berdasarkan sifat kompetisi, efek

sulfonamid dapat diatasi dengan meningkatkan kadar PABA.

Untuk dapat bekerja, dihidrofolat harus diubah menjadi bentuk

aktifnya yaitu asam tetrahidrofolat. Enzim dihidrofolat reduktase yang

berperan disini dihambat oleh trimetoprim, sehingga asam

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

dihidrofolat tidak dapat direduksi menjadi asam tetrahidrofolat yang

fungsional.

PAS merupakan analog PABA, dan bekerja dengan

menghambat sintesis asam folat pada M.tuberculosis. Sulfonamid

tidak efektif terhadap M.tuberculosis dan sebaliknya PAS tidak efektif

terhadap bakteri yang sensitif terhadap sulfonamid. Perbedaan ini

mungkin disebabkan perbedaan enzim untuk sintesis asam folat

yang bersifat sangat khusus bagi masing-masing jenis mikroba.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

 Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar Hal : 46

QUINOLONE, ANTAGONIS FOLID ACID,


DAN ANTISEPTIK SALURAN KEMIH

FLUOROQUINOLONE

GENERASI PERTAMA

Nalidixic acid

GENERASI KEDUA

Ciprofloxacin

Norfloxacin

Ofloxacin

GENERASI KETIGA

Levofloxacin

GENERASI KEEMPAT

Moxifloxacin

INHIBITOR SINTESIS
FOLATE

Mafenide

Silver Sulfadiazine

Succinylsulfathiazole

Sulfadiazine

Sulfamethoxazole

Sulfasalazine

Sulfisoxaole

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

QUINOLONE, ANTAGONIS FOLID


ACID, DAN ANTISEPTIK SALURAN
KEMIH

PENGHAMBAT
REDUKTASE FOLAT
Pyrimethamine

Trimethoprim

KOMBINASI
PENGHAMBAT
SINTESIS DAN
REDUKSI FOLATE

Cotrimoxaole

ANTISEPTIK SALURAN
KEMIH

Methenamine

Nitrofurantoin

Kesimpulan :

Sulfonamid bekerja menghambat agar tidak terbentuk asam

dihidropteroat, trimetoprim bekerja menghambat terbentuknya asam

tetrahidrofolat, dan kotrimeksazol menghambat keduanya.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

G. Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba

 (Farmakologi dan Terapi, Hal : 587).

Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini ialah rifampisin,

dan golongan kuinolon. Yang lainnya walaupun bersifat antimikroba,

karena sifat sitotoksitasnya, pada umumnya hanya digunakan

sebagai obat antikanker, tetapi beberapa obat dalam kelompok

terakhir ini dapat pula digunakan sebagai antivirus. Yang akan

dikemukakan di sini hanya kerja obat yang berguna sebagai

antimikroba, yaitu rifampisin dan golongan kuinolon.

Rifampisin, salah satu derivat rifampisin, berikatan dengan

enzim polymerase-RNA (pada sub unit) sehingga menghambat

sintesis RNA dan DNA oleh enzim tersebut. Golongan kuinolon

menghambat enzim DNA girase pada kuman yang fungsinya menata

kromosom yang sangat panjang menjadi bentuk spiral hingga bisa

muat dalam sel kuman yang kecil.

 Menurut At Glance Hal 80

Sulfonamid adalah obat pertama yang ditemukan efektif pada

terapi penyakit sistemik. Akan tetapi, saat ini sulfonamid mempunyai

sedikit peranan karena perkembangan obat-obat yang efektif dan

kurang toksik. Selain itu, banyak organisme menjadi resisten

terhadap sulfonamid. Penggunaan tunggalnya terutama pada terapi

infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh organisme Gram positif

atau negatif yang sensitif.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Terhadap banyak sulfonamid dan pada gamabr diberikan

beberapa contohnya bersama dengan struktur umumnya.

Sulfonamid merupakan analog struktural asam p-amino-benzoat

yang penting untuk sintesis asam folat pada bakteri. Toksisitas

selektif sulfonamid tergantung pada fakta bahwa sel-sel mamalia

mengambil folat ysng didapat dalam makanan, tetapi bakteria yang

rentan kekurangan kemampuan ini dan harus mensintesis folat.

Sulfonamid secara kompetitif menghambat enzim dihidropteroat

sintetase dan mencegah produksi folat yang dibutuhkan untuk

sintesis DNA. Sulfonamid merupakan agen bakteriostatik. Efek

sampingnya yang paling penting adalah ruam (sering), gagal ginjal,

dan diskaria darah.

Trimetoprin bekerja pada jalur metabolik yang sama seperti

sulfonamid, tetapi merupakan inhibitor dihidrofolat reduktase.

Trimetoprim bersifat toksik selektif karena afinitasnya terhadap enzim

bakteri 50.000 kali lebih besar daripada afinitasnya terhadap enzim

manusia. Trimetoprin banyak digunakan pada infeksi saluran kemih.

Kombinasi trimetoprin dan sulfametoksazol (kotrimoksazol) bisa

menghasilkan aksi sinergistik dan meningkatkan aktivitas melawan

bakteri tertentu. Kortimoksazol digunakan terutama pada terapi

infeksi pernapasan.

Kuinolon menghambat DNA girase, suatu enzim yang

menekan DNA bakteri menjadi superkoil, untuk memasukkan DNA

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

untai ganda yang panjang ke dalam sel bakteri, DNA diatur dalam

loop (DNA terrelaksasi) yang kemudian diperpendek oleh proses

superkoil. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambar

lepasnya untai-untai DNA yang terbuka pada proses superkoil. Sel

eukariotik tidak mengandung DNA girase. Siprofloksasin

merupakan agen antibakteri spektrum luas. Sifat penting dari

kuinolon adalah penetrasinya yang baik ke dalam jaringa dan sel

(bandingkan denga penisilin), efektivitasnya bila diberikan secar oral,

dan toksisitasnya yang relatif rendah.

5-Nitromidazol, mislanya metronidazol, mempunyai spektrum

sangat luas dan aktif melawan bakteri anaerob serta beberapa

protozoa. Obat berdifusi ke dalam organisme di mana gugus nitro

dikurangi. Selama proses reduksi ini, terbentuk intermediat yang

reaktif secara kimia, yang menghambat sintesis DNA dan /atau

merusak DNA sehingga menggangu funsinya.

Rifamisin menghalangi transkripsi RNA pada banyak bakteri

dengan menghambat plomerase RNA yang tergantung DNA.

Resistensi terhadapa rifamisin cepat terjadi, tetapi dalam kombinasi

dengan obat lain, rifampisin penting dalam terapi tuberkulosis.

Kesimpulan :

 (Menurut At a Glance Farmakologi Medis, Hal : 80 )

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

Pteridin dan PABA merupakan prekursor bahan utama

pembasmi DNA. Biosintesis asam nukleat pertama pteridin berikatan

dengan asam p-aminobenzoat (PABA) membentuk asam dihidropteroat

yang tidak aktif dengan bantuan enzim dihidropteroat sintesase,

kemudian terbentuk asam dihidrofolat yang hanya aktif sebagian, dan

dengan bantuan enzim dihidrofolat reduktase sehingga membentuk

purin pirimidin dan membentuk prekursor pembentukan DNA dan

terbentuk DNA terelaksasi dan kemudian menjadi DNA superkoil (DNA

sempurna) dengan bantuan DNA girase.

Mekanisme kerja kuinolon yaitu menghambat DNA girase, suatu

enzim yang menekan DNA bakteri menjadi superkoil. Dan rifampisin

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

menghalangi transkripsi RNA pada banyak bakteri dengan

menghambat polymerase RNA yang tergantung DNA.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106
ANTIMIKROBA

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Sulistia. 2012. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5. Fakultas


Kedokteran UI. : Jakarta.

Mutschler, E., 2010. Dinamika Obat, Edisi V. ITB Press, Bandung.

Myck, Marry J, 2014. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medica


Jakarta.

Neal.MJ. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi kelima. Erlangga


Medical Series : Jakarta.

Pelczar, Michael. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. UI Press. :


Jakarta.

Tjay, Tan, dkk. 2010. Obat-Obat Penting . Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.

SUNARTI SYAM IVA MUKRIMA S.Farm


15020130106

Anda mungkin juga menyukai