NOMOR : 76/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN BEDAH SENTRAL
DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Direktur
Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS 13 Januari 2014
Pelayanan
MENIMBANG : a. Unit kamar bedah adalah bagian dari rumah sakit yang
memberikan pelayanan medis kepada pasien dalam tindakan
operasi.
b. Bahwa rumah sakit mempunyai sistem untuk menyediakan
pelayanan kamar bedah yang dibutuhkan dalam pelayanan klinis
dan kebutuhan pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan harus memenuhi standar dirumah sakit, nasional juga
undang-undang dan peraturan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
(a) dan (b) diatas maka diperlukan Kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan Kamar Bedah di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
2
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kamar Bedah Rumah Sakit
Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dan atau
kekeliruan dalam ketetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 14 Rabiul Awwal 1435.H
16 Januari 2014.M
3
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 76/PER/RSI-SA/I/2014
TANGGAL : 16 JANUARI 2014
II. PENGERTIAN PELAYANAN KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
1. Unit kamar bedah adalah unit pelayanan medis yang menjalankan fungsi
operasionalnya selama 24 jam per hari dan 7 hari dalam 1 minggu yang terbagi
dalam tiga shif pelayanan yaitu pagi, siang dan malam.
2. Pelayanan kamar bedah di jalankan oleh dokter bedah dan dokter anestesi
serta perawat baik bedah maupun anestesi
3. Perawat anastesi adalah tenaga keperawatan yang telah menyelesaikan
pendidikan dan ilmu keperawatan anastesi/ pelatihan perawat anestesi.
4. Perawat bedah adalah perawat yang telah mendapat pelatihan kamar bedah
baik dasar maupun lanjutan.
5. Kolaborasi adalah tindakan yang dilakukan antara dokter dan perawat baik
bedah maupun anestesi dalam melaksanakan peran masing;masing.
6. Kewenangan klinik adalah proses kredensial pada tenaga kesehatan yang
dilakukan di dalam rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan medis
tertentu sesuai dengan peraturan internal rumah sakit.
7. Kredensial adalah penilaian kompetesi/kemampuan (pengetahuan,
ketrampilan, perilaku profesional) profesi didasarkan pada kriteria yang jelas
untuk memverifikasi informasi dan mengevaluasi sesorang yang meminta atau
diberikan kewenangan klinik.
8. Standar prosedur operasional adalah suatu perangkat intruksi/langkah-langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu,
berdasarkan standar kompetensi, standar pelayanan kedokteran dan pedoman
nasional yang disusun, ditetapkan oleh Rumah Sakit Islam sultan Agung
dengan memperhatikan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan
peralatan yang tersedia.
4
III. TUJUAN PELAYANAN KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
A. KEBIJAKAN UMUM :
5
10) Bedah Gigi & Mulut
11) Bedah Mata
12) Bedah THT
b. Pelayanan kamar bedah melayani pasien langsung atau pasien yang
tidak harus menjalani perawatan dengan menginap di rumah sakit
untuk mendapatkan pelayanan pembedahan yang di sebut dengan
One Day Care (ODC).
c. Kamar bedah dalam penjadwalan operasi memperhatikan :
1) Operasi emergency harus mendapatkan prioritas
2) Operasi elektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
3) Perubahan penjadwalan baik penundaan atau pun penambahan
jadwal operasi dilakukan atas indikasi kebutuhan dan kondisi
pasien harus ada persetujuan antara dokter bedah , dokter
anestesi dan perawat kamar bedah.
4) Pembatalan jadwal operasi harus dijelaskan oleh dokter bedah
dan anestesi kepada pasien/keluarga.
5) Operasi ODC sesuai jadwal ahli bedah.
d. Kamar bedah dalam memberikan pelayanan pembedahan
berkoordinasi dengan seluruh unit terkait yang ada di rumah sakit
(staf penunjang lainnya).
e. Kamar bedah memberikan pelayanan selama 24 jam dengan
pengaturan jaga 3 shif jaga yang terbagi sebagai berikut :
1) Pagi (07.00 Wib – 14.00 WIB) ,
2) Sore (14.00 WIB – 21.00 WIB)
3) Malam ( 21.00 Wib – 07.00 Wib )
6
c. RSI Sultan Agung memberikan kesempatan bagi setiap personil
yang bertugas di kamar bedah untuk memiliki ketrampilan klinis
dan non teknis dengan mengikuti kegiatan pelatihan baik fomal
maupun non formal.
7
3) Operasi yang steril ( clean surgery), dilakukan melalui upaya :
– Prosedur cuci tangan baik bedah mapun non bedah.
– Pembersihan kulit tempat yang akan dilakukan insisi bedah.
– Menggunakan alat pelindung diri (penutup kepala, sarung
tangan, pelindung wajah / masker, skort (apron) / gaun
pelindung, sepatu bod).
– Perawatan luka dan dekontaminasi instrumen.
– Pembersihan ruangan rutin, berkala dan sewaktu.
– Pemerikasaan kultur berkala untuk ruangan bedah, AC, meja
operasi, meja instrumen setiap 3 bulan sekali bekerjasama
dengan komite PPIRS.
8
B. KEBIJAKAN KHUSUS :
1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan informasi /
penyuluhan mengenai prosedur yang akan dijalani khususnya prosedur
pre medikal/pre anestesi.
2. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi selalu dijalankan.
3. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan sewaktu di
kamar operasi dilakukan identifikasi meliputi :
a. Tepat lokasi
b. Tepat prosedur
c. Tepat pasien yang akan dioperasi.
4. Bila terjadi kecelakaan / kegagalan dari tindak operasi yang dimaksud, hal
tersebut dilaporkan kepada direktur pelayanan
5. Tim bedah yang terlibat wajib mendokumentasikan atau melaporkan
kegiatan selama tindakan pembedahan yang telah dilakukan dan masuk
dalam catatan rekam medis pasien meliputi :
a. Dokter operator :
1) Mencatat prosedur pembedahan
2) Temuan selama pembedahan
3) Sistem drainase
4) Cara pembalutan
5) Instruksi pasca bedah
6) Komplikasi
7) Perdarahan
b. Dokter anestesi :
1) Assement pre anestesi
2) Monitoring selama pre anestesi, intra dan pasca bedah
c. Perawat yang terlibat :
1) Melakukan pengisian daftar tilik keselamatan perioperatif.
2) Mengisi daftar tilik serah terima perawat ke ruang pulih dan daftar
tilik penghitungan intra operatif.
3) Mengisi lembar pemantauan pasca anestesi.
4) Pendokumentasian asuahan keperawatan