TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
(Prof. Dr. dr. Adrian Umboh, Sp.A (K) (Ns. Mulyadi, M.Kep)
NIP. 195808261987031003 NIP. 197804162012121002
Menyetujui, Mengesahkan,
Direktur Eksekutif PIU, Ketua LP3,
Prof. Dr. Ir. Dody M.J. Sumajouw, M.Eng, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Odi R. Pinontoan, MS
NIP. 195812171988031002 NIP. 19581007198621002
RANCANGAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Keperawatan kegawatdaruratan mahasiswa akan mampu :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai
tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan, kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai
tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berbubungan dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait multi sistem dan
menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem
pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan, kedaruratan pada berbagai tingkat usia
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawat daruratan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Matriks Pembelajaran :
Kemampuan Waktu Deskripsi Tugas Luaran Kriteria Bobot Refer
Bahan Kajian/Materi Bentuk
Ming akhir yang Belajar Penilaian Nilai ensi
Pembelajaran Pembelajaran
diharapkan (Menit) (Indikator) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penjelasan Umum Diskusi 100 Kesepakatan
Pelaksanaan Perkuliahan Dosen dengan
Mahasiswa
2-3 - Menerapkan - Konsep Keperawatan SGD,Diskusi 300 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 1,2,3
filosofi, konsep Gawat Darurat Kelompok mendengar dan formatif dalam
holistik dan - Peran dan fungsi memperhatikan (perorangan) diskusi
proses perawat gawat darurat - Mahasiswa kelompok
keperawatan - Proses keperawatan mendiskusikan - Hasil tes
gawat darurat pada area keperawatan permasalahan yang formatif
gawat darurat sudah disusun dosen perorangan 20
- Efek kondisi dalam kelompok
kegawatan terhadap kecil
pasien dan keluarga - Diskusi kelas
- Mahasiswa
mengikuti tes
formatif
4-5 - Menerapkan - Pengkajian Primer SGD,Diskusi 300 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 10 1,2,3
Proses dan skunder Kelompok mendiskusikan formatif dalam
keperawatan - Triage permasalahan yang (perorangan) diskusi
dalam perbagai - Bantuan Hidup Dasar sudah disusun dosen kelompok
kondisi dalam kelompok - Hasil tes
kecil formatif
- Mahasiswa perorangan
mengikuti tes
formatif
6-7 Melakukan 1. Patofisiologi, SGD,Diskusi 300 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,2,3
simulasi asuhan farmakologi pada Kelompok mendiskusikan hasil diskusi dalam ,4
keperawatan gangguan permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat kardiovaskuler: infark sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan miokard, cardiac dalam kelompok
sistem arrest, Congestif kecil
Kardiovaskuler Heart Failure - Diskusi kelas
dengan 2. Macam-macam
memperhatikan kegawatdaruratan
aspek legal dan jantung, EKG normal
etis dan abnormal,
3. Penatalaksanaan pada
kegawatdaruratan
jantung
4. Algoritma-algoritma
5. Terapi elektrik pada
kegawat daruratan
jantung.
8- 9 Melakukan Kegawatdaruratan SGD,Diskusi 300 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,2,3
simulasi asuhan system pernapasan: Kelompok mendiskusikan hasil diskusi dalam ,4
keperawatan Pulmonary embolus , permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat Pulmonary edema, sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan Asthma ,status dalam kelompok
sistem Pernapasan kecil
asthmaticus, COPD,
dengan - Diskusi kelas
memperhatikan ARDS dan Drowing
- Mahasiswa
aspek legal dan mengikuti tes
etis formatif
10-11 Melakukan 1. Kegawatan system SGD,Diskusi 300 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,2,3,
simulasi asuhan akut pankreatitis, Kelompok mendiskusikan hasil diskusi dalam 5
keperawatan permasalahan yang kelompok diskusi
cholecystitis, coma
gawat darurat sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan hepatikum, dalam kelompok
sistem pencernaan hematemesis melena kecil
dan perkemihan 2. Kegawatan system - Diskusi kelas
dengan urinaria: trauma
memperhatikan saluran kemih,
aspek legal dan retensio urine, urinary
etis calculi, trauma uretra,
rupture bladder, acut
renal failure, terapi
dialisis
11-12 Melakukan - Asuhan keperawatan Problem based 300 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,2,3
simulasi asuhan gawat darurat pada learning, Case mendiskusikan hasil diskusi dalam ,5
keperawatan trauma mata, hidung Stdy permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat dan telinga sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan - Asuhan keperawatan dalam kelompok
sistem persepsi pada klien dengan kecil
sensori dan depresi, anxietas, - Diskusi kelas
kegawatan PTSD (Post
psikiatrik dengan Traumatic Stress
memperhatikan Disorder)
aspek legal dan
etis
13-14 Mengintegrasikan Diskusi hasil penelitian Telaah jurnal - Mahasiswa Ringkasan Hasil test 10 1,2,3
hasil-hasil terkait masalah pada menemukan hasil- hasil diskusi formatif ,4,5
penelitian kegawatdaruratan sistem hasil penemuan kelompok perorangan
kedalam ashan terbaru terkait
keerawatan dalam maslah
mengartasi kegawatdaruratan
masalah yang sistem
berhubungan
kegawatdaruratan
terkait beragai
sistem dengan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
15-16 Mendemonstrasik Prosedur keperawatan Aktivitas P= - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 20 1,2,3
an intervensi pada kegawatdaruratan: praktikum 2x200 melakukan praktek hasil dalam
keperawatan pada - Pengkajian dilaboratorium berdasarkan standard pelaksanaan praktek
kegawatdaruratan keperawatan Gawat keperawatan ( prosedur yang berdasarkan laboratorium
sesuai standard darurat Lab skills) berlaku standard yang
yang berlaku - Pengkajian primer ada
dengan berpikir dan pengkajian
kreatif dan skunder
inovatif sehingga - Triage
menghasilkan - Bantuan Hidup Dasar
pelaynan yang - Pembebasan jalan
efisien dan efektif napas dan control
cervical
- Pemeriksaan Elektro
Kardio Grafi (KG)
Daftar Referensi:
1. Emergency Nurses Assosiation. 2013. Sheehy”s Manual of Emergency Nursing: princles and practise. 7 thed. St Louis: Elseiver Inc
2. Proehl, Jean. A. 2009. Emergency Nursing Procedures. St Louis: Saunders
3. Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika.
4. Sudoyo.,et al. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas indonesia
5. Syamsuhidayat, R., Jong, W.D. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
- Menjelaskan Efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
b. Mengidentifikasi Pengkajian pada Pasien gawat darurat
c. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat
d. Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darurat
e. Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
2) Jelaskan pengertian Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
3) Menjelaskan pengkajian pada pasien gawat darurat
4) Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada pasien gawat darurat
5) Menyusun Intervensi, Implementasi & Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan gawat darurat
6) Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
7) Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Macam-macam kegawatdaruratan jantung, algoritma-algoritma
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan jantung
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan kegawatan jantung
b. Algoritma-algoritma penanganan kegawatan jantung
A. TUJUAN TUGAS:
- Telaah jurnal keperawatan gawat darurat
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: melakukan pencarian jurnal nasional/internasional tentang keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Searching jurnal keperawatan gawat darurat
b. Membuat simpulan/summary dari jurnal yang ditemukan
c. Analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
a. Mahasiswa mencari jurnal keperawatan gawat darurat nasional/internasional
b. Maahsiswa membuat simpulan/point penting dari jurnal yang ditemukan
c. Melakukan analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan praktek
EKG MONITOR
No. Kode SOP ……………………. Tanggal mulai berlaku :
DEFINISI :
Alat yang dihubungkan dengan listrik untuk merekam aktifitas listrik jantung melalui
elektrode yang ditempelkan ke dada dan dimonitor perubahan gambarnya pada monitor
rekaman.
TUJUAN : Memonitor aktifitas gerakan listrik jantung berkesinambungan (terus-menerus)
KOMPONEN ALASAN TINDAKAN
PENGKAJIAN
Kaji indikasi akan pemasangan EKG monitor Menentukan penggunaan EKG untuk monitor
kondisi pasien
PERENCENAAN
Persiapan Alat
WKG Monitor Persiapkan alat memfasilitasi pelaksanaan
Kabel EKG (sistem 3-5 lead) tindakan
Disposable elektroda yang belum diberi jelly
(pelumas)
Alat cukur
Kapas Alkohol
Kassa
Persiapan Pasien
Beritahu pasien Menyiapkan pasien secara mental dan
terinformasi penuh
Persiapkan lingkungan yang aman ; Lingkungan aman untuk pasien dan perawat
Menjaga privasi pasien
Tutup tirai Mengurangi kontak tubuh dengan alat yang
Anjurkan pasien melepaskan alat-alat logam dapat mengganggu konduktivitas listrik
yang melekat pada tubuh jantung
PELAKSANAAN
1. Laporkan adnya rasa tidak nyaman, Keluhan penyerta pada gangguan jantung
palpitasi, sesak napas, dan gejala lain
segera
2. Laporkan adnya permasalahan sistem Sistem yang bermasalah dapat menyebabkan
penghubung EKG monitor hasil rekaman yang tidak valid
DOKUMENTASI
1. Catat gambar yang didapatkan pada Pelaporan yang adekuat dan bertanggung
rekaman EKG monitor dan laporkan jawab sebagai gambaran aspek legal
adanya temuan yang tidak normal
2. Catat respon pasien selama rekaman
SUMBER :
Tim Ajar Keperawatan Gawat Darurat – Kritis. (2010). Prosedur Ketrampilan Klinik
Keperawatan Gawat Darurat – Kritis. Jakarta : STIK “ Sint Carolus “.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM
RATULANGI MANADO
DEFINISI: Suatu tindakan yang dilakukan saat pertama kali bertemu dengan pasien yang
mengalami kondisi kritis (gawat darurat)
TUJUAN: Mengkaji dan mengintervensi kondisi yang mengancam kehidupan pada pasien
gawat darurat atau kritis.
1. Kaji kepatenan jalan napas dengan tetap Airway (jalan napas) yang bermasalah
mempertahankan kestabilan (imobilisasi) merupakan penyebab kematian utama dan
spina cervicalis. Kepatenan jalan napas dikaji harus segera ditangani.
dengan:
-Inspeksi gerakan naik turun dada
-Dengarkan dan rasakan hembusan udara dari
hidung dan mulut. Jika jalan napas tersumbat
sebagian atau total, lakukan tindakan yang
sesuai (lihat prosedur pembebasan jalan
napas)
2. Jika pasien beresiko terhadap injuri spina Trauma spina cervica lebih lanjut dapat
cervicalis, imobilisasikan kepala dengan mengakibatkan kematian.
gulungan handuk atau penyokong kepala
lain. Pertahankan imobilisasi kepala sampai
hasil foto rontgen atau pemeriksaan lain
menyatakan tidak ada injuri cervical.
5. Evaluasi status neurologis: (Alert), respon Untuk menentukan tingkat kesadaran pasien
terhadap rangsang suara (Verbal), respon
terhadap rangsang nyeri (Pain) dan tidak
berespon terhadap semua rangsangan
(Unresponsive). Kaji ukuran pupil, simetris
dan reaksi terhadap cahaya.
EVALUASI
1. Evaluasi kembali Airway, Breathing dan Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
Circulation pasien serta status neurology diberikan
DOKUMENTASI Sebagai dokumen tertulis untuk melihat proses
1. Catat kondisi Airway, Breathing dan yang berkesinambungan dari spek legal
Circulation serta status neurologi pasien. perawatan
2. Catat intervensi yang telah dilakukan serta
respon yang ditampilkan pasien
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM
RATULANGI MANADO
DEFINISI: Tindakan pengkajian yang dilakukan setelah survei primer untuk mengetahui
kondisi pasien secara menyeluruh dalam upaya mencegah cacat ataupun kematian
TUJUAN:
Mengkaji pasien injuri secara cepat dan sistematis dari ujung kepala – ujung kaki
Mengkaji pasien sakit kritis yang tidak diketahui secara jelas penyebab sakit maupun
manifestasi klininsnya secara cepat dan sistematis
Mengkaji kembali kondisi pasien setelah Acuan dasar bahwa jalan napas, pernapasan
dilakukan survey primer yaitu kepatenan dan status sirkulasi pasien sudah stabil
jalan napas (Airway), pernapasan (Breathing) sehingga perawat dapat melangkah ke
dan sirkulasi (Circulation) pengkajian lanjutan (skunder)
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
4. Pasang EKG monitor dan pulse Memperoleh gambaran aktifitas jantung dan
oximeter perfusi oksigen ke seluruh tubuh
6. Inspeksi daerah telinga, hidung, wajah Mendapatkan data spesifik pada area kepala
dan kepala. Periksa mata dan mulut.
Observasi adanya deformitas, jejas,
perdarahan / drainase lain pada
hidung, telinga, wajah dan kepala.
10. Inspeksi semua ekstremitas akan Data spesifik dari area ekstremitas untuk
adanya nyeri, deformitas, spasme otot, menggambarkan permasalahan area motorik-
nadi distal. Jika pasien sadar, tentukan sensori
fungsi motorik dan sensorik dengan
menganjurkan pasien angkat tangan
bila merasakan sentuhan
11. Pada pasien injuri, pertahankan spina Imobilisasi area spina cervica berguna untuk
cervical dan bantu memiringkan mempertahankan status pernapasan
dengan teknik log-roll untuk mengkaji
area posterior. Inspeksi adanya luka,
deformitas, perubahan warna. Palpasi
semua permukaan akan adanya nyeri,
deformitas dan spasme otot.
12. Pada pasien trauma, lakukan Trauma fisik pada are persarafan dapat
pemeriksaan rectal untuk mengkaji mengakibatkan kelemahan sphincter
kekuatan sphincter dan prostat (pada
pria)
EVALUASI
1. Kaji kembali bahwa area luka sudah Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
ditutup (perdarahan dihentikan), tidak diberikan
terjadi hipotermi dan pasien sudah
stabil sebelum dipindahkan
DOKUMENTASI
1. Catat temuan survey skunder tentang Sebagai dokumen tertulis untuk melihat
perdarahan, hipotermi ataupun spina proses yang berkesinambungan dari aspek
cervica dan tindakan yang telah legal perawatan
dilakukan serta respon pasien
RUBRIK PENILAIAN
Lampiran – Lampiran :