Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ARTRITIS REUMATOID

Pokok bahasan : Artritis reumatoid


Sub pokok bahasan : Perawatan pasien dengan arthritis reumatoid
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/tanggal : Jumat, 1 Juni 2016
Waktu : 11.00 – 11.30 wita
Tempat : Rumah Keluarga TN MG

A. LATAR BELAKANG
Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua
organ dan jaringan tubuh. Sejalan dengan makin meningkatnya usia, akan
terjadi beberapa perubahan dalam tubuh manusia. Keadaan demikian itu
tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada
kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik.
Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang
menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah atritis reumatoid

Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan


meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot,
hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak
dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Namun usia lanjut tidak selalu
mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik
ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Artitis rematoid dapat terjadi pada semua golongan usia, meskipun secara
umum biasanya terjadi antara usia 30-50 tahun. Penyakit ini menimbulkan
peradangan menyeluruh yang bersifat kronik dan menyerang sendi-sendi
antara lain jari-jemari, ibu jari, pergelangan kaki, lutut, pinggul dan rahang.

Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan


tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si
penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya
1
menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita
tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita
pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah
penduduk Indonesia.

B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selam 30 menit pasien dan keluarga
dapat memahami perawatan pasien dengan arthritis rheumatoid dalam kontek
keluarga.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
1. Menjelaskan pengertian arthritis reumatoid
2. Menjelaskan penyebab arthritis reumatoid
3. Menyebutkan tanda dan gejala arthritis reumatoid
4. Menyebutkan makanan yang diperbolehkan arthritis reumatoid
5. Menyebutkan makanan yang tidak diperbolehkan arthritis reumatoid
D. METODE
Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet
F.ISI MATERI ( materi lengkap terlampir )
1. Definisi ( pengertian) arthritis reumatoid
2. Penyebab arthritis reumatoid
3. Tanda dan gejala arthritis rheumatoid
4. Menyebutkan makanan yang diperbolehkan arthritis reumatoid
5. Makanan yang tidak diperbolehkan untuk pasien arthritis rheumatoid

2
G. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon Keluarga Waktu
1 Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam 5 menit
b. Menyampaikan pokok Menyimak
bahasan
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi
(PRE TEST ) Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi tentang
a. Definisi ( pengertian) Memperhatikan 10 menit
arthritis reumatoid
b. Penyebab arthritis Memperhatikan
reumatoid Memperhatikan
c. Tanda dan gejala Memperhatikan
arthritis rheumatoid Memperhatikan
d. Menyebutkan Memperhatikan
makanan yang
diperbolehkan
arthritis reumatoid
e. Makanan yang tidak
diperbolehkan untuk
pasien arthritis
rheumatoid

3 Penutup
a. Diskusi Aktif bertanya 15 menit
b. Kesimpulan Memperhatikan
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberikan salam
penutup Menjawab salam

H. SETTING TEMPAT
Duduk saling berhadapan di teras rumah

3
1

2 2

Keterangan :
1. Penyuluh
2. Sasaran

I. EVALUASI
1 Evaluasi struktur
a. Kesiapan materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, lengkap dan mudah dimengerti
sasaran
b. Kesiapan SAP, telah telah dikonsultasikan dan telah mendapat persetujuan
Pembimbing
c. Kesiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain adalah leaflet, semua
lengkap dan bisa digunakan dengan baik saat ceramah dan tanya jawab
d. Persiapan alat, semua lengkap dan bisa digunakan dengan baik
e. Pemberitahuan kepada sasaran telah disampaikan 2 hari sebelum acara
2 Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
c. Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
d. Suasana penyuluhan berjalan tertib
3 Evaluasi hasil
Dalam evaluasi hasil, dilakukan semacam tanya jawab kepada peserta
mengenai materi yang telah disampaikan. Hal ini untuk mendapatkan feedback
dari peserta dan untuk mengetahui apakah peserta mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan penyaji.

4
J. REFERENSI :
A. Price, Sylvia.2005.Patofisiologi.Jakarta: EGC
Brunner & suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :EGC
Muttaqin,Arif.2005.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal.Jakarta:EGC

MATERI PENYULUHAN ARTRITIS REUMATOID PADA IBU MN


DI BR. KAYANGAN, PEGUYANGAN KANGIN,DENPASAR UTARA

5
1. DEFINISI
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak
diketahui penyebabnya dikarakteristikkan dengan reaksi inflamasi dalam
membran sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas
lebih lanjut. (Susan Martin Tucker, 1998).
Artritis Reumatoid (AR) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai
membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri
persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan. (Diane C. Baughman.
2002)
Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour.
2002)
Artritis reumatoid ini merupakan bentuk artritis yang serius, disebabkan oleh
peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai
dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan,
pergelangan tangan, siku, dan lutut.
2. PENYEBAB ARTRITIS REUMATOID
Beberapa faktor pencetus dari atritis reumatoid yang banyak menyebabkan
gejala, meliputi :
a. Umur,
Jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Aktifitas/mobilitas yang berlebihan
Aktifitas klien dengan usia yang sangat lanjut sangatlah membutuhkan
perhatian yang lebih, karena ketika klien dengan kondisi tubuh yang tidak
memungkinkan lagi untuk banyak bergerak, akan memberatkan kondisi
klien yang menurun terlebih lagi sistem imun yang sangat buruk. Sehingga
klien dengan sistem imunitas tubuh yang menurun, sangatlah dibutuhkan
perhatian lebih untuk mengurangi /memperhatikan tipe aktifitas/mobilitas
yang berlebih. Hal ini dikarenakan kekuatan sistem muskuloskeletal klien
yang tidak lagi seperti usianya beberapa tahun yang lalu, masih dapat
beraktifitas maksimal.
c. Lingkungan
Mereka yang terdiagnosis atritis reumatoid sangatlah diperlukan adanya
perhatian lebih mengenai keadaan lingkungan. Ketika lingkungan
6
sekitarnya yang tidak mendukung, maka kemungkinan besar klien akan
merasakan gejala penyakit ini. Banyak diantaranya ketika keadaan suhu
lingkungan sekitar klien yang cukup dingin, maka klien akan merasa ngilu,
kekakuan sendi pada area-area yang biasa terpapar, sulit untuk mobilisasi,
dan bahkan kelumpuhan.
d. Pengaruh Hormon dan Seks
Perempuan dengan hormon estrogennya lebih berpeluang terserang arthritis
reumatoid dibandingkan dengan pria. Hormon estrogen sangat penting
untuk menjaga kepadatan tulang. Kekurangan hormon estrogen
mengakibatkan lebih banyak penghancuran tulang daripada pembentukan
tulang. Keadaan ini mempercepat dan memperberat penyakit srthritis
reumatoid.
e. Adanya Infeksi
Infeksi di bagian persendian akibat bakteri, mikoplasma atau koloni jamur,
dan virus bisa meniumbulkan sakit yang terjadi secara mendadak. Biasanya,
disertai juga dengan tanda-tanda peradangan, seperti panas, nyeri, bengkak
dan gangguan fungsi. Infeksi dan peradangan merupakan gejala yang khas
sebagai tanda timbulnya arthritis reumatoid.
3. TANDA DAN GEJALA
a. Kaku dibagian sendi dan daerah disekitarnya yang terjadi ketika bangun tidur
dan berlangsung minimun 1 jam.
b. Nyeri pada sendi
c. Terjadi rematik di tiga persendian dalam waktu yang bersamaan.
d. Minimal terjadi pembengkakan di satu persendian tangan, jika rematik terjadi
pada persendian tangan.
e. Jika timbulnya simetris, rematik timbul disendi yang sama di sisi kiri dan
kanan tubuh.
f. Muncul nodul reumatoid atau benjolan kecil dibawah kulit.
g. Hasil pemeriksaan faktor reumatoid di laboratorium menunjukkan nilai positif.
h. Jika dilakukan rontgen, tampak adanya dekalsifikasi tulang yang berdekatan
dengan sendi.
i. Sakit pinggang disebabkan oleh karena adanya peradangan pada ligamen
(sambungan antara ruas tulang belakang), pada tulang belakang. Setelah

7
peradangan yang cukup lama, maka tulang akan menyatu yang paa akhirnya
membuat pinggang sulit untuk digerakkan, nyeri dan pegal
j. Pada tingkat berat penderita akan tampak membungkuk.
4. PENATALAKSANAAN
a. Farmakologi
Terdiri dari obat-obatan penghilang rasa nyeri pada sendi yang telah
diresepkan setelah melalui pemeriksaan ke petugas kesehatan.
b. Fisioterapi
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga ataupun senam ringan dapat
membantu mengurangi rasa kaku pada sendi yang sakit ataupun fisioterapi
yang disarankan oleh dokter. Selain itu nmengguyur tubuh pada pagi hari
setelah bangun tidur dengan air hangat dapat mengurangi rasa kaku.
5. MAKANAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
Satu hal yang penting adalah menghindari makanan yang mengandung kadar
purin tinggi karena biasanya mengandung 100-1.000 mg nitrogen purin dalam
100 gram nya, seperti :
a. Hati
b. Daging Sapi,Babi,Kambing
c. Ginjal
d. Roti manis
e. Sarden
f. Ikan teri
g. Telur ikan
h. Ekstrak daging
i. Otak
j. Jantung

Sedangkan makanan yang sebaiknya dibatasi biasanya mengandung 9-100 mg


nitrogen purin per 100 mg makanan, seperti 1 porsi daging, 90 gram ikan atau
unggas, satu porsi sayuran. Dan makanan yang diperbolehkan per hari
tergantung dari kondisi pasien seperti asparagus, kacang kering, lentil, jamur,
kacang polong dan bayam.

Untuk makanan yang mengandung kadar purin rendah biasanya dapat


dikonsumsi sehari-hari dan jumlah purinnya dapat diabaikan, seperti:

8
1. Roti putih
2. Sereal
3. Keju
4. Cokelat
5. Telur
6. Buah
7. Makanan penutup yang mengandung gelatin
8. Es krim
9. Susu
10. Mie
11. Minyak zaitun
12. Pasta
13. Puding
14. Beras
15. Sayuran (kecuali yang sudah disebutkan sebelumnya)

6. MAKANAN YANG DIPERBOLEHKAN


a. Roti putih
b. Cokelat
c. Telur
d. Buah
e. Susu
f. Puding
g. Beras
h. Sayur

Anda mungkin juga menyukai