BAB I
PENDAHULUAN
Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia juga sebagai kota wisata,
pusat pemerintahan, kota perdagangan dan jasa yang sejajar dengan kota lainnya di
dunia yang menjanjikan kehidupan lebih baik .
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah pembangunan yang nyata,
terutama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
pembangunan. Perhatian kepada bidang kesehatan menjadi semakin penting di
masa desentralisasi ini karena kemampuan daerah menentukan arah dan kebijakan
pembangunannya akan menentukan pula pembangunan di bidang ini secara
mendasar.
Provinsi DKI Jakarta secara khusus mengemban tugas pembangunan bidang
kesehatan yang cukup pelik karena karakteristik persoalannya terkait dengan
banyak aspek lain terutama besarnya populasi penduduk dan sekaligus masyarakat
kurang mampu di wilayah perkotaan. Pelayanan kesehatan untuk menjangkau
masyarakat miskin menjadi tantangan terbesar pembangunan bidang ini yang akan
semakin bertambah di kemudian hari.
Gaya hidup perkotaan,dan dampak pembangunan dari sektor lain sangat besar
pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan yang ceroboh di
bidang lain seperti penanganan sampah atau jalur hijau dapat mengakibatkan banjir
yang pada gilirannya akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
A. Visi
Terwujudnya Puskesmas yang menjadi Andalan Masyarakat dalam pelayanan
kesehatan menuju masyarakat Kelapa Gading Sehat Tahun 2017.
B. Misi
1. Meningkatkan sistem pelayanan yang menjadi andalan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan yang profesional.
2. Mengembangkan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan mutakhir
dan tepat guna.
3. Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
4. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusian kesehatan.
5. Mengembangkan sistem manajemen mutu pelayanan kesehatan sesuai
standar internasional.
6. Mengembangkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan melalui jalinan
kemitraan.
BAB II
KEADAAN UMUM WILAYAH
A. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat
Luas wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat adalah 503,12 Hektar terdiri
dari 21 Rukun Warga dan 227 Rukun Tetangga, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kali Pertamina kel. Rawa Badak dan kel. Tugu Selatan
Sebelah Timur : Jl. Dolog Raya – Jl. Pelepah Raya-Jl.Boulevard Utara.
Tersusun, Kel. Kelapa Gading Timur – Kel. Pegangsaan
Dua
Sebelah Selatan : Jl.Perintis Kemerdekaan dari Perempatan Coca-cola
sampai dengan Jl. Dolog/PT. Goro
Sebalah Barat : Jl.Yos Sudarso dari Perempatan Coca-cola sampai
dengan jembatan Pertamina
Tabel 1.
Jumlah Penduduk Kelurahan Kelapa Gading Barat Tahun 2017
Menurut Data Kependudukan Menurut RW
No RW WNI WNA
1
Tabel 2.
Data Fasilitas Kesehatan Tahun 2017 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kel. Kelapa Gading Timur II
1
BAB III
BAGIAN TATA USAHA
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 04 Tahun 2011
Bagian Tata Usaha dan Keuangan mempunyai tugas:
1. Menyusun & melaksanakan rencana kerja dan anggaran Bagian Tata Usaha
& Keuangan.
2. Menghimpun rencana kerja dan anggaran Seksi dan mengintegrasikan
dengan rencana kerja dan anggaran Bagian Tata Usaha & Keuangan menjadi
Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas Kecamatan.
3. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
penyelenggaraan upacara dinas, surat menyurat dan kearsipan serta
1
A. KEPEGAWAIAN
Pelaksanaan suatu unit kerja tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia
dalam hal ini adalah Pegawai yang bertugas di wilayah Puskesmas Kelurahan
Kelapa Gading Timur II seluruhnya berjumlah 18 orang. Adapun jumlah PNS-nya
adalah 4 orang, Non PNS 10, Petugas Kebersihan 2 orang, dan Petugas
Keamanan 2 orang.
1
Tabel 3
Keadaan Pegawai Di Puskesmas Tahun 2017 Di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II
BAB IV
KOORDINATOR PELAYANAN KESEHATAN
8. Farmasi
1. Loket
2. Layanan Umum
3. Layanan Gigi
1
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 jumlah
kunjungan MTBS sebanyak 2.519 pasien. Kunjungan tertinggi berada di bulan
April (379 kasus), sementara kunjungan terendah ada di bulan Februari (125
kasus). Grafik tren menunjukkan terjadinya penurunan kecendurungan
kunjungan.
b) P2 Diare
Kegiatan P2 Diare meliputi pemeriksaan dan pengobatan penderita,
penyuluhan mengenai diare, dan pendistribusian oralit.
d) Kesehatan Mata
2. Gizi
a) Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S)
1
Dari diagram diatas, dapat dilihat rata-rata SPM belum tercapai (<
77%), hal tersebut karena dari 21 RW yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II, 13 RW merupakan wilayah
elit sehingga sulit dijangkau. Sehingga masih dapat dilihat masih
kurangnya partisipasi masyarakat yang datang ke Posyandu untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
Dari diagram diatas didiapatkan rerata SPM tiap bulannya sudah tercapai
(>73%). Hal tersebut dapat menggambarkan keberhasilan tujuan
penimbangan di wilayah Kelurahan Kelapa Gading Barat.
1
Dilihat dari diagram diatas didapatkan rerata SPM tidak tercapai (> 3%)
yang menggambarkan adanya kesalahan pola asuh dalam keluarga.
Sumber Data: Laporan FI dan FIII Kasusu Gizi Buruk tahun 2017
Berdasarkan diagram diatas, didapatkan hasil balita gizi buruk seluruhnya
dapat perawatan.
3. Kesling
a) Hasil PJB
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA
KECAMATAN KELAPA GADING JAKARTA UTARA
TRIWULAN IV (DESEMBER) TAHUN 2017
4. Lansia
1
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
1. Penyakit ISPA menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak dengan
jumlah 2.140 kasus, diikuti dengan penyakit pada sistem otot dan jaringan
pengikat (1.644 kasus), dan hipertensi (1.521 kasus).
2. Indikator KIA yang tidak mencapai target, diantaranya: Capaian K4
(97,7%), Penanganan Komplikasi Bumil (89,6%), Persalinan Nakes
(98,3%), Kunjungan Nifas (98,4%), dan Kunjungan Balita (99,3%).
3. Wanita usia subur di wilayah kerja Kelapa Gading Timur II lebih memilih
KB Aktif dengan metode suntik, disusul dengan metode implant dan AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
4. Grafik tren menunjukkan terjadinya penurunan kecendurungan kunjungan
MTBS selama tahun 2017.
5. Kasus TB Paru tahun 2017 di wilayah Kelapa Gading Timur II sebanyak 2
orang, dimana semuanya merupakan penduduk berjenis kelamin laki-laki.
6. Kasus DBD di Kelurahan Kelapa Gading Barat tersebar di 9 RW (42,8%).
Adapun RW dengan jumlah kasus tertinggi selama tahun 2017 adalah RW
1, RW 2, RW 9, dan RW 12.
7. Cakupan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA Tes rendah.
Permasalahan: Kekhawatiran masyarakat tentang hasil pemeriksaan IVA
tes yang positif, Masyarakat yang takut diperiksa IVA tes dikarenakan
persepsi yang keliru mengenai pemeriksaan IVA tes, Masyarakat tidak
mau melakukan pemeriksaan IVA tes dikarenakan belum ada keluhan.
8. Cakupan jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS (jawaban kuisioner ABAT benar 100%)
rendah. Permasalahan :Metode sosialisasi ABAT yang kurang dapat
diterima pada era milenial, Waktu pelaksanaan sosialisasi ABAT yang
terbatas dan jumlah siswa yang terlalu banyak menjadikan penyuluhan
kurang efektif, Tidak adanya definisi operasional dan cara penghitungan
yang baku mengenaicapaian ABAT.
B. SARAN
1
2. Kurangnya pemahaman penduduk usia 15-24 tahun tentang HIV AIDS, hal
ini digambarkan dengan rendahnya capaian pemahaman penduduk usia
15-24 tahun tentang ABAT. Perlunya melakukan sosialisasi ABAT
menggunakan teknik terbaru dan DO penghitungan capaian yang baku.
Posyandu Lansia
Posbindu di RW 01