Anda di halaman 1dari 3

7.

Metode Survei
Data diperoleh dari kegiatan pemeriksaan dan pengisian kuesioner
A. Pemeriksaan klinis
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan peneriksaan klinis pada kelompok
usia 5, 12, 15, 35-44, dan 65-75 dan menggunakan indeks DMF-T dan dmf-t untuk
mengetahui status karies gigi serta gingival bleeding score dan periodontal pocket score
untuk mengetahui status kesehatan jaringan periodontal.
Indeks DMF-T (untuk gigi permanen) dan def-t (untuk gigi sulung) merupakan
indeks yang penilaiannya dilakukan dengan cara menghitung jumlah gigi karies (Decay),
hilang karena gigi berlubang besar (missing), dan gigi yang sudah ditambal (filling). Gigi
akan diberikan kode sesuai dengan kondisinya dan ditulis di kartu status. Berikut adalah
kode yang digunakan untuk mendiagnosis status gigi.

sumber: Oral Health Surveys, Basic Methods (fifth edition). WHO 2013.

Pemeriksaan Gingival bleeding score dan periodontal pocket score dilakukan


menggunakan pocket probe WHO dan dilakukan pemeriksaan keseluruh gigi yang ada
dengan cara memasukkan ujung pocket probe secara perlahan diantara gingiva dan gigi
untuk menilai adanya perdarahan. Gaya yang diberikan tidak boleh melebihi 20 g. Ketika
probe dimasukkan, ujung dari probe harus mengikuti struktur anaotomis dari permukaan
akar gigi. Apabila pasien merasakan sakit saat di probing, berarti terlalu besar gaya yang
diberikan. Kedua indeks ini hanya diperiksa pada kelompok usia lebih dari 15 tahun.
Pada Gingival bleeding score, kode 0 diberikan ketika tidak ada perdarahan, kode 1
diberikan jika ada perdarahan, kode 9 diberikan ketika gigi tidak dihitung, dan kode x
diberikan jika gigi tidak ada. Pada periodontal pocket score kode 0 diberikan jika
kedalaman poket diberikan 0-2 mm, kode 1 diberikan jika kedalaman poket 4-5 mm,
kode 2 diberikan jika kedalaman poket lebih dari 6 mm, kode 9 diberikan jika gigi tidak
diperiksa, dan kode x diberikan jika gigi tidak ada..Berikut adalah kode yang digunakan
untuk mendiagnosis status gigi. Kode 9 diberikan pada kondisi jika gigi permanen yang
erupsi tidak dapat diperiksa karena penggunaan orthodontic bands, hypoplasia parah, dan
lain lain.

sumber: Oral Health Surveys, Basic Methods (fifth edition). WHO 2013.

Sebelum pelaksanaan survei dilakukan kalibrasi untuk menyamakan persepsi


mengenai pemeriksaan dan pengukuran saat pelaksanaan pemeriksaan klinis.
Alat dan bahan yang digunakan:
● Informed consent
● Kartu status
● Alat tulis
● Kaca mulut steril
● Sonde half moon steril
● Pocket probe WHO steril
● Senter
● Masker
● Sarung tangan
● Gelas kumur
● Alkohol
● Betadine
● Air bersih
● Baskom untuk mencuci alat pemeriksaan
● Tissue
● Kantung sampah
● Handuk lap

B. Pengisian kuesioner
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner mengenai pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan standar WHO dan berisi tentang pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan kebiasaan
responden dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Kuesioner yang digunakan telah
melewati uji validitas dan reliabilitas yang sudah di analisis menggunakan software
SPSS. Kuesioner dapat diisi langsung oleh responden dan untuk anak usia 5 tahun dapat
diisi oleh orang tua anak. Namun pengisian kuesioner juga dapat di bantu oleh pemeriksa.
Analisis uji validitas dan reliabilitas hasil survei dilakukan menggunakan software SPSS.
Alat dan bahan yang digunakan:
● Informed consent
● Kuesioner
● Alat tulis

Anda mungkin juga menyukai