OLEH :
Ika Julianty. A
R014172029
Mengetahui :
( ) ( )
A. Definisi
Hiperaktif adalah suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak yang ditandai
dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya
atau impulsif.
Gangguan hiperaktivitas atau kurang konsentrasi adalah perilaku yang ditandai dengan
kurang konsentrasi, sifat impulsif dan hiperaktivitas.Gangguan hiperaktivitas diistilahkan
sebagai gangguan kekurangan perhatian yang menandakan gangguan-gangguan sentral yang
terdapat pada anak-anak yang sampai saat ini dicap sebagai menderita hiperkinesis,
kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficitand hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini
juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome. Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada
masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu
memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi
dan dapat berlanjut hingga dewasa. Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem
Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah: Hiperaktif
menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini
ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak
hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya
berbeda-beda.
.
B. Etiologi
1) Faktor neurologic
Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-
masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distresfetal, persalinan dengan cara
ekstraksi forcep, toksimiagravidarum atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan
persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat
badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga
meninggikan insiden hiperaktif. Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor
etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya
disfungsi pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin
merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi.
Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada
anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik
otak, khususnya sisi sebelah kanan
2) Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memiliki potensi
untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead)
dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol,
terkena sinar X pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
3) Faktor genetic
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak
hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya
hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.
4) Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua
dengan anaknya.
C. Patofisiologi
sifat impulsif, dan hiperaktivitas. Tidak terdapat bukti yang meyakinkan tentang sesuatu
mekanisme patofisiologi ataupun gangguan biokimiawi. Anak pria yang hiperaktif, yang
berusia antara 6 – 9 tahun serta yang mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan
perangsangan yang rendah (a low level of arousal) di dalam susunan syaraf pusat mereka,
sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang berhasil diukur dengan
serta sifat penghantaran kulit. Anak pria ini mempunyai skor tinggi untuk kegelisahan,
mudahnya perhatian mereka dialihkan, lingkup perhatian mereka yang buruk serta
menjadi lebih mendekati normal serta penilaian yang diberikan oleh para guru mereka
1. Seringkali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya menggeliat-geliat.
mereka, tanpa disertai dengan adanya bukti tentang penyakit neurologik atau epilepsi yang
progresif, tetapi penemuan ini mempunyai makna yang tidak pasti. Suatu EEG yang
dianalisis oleh komputer akan dapat membantu di dalam melakukan penilaian tentang
F. Komplikasi
1. Keperawatan
a. Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang mengalami
keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan kepada
jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya
bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras
d. Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara
f. Teknik-teknik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan
memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga
2. Medis
a. Terapi farmakologi :
sampingan yang lebih sedikit. Cara bekerja obat tersebut mungkin sekali adalah dengan
perhatian, konsentrasi serta impulsivitas. Oleh karena respon yang akan mereka berikan
pemberian pengobatan setiap hari untuk menentukan apakah akan terdapat pengaruh
b. Dosis:
Obat tersebut diberikan setelah makan pagi dan makan siang, agar hanya memberikan
dosis.pada awalnya mereka diberikan 5 mg pada saat makan pagi serta pada
waktu makan siang. Jika tidak ada respon yang diberikan maka dosis di
naikan dengan 2,5 mg dengan selang waktu 3-5 hari. Bagi anak-anak yang
berusia 8-9 tahun dosis yang efektif adalah 15-20 mg/24 jam. Sementara itu
anak yang berusia lebuh lanjut akan memerlukan dosis sampai 40 mg/jam.
Pengaruh obat ini akan berlangsung selama 2-4 hari. Biasanya anak akan
bersifat rewel dan menangis. Jika pemakaian obat ini sudah berlangsung
lama dan dosis yang diberikan lebih dari 20 mg/jam rata-rata mereka akan
dengan masa kerja selama 8-18 jam sehingga penderita hanya membutuhkan
satu dosis saja setiap hari, pada waktu sarapan pagi. Dosisnya dalah kira
Secara umum efek samping dari pemakaian obat-obatan tersebut diatas adalah
anoreksia dan penurunan berat badan, nyeri perut bagian atas serta sukar tidur, anak
akan mudah menangis serta peka terhadap celaan ataupun hukuman, detak jantung
yang meningkat serta penekanan pertumbuhan. Jika terjadi hal demikian maka
A. Pengkajian
1. Pengkajian
Riwayat Keperwatan
Pengkajian perkembangan anak berdasarkan umur atau usia anak antara lain :
garis tengah bila kita memberikan respons terhadap jari atau tangan) ?
Bagaimana kemampuan berbahasa anak (menangis, bereaksi terhadap su`ra atau bel)
tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, dapat duduk dengan kepala
tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, komtrol
merangkan) ?
mengikuti objek dari satu sisi ke sisi lain, mencoba memegang benda dan
dan kaki, memegang benda dengan kedua tangan, menagan benda di tangan
berbunyi huruf hidup, berceloteh, mulai mampu mengucapkan kata ooh/ahh, tertawa
tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenal ibunya
manusia, walaupun tidur dalams ehari lebih sedikit dari waktu terhaga, membentuk
siklus tidur bangun, menangis menjadi sesuatu yang berbeda, membedakan wajah-
wajah yang dikenal dan tidak dikenal, senang menatap wajah-wajah yang
Bagaimana perkembangan motorik kasar anak (misalnya dapat telungkup pada alas
dan sudah mulau mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua
tangannya dan pada bulan keempat sudah mulai mampu memalingkan ke kanan dan
ke kiri , sudah mulai mampu duduk dengan kepala tegak, sudah mampu membalik
badan, bangkit dengan kepala tegak, menumpu beban pada kaki dan dada terangkat
dan menumpu pada lengan, berayun ke depan dan kebelakang, berguling dari
terlentang ke tengkurap dan dapat dudu dengan bantuan selama waktu singkat) ?
benda, mulai menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang,
menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan, memindahkan obajek dari satu
kata, menolek ke arah suara dan menoleh ke arah sumber bunyi, tertawa, menjerit,
menggunakan vokalisasi semakin banyak, menggunakan kata yang terdiri dari dua
suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti ba-ba)?
Bagaimana kemampuan beradaptasi sosial anak (misalnya merasa terpaksa jika ada
orang asing, mulai bermain dengan mainan, takut akan kehadiran orang asing,
mudah frustasi dan memukul-mukul dengan lengan dan kaki jika sedang kesal)?
berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri, berdiri 2 detik dan berdiri sendiri) ?
Bagaimana kemampuan motorik halus anak (misalnya mencari dan meraih benda
mama yang belum spesifik, mengoceh hingga mengatakan dengan spesifik, dapat
menirukan kegiatan orang lain, main-main bola atau lainnya dengan orang) ?
d) Masa Toddler
berjalan tegak, mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang, mampu
?
Bagaimana kemampuan anak dalam beradaptasi sosial (misalnya: membantu
memakai baju) ?
B. Diagnosa Keperawatan
2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengankelainan fungsi dari system keluarga
dan perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan dan pengabaian anak
4. Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman konsep diri, rasa takut
terhadap kegagalan, disfungsi system keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak
5. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif
7. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang umpan balik atau umpan
8. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan perasaan bersalah yang berlebihan,
marah atau saling menyalahkan diantara anggota keluarga mengenai perilaku anak,
kepenatan orang tua karena menghadapi anak dengan gangguan dalam jengka waktu
lama
9. Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis, perawatan diri dan kebutuhan terapi
berhubungan dengan kurang sumber informasi, interpretasi yang salah tentang informasi
Perencanaan
impulsive
Tujuan : Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain dengen kriteria hasil:
a. Kecemasan dipertahankan pada tingkat di mana pasien merasa tidak perlu melakukan
agresi
Rencana Tindakan
a. Amati perilaku anak secara sering. Lakukan hal ini melalui aktivitas sehari-hari dan
pengamatan yang seksama untuk mencegah tindakan yang membahayakan bagi diri
R / Peryataan-pernyataan verbal seperti "Saya akan bunuh diri, " atau "Tak lama ibu
saya tidak perlu lagi menyusahkan diri karena saxa" atau perilaku-perilaku non verbal
Kebanyakan anak yang mencoba untuk bunuh diri telah menyampaikan maksudnya,
Apakah anda mempunyai rencana untuk bunuh diri?" dan "Bagaimana rencana anda
untuk melakukannya
untuk hal seperti ini. Anak yang mempunyai rencana yang dapat digunakan adalah
d. Dapatkan kontrak verbal ataupun tertulis dari anak yang menyatakan persetujuannya
untuk tidak mencelakaka diri sendiri dan menyetujui untuk mencari staf pada keadaan
dipercaya memberikan suatu derajat perasaan lega pada anak. Suatu perjanjian
bagi keselamatan dengan anak. Suatu sikap menerima anak sebagai seseorang yang
e. Bantu anak mengenali kapan kemarahan terjadi dan untuk menerima perasaan-
perasaan tersebut sebagai miliknya sendiri. Apakah anak telah menyimpan suatu :
buku catatan kemarahan" dimana catatan yang dialami dalam 24 jam disimpan
persepsia nak terhadap situasi juga harus dicatat. Diskusikan asupan data dengan
maladaptif.
f. Bertindak sebagai model peran untuk ekspresi yang sesuai dari percobaan
memastikan
g. R / Hal ini vital bahwa anak mengekspresikan perasaan-perasaan marah, karena
bunuh diri dan perilaku merusak diri sendiri lainnya seringkali terlihat sebagai suatu
i. Coba untuk mengarahkan perilaku kekerasan fisik untuk ansietas anak (misalnya :
R / Ansietas dan tegangan dapat diredakan dengan aman dan dengan adanya manfaat
j. Usahakan untuk bisa tetap bersama anak jika tingkat kegelisahan dan tegangan mulai
meningkat
k. Berikan obat-obatan penenang sesuai dengan pesanaan dokter atau dapatkan pesanaan
jika diperlukan. Pantau kefektifan obat-obatan dan efek –sfek samping yang
merugikan
2. Diagnosa Kep II : Koping individu tidak efektif berhubungan dengankelainan fungsi dari
system keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan dan
pengabaian anak
Tujuan : Anak mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang sesuai
2. Anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat diterima secara
sosial
diterima secara sosial sesuai dengan gaya hidup dari yang ia rencanakan untuk
Rencana Tindakan
R / penting bagi anak untuk nmencapai sesuatu, maka rencana untuk aktivitas-
harga diri
R / Komunikasi dari pada penerimaan anda terhadapnya sebagai makhluk hidup yang
3. Sediakan waktu bersama anak, keduanya pada saty ke satu basis dan pada aktivitas-
aktivitas kelompok
R / Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa anda merasa bahwa dia berharga
negative
6. Memberi dorongan dan dukungan kepada anak dalam menghadapi rasa takut
tugas-tugas baru. Beri pangakuan tentang kerja keras yang berhasil dan penguatan
3. Diagnosa Kep. III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif
Tujuan : Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jamn
c. Anak mampu untuk mulai tidur dalam 30 menit dan tidur selama 6 sampai 7 jam
tanpa terbangun
Rencana Tindakan
R / Ansietas yang dirasakan oleh anak dapat mengganggu pola tidur anak
latihan gerak relaksasi dengan musik lembut, susu hangat dan mandi air hangat)
6) Buat jam-jam tidur yang rutin, hindari terjadinya deviasi dari jadwal ini
7) Beri jaminan ketersediaan kepada anak jika dia terbangun pada malam hari dan