Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia juga sebagai kota wisata,
pusat pemerintahan, kota perdagangan dan jasa yang sejajar dengan kota lainnya di
dunia yang menjanjikan kehidupan lebih baik .
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah pembangunan yang nyata,
terutama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
pembangunan. Perhatian kepada bidang kesehatan menjadi semakin penting di
masa desentralisasi ini karena kemampuan daerah menentukan arah dan kebijakan
pembangunannya akan menentukan pula pembangunan di bidang ini secara
mendasar.
Provinsi DKI Jakarta secara khusus mengemban tugas pembangunan bidang
kesehatan yang cukup pelik karena karakteristik persoalannya terkait dengan
banyak aspek lain terutama besarnya populasi penduduk dan sekaligus masyarakat
kurang mampu di wilayah perkotaan. Pelayanan kesehatan untuk menjangkau
masyarakat miskin menjadi tantangan terbesar pembangunan bidang ini yang akan
semakin bertambah di kemudian hari.
Gaya hidup perkotaan,dan dampak pembangunan dari sektor lain sangat besar
pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan yang ceroboh di
bidang lain seperti penanganan sampah atau jalur hijau dapat mengakibatkan banjir
yang pada gilirannya akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

A. Visi
Terwujudnya Puskesmas yang menjadi Andalan Masyarakat dalam pelayanan
kesehatan menuju masyarakat Kelapa Gading Sehat Tahun 2017.

Dalam kaitannya dengan peran Puskesmas sebagai suatu unit organisasi


kesehatan yang merupakan pusat pengembangan yang melaksanakan pembinaan
dan juga memberikan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
di wilayah kerjanya.
1

B. Misi
1. Meningkatkan sistem pelayanan yang menjadi andalan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan yang profesional.
2. Mengembangkan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan mutakhir
dan tepat guna.
3. Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
4. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusian kesehatan.
5. Mengembangkan sistem manajemen mutu pelayanan kesehatan sesuai
standar internasional.
6. Mengembangkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan melalui jalinan
kemitraan.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat Puskesmas


Kecamatan Kelapa Gading merupakan perangkat pemerintah daerah dan
bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melalui Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Utara.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, di Provinsi DKI Jakarta pada tahun
2001 telah diselenggarakan Puskesmas Unit Swadana dalam rangka mewujudkan
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat secara efisien dan efektif.
Dalam pelaksanaan Puskesmas Unit Swadana menghadapi berbagai kendala
dihadapi antara lain masalah standard pelayanan, tenaga, sarana prasarana,
pembiayaan dan managerial, anggaran yang tersedia jumlahnya terbatas hanya
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang telah ditentukan.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 04 Tahun 2011
tertanggal 4 Januari 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bahwa, Puskesmas Kelurahan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan dan pelayanan kesehatan masyarakat di
Kelurahan dengan rincian tugas sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja dan anggaran Puskesmas
Kelurahan.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kesehatan keluarga, bayi,
balita, prasekolah, sekolah, remaja, ibu dan usia lanjut.
1

3. Melaksanakan upaya kesehatan lingkungan bekerjasama dengan kelurahan


bersangkutan.
4. Melaksanakan upaya perbaikan gizi masyarakat.
5. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kader kesehatan.
6. Melaksanakan pengamatan dan penanggulangan penyakit menular yang
meliputi surveilans penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa),
Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk demam berdarah, keracunan makanan,
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) untuk demam berdarah.
7. Melaksanakan kunjungan rumah untuk registrasi dan pemutakhiran data
keluarga miskin, pemegang kartu Keluarga Miskin, Asuransi Kesehatan
Keluarga Miskin, kasus kematian karena penyakit tertentu, usia lanjut, gizi
buruk, penderita TBC, imunisasi, ibu hamil dan kusta.
8. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kegiatan Posyandu.
9. Memberikan masukan dan bantuan pelaksanaan pengasapan dalam rangka
penanggulangan Demam Berdarah kepada Kelurahan dan Sudin Kesehatan.
10. Memberikan masukan mengenai kebersihan dan penataan pemukiman dalam
rangka pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan kepada
Kelurahan, Sudin Kesehatan dan instansi terkait lainnya.
11. Melaksanakan pelayanan medis berupa klinik umum, klinik gigi, klinik KB,
klinik KIA dan klinik tindakan.
12. Penyelenggaraan kefarmasian sederhana.
13. Mengolah dan menganalisa data hasil pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas Kelurahan secara berkala setiap bulan kepada Kepala Sudin
Kesehatan melalui Kepala Puskesmas kecamatan.
14. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas Kelurahan secara berkala setiap bulan dan setiap tiga bulan
kepada Kepala Puskesmas Kecamatan.
1

Bagan 1. Struktur Organisasi Puskesmas Kelapa Gading Timur II


1

BAB II
KEADAAN UMUM WILAYAH
A. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat
Luas wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat adalah 503,12 Hektar terdiri
dari 21 Rukun Warga dan 227 Rukun Tetangga, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kali Pertamina kel. Rawa Badak dan kel. Tugu Selatan
 Sebelah Timur : Jl. Dolog Raya – Jl. Pelepah Raya-Jl.Boulevard Utara.
Tersusun, Kel. Kelapa Gading Timur – Kel. Pegangsaan
Dua
 Sebelah Selatan : Jl.Perintis Kemerdekaan dari Perempatan Coca-cola
sampai dengan Jl. Dolog/PT. Goro
 Sebalah Barat : Jl.Yos Sudarso dari Perempatan Coca-cola sampai
dengan jembatan Pertamina

B. Peta Wilayah Kelapa Gading Barat

Tabel 1.
Jumlah Penduduk Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017
Menurut Data Kependudukan Menurut RW
No RW WNI WNA
1

LK PR Jumlah LK PR Jumlah Jumlah


KK
1 1 1.624 1.622 3.246 - - - 927
2 2 1.728 1.743 3.471 - - - 922
3 3 1.827 1.768 3.595 - - - 938
4 4 1.954 1.992 3.946 - - - 942
5 5 1.729 1.623 3.352 - - - 786
6 6 799 784 1.583 - - - 608
7 7 721 786 1.507 18 7 25 627
8 8 774 728 1.502 11 6 17 633
9 9 1.424 1.422 2.846 - - - 754
10 10 1.448 1.438 2.886 - - - 934
11 11 953 914 1.867 - - - 655
12 12 957 905 1.862 - - - 646
13 14 418 469 887 14 8 22 688
14 15 361 357 718 11 8 19 65
15 16 475 463 938 9 11 20 395
16 17 327 346 673 - - - 288
17 18 245 233 478 - - - 97
18 19 238 242 480 8 12 20 140
19 20 187 160 347 - - - 28
20 21 123 132 255 - - - 22
21 22 1.628 1.889 3.517 - - - 1253
Jumlah 19.954 20.278 40.232 71 52 123 14.632

Tabel 2.
Data Fasilitas Kesehatan Tahun 2017 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kel. Kelapa Gading Timur II
1

BAB III
BAGIAN TATA USAHA

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 04 Tahun 2011
Bagian Tata Usaha dan Keuangan mempunyai tugas:
1. Menyusun & melaksanakan rencana kerja dan anggaran Bagian Tata Usaha
& Keuangan.
2. Menghimpun rencana kerja dan anggaran Seksi dan mengintegrasikan
dengan rencana kerja dan anggaran Bagian Tata Usaha & Keuangan menjadi
Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas Kecamatan.
3. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
penyelenggaraan upacara dinas, surat menyurat dan kearsipan serta
1

keamanan, ketertiban, kebersihan, pemeliharaan, perawatan dan keindahan


Puskesmas Kecamatan.
4. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan pemasaran.
5. Melaksanakan Monitoring pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Puskesmas Kecamatan serta Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas
Kelurahan.
6. Menghimpun laporan dari Seksi serta Bagian Tata Usaha & Keuangan untuk
disusun menjadi laporan Puskesmas Kecamatan.
7. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Bagian Tata
Usaha dan Keuangan.

A. KEPEGAWAIAN
Pelaksanaan suatu unit kerja tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia
dalam hal ini adalah Pegawai yang bertugas di wilayah Puskesmas Kelurahan
Kelapa Gading Timur II seluruhnya berjumlah 18 orang. Adapun jumlah PNS-nya
adalah 4 orang, Non PNS 10, Petugas Kebersihan 2 orang, dan Petugas
Keamanan 2 orang.
1

Tabel 3
Keadaan Pegawai Di Puskesmas Tahun 2017 Di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II

DATA MENURUT SK TERAKHIR


KELAMIN TEMPAT
NO NAMA PENDIDIKAN PANGKAT
L P TANGGAL LAHIR STARATA JURUSAN GOLONGAN
PNS
Dokter Pembina
1 dr. Camelia Chitra P Jakarta, , 30-01-1963 S1 IV c
Umum Madya Utama
2 Sulastri P Jakarta, 04-11-1960 SPR Perawat Penata III d
Sigumpar
3 Rostina Siahaan P 29-03-1972 SMF Ass.Apoteker Penata III c
Utara,
Penata muda
4 Lenti D. Marpaung P Taput, 11-04-1964 SPR Perawat III b
Tk I
Penata muda
5 Rosmawati Hasibuan P Tapanuli, 12-10-1959 SPR Perawat III b
Tk I
6 Rohati,A.Md.Keb P Banjarnegara 21-01-1981 D3 Kebidanan Penata muda III a
NON PNS
1 drg. Emiliana Pudji Astuti P Jakarta, 25-11-1972 S1 Dokter Gigi BP Gigi
Dokter
2 dr.Retno Ayu Wulandari P Jakarta, 18-10-1990 S1 KPLDH
Umum
3 Intan Chairunnisa,AMKL P Bekasi, 04-10-1991 D3 Kesling Kesling
Ayu Lidya
4 P Jakarta, 29-01-1995 D3 Gizi Gizi
Ningsih,A.Md.Gz
5 Dwi Rahayu,A.Md.Keb P Jakarta, 01-09-1980 D3 Kebidanan KIA
6 Veni Apriani, A.Md.Keb P Jakarta, 01-05-1993 D3 Kebidanan KPLDH
Irma Syahri
7 P Jakarta, 28-02-1993 D3 Keperawatan KPLDH
Siswati,A.Md.Kep
8 Putri Agustini, A.Md.Kep P Palembang, 27-08-1990 D3 Keperawatan BPU
9 Waji L Magetan, 18-03-1980 SLTA Umum TU
1

BAB IV
KOORDINATOR PELAYANAN KESEHATAN

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 04 Tahun


2011, Koordinator Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas:
1. Menghimpun masukan dari Unit Pelayanan untuk menyusun rencana kerja
dan
anggaran.
2. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan.
3. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelaksanaan
tugas Unit Pelayanan.
4. Memonitor kelengkapan/ketersediaan dan kelayakan sarana dan prasaran
Unit Pelayanan.
5. Menyusun Standar Operasinal Unit Pelayanan.
6. Memonitor damm mengevaluasi pelaksanaan Standar Palayanan dan
Standar Operasional Unit Pelayanan.
7. Mengkoordinasikan, memonitor, mengawasi, mengevaluasi dan membina
kegiatan pelayanan Unit Pelayanan.
8. Memfasilitasi kegiatan pengembangan kompetensi pelaksana pelayanan di
Unit Pelayanan.
9. Menyusun rencana dan mengimplementasikan pengembangan Unit
Pelayanan.
10. Menyiapkan bahan penyusunan pemberian imbalan jasa kepada pelaksana
pelayanan di Unit Pelayanan dan disampaikan kepada Kepala Puskesmas
Kecamatan melalui Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan.
11. Memfasilitasi dan mengupayakan penyelesaian permasalahan dan atau klaim
dari masyarakat atas pelayanan yang dilakukan oleh Unit Pelayanan.
12. Melaksanakan koordinasi dengan Seksi Penunjang dan Kesmas serta Bagian
Tata Usaha dan Keuangan dalam rangka peningkatan pelayanan Puskesmas.
13. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Pelayanan.

A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DI PUSKESMAS


1. Loket
2. Layanan Umum
3. Layanan Gigi
4. Layanan Kesehatan Ibu & Anak
5. Layanan Keluarga Berencana
6. Layanan MTBS
7. Layanan TB
1

8. Farmasi

1. Loket

Sumber: Laporan Kunjungan Pasien Tahun 2017

Sumber: Laporan Kunjungan Pasien Tahun 2017


Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa selama tahun 2017 total
kunjungan pasien sebanyak 11.011 pasien. Kunjungan pasien paling tinggi
berada di layanan umum sedangkan paling rendah di layanan KB. Pasien
terdiri dari kategori pasien bayar sebanyak 6.566 pasien, pasien BPJS
sebanyak 1.538 pasien, dan pasien gratis sebanyak 2.907. Adapun
presentase kunjungan pasien berdasarkan kategori pasien dapat dilihat pada
grafik 2.
1

2. Layanan Umum

Sumber: Laporan Kunjungan Pasien Tahun 2017

Berdasarkan grafik 3 di atas dapat diketahui bahwa kunjungan 10


Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II selama
tahun 2017 terdiri dari jenis penyakit menular dan jenis penyakit tidak
menular. Adapun penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dengan jumlah
2.140 kasus, diikuti dengan penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat
(1.644 kasus), dan hipertensi (1.521 kasus).

3. Layanan Gigi
1

Sumber: Laporan Kunjungan Pasien Tahun 2017

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pelayanan dasar gigi


untuk tumpatan gigi tetap sebanyak 529 kasus, sedangkan pencabutan gigi
tetap sebanyak 66 kasus, dengan rasio tambal/cabut sebesar 0,125.

4. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak

Sumber: Laporan PWS KIA Tahun 2017


Berdasarkan grafik 5 di atas dapat diketahui bahwa ada indikator yang
tidak mencapai target, diantaranya: Capaian K4 (97,7%), Penanganan
Komplikasi Bumil (89,6%), Persalinan Nakes (98,3%), Kunjungan Nifas
(98,4%), dan Kunjungan Balita (99,3%).
1

Sumber: Laporan Imunisasi Tahun 2017

5. Layanan Keluarga Berencana

Sumber: Laporan PWS KB Tahun 2017

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa wanita usia subur di


wilayah kerja Kelapa Gading Timur II lebih memilih KB Aktif dengan metode
suntik, disusul dengan metode implant dan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim).
6. Layanan MTBS
1

Sumber: Laporan PWS Anak Tahun 2017

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 jumlah
kunjungan MTBS sebanyak 2.519 pasien. Kunjungan tertinggi berada di bulan
April (379 kasus), sementara kunjungan terendah ada di bulan Februari (125
kasus). Grafik tren menunjukkan terjadinya penurunan kecendurungan
kunjungan.

B. Upaya Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas


1. P2P
a) P2 TB Paru
Kegiatan P2 TB Paru meliputi PMO (Pengawasan Minum Obat) yang
dilaksanakan oleh keluarganya oleh Kader Kesehatan, Penanggulangan
TB Paru, Pemeriksaan dan pengobatan penderita TB Paru dan Pengobat
jangka panjang, dan Rujukan dan pemeriksaan specimen TB Paru.

Tabel 4. Data Kasus TB Paru tahun 2017


Jenis Kelamin
No Golongan Umur Total
Laki-laki Perempuan
1 0 - 14 tahun 0 0 0
2 15 - 24 tahun 1 0 1
3 25 - 34 tahun 1 0 1
4 35 - 44 tahun 0 0 0
5 45 - 54 tahun 0 0 0
6 55 - 64 tahun 0 0 0
7 > 65 tahun 0 0 0
Jumlah 2 0 2
Sumber: Laporan Pemegang Program TB

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kasus TB Paru tahun


2017 di wilayah Kelapa Gading Timur II sebanyak 2 orang, dimana
semuanya merupakan penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Pemakaian Obat Anti Tuberkulosa (OAT)
a. Kategori I (FDC) : 21
b. Kategori II :2
c. Kategori III :0
d. Kategori Anak :5
1

b) P2 Diare
Kegiatan P2 Diare meliputi pemeriksaan dan pengobatan penderita,
penyuluhan mengenai diare, dan pendistribusian oralit.

Sumber : Laporan Pemegang Program Diare

c) Demam Berdarah Dengue (DBD)


Grafik 10. Rata-rata Jumlah Penderita DBD berdasarkan
Bulan Kejadian di Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2015 - 2017

Sumber data : surveilans-dinkesdki.net

Musim penularan DBD dapat diperkirakan melalui hasil hitung rata-rata


kasus DBD setiap bulan. Fase sebelum musim penularan adalah bulan
dengan rata-rata kasus paling rendah. Grafik 10 menunjukkan bahwa
selama tiga tahun terakhir rata-rata jumlah penderita DBD tertinggi ada di
1

bulan April, sementara rata-rata jumlah penderita DBD terendah ada di


bulan Januari. Dengan demikian, bulan Januari merupakan bulan yang
tepat untuk kembali mulai melakukan intervensi, sebab bulan berikutnya
merupakan bulan awal musim penularan.

Grafik 11. Distribusi Kasus DBD berdasarkan Kelompok Umur


di Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017

Sumber data : surveilans-dinkesdki.net

Berdasarkan Grafik 11 diketahui bahwa penyakit DBD lebih banyak


diderita oleh masyarakat kelompok umur 5 – 9 tahun (26,3%), kemudian
disusul oleh kelompok umur 20 - 44 tahun (21,1%).

Grafik 12. Distribusi Kasus DBD berdasarkan Jenis Kelamin


1

di Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017

Sumber data : surveilans-dinkesdki.net

Berdasarkan Grafik 12 diketahui bahwa dari total 19 kasus DBD di


Kelurahan Kelapa Gading Barat, 58% kasus diderita oleh perempuan (11
kasus). Sementara 58% kasus diderita oleh laki-laki (8 kasus).

Grafik 13. Distribusi Kasus DBD berdasarkan RW


di Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017

Sumber data : surveilans-dinkesdki.net


Berdasarkan Grafik 13 diketahui bahwa kasus DBD di Kelurahan
Kelapa Gading Barat tersebar di 9 RW (42,8%). Adapun RW dengan
1

jumlah kasus tertinggi selama tahun 2017 adalah RW 1, RW 2, RW 9, dan


RW 12.

Grafik 14. Distribusi Kasus DBD berdasarkan Hasil PE


di Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017

Sumber data : surveilans-dinkesdki.net

Seluruh kasus DBD yang terjadi di Kelurahan Kelapa Gading Barat


telah dilakukan PE (100%). Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah
kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka infeksi dengue lainnya
dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita
dan rumah/bangunan sekitar, termasuk tempat-tempat umum dalam
radius sekurang-kurangnya 100 meter (minimal 20 rumah/bangunan
secara random).
Berdasarkan Grafik 14 diketahui bahwa sebanyak 17 kasus DBD
memiliki hasil PE + (89%). Artinya, telah ditemukan 1 atau lebih penderita
DBD dan atau ≥ 3 orang suspect infeksi dengue lainnya dan ditemukan
adanya jentik. Sementara, 2 kasus memiliki hasil PE -. Hasil PE
dinyatakan negatif apabila tidak memenuhi kriteria PE +.

Tabel 5. Angka Container Index (CI) Puskesmas Kelurahan


Kelapa Gading Barat Tahun 2017
1

Puskesmas Container Container Container


No
Kelurahan diperiksa (+) jentik Index (%)
1 Kelapa Gading Barat 3.088 113 3.7

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 3.088 kontainer yang diperiksa,


ditemukan 113 kontainer yang positif jentik di wilayah Kelurahan Kelapa
Gading Barat. Penyebab muncul dan berkembangnya nyamuk adalah
tersedianya tempat perindukan nyamuk. Tempat yang potensial sebagai
tempat perindukan nyamuk (breeding place) adalah genangan air yang
terdapat di dalam suatu wadah atau kontainer. (17) Hal ini didukung dengan
data ditemukannya beberapa kontainer yang positif jentik vektor DBD di
Kelurahan Kelapa Gading Barat dengan nilai CI 3,7%.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan untuk mengatasi peningkatan
kasus DBD, yaitu:
1) Pembinaan jumantik
2) Pembentukan korwil tingkat kelurahan dan tingkat RW
3) Penyuluhan DBD di sekolah dan masyarakat
4) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral
5) Pembentukan jumantik sekolah

d) Kesehatan Mata

2. Gizi
a) Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S)
1

Sumber Data: LB 3 Gizi tahun 2017

Dari diagram diatas, dapat dilihat rata-rata SPM belum tercapai (<
77%), hal tersebut karena dari 21 RW yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II, 13 RW merupakan wilayah
elit sehingga sulit dijangkau. Sehingga masih dapat dilihat masih
kurangnya partisipasi masyarakat yang datang ke Posyandu untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.

b) Persentase Balita yang Memiliki Buku KIA/KMS


Seluruh balita diwilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur
II memiliki buku KIA/KMS (100%).
1

c) Persentase Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D)

Sumber Data: LB 3 Gizi tahun 2017

Dari diagram diatas didiapatkan rerata SPM tiap bulannya sudah tercapai
(>73%). Hal tersebut dapat menggambarkan keberhasilan tujuan
penimbangan di wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat.
1

d) Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya (T/D)

Sumber Data: LB 3 Gizi tahun 2017

Berdasarkan diagram diatas, didapatkan rerata SPM perbulan belum


tercapai (> 3%). Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman ibu
balita terhadap pentingnya kenaikan berat badan sehingga diperlukan
sosialisasi terkait PMBA.
1

e) Persentase Balita Ditimbang yang Tidak Naik 2 Kali Berat Badannya


(2T/D)

Sumber Data: LB 3 Gizi tahun 2017

Dilihat dari diagram diatas didapatkan rerata SPM tidak tercapai (> 3%)
yang menggambarkan adanya kesalahan pola asuh dalam keluarga.

f) Balita Gizi Buruk yang Dilakukan Perawatan

Sumber Data: Laporan FI dan FIII Kasusu Gizi Buruk tahun 2017
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan hasil balita gizi buruk seluruhnya
dapat perawatan.

g) Pemberian Vitamin A Bagi Balita Usia 6 - 59 Bulan


1

Sumber Data: LB 3 Semester I tahun 2017

Berdasarkan diagram diatas cakupan pemberian Vitamin A pada balita


usia 6 – 59 bulan sudah tercapai (85,1%).
1

Sumber Data: LB 3 Gizi Semester II tahun 2017

Berdasarkan diagram diatas cakupan pemberian Vitamin A pada balita


usia 6 – 59 bulan sedah melebihi target, karena balita yang mendapat
vitamin A beberapa dari luar wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat
(103,5%).

3. Kesling
a) Hasil PJB
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA
KECAMATAN KELAPA GADING JAKARTA UTARA
TRIWULAN IV (DESEMBER) TAHUN 2017

Jml. Rumah Jml. Rumah Jml. Container Jml. Container


No Puskesmas Kelurahan ABJ (%) CI (%)
diperiksa ( - ) jentik diperiksa (+) jentik

2 Kelapa Gading Barat 132 116 794 31 87.9 3.9


Jumlah 132 116 794 31 87.9 3.9
1

4. Lansia
1

5. Kesehatan Jiwa dan Napza


Total Kunjungan di BPU : 0
1

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat


1

BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN
1. Penyakit ISPA menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak dengan
jumlah 2.140 kasus, diikuti dengan penyakit pada sistem otot dan jaringan
pengikat (1.644 kasus), dan hipertensi (1.521 kasus).
2. Indikator KIA yang tidak mencapai target, diantaranya: Capaian K4
(97,7%), Penanganan Komplikasi Bumil (89,6%), Persalinan Nakes
(98,3%), Kunjungan Nifas (98,4%), dan Kunjungan Balita (99,3%).
3. Wanita usia subur di wilayah kerja Kelapa Gading Timur II lebih memilih
KB Aktif dengan metode suntik, disusul dengan metode implant dan AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
4. Grafik tren menunjukkan terjadinya penurunan kecendurungan kunjungan
MTBS selama tahun 2017.
5. Kasus TB Paru tahun 2017 di wilayah Kelapa Gading Timur II sebanyak 2
orang, dimana semuanya merupakan penduduk berjenis kelamin laki-laki.
6. Kasus DBD di Kelurahan Kelapa Gading Barat tersebar di 9 RW (42,8%).
Adapun RW dengan jumlah kasus tertinggi selama tahun 2017 adalah RW
1, RW 2, RW 9, dan RW 12.
7. Cakupan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA Tes rendah.
Permasalahan: Kekhawatiran masyarakat tentang hasil pemeriksaan IVA
tes yang positif, Masyarakat yang takut diperiksa IVA tes dikarenakan
persepsi yang keliru mengenai pemeriksaan IVA tes, Masyarakat tidak
mau melakukan pemeriksaan IVA tes dikarenakan belum ada keluhan.
8. Cakupan jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS (jawaban kuisioner ABAT benar 100%)
rendah. Permasalahan :Metode sosialisasi ABAT yang kurang dapat
diterima pada era milenial, Waktu pelaksanaan sosialisasi ABAT yang
terbatas dan jumlah siswa yang terlalu banyak menjadikan penyuluhan
kurang efektif, Tidak adanya definisi operasional dan cara penghitungan
yang baku mengenaicapaian ABAT.

B. SARAN
1

Berdasarkan hasil kunjungan pelayanan dan capaian program di


Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persepsi masyarakat tentang pemeriksaan kesehatan secara berkala dan
pengobatan dini masih rendah, hal ini digambarkan dengan rendahnya
kunjungan deteksi dini kanker serviks (IVA Test). Perlunya Melakukan
sosialisasi dan pembentukan duta IVA tes (orang yang sudah pernah
dilakukan tes IVA) untuk mengubah persepsi yang keliru di masyarakat.

2. Kurangnya pemahaman penduduk usia 15-24 tahun tentang HIV AIDS, hal
ini digambarkan dengan rendahnya capaian pemahaman penduduk usia
15-24 tahun tentang ABAT. Perlunya melakukan sosialisasi ABAT
menggunakan teknik terbaru dan DO penghitungan capaian yang baku.

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN


1

PUSKESMAS KELURAHAN KELAPA GADING TIMUR II


TAHUN 2017

Posyandu Lansia

ORI Difteri dan Pemberian Vit A di Mahatma Gading School

Skrining Kesehatan di SMP Hang Tuah 3


1

Pemberian Vitamin A di TK Yokomine


1

Posyandu Anggrek Putih

Lokakarya Mini Tribulanan Rutin


1

Penyuluhan Kesehatan Mengenai ABAT di SMK Hang Tuah 1

Kelas Ibu Hamil di Rw 22


1

Pemantauan Balita Gizi Buruk di RW 22

Survei Penggunaan Septictank di RW 22


1

Kujungan Rumah bersama Tim KPLDH

Posbindu di RW 01

Anda mungkin juga menyukai